PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah mengusahakan agar setiap anak didik dapat belajar dengan efektif;
merasa betah atau merasa senang belajar di sekolah dan mereka dapat
dan bagi pencapaian prestasi belajar yang tinggi itu. Kelas merupakan
antara guru dan para anak didiknya di dalam kelas. Karena itu manajemen
TINJAUAN TEORI
1996).
Yang nantinya guru bisa mengelola proses belajar mengajar dengan baik
adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
program atau tujuan kelas tidak akan berarti apabila tidak diwujudkan
pendidikan diantara siswa disuatu kelas. Untuk itu guru disetiap kelas atau
wali kelas sebagai administrator kelas, menempati posisi dan peranan yang
efisien dan efektif. Sebagai indikator dari sebuah kelas yang efektif adalah
apabila:
1. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu akan tugasnya yang harus dilakukan atau
pendidikan anak adalah yang paling utama, dan bukan mata pelajaran yang
1997).
Secara garis besar ada dua kegiatan dalam pengelolaan kelas yaitu:
obyek yang hanya dikenai akan tetapi juga objek yang memiliki
potensi dan pilihan untuk bergerak. Jadi pergerakan yang terjadi dalam
keinginannya.
2. Pengaturan fasilitas
fisik lingkungan kelas. Oleh karena itu lingkungan fisik kelas berupa
sarana dan prasarana kelas dapat memenuhi dan mendukung interaksi
yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan atusias
2. Tantangan
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola
kejenuhan.
4. Keluwesan
sebagainya.
didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif
yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik
diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam
segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal
(Djamarah, 2006).
kelas.
dan pengawasan yang dilakukan oleh guru, baik individu maupun dengan
melalui orang lain (semisal sejawat atau siswa sendiri) untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan cara memanfaatkan segala sumber daya yang ada secara
Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku yang baik dikelas sebagian
perbuatan yang disruptif , tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai
4. Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues
yang sedang anda lakukan. Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan
inginkan.
3. Pendekatan Resep, pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan
dengan member satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus
dan tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah /
situasi kelas.
belajar siswa rendah, tidak sesuia dengan standar atau batas ukuran yang
ditentukan. Karena itu pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat
jenis kelamin.
sama di kelas.
1. Masalah individu
a). Pola perilaku mencari perhatian baik aktif (melucu) maupun pasif
2. Masalah kelompok :
a). Kelas kurang kohesif ( akrab ), karena alasan jenis kelamin, suku,
sebelumnya.
tengah digarap.
f). Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru.
g). Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan situasi yanmg baru.
adalah:
1. Kurikulum
pengelolaan kelas.
6. Lingkungan sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengelolaan kelas dapat bersifat Preventif serta Refresif dan Tingkah Laku.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hadari Nawawi. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : PT.
Haji Mas Agung.
Subroto, Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Suharsimi Ari Kunto. 1996. Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan
Evaluatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.