Anda di halaman 1dari 35

1.

Landasan Historis
Nasionalisme & rasa kebangsaan yang kuat yang
berakar pada sejarah Bukan kekuasaan /hegemoni
ideologi

Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa sendiri =


kausa materialis, sehingga Bgs Indonesia tidak
dapat dipisahkan dgn nilai-nilai Pancasila

2. Landasan Kultural

Ciri khas pandangan hidup , falsafah bangsa yang


berbeda dgn lainnya.

Falsafah hidup tersebut diangkat dari nilai-nilai


kultural melalui refleksi filosofis pendiri negara.
2. Landasan Filosofis

Konsistensi untuk
Pancasila sbg Dasar Filsafat negara
tindakan realisasi atas nilai-
& pandangan filosofis bangsa
nilai sila Pancasila

Cerminan realisasi filosofis


asli bangsa Indonesia
Pengetahuan menurut Sifatnya

PENGETAHUAN

A PRIORI A POSTERIORI

Pengetahuan yang terjadi Pengetahuan yang terjadi


secara serta merta tanpa berdasar pengalaman yang
melalui pengalaman dikenal .
P.P.Keagamaan
Keagamaan Pengetahuan wahyu melalui keyakinan
((Religious
Religious (terjadi melalui proses keyakinan shg sifatnya
Knowledge
Knowledge)) “dogmatik tradisional”

P. Kefilsafatan Pengetahuan menuju hakikat objek


( Philosophical Knowledge ) ( melalaui refleksi: analisa,pemahaman,
deskripsi, penafsiran, spekulasi

P. Ilmiah / Ilmu
( Scientific Knowledge Pengetahuan sistemik
/Science melalui metodologi ilmiah

P. Pra Ilmiah/ P. Biasa


Pengetahuan
( Common sense knowledge )
inderawi
Menjawab pertanyaan “apa”
Fil. Pancasila
P. Essensi

Menjawab pertanyaan “ ke mana”


P.Normatif

PYK
P. Kausal Menjawab
pertanyaan”Mengapa”

P. Deskriptif Menjawab pertanyaan


“Bagaimana”
Ber Objek
( Formal & Material )

Bersifat
Ber Metode
Universal

Ber Sistem
Ber Objek
( Formal : YK, Filsafat)
( Material : empiris , non empiris )

Bersifat Universal Ber Metode


Sila-sila sesuai kenyataan, ( Analitico Syntetic )
umum, tidak terbatas ( Hermeunetik )
ruang &waktu

Ber Sistem
Sila-sila Pancasila tersususun
teratur, konsisten yang utuh dan bulat
Kajian mengenai hakikat dari isi arti Pancasila
P. Essensi

Kajian mengenai pedoman, norma hukum sbg realisasi &


kongkritisasi nilai Pancasila
P.Normatif

Kajian mengenai kausalitas Pancasila


(K Materialis:asal mula bahan; asli ada pada bangsa)
(K Formalis: asal mula bentuk;susunan & rumusan aline 4
P. Kausal (K Efisien: asal mula karya;perumusan BPUPKI,pentpn PPKI
(sbg pembentuk negara)
(K Finalis: asal mula tujuan ;Pancasial sbg dasar filsft neg.)

Kajian mengenai sejarah


perumusan , bentuk & susunan
P. Deskriptif otentik, kedudukan & fungsi
Pancasila
( Pengertian )

Etimologis Historis Terminologis

- Bhs Sansekerta (Panca=5, - Tri Pitaka Budha ( 5 aturan - Digunakan untuk memberi
Sylla= dasar/alas/sendi) berupa larangan = membunuh, nama dasar fils negara.
mencuri,berzina, berdusta,
- Lima aturan tingkah laku minum miras) - Prosesnya :
yang baik/penting Pengusulan ( Sukarno, sidang
-Negara Kertagama;Pu Prapanca; BPUPKI 1 Juni 1945)
Majapahit 1365 &Sutasoma;Pu Perumusan (Panitia 9 BPUPKI 22
Tantular ( 5 batu sendi Juni 45 dlm Piagam Jakarta)
kesusilaan berupa larangan = Penetapan ( PPKI, 18 Agst 45,
tindak kekerasa, mencuri,berhati dlm Pembukaan UUD 45
dengki,berdusta,minum miras) Peresmian ( MPRS, 5 Juli 1966,
dlm Tap MPRS No. XX/MPRS/66)
Pancasila
(Asal Mula )

Langsung Tak Langsung


( proses terjadinya Pancasila (asal mula sebelum Proklamasi )
sbg dasar filsafat negara; sesudah & menjelang Prokl)

Bgs Indons sbag kausa materialis


Kausa Materialis

Nilai2 Pancasila sdh ada dan


Kausa Formalis tercermin dalam kehidupan
sehari-hari bangs Indonesia
sebelum membentuk negara dan
ditetapkan sbg dasar negara .
Ex;nilai dalam adat,
Kausa Effisien
kebudayaan, nilai religius dalm
hidup sehari-hari.

Kausa Finalis
Sila V Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Sila IV Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5

Sila III Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5

Sila II Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5

Sila I Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5

Sila yang Sila dibelakang sila lainya itu


di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila- adalah pengjelmaan /
sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, pengkususan sila-sila dimukanya
diliputi, dan dijiwai sila didepannya Lebih sempit “luasnya” tapi lebih
luasa “sifatnya”
Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama
lain dalam hal kesatuannya

Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan


fungsi sendiri-sendiri

Masing-masing sila berbeda namun tidak Kesatuan organis dari


bertentangani kemajemukan akan
menghidupkan
Masing-masing sila atau bagian saling
keduduakn dan fungsi-
melengkapi
fungsi sila dalam satu
Masing-masing sila atau bagian tidak boleh kesatuanyang utuh
dilepas-pisahkan satu sama lain

Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk


terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan
membina bagian2
FUNDAMEN
MORAL
NEGARA
(FMN)

FUNDAMEN
POLITIK
NEGARA
(FPN)

Sila 1 Sila 4
Sila
2 Sila 3 Sila 5

Fundamen Moral Negara (FMN) menjiwai


Fundamen Politik Negara (FPN)
Ketuhanan Yang Maha Esa Fundamen Moral
Kemanusiaan Yang Adil & Beradab
Negara/FMN
( Terkandung 3 Hukum: Hk Tuhan, Hk
Kodrat, Hk Etik )

Menjiwai
(4)

Fundamen Politik Negara/FPN

Pokok Pikiran
Persatuan (1) Kerakyatan,Permusyawarat Pokok Pikiran
(Sila 3) an Perwakilan (3) Keadilan Sosial (2)
(Sila 4) (Sila 5)

Sebagai Dasar Sebagai Sistem Sebagai Tujuan


Negara Negara Negara
Mengandung 4 sila lainnya
Masing-Masing Sila

Dikualifikasi oleh 4 sila lainnya

Sila 1 juga mengandung sila 2,3,4,5

Sila 2 juga mengandung sila 1,3,4,5

Sila 3 juga mengandung sila 1,2,4,5

Sila 4 juga mengandung sila 1,2,3,5

Sila 5 juga mengandung sila 1,2,3,4


Merupakan tata yang konsiten &
Merupakan satu kesatuan
Koheren tidak mengandung kontradiksi

SISTEM
Segala sesuatunya mengarah Ada kaitan antara bagian
Pada tujuan yang satu dan sama Yang satu dengan lainnya

Ada kerja sama yang


Serasi dan seimbang
Landasan Antropologi Pancasila
Unsur Anorganis
Jasmani/
Tubuh Unsur Vegetatif

Unsur Animal
Susunan
Kodrat Monodualis
Akal
Jiwa M
Rasa
O
N
Karsa
O

Makhluk P
Hakikat Individu
Manusia Sifat L
Kodrat Monodualis U
Makhluk R
Sosial A
L
I
S
Makhluk
Otonom
Kedudukan
Kodrat Monodualis
Makhluk
Tuhan
Manusia seutuhnya digunakan untuk memahami
arti makna Pancasila sebagai ideologi
pembangunan serta tujuan jangka panjang yang
hendak dicapai bersama. Ideologi pembangunan
bercorak “ antroposentrik” da;am arti manusia
yang berada pada tempat yang sentral sebagai
subjek dan sekaligus objek pembangunan
Abstrak Khusus
Umum Singular &
Universal Umum Kongkrit
Kolektif
Wujud pelaksanaan
Isi arti yang tidak secara kongkret dlm
terbatas Wujud pelaksanaan bid khusus namun
ruang,waktu,keadaa secara kongkret nyata seperti,
n,situasi,kondisi dalam hidup epoleksusbud,
maupun jumlah. kenegaraan organisasi,pendidika
Meunjuk pada Indonesia. Mrpkn n .Bisa berkembang
makna esensial: pedoman normatif dan dinamis . Ex.
Tuhan, dalam perundangan. UU Politik 85 mjd 99
manusia,satu,rakyat Ex. Sila 1: no 2,3,4 .
, adil Pembukaan UUD45 Pendidikan, BUMN
Al 4, Psl 29 ayat 2. dll
Sila 2:Ps 27,28
Negara
Pancasila

rakyat
pemerintah
Paham Negara
Integralistik

wilayah
Paham Mengatasi semua
gol, tidak
Negara memihak dan
Kebangsaan melindungi

Paham
Negara
Persatuan Persekutuan
hidup sosial
masyarakat
Indonesia

Kesatuan
bangsa,pulau,
budaya,golongan
& agama
Merupakan sumber tertib hukum tertinggi
Terdiri atas 4 alinea. Pernyataan Kemerdekaan

Alinea 1 Alinea 2 Alinea 3 Alinea 4


Bahwa sesungguhnya Dan perjuangan Atas berkat rakhmat Kemudian dari pada itu
kemerdekaan adalah pergerakan Allah Yang Maha Kuasa untuk membentuk suatu
hak segala bangsa dan kemerdekaan Indonesia dan dengan didorong Pemerintahan neg
oleh sebab itu, maka telah sampailah kepada oleh keinginan luhur, Indonesia ang melindungi
penjajahan di atasdunia saat yang berbahagia supaya berkehidupan segenap bangsa
harus dihapuskan, dengan selamat kebangsaan yang Indonesia dan seluruh
karena tidak sesuai sentausa mengantarkan bebas,maka rakyat tumpah darah Indonesia
dengan rakyat Indonesia ke Indonesia menyatakan dan untuk memajukan
perikemanusiaan & depan pintu gerbang dengan ini kesejahteraan umum
perikeadilan kemerdekaan Negara kemerdekaannya. mencerdaskan kehidupan
Indonesia yang bangsa…..keadilan sos
merdeka,bersatu,berdaul bagi seluruh rakyat
at adil dan makmur Indonesia

Pernyatana tidak memiliki hubungan Memiliki hubungan kausal dengan pasal-


kausal organis dengan pasal-pasalnya pasalnya, dalam sudut:
( penjelasan atasperistiwa/keadaan yang
mendahului terbentuknya negara RI 1, UUD ditentukan akan ada
2, Yang diatur dlm UUD adalah tentang pembentukan
pemerintahan neg yang memenuhi berbagai syarat
3, Negara Inodnesia adalah berbentuk Republik yang
berkedaulatan Rakyat
4, Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Pernyataan kemerde-
Kaan yang terinci

Sbg fakta sejarah


Mengandung cita-cita
yg tak dapat
luhur Proklamasi
terulang
Pembukaan
UUD 1945

Berkedudukan
Memuat sifat-sifat
tetap
Fundamental & asasi
dan tidak dapat
bagi negara
diubah
Hakikat Sebagai Pokok Kaidah Negara
Pembukaan UUD 1945 Yg Fundamental .
(staatsfundamentalnorm)
Dari segi terjadinya:
Sbg kehendak
bersama
Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
-sumber hukum positif Dari segi isinya:
pokok2 pikiran meliputi suasana -Dasar tujuan negara (umum dan
kebatinan, mewujudkan cta-cita hukum, khusus)
menguasai hukum dasar tertulis (UUD) -Ketentuan diadakanya UUD ( maka
dan tak tertulis/konvensi disusnlah kemerdekan…
-pokok pikiran terkongkritisasi dalam pasl2 -Bentuk negara (susunan neg
-pasal-pasal dijabarkan dalam hukum berkedaulantan rakyat)
positif dibawahnya -dasar Filsf. Neg. (dengan berdasar
pada ketuhanan…sosial

Memenuhi Syarat Adanya Tertib


Hukum Indonesia Tetap terlekat pada
kelangsungan hidup negara

Adanya Kesatuan Subjek; Adanya Kesatuan Daerah Tak dapat diubah


penguasa atasperaturan :seluru tumpah darah, Al. oleh siapapun
hukum ( Al:4) 4 Sebagai
pengejawantahan
Adanya Kesatuan asaa Adanya Kesatuan waktu, Proklamasi
kerokhanian; dasar dari dimana perat. Hkm
Sbg tertib hukum
keseluruhan perat berlaku. (maka
tertinggiyang tetap
hukum, sbg sumber disusunlah kemerdekaan
&tdk dapat diubah
segala hukum . Al. 4 kebangsaan..
Pengertian Isi
Pembukaan UUD 1945

Hak Kodrat
Alinea 1
Realisasi perjuangan n cita-cita
Alinea 2
Nilai religius, moral, pernyataan ulang Prokl
Alinea 3

Alinea 4 Tujuan Negara

Ketentuaan Diadakannya UUD Negara

Bentuk Negara

Dasar Filsafat Negara


Alinea I Alinea II
Pertanggung jawaban atas pernyataan Penetapan cita-cita bangsa yang ingin
kemerdekaan yang sudah selayaknya, dicapai dengan kemerdekaan ;
berdasar hak kodrat yang mutlak dari terpeliharanya kemerdekaan, kedaulatan
moral bangsa untuk merdeka negara,kesatuan bangsa,neg &daerah
atasdasar hukum dan moral, untuk
kemakmuran bersama yang berkeadilan

Tujuan
Pembukaan
UUD 1945

Alinea III Alinea IV


Penegasan bahwa proklamasi menjadi Penegasan bahwa untuk melaksanakan
permulaan dan dasar hidup kebangsaan segala hal dalam perwujudan hal-hal
dan kenagaraan yang luhur dan suci tertentu dalam alien 4, sebagai pedoman
dalam lindungan Tuhan dan peganagan yang tetap dan praktis
dalam realisasi hidup bernegara berdasar
Pancasila
Makna Alinea 1

Dalil Objektif Dasar hukum dari pembentukan negara


Republik Indonesia
-Bahwa penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusisaan dan perikeadilan
- Bahwa semua bangsa di dunia harus dapat
menjalankan hak asasinya yaitu hak untuk Bahwa berdasarkan hukum alam adalah
merdeka hak asasi setiap bangsa untuk
memperoleh kemerdekaan
Pernyataan Subjektif

Aspirasi bangsa Indonesia untuk


membebaskan diri dari penjajahan

Landasan Pokok Politik Luar Negeri

-Melawan setiap bentuk penjajahan, mendukung


kemerdekaan setiap bangsa
-menentang setiap hal atau sifat yang tidak
sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan
Makna Alinea 2

Alinea ini menunjukkan ketajaman penilaian Alinea ini menunjukkan unsur-unsur


: negara merdeka, menurut anggapan
bangs aIndonesia , yaitu :
-Bahwa perjuangan pergerakan Indonesia
telah sampai pada tingkat yang menentukan
MERDEKA
--Bahwa momentum yang telah dicapai
tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyetakan kemerdekaan BERSATU

--Bahwa kemerdekaan tersebut bukanlah BERDAULAT


tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu ,berdaulat, adil dan ADIL
makmur

MAKMUR
Makna Alinea 3

Pengukuhan dari Proklamasi kemerdekaan Menunjukkan adanya perjanjian


masyarakat atau perjanjian membentuk
negara

Membuat motivasi spiritual yang luhur, Berbeda dengan teori Thomas Hobbes,
suatu kehidupan yang seimbang material John Locke, Rousseau, sehingga
dan spiritual didunia dan akhirat perjanjian ini merupakan :

Berkat rahmat Tuhan


Yang Maha Kuasa

Menunjukkan ketagwaan bangsa Indonesia


terhadap Tuhan YME. Berkat ridhoNya bangsa Didorong oleh
Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai keinginanyang suapya
kemerdekaannya. berkehidupan kebangsaan
yang bebas.
Makna Alinea 4

Tujuan perjuangan : Dirumuskan adanya:


Negera Indonesia mempnyai fungsi yang
sekaligus menjadi tujuan yaitu : Unsur-unsur Negara ( teori Klasik):
Pemerintah, Bangsa, Wilayah
-Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Tujuan negara Indonesia:
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
-Nasional
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial -- International

Sistem Hukum dasar kita :


Prinsip Dasar: UUD 1945 ( Hukum Dasar Tertulis)
Menyusun kemerdekaan kebangsaan
Indonesia dalam satu UUD Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu Bentuk negara : REPUBLIK
susunan negara yang berkedaulan rakyat
Kekuasaan tertinggi : KEDAULATAN
RAKYAT
Dasar Falsafah Negara :
PANCASILA
Dasar Negara: PANCASILA
Pokok Pikiran I
“PERSATUAN”

Pokok Pikiran II Fundamen


“KEADILAN SOSIAL” Politik
Negara
Pokok-Pokok Pikiran
Pembukaan UUD 45

Pokok Pikiran III


“KEDAULATAN RAKYAT”

Fundamen Moral
Pokok Pikiran IV Negara
“KETUHANAN &
(juga landasan
KEMANUSIAAN”
kejiawaan hukum dasar
negara & khdpn bgsa
Kedudukan
Pembukaan UUD 45

-Sbg pernyataan kemerdekaan yang terperinci


-Mengandung dasar,rangka dan suasana bagi negara dan hukum Indonesia
-Memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara
-Mengandung pengakuan atas adanya macam-macam hukum : nilia hukum
Tuhan, hukum kodrat,hukum etis,hukum filosofis

Alinea I Hukum Kodrat


Hukum Etis

Alinea II Cita-Cita
Kemerdekaan

Alinea III Hukum Tuhan


Hukum Etis

Alinea IV Hukum Tuhan


Hukum Etis

Pelaksanaan Negara Hukum Tuhan


Indonesia Hukum Etis
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERAN PANCASILA

KEDUDUKAN PANCASILA Fungsi P. H:


- Tetap dan abadi bagi 1. Menata kehidupan diri pribadi
bangsa Indonesia karean 2. Menata hubungan antara manusia dgn
faktor historisitas yang mayarakat
menyertainya 3. Menata hubungan antara manusia dengan
alam sekitar

FUNGSI DAN PERAN PS


Kandungan P. H:
1. Pandangan Hidup 1. Konsepsi dasar mengenai kehidupan yang
dicitakan
Bangsa;Pancasila sebagai 2. Dasar pikiran yang terdalam
petunjukhidup sehari-hari 3. Wujud kehidupan yang dianggap baik
2. Dasar Filsafat negara; Ps
sebagai landasan Urgensi P.H :
penyelenggaraan 1. Memandang persoalan yang dihadapinya
pemerintahan negara 2. Menentukan arah serta cara memecahkan
3. Ideologi Negara; Ps cita-cita persoalan
3. Tidak terombang-ambing dalam
yang ingin diwujudkan
menghadapi persoalan
negara 4. Memiliki pedoman dan pegangan dalam
4. Etika Politik pemecahan masalah.
5. Etos Budaya 5. Membangu dirinya.
6. Paradigma Pembangunan
PANCASILA SBG DASAR 1. Mempunyai kekuatan
FILSAFAT NEGARA mengikat secara hukum
2. Terkait dengan struktur
kekuasaan secara formal
1. PS . Sebagai sumber kaidah 3. Meliputi suasana
hukum kaonstitusional yang kebatinan / cita-cita
mengatur NKRI beserta hukum yang menguasai
seluruh unsur-unsurnya hukum dasar negara
2. PS sebagai landasan
penyelenggaraan negara
dan kehidupan Negara.

Terminologis:
1. Pemikiran yang mengandung pemikiran
besar menegnai sejarah, manusia,
masarakat dna negara
PANCASILA SBG IDEOLOGI
2. 2. Pemikiran yang tidak memperhatikan
NEGARA kebenaran intrenal dan kenyetaan empiris,
ditujukan dan tumbuh berdasar
pertimbangan kepentingan, mengarah
Etimologi : eidos dan logos = ilmu pada tindkaan, shg bersifat tertutup
tentang cita-cita atau gagasan 3. Sbg belief system

Kaitannya dengan negara :


1. Konsesus tentang nilai2 dasarmasyarakat yang bernegara.
2. Kesatuan gagasan daar sistematis dankomprehensif tentang
manusia, kehidupannya, termasuk hidup bernegara

Anda mungkin juga menyukai