Anda di halaman 1dari 11

Manajemen 

kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan


pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen adalah rangkaian kegiatan atau tindakan yang dimaksud untuk
menciptakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran. Manajemen
kelas merupakan persyaratan penting yang menentukan terciptanya pembelajaran yang
efektif.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas, sebab
manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan
dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta  didik untuk belajar
dengan baik. Keefektifan  manajemen  kelas  sangat  tergantung kepada bagaimana
guru memahami berbagai aspek pelaksanaannya.
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum,
fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh
kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga
guru harus menguasai kiat manajemen kelas. 

Tujuan manajemen kelas adalah penyedia fasilitas bagi berbagai macam kegiatan


belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas
yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap apresiasi pada siswa. Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa
tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib
sehingga segera tercapai tujuan pengajar secara efektif dan efesien.
Jika mengacu pada pengertian manajemen kelas, maka tujuan manajemen kelas adalah
menciptakan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas
tersebut dapat belajar dengan  efektif. 

Manajemen kelas ditujukan pada kegiatan yang menciptakan dan menjaga kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar siswa, seperti membina hubungan baik
antara siswa dengan guru, reinforcement, punisment, dan pengaturan tugas. Tujuan
manajemen kelas adalah:

1. mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan  kemampuan  semaksimal mungkin;
2. menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran;
3. menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa  dalam  kelas;  dan
4. membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya, serta sifat-sifat individunya. Kemampuan guru  memahami konsep
manajemen kelas dan mampu mengimplementasinya menjadi  faktor penentu
keberhasilan pembelajaran.

Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas


Dalam manajemen kelas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai
prasyaratan menciptakan satu model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu
“Muhaimin, 2002:137-144”.

 Prinsip Kesiapan “Readiness”


Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar
belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain
yang memungkinkan seseorang dapat belajar.

 Prinsip Motivasi “Motivation”


Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah
laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka akan
bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu
yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan
waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai
tugas-tugas tersebuty terselesaikan.

 Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu
berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada
aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses
pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.

 Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:

1. Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar
mengingat sesuatu tersebut.
2. Dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan
memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang
dipelajari.
3. Dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat
mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi
yang lebih akurat.

 Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang
mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau
tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika
diperlukan. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik
dalam proses pembelajaran.

 Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat
memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer
berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru
dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan disekolah selalu diasumsikan
atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam
kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.

https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-kelas/

Kegiatan Manajemen Kelas


Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas) meliputi dua kegiatan yang secara garis
besar terdiri dari:
            1.      Pengaturan Orang (siswa)
Siswa adalah orang yang melakukan aktivitas dan kegiatan di kelas yang
ditempatkan sebagai objek dan arena perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran
manusia, maka siswa bergerak kemudian menduduki fungsi sebagai subjektif. Artinya
siswa bukan barang atau objek yang hanya dikenai akan tetapi juga merupakan objek
yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak. Pergerakan yang terjadi dalam
konteks pencapaian tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal ini fungsi guru tetap
memiliki proporsi yang benar untuk dapat membimbing, mengarahkan dan memandu
setiap aktivitas yang harus dilakukan siswa. Oleh karena itu pengaturan orang atau
siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan
potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan
untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya.
            2.      Pengaturan Fasilitas
Aktivitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam kelas kelangsungannya
akan banyak dipengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh karena
itu lingkungan fisik kelas berupa sasaran dan prasarana kelas harus dapat memenuhi
dan mendukung interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi kehidupan kelas dapat
berlangsung dengan baik dari permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai akhir
- akhir masa belajar mengajar.
Pengaturan fasilitas juga terkandung didalamnya dalam pengelolaan ruang kelas
secara efektif yang maksudnya adalah ruang kelas yang berlangsung secara lancer,
dengan sedikit sekali kebingungan dan keterhambatan, dan memaksimalkan
kesempatan pembelajaran siswa. Tidak mungkin seorang guru untuk
menyelenggarakan pembelajaran, atau bagi para siswa untuk bekerja secara produktif
jika mereka tidak memiliki panduan tentang bagaiamana mereka berperilaku, kapan
dan bagaimana bergerak disekitar ruangan, dimana harus duduk, kapan mereka boleh
dan tidak boleh menginterupsi guru, dan jumlah keberisikan yang bisa diterima.

https://dwirosida02.blogspot.com/2015/09/kegiatan-manajemen-kelas.html

Aspek Manajemen Kelas


Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas  adalah sifat
kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif, dan kreatif (Johnson
dan Bany, 1970). Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan  dalam manajemen kelas
sebagai aspek-aspek manajemen kelas, seperti tertuang dalam Dirjen Dikdasmen (2000)
adalah:

1. mengecek kehadiran siswa;


2. mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan
tersebut;
3. pendistribusian bahan dan alat;
4. mengumpulkan informasi siswa, mencatat data pemeliharaan arsip;
5. menyampaikan materi pelajaran; dan
6. memberikan tugas.
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-kelas/

Ada beberapa kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh seorang guru dalam manajemen
kelas :
1.      Mengecek Kehadiran Siswa
Siswa dilihat dari keberadaannya satu persatu terutama diarahkan untuk melihat
kesiapannya dalam mengikuti proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik terutama
mental karena dengan perhatian dari awal akan memberikan dorongan kepada mereka
untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas dengan baik.
2.      Mengumpulkan, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan siswa
Pekerjaan yang sudah diberikan hendaknya dengan cepat dikumpulkan dan diberikan
komentar singkat sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat memberikan motivasi
atas kerja yang sudah dilakukan.
3.      Pendistribusian bahan dan alat
Jika ada alat atau bahan yang harus didistribusikan maka secara adil dan proporsional
setiap siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan praktik atau menggunakan
alat dan bahan dalam proses belajarnya
4.      Mengumpulkan informasi dari siswa
Banyak informasi yang berguna bagi guru dan bagi siswa itu sendiri yang dapat
diperoleh dari siswa baik yang berupa informasi tentang pribadi siswa maupun
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan siswa yang harus dan sudah dikerjakan.
5.      Mencatat data
Data-data siswa baik secara perorangan maupun kelompok yang menyangkut individu
maupun pekerjaan sangat penting untuk dicatat karena akan mendukung guru dalam
memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian hasil pekerjaan siswa.
6.      Pemeliharaan arsip
Arsip-arsip tentang kegiatan dalam kelas disimpan dan ditata dengan rapih dan
dipelihara sebagai tanggungjawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik
bagi guru maupun bagi siswa.
7.      Menyampaikan materi pelajaran
Tugas utama seorang guru adalah memberikan informasi bahan belajar yang harus
dilakukan siswa dengan teratur dan dapat menggunakan berbagai media dan informasi
yang ada di dalam kelas.
8.      Memberikan tugas atau PR
Penugasan adalah proses meberikan tanggungjawab kepada siswa untuk melakukan
kegiatan secara mandiri dan dapat mengevaluasi kemampuan secara sendiri.

https://dwirosida02.blogspot.com/2015/09/kegiatan-manajemen-kelas.html

Sementara itu hal-hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam
pertemuan pertama dengan siswa di kelas adalah:

1. ketika bertemu dengan siswa, guru harus: (a) bersikap tenang dan percaya diri,
(b) tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam, atau sikap  tidak  simpatik; 
(c)  memberikan salam lalu memperkenalkan diri; dan (d) memberikan format
isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat
hidupnya secara singkat;
2. guru memberikan tugas  kepada siswa dengan tertib  dan lancar;
3. mengatur tempat duduk siswa secara tertib dan teratur;
4. menentukan  tata cara  berbicara  dan tanya  jawab;
5. membuat denah  kelas (tempat duduk siswa); dan
6. bertindak disiplin, baik terhadap siswa maupun terhadap  diri  sendiri (Dirjen
Dikdasmen, 1996:13).

https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-kelas/

Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas


Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas dan pendukungnya, juga
dipengaruhi oleh faktor non fisik (sosio-emosional) yang melekat pada guru. Untuk
mewujudkan manajemen kelas yang baik, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, antara lain:
1)      Kondisi Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal
mendukung meningkatnya intensitas belajar dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Kondisi fisik yang dimaksudkan meliputi:
a)      Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
b)      Pengaturan tempat duduk
c)      Ventilasi dan pengaturan cahaya
d)     Pengaturan penyimpanan barang-barang
Perlengakapan sekolah juga menjadi faktor didalam manajamen kelas, secara garis
besar, ada dua jenis perlengakapan disekolah , yaitu sarana dan prasarana sekolah.
Sarana sekolah adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana
sekolah adalah semua kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Dengan sarana dan prasarana yang lengkap
akan sangat menunjang dalam keerhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas.
2)   Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio-emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya
tujuan pengajaran. Kondisi sosio-emosional itu meliputi:
a)      Tipe Kepimimpinan
b)      Sikap guru
c)      Suara guru
d)     Pembinaan Hubungan baik
Yang memiliki peran penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar adalah
seorang guru, bagaimana seorang guru mampu mengendalikan sosio-emosionalnya
dengan baik. Dikarenakan seorang guru adalah sebagai demonstrator, guru sebagai
pengolah kelas, guru sebagai motivator dan fasilitator, guru juga sebagai evaluator.
    3)      Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat
sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin diatur
secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga
jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa
kebiasaan yang baik, kegiatan rutinitas tersebut antara lain :
a)      Pargantian Pengajaran
b)      Guru berhalangan hadir
c)      Masalah antar siswa
d)     Upacara bendera
e)      Kegiatan lain
    4)      Faktor Situasi
Yang dimaksud situasi disini adalah suasana belajar. Termasuk dalam pengertian
ini adalah suasana yang berkaitan dengan peserta didik, seperti; kelelahan dan
semangat belajar. Juga keadaan cuaca, keadaan guru, keadaan kelas-kelas pengajaran
yang berdekatan yang mungkin mengganggu atau terganggi karena penggunaan suatu
metode.
Didalam faktor situasi, iklim kelas juga sangat berpengaruh yang mana iklim
kelas dipahami sebagai segala sesuatu yang muncul akibat hubungan antara guru dan
peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas
dan mempengaruhi proses belajar mengajar. Situasi disini dapat dirinci menjadi
beberapa skala yang dikemukakan beberapa ahli dengan istilah kekompakan,
kepuasan, kecepatan, formalitas, kesulitan, dan demokrasi.

Fungsi Manajemen Kelas


Fungsi manajemen kelas pada dasarnya adalah untuk menciptakan kondisi kelas yang
optimal dan kondusif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Selain itu, manajemen kelas juga berfungsi sebagai:

 Sebagai fasilitas dalam pelaksanaan berbagai macam tugas belajar baik secara
individu maupun kelompok.
 Merencanakan dan menyusun strategi atau metode pembelajaran yang tepat
sasaran
 Mengorganisir kegiatan di dalam kelas agar tujuan dan target pembelajaran
dapat tercapai dengan baik.
 Mengendalikan kondisi dan situasi aktivitas belajar mengajar di kelas

https://haloedukasi.com/manajemen-kelas#:~:text=Fungsi%20Manajemen
%20Kelas%20Fungsi%20manajemen%20kelas%20pada%20dasarnya,mengajar.
%20Selain%20itu%2C%20manajemen%20kelas%20juga%20berfungsi%20sebagai
%3A

Masalah Manajemen Kelas 


Menurutt Marzano dan Pickering masalah manajemen kelas merupakan situasi-situasi
dalam kelas yang dapat mengurangi intensitas pembelajaran atau situasi-situasi yang
dapat menyebabkan kesedihan, baik pada siswa maupun guru (Jacobsen, 2009:62).

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pada manajemen kelas,
antara lain sebagai berikut (Djamarah, 2005:173):

1. Kurang kesatuan, misalnya dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik, dan


pertentangan jenis kelamin. 
2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-
cakap, pergi ke sana kemari, dan sebagainya. 
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan, mengucilkan,
dan merendahkan kelompok bodoh. 
4. Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima, dan mendorong
perilaku anak didik yang keliru. 
5. Mudah bereaksi ke hal-hal negatif/terganggu, misalnya bila didatangi monitor,
tamu-tamu, iklim yang berubah, dan sebagainya. 
6. Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga yang alat-alat
belajarnya kurang, kekurangan uang, dan lain-lain. 
7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-
tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru, dan sebagainya.
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/masalah-pendekatan-dan-kegiatan-
manajemen-kelas.html

Manajemen kelas ditekankan pada aspek pengaturan lingkungan pembelajaran yaitu


berkaitan dengan siswa dan barang/fasilitas. Kegiatan guru tersebut dapat berupa
pengaturan kondisi dan fasilitas yang berada di dalam kelas yang diperlukan dalam
proses pembelajaran di antaranya tempat duduk, perlengkapan dan bahan ajar, dan
lingkungan kelas.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola atau
mendesain kelas, yaitu menyediakan iklim yang kondusif untuk
berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Apabila suasana belum
kondusif, maka seorang guru harus berupaya seoptimal mungkin untuk menguasai,
mengatur membenahi, dan menciptakan suasana kelas yang kondusif, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai