Anda di halaman 1dari 8

Azas- azas Manajemen Kelas

Oleh:
Fajar1
Ali Mansub2
Abdul Bari3

Abstrak

Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal.
Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan
kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Prinsip-prinsip manajemen kelas adalah
hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru di dalam mengelola, agar menjadi terarah
dan efesien. Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat yang menggambarkan langkah-
langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap
kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenagkan dengan efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Kata kunci: Azas- azas, Manajemen, Kelas.

Pendahuluan

Pemegang kendali dalam kelas ialah guru. Guru menjadi pengendali kemana arah tujuan
pembelajaran di kelas akan tercapai. Dalam mengarahkan pembelajaran tersebut agar sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, dibutuhkan kompetensi yang baik dari guru dalam mengelola
kelas dengan baik. Pengelolaan kelas mencakup pengelolaan dalam pembelajaran maupun
pengelolaan kondisi fisik lingkungan kelas tersebut.
Keharusan mengelola kelas dengan baik menuntut kemampuan kekreativitasan dari guru
untuk mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada di kelas sehingga mampu mencipta
pembelajaran yang produktif, efektif, dan efesien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan . Kekreativitasan guru dalam upaya pencapaian tujuan tersebut tetap didasarkan
pada aspek-aspek dasar pengelolaan kelas yaitu asas manajemen kelas, prinsip manajemen kelas.
Prinsip-prinsip manajemen kelas mengandung pengertian yaitu, proses pengelolaan kelas
untuk menciptakan suasana dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara

1
Mahasiswa Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang
2
Mahasiswa Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang
3
Mahasiswa Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang
1
efektif.
Pengelolaan kelas juga dapat diartikan sebagai segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik dan sesuai dengan kemampuan.

Pembahasan

A. Azas- azas Manajemen Kelas


1. Asas Apersepsi
Apersepsi adalah memperoleh tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan
tanggapan yang telah ada. Pengetahuan (struktur kognitif) yang telah dimiliki siswa dapat
digunakan untuk memahami sesuatu yang belum diketahui sehingga didapat sesuatu yang
bernakna bagi siswa. Apersepsi diharapkan dapat membangkitkan minat dan perhatian
siswa terhadap sesuatu.
2. Asas Peragaan
Peragaan merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif karena sangat
menarik bagi siswa apalagi jika peragaan itu menggambarkan aktivitas yang sebenarnya.
Asas peragaan menurut dapat diwujudkan dalam bentuk: (a) pengalaman langsung; (b)
pengalaman yang diatur, (c) dramatisasi; (d) demonstrasi; (e) karyawisata; (f) pameran
(g) televisi sebagai alat peraga; (h) film sebagai alat peraga; dan (i) gambar sebagai alat
peraga.
3. Asas Motivasi
Dalam menjalankan tugasnya sebagai edukator, guru juga bertugas sebagai
motivator yang mendorong siswa untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu demi
suksesnya tujuan belajar. Guru harus bisa memotivasi siswa agar memiliki semangat dan
kemauan untuk lebih giat belajar. Beberapa contoh yang dapat diterapkan guru dalam
memotivasi siswa antara lain:
a) Mendesain tujuan pembelajaran agar lebih menarik dan jelas.
b) Menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan.
c) Memberikan reward (penghargaan) bukan sebaliknya memberikan hukuman
(punishment).
d) Memberikan siswa pekerjaan rumah yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
e) Mendiskusikan hasil evaluasi siswa
4. Asas Belajar Aktif
Siswa harus didorong untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

2
yang dilangsungkan guru baik mental maupun fisiknya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
menyerap kebermaknaan pembelajaran yang akan berguna bagi dirinya.
5. Asas Kerjasama
Proses belajar mengajar harus memberikan kesempatan bagi siswa untukberlatih
bagaimana hidup dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara
bersama-sama. Diharapkan siswa dapat menghayati makna kerjasama dan nantinya dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, karena siswa juga merupakan pelaku
masyarakat yang sangat dituntut untuk dapat memajukan masyarakat secara bersama-
sama.
6. Asas Mandiri
Guru sebagai fasilitator harus dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa agar siswa dapat memaknai pembelajaran secara
mandiri. Masalah yang diajukan guru untuk diselesaikan oleh siswa harus sesuai dengan
perkembangan usia dan kematangan siswa sehingga diharapkan secara bertahap siswa
akan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya tanpa bantuan orang lain.
7. Asas Penyesuaian dengan Individu Siswa Kemampuan tiap siswa dalam menguasai suatu
materipelajaran berbeda-beda,sehingga guru dituntut untuk mampu menyesuaikan iklim
pembelajaran dengan kecepatan masing- masing anak. Guru perlu paham benar
karakteristik masing- masing anak didiknya untuk dapat menciptakan
pembelajaran yang adaptif dengan karakteristik semua anak didiknya.
8. Asas Korelasi
Asas korelasi adalah mengaitkan pokok bahasan yang diajarkan dengan pokok
bahasan lain dalam satu mata pelajaran ataupun dengan pelajaran lain. Asas ini digunakan
untuk dapat membuat suatu pokok bahasan lebih bermakna bagi siswa. Tidak jarang siswa
melupakan apa yang telah diajarkan sebelumnya. Korelasi pokok bahasan yang diajarkan
dengan pokok bahasan lain misalnya dengan pokok bahasan yang sudah diajarkan akan
membuat siswa mengingat kembali dan menemukan kebermaknaan pembelajaran dengan
tepat. Misalnya untuk pokok bahasan perkalian dalam Matematika, guru dapat
mengkorelasikannya dengan pokok bahasan penjumlahan yang sebelumnya sudah
dikuasai siswa. Guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran untuk mengkaitkan
hubungan antara pokok bahasan tersebut dan diharapkan siswa dapat menyerap makna
pembelajaran tanpa melupakan apa yang sudah pernah dikuasainya.
9. Asas Evaluasi yang Teratur
Melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang ditunjukan oleh

3
kinerja siswa dalam belajar perlu dilakukan secara teratur dan berkesinambungan selama
dan setelah proses belajar mengajar berlangsung. 4
B. Prinsip- prinsip Manajemen Kelas
Prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
Prinsip-prinsip manajemen adalah hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru
didalam mengelola, agar menjadi terarah dan efesien. Manajemen kelas sebagai proses
mengelola kelas agar tercapai tujuan juga harus memerhatikan beberapa prinsip manajemen
kelas, agar dalam implementasinya sesuai dengan yangdirencanakan. Prinsip- prinsip
tersebut hal yang penting dalam manajemen kelas. Menyatakan seorang guru dalam rangka
meminimalisasi masalah gangguan dalam mengelola kelas dapat menggunakan prinsip-
prinsip manajemen kelas.5
Djamarah (2006:185) menyebutkan, “dalam rangka memperkecil masalah gangguan
dalam manajemen kelas dapat digunakan prinsip-prinsip manajemen kelas”.
Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai
berikut:
1. Hangat dan antusias
Hangat dan antusias merupakan salah satu peinsip yang diperlukan dalam proses
belajar dan mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan
antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan
manajemen kelas.6
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang
akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.7
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan
anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa.
Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya manajemen kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat

4
Afriza, S. Ag. M.Pd, Manajemen Kelas, (Pekanbaru: KreasiEdukasi, 2014), hlm. 11-13.
5
Imam Gunawan, Manajemen Kelas, (Depok: Rajawali Pers, 2019), hlm. 15.
6
Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Jogjakarta: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 210.
7
Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm. 195.
4
mecegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif. Keluwesan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan
seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan pada hal-
hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap
tingkah laku siswa yangpositif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif,.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar.
6. Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari manajemen kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan mengendalaikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin ana
didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal. 8
7. Stabilitas emosi yang stabil, Yaitu guru harus bisa menjaga emosi nya dan sabar dalam
melatih perseta didik.
8. Optimisme dan Percaya diri, Yaitu diharapkan guru punya rasa kepercayaan diri yangkuat
dalam mengajar.
9. Keserderhanaan (penampilan dan pakaianan)
10. Adil yaitu seorang guru harus menyamakan peserta didik tanpa bembedakan gender nya
yang kaya maupun siswa yang miskin, yang pintar mapun yang bodoh, adil dalam
memberikan nilai.
11. Humoris yaitu seorang guru harus bisa membawa suasana belajar yang santai tidak kaku,
kadang- kadang ada suatu cerita yang membuat anak didik tertawa. 9

C. Strategi Implementasi Prinsip- prinsip Manajemen Kelas


Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat yang menggambarkan langkah-langkah

8
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 184-
186.
9
Afriza, S. Ag. M.Pd, Manajemen Kelas, hlm. 15.
5
yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap
kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenagkan dengan efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran. 10
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas di atas dapat diimplikasikan guru dalam proses belajar
mengajar dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Keteladanan
Keteladanan merupakan pemberian contoh dari seseorang pada orang lain.
Seorang guru dalam mengadakan pendekatan kepada anak didiknya dapat dilakukan
dengan memberikan keteladanan kepada anak didiknya dengan sikap dan tingkah laku
yang baik. Dengan sikap dan tingkah laku yang ditunjukkan oleh guru pada anak didiknya
akan menimbulkan semangat bagi anak didik dalam pembelajaran.
2. Pembiasaan
Pembiasaan adalah menerapkan sesuatu secara kontiniu agar menjadi sebuah
kebiasaan.
3. Melalui cerita atau contoh
Pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh anak didik ketika seorang guru
dapat menerangkan pelajaran dengan memberikan contoh yang sesuai dengan materi
pelajaran. Jadi guru diharapkan mampu membawa peserta didik mengikuti jalan cerita
dengan berusaha membuat peserta didik memiliki pandangan yang rasional terhadap
sesuatu.
4. Terapan melalui kurikulum.
Dalam menerapkan kurikulum pada setiap mata pelajaran dapat diterapkan
prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Hal-hal yang berkaitan dengan strategi untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip pengelolaan kelas dalam pembelajaran ialah
sebagai berikut:
a) Guru memberikan teladan yang baik.
b) Memberika tugas-tugas kepada siswa agar mereka merasa tertantang dan termotivasi
untuk belajar.
c) Menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi.
d) Melakukan berbagai percobaan.

e) Berusaha memusatkan perhatian pada tugas- tugas tertentu yang berhubungan


dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

10
Ibid, hlm. 15-17.
6
f) Memberikan motivasi serta semangat agar siswa tetapaktif dan berminat dalam
belajar.
g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
Kesimpulan

Azas- azas dalam manajemen kelas yang perlu dan dapat diterapkan dalam mengelola
pembelajaran adalah asas apersepsi, asas peragaan, asas motivasi, asas belajar aktif, asas
kerjasama, asas mandiri, asas penyesuaian dengan siswa, asas korelasi, dan asas evaluasi yang
teratur.
Prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
Prinsip-prinsip manajemen kelas adalah hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru
di dalam mengelola, agar menjadi terarah dan efesien. Prinsip-prinsipmanajemen kelas, yaitu:
a) Hangat dan atusias
b) Tantangan
c) Bervariasi
d) Keluwesan.
e) Penekanan pada hal-hal yang positif.
f) Penanaman disiplin diri
g) Stabilitas emosi yang stabil
h) Optimisme dan Percaya diri
i) Keserderhanaan
j) Adil
k) Humoris
Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat yang menggambarkan langkah-langkah
yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif,
sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenagkan dengan efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas di atas dapat diimplikasikan guru dalam proses belajar
mengajar dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Keteladanan
b) Pembiasaan
c) Melalui cerita atau contoh
d) Terapan melalui kurikulum

7
Daftar Pustaka

Afriza, S. Ag. M.Pd. Manajemen Kelas, Pekanbaru: KreasiEdukasi, 2014.


Gunawan Imam. Manajemen Kelas, Depok: Rajawali Pers, 2019.
Nunuk Suryani dan Leo Agung. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2012.
Syaiful, Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2013.
Zaenal Mustakim. Strategi dan Metode Pembelajaran, Jogjakarta: IAIN Pekalongan
Presa, 2017.

Anda mungkin juga menyukai