Anda di halaman 1dari 11

KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR 2

Makalah Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SD

Oleh :
KELOMPOK 4
RIA FITRIYANI ( 856589809)
SUGIARTI ( 856590946)
TUTI ( 856591084)
WAHYU SUWANJOKO ( 856586881)
SISKA ARYANTO ( 856591909)

PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021
KEGIATAN BELAJAR1

KETERAMPILANMEMBUKADAN MENUTUPPELAJARAN

A.PENGERTIANDAN TUJUAN
Keterampilanmembuka dan menutup pelajaranmerupakan keterampilandasar
mengajaryangharus dikuasaidandilatihkanbagi calonguruagardapat mencapai
tujuanpembelajaransecaraefektif,
efisiendanmenarik.Keterampilanmembukapelajaranmerupakanupaya gurudalam memberikan
pengantar/pengarahan mengenai materi yang akandipelajaripeserta didiksehinggapeserta
didiksiapmentaldan tertarik mengikutinya.Sedangkanketerampilanmenutuppelajaran
merupakan keterampilanmembantupesertadidikdalam menemukan
konsep,prinsip,dalil,hukumatauprosedurdariinti pokokbahasanyang telahdipelajari

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan ketrampilan membuka pelajaran adalah:
1. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
3. Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa
4. Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimilki/diketahui
dengan yang akan dipelajari
5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan ketrampilan menutup pelajaran adalah :
1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yamg telah berlangsung
2. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani
3. Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.
B.KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP
PELAJARAN
1. Membuka pelajaran
Komponen yang harus dikuasai guru dalam membuka dan menutup pelajaran adalah :
a. Menarik perhatian siswa
b. Menimbulkan Motivasi
c. Memberi acuan
d. Membuat Kaitan
2. Menutup Pelajaran

Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung efektif guru doharapkan menguasai cara
menutup pelajaran seabgai berikut :
a. Meninjau Kembali ( mereviu)
b. Menilai
c. Memberi tindak lanjut

C.PRINSIP–PRINSIPPENGGUNAAN
Tanpa memperhatikan prinsip tersebut, kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan
berlangsung secara efektif. Prinsip tersebut adalah bermakna dan berurutan serta
berkesinambungan.

1. Bermakna

Bermakna artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik
siswa sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian,
meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.

2. Berurutan dan berkesinambungan

Dalam hal ini guru hendaknya berusaha membuat susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai
dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa.
KEGIATAN BELAJAR2

KETRAMPILANMEMBIMBINGDISKUSIKELOMPOK KECIL
A.Rasional

Salah satu yang harus dikukan guru yaitu degan pendekatan CBSA yang menuntut keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran..tujuan-tujuan jika dilakukan diskusi kelompok adalah
tujuan-tujuan dalam ramah ketrampilan serta nilai dan sikap. Misalnya ketrampilan berbicara,
mengukapkan pendapat, ketrampilan bahasa, sopan santun dalam mengajukan pendapat, serta
ketrampiulan dalam berinteraksi sosial.

B.Pengertian
Diskusi kelompok kecil merupakan ketrampilan dasar mengajar yang diperlukan untuk lebih
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

C. KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL


Ada 6 komponen yang perlu dikuasai guru tersebut adalah :
1. Memusatkan perhatian
2. Memperjelas masalah dan uraian pendapat
3. Menganalisis pandangan
4. Meningkatkan urunan
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6. Menutup Diskusi
KEGIATAN BELAJAR 3
KETERAMPILAN MENGELOLAKELAS

A. RASIONAL
Kegiatanpembelajaranakanberlangsungsecara efektifjikaafaktor-faktoryang
mendukung berhasilnya kegiatan pembelajaran dapat diciptakan. Guru memegang
perananpentingdidalammenciptakaniklim kelasyangkondusif.Oleh karenaitu, merupakan
tuntutanyangwajarjikaguruharusmampu mengatur barangdan orang hingga tercipta
iklimkondusif.

B. PENGERTIAN
Pengelolaan kelas dapat didefinisikan dengan berbagai cara tergantung dari
pendekatan yang dianut.
1. Pendekatan otoriter
2. Pendekatan permisif
3. Pendekatan modifikasitingkahlaku
4. Penciptaaniklimsasioemosional
5. Perilaku siswa sebagai kelompok kelas mempunyai pengaruh pada terjadinya
pembelajaran.

C. KEGIATAN PENGELOLAAN DAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL


Kegiataninstruksional adalahkegiatanyangdiarahkanuntukmembantusiswa
menguasai kemampuanyangdiharapkan,seperti memberikanpenjelasan,mendiagnosis
kesulitan belajar, membimbing diskusi kelompok atau menyusun lembaran kerja.
Kegiatan instruksional menimbulkan masalah-masalah instruksional, sedangkan kegiatan
pengelolaan dapat menimbulkan masalah pengelolaan.
D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN
Komponen keterampilan mengelola kelas dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat
represif.
1. Keterampilanyang bersifat Preventif
Keterampilan ini mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya
gangguansehinggakondisibelajaryangoptimaldapatdiciptakandandipelihara.
Untukmencegah munculnyagangguan-gangguan tersebutantara lain :
a. Menunjukkan sikaptanggap
b. Membagiperhatian
c. Memusatkan perhatian kelompok
d. Memberikanpetunjuk yang jelas
e. Menegur
f. Memberipenguatan
2. Keterampilanyang bersifatrepresif
a. Memodifikasitingkah
laku
b. Pengelolaan kelompok

E. HAL-HALYANG PERLU DIPERHATIKAN


Agarmampumengelolakelassecaraefektif,guruharusmemperhatikanberbagaihalberikut:
1. Kehangatandankeantusiasangurusangatberperandalammenciptakaniklimkelas
yang menyenangkan.
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan
berperilaku baik akan mengurangi kemungkinan munculnya perilaku
yangmenyimpang.
3. Penggunaan variasidalam mengajar dapatmengurangiterjadinyagangguan.
4. Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajarandapat mencegahmunculgangguan.
5. Guruharusselalumenekankanhal-halyangpositifdanmenghindaripemusatan
perhatian padahal-halyang negative.
6. Guru hendaknyamampu menjadicontoh dalam menanamkan disiplin dirisendiri.
7. Guru hendaknyamenghindariterjadinyahal-halsebagaiberikut:
a. Mencampurikegiatansiswa secaraberlebihan.
b. Kesenyapan.
c. Ketidaktepatan memulaidan mengakhirikegiatan.
d. Penyimpangan yang berlarut-larutdaripokok pembahasan.
e. Bertele-tele
f. Mengulangipenjelasan yang tidak perlu.

KEGIATAN BELAJAR 4
KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOKKECILDAN PERORANGAN

A.RASIONAL
Dari segi hubunganguru-siswa,penggunaanmodelkegiatankelompokkecil dan
peroranganakan membuathubungan itu lebih baik.Penggunaan kegiatankelompokkecil
danperorangansebagai variasi dari kegiatanklasikal akandapat mengurangi kelemahan
kegiatan klasikal, disamping memantapkan dampak positif yang ditimbulkannyayaitu
kebiasaanmelakukan interaksi sosialpada kalangan yang lebih luasserta kesadaranakan
adanyaketerbatasan dalamusaha memenuhikebutuhan.

B. PENGERTIAN
Kelompokkecildan peroranganyangdibahasadalam modulinisehinggasebagai
variasidari kegiatanklasikalyangsudahmerupakantradisikehidupansekolahdi
Indonesia.Siswa akanmengalamikegiatanbelajarsecara klasikal,kelompokkecil,dan
perorangansesuaidenganhakikattopikyangsedangdipelajaridan tujuanyangingin dicapai.

C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Kebiasaan guru yanghanyamengelolakelasbesarharusdiimbangi dengankebiasaan
lain,yaitumemberkesempatankepadasiswauntukbelajardalamkelompokkecildan
perorangan.Beberapacontohpengorganisasianpembelajarankelompokkecildanperorangand
alamkonteks pembelajaran klasikal:

1. Model

Gurumemberikaninformasi tenttangkonsep-konsepkunci dari 8topikyang dibahas atau


menjelaskan prosedur kerja. Siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok kecil,
misalnya untuk melakukan suatu percobaan. Kegiatan di akhiri
denganmemberikankesempatankepada siswauntukmelaporkanhasil kerja dan
memberikankomentarterhadaphasilkelompok.

2. ModelB

Modelinisamadenganmodelsebelumnya,bedanyasetelahkegiatanklasikal,para
siswa diberi 2 alternatif, yaitu mereka boleh bekerja dalam kelompok kecil atau
bekerja sendiri.
3. ModelC
ModelC berbedadarikeduamodelsebelumnya.Padamodelinitidakadapertemuan
klasikalpadaakhirkegiatan.Setelahbekerjadidalam kelompokkecilsesuaidengan
kontrakantara kelompokdenganguru,hasil pekerjaankelompokdikumpulkandan
diserahkanpada guru.
4. ModelD

Siswa diminta bekerja secara perorangansesuai dengankontrakyangdibuat.Setelah


waktuuntukbekerjasecaraperoranganberakhir, siswamembentukkelompok-
kelompokkecilsesuaidengankesamaantugas yang digarap.

D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Keterampilanmengajarkelompokkecildanperoranganterdiridari4komponenpokok,yang
sebenarnyadapatdikelompokkan menjadi2 bagian :
1. Keterampilanmengadakan pendekatan secara pribadi
2. Keterampilanmengorganisasikankegiatan pembelajaran
3. Keterampilanmembimbingdan memudahkan belajar
4. Keterampilanmerencanakandan melakukan kegiatanpembelajaran

E. HAL-HALYANG PERLU DIPERHATIKAN


Agarpengajarankelompokkecildanperorangandapatberlangsungsecaraefektif,guruharus
memperhatikan berbagaihalberikutini:
1. Tidak semuatopikdapatdisajikandalamformatkelompokkecildan perorangan.
2. Lakukanpengajaran kelompokkecildan perorangan secarabertahap.
3. Pengorganisasiansiswa,sumber/materi,ruangan,danwaktuharusdilakukansecara cermat.
4. Kegiatanharus diakhiridengankulminasiyang memungkinkansiswa salingbelajar.
5. Guru harus mengenalsiswa secara pribadi
KESIMPULAN

Modul 8 ini merupakan kelanjutan modul 7, oleh karena itu kemampuan yang harus anda
kuasai setelah mempelajari modul ini sama yaitu kemampuan menerapkan ketrampulan dasar
mengajar dalam pembelajaran. Namun modul 8 ini lebih difokuskan pada kelompok
ketrampilan dasar mengajar yang lebih kompleks, yaitu ketrampilan membuka dan metutup
pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok
kecil dan perorangan.

[Type here]
DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. (1985). Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Jakarta: P2LPTK


DIKTI
Alma, B, dkk. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung.
Alfabeta.
Anita. I. (1998). Hubungan Persepsi Peserta didik terhadap Keterampilan
Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar Peserta didik . Skripsi pada Jurusan Teknik
Bangunan FPTK:UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Anitah, Sri. 2009. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka Anitah, W. 1987.
Microteaching dan Supervisi Klinis . Surakarta: FKIP UNS.
Aqib, Zainal. 2003. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Edisi Revisi. Surabaya : Insan
Cendekia.
Arikunto, S. .2003.. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.
Jakarta : Rajawali Pers.
Darmadi, Hamid. 2012. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung. Pustaka
Setia.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Hadi, Amirul dan Haryono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Hasibuan, J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai