Materi 14 KGD Trauma Abdomen - 2014
Materi 14 KGD Trauma Abdomen - 2014
TRAUMA ABDOMEN
Disampaikan pada :
Pelatihan
Emergency Nursing – Intermediate Level
POKOK BAHASAN
A. Anatomi
B. Trauma abdomen :
- Mekanisme trauma
- Jenis trauma abdomen
C. Penatalaksanaan
A. Anatomi Abdomen
1. Anatomi Luar Abdomen:
1. Abdomen depan
2. Pinggang
3. Punggung
2. Anatomi Dalam Abdomen:
1. Rongga peritoneal
1. Atas : diafragma, hepar, lien, gaster & colon transversum
2. Bawah : usus halus, colon ascendens, colon
descendens, colon sigmoid, organ reproduksi
2. Rongga Pelvis : rectum, vesica urinaria, vena illiaca
3. Rongga retroperitoneal: aorta abdominal, vena cava inferior,
duodenum, pankreas, ginjal, uretra.
Anatomi Pencernaan Keterangan :
1. Glandula thyroid
2. Lobus superior pulmonis dextra
3. Lobus medius pulmolis dextra
4. Cor (jantung)
5. Diafragma
6. Lig teres hepatis
7. Colon tranversum
8. Caecum
9. Intestium teneu (ileum)
10. Thymus
I 2 11. Lobus Superior pulmonis sinistra.
12. Lobus inferior pulmonis sinistra.
13. Pericardium
14. Hepar
3 4 15. Gaster
16. Omentum majus
17. Intestinum teneu (jejunun)
18. Colon sigmoid.
B. Trauma Abdomen
Pengertian :
Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi
pada daerah abdomen yang meliputi daerah
retroperitoneal, pelvis dan organ peritroneal.
1. Mekanisme Trauma
• Langsung
– Pasien terkena langsung oleh benda atau
perantara benda yang mengakibatkan
cedera misalnya tertabrak mobil dan
terjatuh dari ketinggian
• Tidak langsung
– Pengendara mobil terbentur dengan dash
board mobil ketika mobil mengalami
tabrakan
2. Jenis Trauma Abdomen
a. Trauma Tajam
Penyebab
• Luka tusuk atau luka tembak (kecepatan rendah)
laserasi kerusakan jaringan
• Luka tembak kecepatan tinggi kerusakan organ viscera
• Luka tusuk tersering mengenai hepar (40%), usus halus
(30%), diafragma (20%), dan colon (15%).
• Luka tembak tersering mengenai usus halus (50%), colon
(40%), hepar (30%), dan pembuluh darah abdominal
(25%).
Tampak Luar Tampak Dalam
b. Trauma Tumpul
Trauma di daerah abdomen yang tidak
menyebabkan perlukaan kulit /jaringan
tetapi dapat menyebabkan perdarahan
akibat trauma
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2nd ed, Mosby, 2005
Tanda dan Gejala Trauma
• Pecahnya organ solid (tdk berongga)
– Hepar atau lien yang pecah perdarahan
– Penderita tampak pucat
– Perdarahan gejala syok hemoragik.
– Nyeri abdomen, ringan berat.
– Auskultasi bising usus menurun
– Nyeri tekan, terkadang nyeri lepas dan defans
muskular (kekakuan otot)
Tanda dan Gejala (Lanjutan ....)
2. Auskultasi
• Dengarkan bising usus di semua kuadran
• Apabila bising usus menurun atau hilang
kemungkinan perdarahan/perforasi pada organ
abdomen
3. Perkusi
Dengan perkusi dapat diketahui :
• Nada timpani akibat dilatasi lambung akut di kuadran
kiri atas
• Bunyi redup hemoperitoneum
Pemeriksaan Fisik (Lanjutan...)
4. Palpasi
• Nyeri pada kuadran kiri atas menyebar ke arah
bahu trauma limpa / diafragma.
• Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme otot
(defans muskular) indikasi proses inflamasi
(peritonitis).
• Nyeri lepas (nyeri yg terjadi setelah tangan yg
menekan dilepas) peritonitis (terjadi akibat
kontaminasi isi usus)
• Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi pada
pelvis.
Intervensi Keperawatan
• Defisit volume cairan
– Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid
– Pasang kateter bila tidak ada kontra indikasi dan monitoring intake
dan out put
– Observasi tanda-tanda vital tiap jam
– Bila terdapat benda asing tertancap
• JANGAN DICABUT tapi pasang bantalan kasa yang cukup tebal
• Selanjutnya pasien disiapkan untuk operasi mencegah
perdarahan hebat
Intervensi Keperawatan (Lanjutan ...)
Risiko Infeksi
– Perawatan dengan teknik septik dan antiseptik
– Pasang nasogastric tube (NGT) untuk dekompresi
– Observasi tanda-tanda inflamasi peritoneum (peritonitis)
Laporkan dan kolaborasi dengan tim medis
– Periksa darah lengkap
– Kolaborasi tim medis untuk pemberian antibiotik.
Terima Kasih