Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN JAGA IGD

14 AGUSTUS 2019
Identitas Pasien
Nama : Nn. NSY
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 18 tahun
Tanggal Lahir : 14/09/2000
Status : Belum menikah
Alamat : Kapuk RT 011/012 Kel. Kapuk Kec. Cengkareng, Jakarta Barat
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Keluhan Utama: Demam sejak 2 minggu SMRS

Demam sejak 2 minggu SMRS, demam perlahan naik, naik pada malam dan dini hari (jam 2 pagi-jam 5 pagi =
38,7C), berkeringat dingin, tidak disertai menggigil, demam tidak turun bila diberikan obat penurun panas yaitu
paracetamol. Pasien juga mengeluh pusing, mual dan muntah, muntah 1 kali sehari berisi makanan dan tidak
disertai darah. Pasien juga mengatakan nyeri dada sebelah kiri saat pasien menarik nafas yang cukup dalam,
lemas dan nafsu makan yang menurun. Tidak memiliki riwayat makan di pinggir jalan dan bepergian ke luar kota
sebelumnya. BAB sulit (3 hari sekali) dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu • DM (-) Hipertensi (-) Peny. Jantung (-)
• Typhoid (+) Riwayat Alergi
• Maag (-) • Tidak ada
• DM (-) Riwayat Pengobatan
• Hipertensi (-) • Paracetamol
• Penyakit jantung (-)
Riwayat Pribadi dan Sosial
• Merokok (-)
• Konsumsi minuman beralkohol (-)
• Sekitar rumah tergenang banjir (-)
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Vital:

Kesadaran : Compos Mentis


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
TD : 119/79 mmHg
Frek. Nadi : 43 X/menit
Frek. Napas : 20 X/menit
Suhu : 36,5°C
BB : 48 Kg
TB : 153 cm
Keadaan Gizi : Normal
(IMT = 20,5 Kg/m²)
Habitus : Atletikus
Cara Berjalan : Normal
Mobilitas : Aktif
Status Generalis
Kepala Normochepal, wajah simetris, tidak tampak pelebaran pembuluh darah
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, lensa keruh -/-
Hidung Simetris kanan dan kiri, septum deviasi (-), sekret (-), benjolan (-)
Mulut Mukosa bibir normal, lidah normal, stomatitis (-), coated tounge (-)
Tenggorokan T1-T1 tenang, bau pernapasan khas (-)
Telinga Normotia, liang telinga lapang, peradangan -/-, serumen +/+
Leher Pembesaran KGB (-)
Thoraks Pulmo→I : Pergerakkan dinding dada dextra-sinistra simetris saat statis dan
dinamis, bekas luka operasi (-), benjolan (-)
→P: Sela iga normal, fremitus vocal dan tactil kanan = kiri, massa (-),
nyeri tekan (-)
→P: Sonor seluruh lapang paru
→A: Suara napas vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-, friction rub (-)
Cor →I : Ictus Cordis tidak tampak
→P : Ictus Cordis teraba di sela iga V linea midclavikularis sinistra
→P : Batas jantung normal
→A : BJ I dan BJ II Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen →I : Tampak datar, benjolan (-), sikatrik (-), tidak tampak pelebaran pembuluh
darah, bekas luka operasi (-)
→A: BU (+) 8x/menit normoperistaltik
→P: Supel (+), NT epigastrium (+), hepar tidak teraba membesar, ginjal tidak
teraba, lien tidak teraba
→P: Timpani pada seluruh regio abdomen
Extremitas Extremitas Atas
→ Akral hangat, jaringan parut (-), effloresensi (-), pelebaran pembuluh darah (-),
oedem (-), deformitas (-), sianosis (-), CRT <2dtk
Extremitas Bawah
→ Akral hangat, jaringan parut (-), effloresensi (-), pelebaran pembuluh darah (-),
oedem (-), deformitas (-), sianosis (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hb 11,3 12,0 – 16,0 g/dL
Ht 34 37 – 47%
Eritrosit 4,3 4,3 – 6,0 juta/µL
Leukosit 6010 4800 – 10800/µL
Trombosit 506.000 150000 – 400000/µL
MCV/ MCH/ MCHC 79/ 27/ 34 80 – 96 fL/ 27 – 32 pg/ 32 – 36 g/dL
• Kimia Klinik

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Ureum 11 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 0,7 0,5 – 1,5 mg/dL
eGFR 115.84 mL/mnt/1,73𝑚2
GDS 97 70 – 140 mg/dL
Natrium 135 135 – 147 mmol/L
Kalium 4,4 3,5 – 5,0 mmol/L
Klorida 101 95 – 105 mmol/L
• Imunoserologi

Widal Hasil Nilai Rujukan


S. Typhi O Negatif Negatif
S. Paratyphi AO 1/180 Negatif
S. Paratyphi BO Negatif Negatif
S. Paratyphi CO Negatif Negatif
S. Typhi H Negatif Negatif
S. Paratyphi AH Negatif Negatif
S. Paratyphi BH Negatif Negatif
S. Paratyphi CH Negatif Negatif
Resume
Seorang perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan demam sejak 2 minggu SMRS,
demam perlahan meningkat (38,7C), mual (+), muntah (+) 1 kali sehari berisi makanan, nyeri dada
sebelah kiri saat menarik nafas cukup dalam, BAK normal, BAB sulit (3hari 1x) Pasien tidak memiliki
riwayat makan di pinggir jalan, bepergian ke luar kota sebelumnya, lingkungan rumah tidak sedang
banjir.
PF: KU= Tampak sakit sedang, compos mentis, TD=119/79mmHg, Frek.nadi= 43 X/menit,
frek.napas= 20 X/menit, suhu= 36,5°C.
PP: Hb 11,3 g/dL, Ht 34%, tro 506.000/uL, MCV 79fl, ureum 11mg/dL, S. Paratyphi AO 1/180
Daftar Masalah
1. Acute Febris ec susp. Demam Typhoid dd/ Malaria dd/
pleuritis
Daftar Masalah
1. Acute Febris ec susp. Demam Typhoid dd/ Malaria dd/ Pleuritis
• Anamnesis: Demam sejak 2 minggu SMRS, perlahan meningkat hingga 38,7C, lemas,
nyeri ulu hati, konstipasi (BAB 3 hari sekali)
• PF: nyeri tekan regio epigastrium (+)
• PP: S. Paratyphi AO 1/180, tro 506.000/uL
• Rencana Diagnosis: Urin lengkap (SGOT SGPT), Ro thoraks, USG Abdomen
• Rencana Terapi: - Medika Mentosa: IVFD Asering 500ml/6jam, Paracetamol 500mg 3x1
PO, Ranitidin 150mg 2x1 IV
- Nutrisi: Biasa
• Edukasi: Menjelaskan penyakit dan tindakannya, tirah baring
• Prognosis: Qua ad vitam : Dubia ad bonam
Qua ad functionam : Dubia ad bonam
Qua ad sanactionam: Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
• Febris
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh normal akibat peningkatan hypothalamic
set point. Peningkatan temperatur tubuh > 38,3°C.

- Etiologi: Infeksi, tidak diketahui penyebabnya (fever of unkown origin).

- Patofisiologi: Pelepasan pyrogen eksogen dari dalam leukosit yang


sebelumnya terangsang oleh pyrogen eksogen dari mikroorganisme atau hasil
reaksi imunologik yang tidak berdasarkan infeksi. Di dalam hipotalamus
pyrogen merangsang pelepasan asam arakidonat dan meningkatkan sintesis
prostaglandin E2 yang dapat menyebabkan pireksia.
Sumber : EIMED PAPDI, 2016
• Tata Laksana:
- Simtomatis (antipiretik: paracetamol),
- Cairan intravena (RL, RA, Koloid plasma),
- Anti mikroba (sesuai etiologi),
- Steroid (pada penyakit autoimun atau granulomatosa)

Sumber : EIMED PAPDI, 2016


Tinjauan Pustaka
• Demam Typhoid
• Definisi: penyakit yang ditandai dengan demam terutama malam hari yang
disebabkan oleh Salmonella Typhi

- Etiologi: Menurunnya tonus lower esophageal sphincter (LES), Dilatasi


lambung, Infeksi Helicobacter pylori.

Sumber : PAPDI, 2015


EnsikloPADI, 2018
Manifestasi Klinis
• Demam tidak terlalu tinggi pada sore hari, kemudian meningkat pada malam
hari (39-40C)
• Pola demam: minggu pertama demam (makin meninggi), minggu kedua stabil
• Sakit kepala dan pusing
• Sakit perut yang disertai diare atau konstipasi
• Lemah
• Nafsu makan ↓
• Pucat
• Bibir dan mukosa merah
• Lidah keputihan disertai tepi kemerahan
Sumber : PAPDI, 2015
EnsikloPADI, 2018
Pemeriksaan Penunjang
• Darah: Hb cenderung menurun, leukopeni, LED ↑
• trombositopenia
• Pemeriksaan antibodi terhadap Salmonella Typhi (tes Widal) saat panas
minggu pertama: titer O lebih dari 1/160 atau jika negatif diulangi pada
minggu ke 2 jika ada peningkatan 4 kali dari yang pertama maka dianggap
positif
• Urin: minggu ke 3 akan didapatkan sedimen urin positif
• Tinja: minggu ke 3 ditemukan leukosit
• Sumsum tulang: minggu ke 2 atau ke 3 akan positif

Sumber : PAPDI, 2015


EnsikloPADI, 2018
Tatalaksana
• Vaksinasi (anak >2th)
• Berikan antibiotik Ceftriaxone 1-2g/hari IV dan Ciprofloxacin 500mg PO 1x1
• Tirah baring
• Banyak minum air putih

Sumber : PAPDI, 2015


EnsikloPADI, 2018

Anda mungkin juga menyukai