Anda di halaman 1dari 10

KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA

KEPENDIDIKAN ISLAM
• Dalam islam, keluarga dikenal dengan istilah usrah,
nasl,’ali, dan nasb. Keluarga dapat diperoleh melalui
keturunan, perkawinan, persusuan, dan
pemerdekaan.
• Keluarga dalam pandangan antropologi adalah suatu
kesatuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat tinggal
dan ditandai oleh kerjasama ekonomi, berkembang,
mendidik, melindungi, merawat, dan sebagainya
• Didalam keluarga ayah dan ibu berperan sebagai
pendidik anak-anaknya
• Ayah berkewajiban mencari nafkah untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya melalui pemanfaatan karunia
Allah SWT dimuka bumi (QS. Al Jumu’ah: 10) dan
selanjutnya dinafkahkan pada anak istrinya QS. Al
Baqarah: 228,233).
• Kewajiban ibu adalah menjaga, memelihara, dan
mengelola keluarga dirumah suaminya, terlebih lagi
mendidik dan merawat anak-anaknya. Dalam sabda
Nabi SAW dinyatatakan: “dan perempuan adalah
pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanyai dari
pimpinannya itu” (HR. Bukhari Muslim
• Keluarga berperan sebagai pendidikan yang pertama
dan utama bagi seorang anak
• Anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak
yang baik, apabila ia sejak kecil dibiasakan baik, dididik,
dan dilatih dengan kontinu,
• Sebaliknya apabila ia dibiasakan berbuat buruk,
nantinya ia terbiasa berbuat buruk pula dan
menjadikan ia celaka dan rusak.
• Oleh karena itu, dalam keluarga perlu dibentuk
lembaga pendidikan, walaupun dalam format yang
paling sederhana
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan
kepada anak didik dari orangtuanya
• Dasar pendidikan budi pekerti, memberi norma pandangan hidup tertentu
walaupun masih dalam bentuk yang sederhana kepada anak didik
• Dasar pendidikan sosial, melatih anak dalam tatacara bergaul yang baik
terhadap lingkungan sekitarnya
• Dasar pendidikan intelek, anak diajarkan kaidah pokok dalam percakapan
bertutur bahasa yang baik, kesenian yang disajikan dalam bentuk permainan
• Dasar pembentukan kebiasaan, pembinaan kepribadian yang baik dan wajar
yaitu membiasakan kepada anak untuk hidup yang teratur, bersih, tertib,
disiplin, rajin yang dilakkan secara berangsur-angsur tanpa unsur paksaan
• Dasar pendidikan kewarganegaraan, memberikan norma rasionalisme dan
patriotisme, cinta tanah air dan berperikemanusiaan yang tinggi
• Dasar pendidikan agama, melatih dan membiasakan ibadah kepada Allah
SWT , sembari meningkatkan aspek keimanan dan ketaqwaan anaknya
kepada-Nya
MASJID SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM
• Secara harfiah, masjid adalah tempat untuk bersujud.
• dalam arti terminologi masjid diartikan sebagai tempat
khusus untuk melakukan aktivitas ibadah dalam arti
yang luas.
• Pada mulanya masjid merupakan pusat kebudayaan
masyarakat islam, pusat organisasi kemasyarakatan,
pusat pendidikan, dan pusat pemukiman, serta sebagai
tempat ibadah dan i’tikaf.
• Namun Akhir-akhir ini fungsi masjid tidak sama lagi pada
saat zaman Nabi SAW. Hal itu terjadi karena lembaga-
lembaga sosial keagamaan semakin memadat. Sehingga
masjid terkesan sebagai tempat ibadah shalat saja.
Implikasi masjid sebagai lembaga
pendidikan islam adalah
• Mendidik anak untuk tetap beribadah kepada Allah
SWT
• Menanamkan rasa cinta kepada ilmu pengetahuan
dan menanamkan solidaritas sosial, serta
menyadarkan hak-hak dan kewajiban-kewajibanya
sebagi insan pribadi, sosial, dan warga negara
• Memberikan rasa ketentraman, kekuatan, dan
kemakmuran potensipotensi rohani manusia melalui
pendidikan kesabaran, perenungan, optimisme, dan
mengadakan penelitian.
Fungsi masjid dapat lebih efektif jika
didalamnya disediakan fasilitas-fasilitas yang
melibatkan proses belajar mengajar
• Perpustakaan, yang menyediakan berbagai buku bacaan
dengan berbagai disiplin ilmu
• Ruang diskusi,yang digunakan untuk berdiskusi sebelum
dan sesudah shalat jama’ah. Program ini dikenal dengan
istilah i’tikaf ilmiah.
• Ruang kuliah, baik digunakan untuk training (tadrib)
remaja masjid, atau juga untuk Madrasah Diniyah.
• Teknik khotbah dapat diubah dengan teknik komunikasi
yang interaktif antara khatib dan audien. Sehingga tercipta
dialog anatara satu sama lain dan situasi menjadi aktif dan
tidak monoton
PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM
• Pada masa Bani Umayyah Pondok pesantren (kuttab)
merupakan lembaga pendidikan islam yang semula
sebagai lembaga baca dan tulis dengan sistem halaqah
(sistem wetonan).
• Di Indonesia kuttab lebih dikenal dengan istilah pondok
pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang
didalmnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar
dan mendidik para santri (peserta didik) dengan saran
masjid yang digunakan untuk menyelenggaran pendidikan
tersebut serta didukung adanya pemondokan atau asrama
sebagai tempat tinggal para santri
Tujuan terbentuknya pondok pesantren
adalah :
• Tujuan umum
• Membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang
berpribadian islam yang dengan ilmu agamanya ia
sanggup menjadi mubalig islam dalam masyarakat
sekitar melalui ilmu dan amalnya.
• Tujuan khusus
• Mempersiapkan para santri untuk menjadi seorang
yang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai
yang bersangkutan serta dalam mengamalkan dan
mendakwahkannya dalam masyarakat
Transformasi pondok pesantren dari kuno
menjadi modern
• Pondok pesantren kini mengalami transformasi
kultur, sistem, dan nilai. Pondok pesantren yang
dikenal dengan salafiyah (kuno) kini telah berubah
menjadi dengan khalafiyah (modern). Meliputi ;
– Perubahan sistem pengajaran
– Pemberian pengetahuan umum
– Bertambahnya komponen pendidikan pondok
pesantren
– Lulusan pondok pesantren diberikan syahadat (ijazah)
sebagai tanda tamat dari pesantren

Anda mungkin juga menyukai