Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Fahrizal W.

F
NIM : P07220418023
LATAR BELAKANG
 Penyakit kardiovaskuler telah menjadi salah satu masalah penting kesehatan
masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Presentase kematian dini dari berbagai
penyakit kardiovaskuler sebanyak4 % terjadi pada negara yang berpendapatan tinggi
dan 42 % terjadi pada negara dengan pendapatan rendah. Diperkirakan pada tahun
2030 sekitar 23,6 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit kardiovaskuler,
dan 60% dari seluruh kematian diakibatkan oleh penyakit jantung koroner dan
serangan jantung mendadak.

• Penanganan penyakit jantung akut di RS disediakan tempat atau unit tersendiri


yang memiliki staf dan peralatan khusus ditujukan untuk menganggulangi pasien
gawat karena penyakit jantung serius yang disebut ruang Intensive Cardiac Care
Unit (ICCU). Menjalani perawatan di ruang ICCU dapat menimbulkan stressor bagi
pasien dan keluarga. Stressor yang dialami pasien dapat berupa stressor fisik,
lingkungan serta psikologis. Faktor- faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
stress pada pasien di ICCU diantaranya pengalaman dirawat sebelumnya, nyeri,
kecemasan, lingkungan asing dan ketakutan (Bally, 2010).
• Respon akibat stress dan kecemasan dapat dikurangi dengan cara menghilangkan
sumber stress atau dengan intervensi pendukung (Bally, 2010). Menurut Aaronson &
Jeremy (2008) menyatakan bahwa risiko penyakit kardiovaskuler secara keseluruhan
dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup yang berguna sebagai tambahan terapi
farmakologis pada penyakit jantung yang lebih berat. Terapi relaksasi merupakan
salah satu alternative yang dapat diberikan untuk mengurangi ansietas atau masalah
psikologis lainnya.
Ekstraksi Data Jurnal
(Critical Apprasial)
No. Penelitian Judul Sampel Desain/Seleksi responden
(Peneliti & Waktu) Penelitian

1. Tori Rihiantoro, Elly Nurachmah, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Menggunakan teknik consecutive Penelitian ini menggunakan desain kuasi
Rr, Tutik Sri Hariyati (2019) Status Hemodinamika Pada Pasien sampling didapatkan sampel 21 experimen one group pre-post test, dengan
Koma Di Ruang Icu Sebuah Rumah pasien di ruang ICU sebuah RS di jumlah sampel 21 pasien koma yang
Sakit Di Lampung Lampung ditetapkan dengan teknik consecutive
sampling. Adapan kriteria inklusi sampel
antara lain: pasien koma dengan Glasgow
Coma Scale/GCS 3-7, diagnosis medis cidera
kepala berat/CKB atau stroke hemoragik,
dirawat hari ke-4 sampai 5, pasien usia
dewasa, saturasi oksigen 95% atau lebih,
kadar kalium dan natrium normal, dan
bersedia dijadikan responden. Sedangkan
kriteria eksklusi meliputi tidak dilakukan
tindakan lain selama terapi musik, suhu
ruangan 20-22º C, tidak memiliki riwayat
gangguan pendengaran, tidak ada trauma
pada telinga, dan hasil pemeriksaan CT scan
tidak menunjukkan kerusakan pada daerah
temporalis.
Hasil temuan/ Kesimpulan peneliti Level Penelitian Komentar reviewer (kekuatan dan keterbatasan penelitian)

Analisis deskriptif menggambarkan Level III Peneliti memaparkan secara jelas terkait latar belakang, tujuan,
bahwa sesudah terapi musik terjadi metode, hasil dan pembahasan penelitian, serta memasukan
penurunan rerata MAP (6,80 mmHg), dimana lokasi penelitian dilakukan.
penurunan rerata frekuensi jantung (6,76
kali/menit), dan penurunan rerata
frekuensi pernapasan (4,08 kali/menit).
Hasil analisis bivariat dengan tes T
dependen menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna terapi musik
terhadap MAP (p value = 0,031), frekuensi
jantung (p value = 0,015) dan frekuensi
napas (p value = 0,000). Penurunan
indikator status hemodinamika pada
pasien koma dengan cidera kepala dan
stroke akan membantu stabilisasi
hemodinamika pasien sekaligus
membantu proses pemulihan pasien.
No. Penelitian Judul Sampel Desain/Seleksi
(Peneliti & Waktu) Penelitian responden

2. ALVES, Ana Isabel. Efek Music Therapy di Pemilihan sampel Total sampling pasienyang
RABIAIS, Isabel Intensive Care Pasien yang digunakan dirawat diruang ICU
Cristina. PESTANA, adalah total
Laurindo. Rodrigues, sampling
Miguel. Avila, Hugo.
Camara, Rosalia.
VIRÍSSIMO,
Michelle. Faia, Isabel
(2019)
Hasil temuan/ Kesimpulan peneliti Level Penelitian Komentar reviewer (kekuatan dan keterbatasan
penelitian)
Ditemukan bahwa sebagian besar Level III Peneliti memaparkan secara jelas terkait latar belakang,
penelitian menganggap terapi musik tujuan dari penelitianini, namun metode peneliti tidak
yang efektif pada klien dengan menguraika secara jelas tentang bagaimana metodeyang
mengurangi rasa sakit, kecemasan, diterapkan ketika dilakukan intervensi terapimusik.
mengatur tekanan pirang, jantung
dan
frekuensi pernafasan. Hal ini juga
memungkinkan untuk menurunkan
sedasi dan analgesik tingkat, pada
pasien. Kunci untuk menerapkan
terapi ini
adalah untuk mendidik tim
kesehatan tentang dampak dan
manfaat dari terapi musik pada
pasien
No. Penelitian Judul Sampel Desain/Seleksi responden
(Peneliti & Waktu) Penelitian

3. Novi Indriani , Bedjo Perbandingan Efektivitas A Ada 34 sampel yang Ini adalah studi quasy-
Santoso, Arwani, Progressive Mobilisasi Dan dipilih menggunakan eksperimen dengan desain
Mardiyono (2018) Mozart Musik Terapi On berturut-turut sampling, pretest-posttest. Ada 34 sampel
Perubahan Hemodinamik yang 17 sampel yang dipilih menggunakan
Status Invasif Non Pada ditugaskan dalam berturut-turut sampling, yang 17
Penderita Dengan Cedera kelompok mobilisasi sampel
Kepala Di Intensif progresif dan kelompok ditugaskan dalam kelompok
Perawatan Uni terapi musik mobilisasi progresif dan
kelompok terapi musik. Uji-t
berpasangan dan uji Wilcoxon
digunakan untuk kelompok
berpasangan, dan
Independen t-test dan uji Mann-
Whitney untuk kelompok tidak
berpasangan.
Hasil temuan/ Kesimpulan peneliti Level Penelitian Komentar reviewer (kekuatan dan keterbatasan penelitian)

mobilisasi progresif tingkat I memiliki dampak Level IV Peneliti memaparkan secara jelas terkait latar belakang, tujuan, metode,
yang signifikan terhadap perubahan tekanan darah hasil dan pembahasan penelitian, serta memasukan dimana lokasi
sistolik (p = 0,0001), tekanan darah diastolik (p = penelitian dilakukan. Selain itu penelitianini juga telah membandingkan
0,002) dan 2 jenis intervensi, untuk melihat tingkat efektifitas dari intervensi yang
MAP (p = 0,019), dan tidak berpengaruh signifikan dilakukan.
terhadap denyut jantung (p = 0,155), respirasi (p =
0,895) dan saturasi oksigen (p = 0,248). terapi musik
Mozart memiliki dampak yang signifikan terhadap
perubahan tekanan darah sistolik (p = 0,0001),
tekanan
darah diastolik (p = 0,0001), respirasi (p = 0,032) dan
saturasi oksigen (p = 0,008), tetapi tidak
berpengaruh pada MAP (p = 0,561). Ada perbedaan
yang
signifikan antara kedua intervensi dalam variabel
tekanan darah dan denyut jantung sistolik (p <0,05),
sedangkan tekanan darah, MAP, respirasi dan
saturasi
oksigen variabel diastolik tidak menunjukkan
perbedaan (p> 0,05).
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai