Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN TERAPI DENGAN PENYAKIT

PENCERNAAN DAN PERAN PERAWAT

CHRISTIN MASLIA
GIAN ENDRA
NUR SILMI
RESHA NOER F
SHERLI NABILA
PENCERNAAN
• Pencernaan adalah proses penyederhanaan bahan makanan, baik
secara mekanis maupun kimia agar mudah diserap tubuh.
• Pencernaan mekanis adalah pencernaan yang dilakukan oleh
organ-organ pencernaan secara secara mekanis tanpa melibatkan
enzim.
• Pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim-
enzim pencernaan.
1. ANTASIDA
• Tukak lambung atau sakit Maag (gastritis) adalah penyakit yang
ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung
dan menyebabkan iritasi diselaput lendir lambung.
• Dengan produksi asam lebih besar dari kebetuhan mengakibatkan
pola tidak sehat, misalnya:
. Stress yang berlebih
. Makan tidak teratur
. Merokok dan banyak minum kopi/alkohol
. Mengkonsumi makanan yang terlalu pedas dan berminyak
. Mengkonsumsi obat-obatan seperti asetol, obat AINS
(piroksikam) dan suplemen kalium
PENGGOLONGAN ANTASIDA
1. Anti Hiperasiditas
kerja antasida sebagai antihiperasiditas adalah berbasis
netralisasi. Contoh :
HCI(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O
2. Perintang reseptor H2 (Antihistamin reseptor 2)
Untuk menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan
cara mengurangi sekresi asam lambung. Contoh: ranitidin, simetidin,
farmotidin, nizatidin
3. Penghambat pompa proton
obat ini bekerja menghambat tempat keluarnya proton (ion
H+) yg membentuk asam lambung. Contoh omeprazol, lansoprazol,
pantoprazol
KOMBINASI OBAT ANTASIDA
1. Anti kolnergik : zat yang dapat menekan produksi getah lambung
dan melawan kejang-kejang. Contoh: esktrak belladonae
2. Obat penenang \sedatif : zat yang dapat menekan stresskarena
dapat menekan sekresi lambung. Contoh: luminal dan
kloridiazepoksida
3. Spasmolitik : zat yang dapat melepaskan ketegangan otot
lambung-usus dan mengurangi kejang-kejang . Contoh: papaverin
HCL
4. Memperkecil gelembung gas sehingga mudah diserap. Contoh:
dimetilpolisiloksan
5. Membunuh bakteri penyebab gastritis. Contoh: amoksilin,
metronidazol klaritromisin
2. DIGESTIVA / DIGESTAN
• DIGESTIVA adalah obat-obat yang diguanakan untuk
membantu proses pencernaan dalam lambung dan usus,
digunakan sebagai terapi pengganti/substitusi padakeadaan
defisiensi zat enzim pencernaan.

PENGGOLONGAN DIGESTIVA
1. Empedu
disekresi oleh hati kedalam saluran empedu dan diteruskan
ke dalam duodenum. Bertanggung jawab dalam proses absropsi
lemak dalam usus, mempertinggi daya kerja lipase, membantu proses
absrobsi vitamin yang larut dalam air (A, D, E, K)
2. Enzym pencernaan
yang sering digunakan adalah:
- Asam hidroklorida (HCL) → suatu cairan yang dikelurkan
oleh dinding lambung
- enzym lambung (pepsin) → proteolitik yang disekresi
mukosa lambung.
- enzym pankreas ( pankreatin) → diperlukan bila pankreas
terganggu karena pendarahan pankreas, tersumbatnya
pankreas atau karena kanker pankreas.
3.ANTI DIARE
DIARE adalah Suatu rangsangan buang air besar yang terus menerus
dimana tinja atau fesses memiliki kandungan air berlebih. Keadaan
normal tinja mengandung 60% air, pada diare kandungan air
mencapai 90%.
PENGGOLONGAN ANTIDIARE
1. Kemoterapi
bekerja memusnahkan bakteri penyebab diare sebagai terapi
kasual. Contoh: golongan sulfonamida, antibiotik, furazolidin, dan anti
amuba.
2. Spasmolitika
zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri
perut) pada diare sebagai terapi simptomatik. Contoh: antropin sulfat
3. Obstipansia
bekerja menghentikan diare sebagai terapi siptomatis antara
lain:
a. Menekan peristaltik usus, sehingga lebih banyak memberikan
waktu untuk reabsorbsi air dan elektrolit dan mukosa usus,
misalnya: loperamid
b. Menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin,
analbumin,
c. Pemberian adsorben, sehinggan permukaan zat beracun (toksin)
yang dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare dan makanan
seperti udang dan ikan dapat serap, misalnya: carboadsorben,
kaolin, pektin, attapulgit, dan tablet zinc.
d. Pemberian musilago untuk melindungi selaput lendir usus yang
luka, contohnya: pektin, garan bismuth, dan alumunium.
PENYAKIT INFEKSI-INFEKSU USUS

• Kolera → infeksi usus yang disebabkan bakteri vibrio, cholarae,


asiatica, atau vibrio coleear eltor. Gejala: diare seperti air beras,
muntah-muntah dan kejang-kejang serta anuria (terhentinya
pengeluaran air seni). Pengobatannya : pemberian oralit atau teh
susu untuk menghindari bahaya dehidrasi, pemberian antibiotik
(tetrasiklin), kloramfenikol).
• Disentri Basiler → infeksi usus disebabkan beberapa jenis basil
gram, negatif genus, shigella. Gejala: kejang dan nyeri perut,
mulas waktu buang air besar, serta diare berlendir dan berdarah.
Pengobatan: solfonamida (kotrimoksazol) dan antibiotik (ampicilin,
tetrasiklin)
• Typus → infeksi usus disebabkan salmonella typosa. Gejala:
demam tinggi secara berkala, nyeri kepala, lidah menjadi putih,
dan bila terjadi perforasi usus menyebabkan diare berderah.
Pengobatan: kloramfenicol, obat pilihan utama untuk typus (drug of
choice) tetapi mengakibatkan anemia aplastis, pilihan aman:
tiamfenikol, kotrimoksazol (Selama 14 hari), tetapi mengakibatkan
gangguan darah, dan antibiotil lain seperti ampicilin, amoxsisilin
dan tetrasiklin, baru digunakan bila terjadi resistensi atau timbul
reaksia lergi terhadap kloramfenikol, atau kotrimoksazol.
4. PENCAHAR

• Makanan yang masuk kedalam tubuh akan di metabolisme menjadi


energi dan sisa makanan yang tidak diserap dan akan disekresi
dalam bentuk feses. Eksresi ini sering mengalami gangguan
berapa kesulitan dalam defekasi yang dikenal sebagai kontipasi
atau sembelit, penyebab anatara lain:
1. gangguan fisiologis, terjadi akibat tinja yang mengeras
karena: kurang minum, kurang makanan yang mengandung
serat, ketegangan saraf dan emosi (stress) efek samping dari
obat-obatan.
2. gangguan patologis:
otot polos usus yang lumpuh, gangguan refleks defekasi,
wasir, kelemahan oto punggung.
PENGGUNAAN
Obat pencahar digunalkan untuk :
• Konstipasi → kurang makanan berserat, kurang minum, ketegangan
saraf atau defekasi dan penggunaan obat pencahar yang terlalu
sering.
• Penderita yang tidak boleh mengejan kuat, seperti pada
pascaoperatif, haemoraid (wasir), penyakit jantung dan pembuluh
(pjp) seperti angina pectoris dan hernia.
• Tindakan pra operasi (persiapan pembedahan) untuk persiapan
proses anestesi
• Tindakan untuk penderita yang akan menjalani penyinaran dengan
sinar rontgen pada saluran usus, ginjal, dan kandung kemih
• Penyembuhan keracunan obat atau makanan
PENGGOLONGAN
1. Pencahar pembentuk masa → senyawa yang sulit dicerna
membentuk massa yang memperbesar volume usus dan air
sehingga terjadi rangsangan yang kuat pada kativitas usus,
menyebabkan rangsan peristaltik usus. Contoh: Metilselulosa,
karboksimetilselulosa, psylium plantagocid, ishpagula, serta serat
sayuran dan buah-buahan.
2. Pencahar Osmotik → menarik dan menahan air dalam lumen
usus, karena perbedaan tekanan osmotik. Contoh: laktulosa,
garam magnesium (sulfat, fosfat), dan natrium (sitrat, sulfat,
fosfat).
3. Pencahar pelunak tinja → zat ini mempermudah defekasi karena
melunakkan isi usus dan melicinkan jalannya defekasi. Contoh:
paraffin cair dan dioktil sulfosuksinat.
4. Pencahar Stimulan / iritan → merangsang peristaktik dinding usus
besar & kecil. Contoh: alkaolida, antrakuinon (dantron, senna, minyak
jarak), bisakodilum dan fenoftaleiin.
5. Pencahar Lokal di Rektum → membilas usu besar bagian bawah
dengan menginduksi rangsangan pengeluaran feces. contoh klisma
dengan larut sabun, dan suppositoria gliserin.

Anda mungkin juga menyukai