Pemicu 3
Kelompok 2
Kelompok 2
• Tutor : Diskusi 1 dr Susi Olivia
Diskusi 2 dr Marcella
Ketua : Ngestinuari Salim (405150162)
Sekretaris : Yogiswara Wiwardhana Ana Suyanto (405120169)
Penuliis : Natashia Olivia Christian (405150081)
Anggota :
- Clinton Sudjono (405150004)
- Michell (405150065)
- Jody Andrean (405150075)
- Rika Sukma Pratiwi (405150094)
- Werry (405150112)
- Alvin Rinaldo (405150142)
- Selly Herlia Rudianti (405150149)
- Ulmi Auly Hidayati (405150169)
Apakah Anakku Tertular
• Seorang perempuan berusia 28 tahun beserta anaknya yang berumur
4 tahun datang berobat ke poli umum karena keluhan di telinga. Ibu
mengeluhkan telinga kirinya sakit sejak 2 hari yang lalu. Dia
mengatakan kira-kira 5 hari yang lalu di dalam telinganya terdengar
suara berisik, seperti kemasukkan serangga. Kemudian dia pun
mengoleskan minyak tawon pada kapas lidi dan dimasukkannya ke
dalam lubang telinganya dengan harapan serangga akan keluar. Sejak
saat itu, suara berisiknya hilang, tetapi telinganya menjadi sangat
gatal dan mengeluarkan cairan bening yang encer, sehingga dia pun
menjadi semakin sering membersihkannya. Kira-kira 2 hari yang lalu
telinganya mulai terasa sakit dan tadi pagi dia pun mulai merasakan
sakit berdenyut pada telinganya
• Ibu juga membawa anaknya berobat karena telinga kanan anaknya mengeluarkan
cairan lagi sejak 2 hari yang lalu. Ibu mengatakan seminggu yang lalu anaknya
pilek dan beberapa hari kemudian telinganya pun berair. Cairan yang keluar agak
kental seperti ingus, yang setiap kali dibersihkan akan keluar lagi. Seingat ibu,
pertama kali anaknya mengalami seperti ini ketika berusia 2 bulan, tetapi pada
saat itu keluhan terjadi hanya di telinga kiri dan tidak pernah berulang pada
telinga kiri hinggi saat ini. Pada saat berusia 8 bulan, telinga kanan keluar cairan
dan terus menerus berulang terutama ketika anaknya pilek, hingga saat ini.
Seingat ibu, dia sudah 6 kali membawa anaknya berobat karena keluhan pada
telinga kanan ini.
• Ibu menanyakan kepada dokter, mengapa telinga ibu dan anak sama-sama berair,
tetapi mengapa setiap kali pilek keluar cairan dari telinga anaknya sedangkan ibu
tidak demikian ? Dokter menjelaskan setelah melakukan pemeriksaan THT rutin
terhadap kedua pasien tersebut
FISIOLOGI GANGGUAN
ANATOMI HISTOLOGI
PENDENGARAN DAN INFEKSI
Herpes zoster
Otitis media serosa
Mastoiditis
Fistula pre-auricular
Meringitis bullosa
Otitis eksterna
Perforasi membran timpani
Kolesteatoma
Serumen prop
Abses bezold
Learning Issue
1. Menjelaskan anatomi telinga luar ,tengah dan dalam
2. Menjelaskan histologi telinga luar, tengah dan dalam
3. Menjelaskan pembagian telinga perifer dan sentral (jaras pendengaran
telinga ke otak)
4. Menjelaskan perjalanan nervus facialis pada tulang temporal
5. Menjelaskan kelainan telinga luar (otitis externa, serumen prop, herpes
zooster oticus, inflamasi auricular, fistula pre-aurikular, benda asing pada
telinga)
6. Menjelaskan kelainan telinga tengah (otitis media akut, OMS, OMK,
mastoiditis, perforasi membran timpani, miringitis bullosa,
timpanosklerosis, cholesteatoma, abses bezold)
LI 1 Anatomi Telinga
Batas-Batas Telinga Tengah
Telinga luar
Auris externa
1. Auricula:
• tlg rawan elastin
• kutis & subkutis tipis
• lobus auriculus (lemak)
2. Meatus/canalis acusticus ext
• liang oval (1/3 luartlg rawan, 2/3 dlmtlg temporal)
• kulit & submukosa: folikel rambut, gland. Sebasea, gland.
Ceruminosa ep. Berlapis gepeng yg deskuamasi
serumen (coklat, mirip wax, f:pelindung)
3. M. tympani
• M. fibrosa, >>kolagen
• Diikat oleh fibrokartilago
• Luar: epidermis tipis
• Dalam: ep. Selapis gepeng
• Diantaranya ada 2 lapisan jar. Ikat kolagen (luarradial,
dlmcirculer)
• Pars falsida/membran sharpnell lebih lemas (unt
trepanasi)
• Pars tensatmpt melekat maleolus
Telinga Luar
Aurikula:
• berkembang dri bag lengkung brankial 1 & 2
• td lempengan tulang rawan elastik tdk
beraturan, diliputi kulit tipis yg nempel erat pd
tulang rawan
• Tulang rawan kontinu dg bag tulang rawan
liang telinga luar
2. Ossicula tympani
• Tulang kompak : malleus, incus, stapes
• Hub. Oleh sendi sinovial & m. tenson tympani &
m.stapedius
3. Tuba eustachii
• Sal sempit (cavum tympani-lateropost nasopharynx)
• 1/3 cavum tympani: selapis torak bersilia, T.pars ossea
• 2/3 nasopharynx: TR hyalin, ep bertingkat torak bersilia
bersel goblet
• + kel seromukosa
• F: menyeimbangkan tek udara
Serabut pd
membran basilar
beresonansi Jika
maksimum Reseptor pendengaran
di organ corti
tereksitasi
Alur transmisi pendengaran
(lanjutan)
Impuls elektrik Cochlea nuclei
dibangkitkan Saraf cochlea
(di medulla)
Korteks pendengaran
(menerima impuls dari 2 telinga)
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Herpes Zoster Oticus
• Patologi
• Merupakan reinfeksi
dari varicella zoster
• Pada vase dorman virus
berada di ganglion
genikulata saraf facialis
dan spiral serta di
ganglion vestibuler
saraf VIII
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Herpes Zoster Oticus
• Diagnosis
• Gambaran klinis
• MRI dan CSF (Cerebro Spinal Fluid)
• Fase akut : hasil MRI membingungkan inflamasi saraf pada saluran pendengaran
internal / small vestibular schwannoma
• Kerusakan N VIII hearing loss, tinitus, vertigo
• Nyeri pada aurikular
• Beberapa kasus ruam berkembang setelah timbul rasa sakit dan kelumpuhan pada
wajah
• Ruam dpt hanya muncul di lidah dan mukosa faring, tidak ada di telinga
• Zoster sine herpete
• Kelumpuhan pada wajah tanpa rash HZO
• Peningkatan titer serologi/ adanya DNA VZ
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Herpes Zoster Oticus
• Tatalaksana
• Asiklovir dan prednisolon 3 hari dari mulainya gejela
• Asiklovir IV dan steroid 90% sembuh
• Lebih baik diobati sebelum timbul vesikel
• Prognosis
• Tidak dobati
• Complete facial paralysis dalam 1 minggu (sering pada usia >50 thn) 10% dapat
normal
• Incomplete 66% sembuh sempurna
• Terapi awal 75% sembuh sempurna
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Herpes Zoster Oticus
S O A P
• Hearing loss • Peningkatan • Gambaran • Acyclovir
• Tinitus serologis klinis • Steroid
• Vertigo • MRI
• Nyeri pada • CSF
aurikular
• Paralisis
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Inflamasi Aurikular
Definisi Infeksi / inflamasi pada perikondrium dri telinga bagian luar :
aurikula & external auditory canal
Klasifikasi Erisipelas dari telinga bagian luar
Selulitis telinga luar
Perikondritis
Condritis
Etiologi -Trauma
-frosbite, burns, chemical injury
-infeksi di aurikula
Most • Pseudomonas aeruginosa
common • Staphylococcus aureus
Microorgan • Proteus
ime • Escherichia coli
• Streptococcal
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Etiologi
• Kulit tipis, jaringan subkutan dan posisi anatomi yang rentan tulang rawan
konkal rentan trauma dan infeksi
• Trauma : laserasi aurikula, operasi, frosbite, terbakar, bahan kimia, infeksi
haematoma, aspirasi/insisi haematoma, tindik pada kartilago
• Bakteri : Psudomonas aeruginosa, S. Aureus, Gram – (Proteus dan E. Coli),
Streptoccocus
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Diagnosis
• Nyeri tumpul
• Tanda inflamasi pada kartilago
pinna
• Indikator : rasa sakit parah dan
pembengkakan (erisipelas dan
selulitis dan sesakit perikondritis)
• Riwayat trauma pada telinga
bunga
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Prognosis
• Tidak diobati abses subepikondrial nekrosis avaskular pada kartilago
deformitas pinna
• Dapat menyebar ke kartilago
• Komplikasi parah
• Septikemia karena Streptococcal
• Endokarditis bakteri subakut
• Necrotizing fasciitis di leher
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Tatalaksana
• Prevensi
• Jangan menindik di kartilago
• Hematom pada aurikula drainase
• Perwatan telinga
• First line
• AB topikal dan oral
• Abses drainase, swab pus kultur u/ tahu penyebabnya
• AB dosis tinggi (IV)
• Abses subperikondrial drainase
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Kasus resisten
• Tetap nyeri, tidak respon dengan pengobatan diatas terjadi deformitas
• Daerah luas kondrektomi total
• Drainase serta irigasi dengan AB dan steroid menjaga bentuk dan struktur
telinga
• Tabung polyetilen di kedua saluran kartilago subperiosteal +
aminoglikosid/kortison solution untuk irigasi 2x/hari
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Perikondritis
S O A P
•Sakit tumpul •Kemerahan •Pemeriksaan fisik •Antibiotik
•Nyeri •Steroid
•Drainase
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Benda asing pada telinga
Penyebab : Komplikasi :
• Kapas korek kuping
• Serangga
• Perforasi membran
• manik-manik timpani
• Kertas • Dislokasi / fraktur tulang
• mainan kecil pendengaran
• Penghapus • Nekrosis jaringan sekitar
• Kacang
Symptoms
• Asimtomatik
• Nyeri/Discharge
• Dewasa : kapas cotton bud,
kecoa yg masuk rasa tdk
nyaman
Scott-Brown’s otorhinolaryngology, head and neck surgery, 7th ed.
Scott-Brown’s otorhinolaryngology, head and neck surgery, 7th ed.
Tata Laksana:
Pengeluaran
• Hati2 ! trauma membran timpani atau struktur telinga tengah.
• Binatang yg msh hidup hrs dimatikan dgn memasukkan tampon
basah lalu teteskan cairan (mis, lar. Rivanol atau anastesi lokal) +-
10 mnt binatang mati keluarkan dgn pinset atau irigasi.
• Baterai : tidak boleh dibasahi efek korosif.
• Benda asing besar : tarik dgn pengait serumen.
• Benda asing kecil : ambil dgn cunam atau pengait.
Fistula Preaurikular
• Terlihat saat lahir, biasanya
bilateral
• Mungkin terdapat sekret
sebaceus dari punctum
• Lesi mengakibatkan sedikit
gangguan tapi dapat dibiarkan
• Pda beberapa pasien terjadi
infeksi episodik rekuren =
terbentuk abses
O • Often bilateral
• Sebaceous discharge from the punctum
• recurrent episodic infection-> may progress to abscess formation
A Physical examination
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Mastoiditis
• Osteitis mastoid akut infeksi terjadi merusak os mastoid
abses subperiosteal (daerah post-aurikular)
• Abses zigomatikus dpt berkembang diatas dan didepan pinna
• Perforasi korteks medial mastoid, berjalan dari sternomastoid ke
posterior triangle abses bezold
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Mastoiditis
• Etiologi:
• Sekitar 20% tidak ada bakteri
• Streptococcus pneumoniae
• Streptococcus pyogenes
• Pseudomonas aeruginosa
• Staphylococcus aureus are the most commonly reported
• Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis and Gram-
negative anaerobes rarely.
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Mastoiditis
• Tanda & gejala: • Diagnosis
• Otalgia • Full blood count
• Iritabilitas pada anak • CRP
• Bulging membran • Kultur darah
timpani • CT-scan / MRI
• Bengkak retro-aurikular
• Eritema retro-aurikular
• Pireksia
• Protrusion pinna
• Penurunan dinding
posterior kanal auditori
eksternal (karena abses
subperiosteal)
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Mastoiditis
• Diagnosa banding
• AOM, otitis externa, furunculosis dan reactive lymphadenopathy.
• Undiagnosed cholesteatoma, Wegener's granulomatosis, leukaemia dan
histiocytosis
• Tatalaksana:
• Myringotomy (dengan atau tanpa ventilation tube placement
• IV AB dosis tinggi
• Drainase dengan atau tanpa mastoidektomi kortikal
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
• Tatalaksana
• Anak harus dirawat di rumah sakit.
• Beri ampisilin 200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, paling sedikit selama 14 hari.
• Jika hipersensitif terhadap ampisilin, dapat diberikan eritromisin ditambah sulfa
kotrimoksazol sampai tanda dan gejalanya hilang.
• Pasien dengan mastoiditis (apalagi jika ada tanda iritasi susunan syaraf pusat)
sebaiknya dirujuk ke spesialis THT untuk mempertimbangkan tindakan insisi dan
drainase abses mastoid atau mastoidektomi atau tatalaksana komplikasi intrakranial
otogenik. Bila tidak ada spesialis THT, insisi abses dapat dilakukan oleh dokter lain.
• Jika anak demam tinggi (≥ 38,5°C) yang menyebabkan anak gelisah atau rewel,
berikan parasetamol.
• Pemantauan
• Anak harus diperiksa oleh perawat sedikitnya setiap 6 jam dan oleh dokter sedikitnya
sekali sehari. Jika respons anak terhadap pengobatan kurang baik, pertimbangkan
kemungkinan meningitis atau abses otak.
Mastoiditis
S Otalgia, iritabel pd anak
O • Bulging membran timpani
• Bengkak & eritema retro-aurikular
• Pe↓an dinding posterior kanal auditori eksternal
• Protrusion pinna
A • Full blood count
• CRP
• Kultur darah
• CT-scan / MRI
P • Miringotomi
• IV AB dosis tinggi
• Drainase dengan atau tanpa mastoidektomi kortikal
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Abses Bezold
• Abscess di M. sternocleidomastoid yang terjadi sekunder
akibat perforasi tip dari mastoid yang disebabkan mastoiditis.
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Otitis Media Kronik (COM)
Inactive Active Mucosal Healed Otitis Inactive Active
Mucosal Media Squamous Squamous
• Myringoplasty • Aural toilet Only indicated • Managemen Surgery
• Ossiculoplasty • Topical in the t nasal • Mastoidectom
• Hearing aid medication presence of disease y
• No treatment (AB, steroid, significant • Aural toilet • Ossiculoplasty
antifungal, hearing
antiseptics) disability, Surgical
• Myringoplasty hearing aids • Managemen
should be t tympanic
considered membrane
• Surgery(ossi • Ventilation
culoplasty) tubes
Gleeson M, Browning GG, Burtin MJ, Clarke R, Hibbert J, Jones NS et al, editors. Scott-Brown’s Otolaryngology, 7th ed.
Otitis Media Serosa
Definisi Akumulasi mukus di telinga bagian tengah dan terkadang
di sistem udara sel mastoid yang bersifat kronik