Anda di halaman 1dari 47

PEMERIKSAAN

CTG DAN
USG DALAM
KEHAMILAN

MARZUQI SAYUTI
Tujuan instruksional
Tujuan umum
 Memahami dan mampu mempraktikan
penggunaan alat diagnostik kardiotokografi
pada ibu hamil dengan indikasi dan saat
yang tepat

Tujuan khusus
 Melakukan pemeriksaan KTG pada ibu hamil
sesuai indikasi yang tapt
 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan KTG
pada ibu hamil sesuai indikasinya
 Memutuskan tindak lanjut yang harus diambil
berdasarkan pemeriksaan dan interpretasi
KTG
Tujuan instruksional
Tujuan umum
 Memahami dasar pemeriksaan, cara
pemeriksaan dan manfaat USG dalam
obstetri

Tujuan khusus
 Menjelaskan prinsip dasar pemeriksaan USG
 Menjelaskan pengaruh pemeriksaan USG
terhadap kehamilan
 Menjelaskan cara-cara pemeriksaan USG
 Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi
pemeriksaan USG
 Menjelaskan manfaat pemeriksaan USG
dalam obstetri
Kardiotokografi
Merupakan salah satu alat elektronik yang
digunakan untuk memantau kesejahteraan
janin

menilai pola denyut jantung janin dalam


hubungannya dengan kontraksi ataupun
aktivitas janin
Akselerasi
Merupakan respon simpatetik, dimana
terjadi peningkatan frekuensi denyut
jantung janin, suatu respon fisiologis yang
baik
Deselerasi
Respon parasimpatis (n.vagus) melalui
baroreseptor atau kemoreseptor sehingga
terjadi penurunan DJJ
Deselerasi dini
 Timbul hilang bersama kontraksi uterus
 Amplitudo turun tidak > 20 dpm
 Lamanya <90 detik
 Baseline dan variabilitas normal
Deselerasi variabel
 Gambaran deselerasi bervariasi
 Deselerasi cepat dan penurunan
frekuensi sampai 60 dpm
 Terjadi akselerasi sebelum dan sesudah
deselerasi
 Deselerasi berat jika mencapai ≥60 dpm
dengan lama 60 detik
Deselerasi lambat
 Timbul 20-30 detik setelah kontraksi
dimulai
 Berakhir setelah 20-30 detik setelah
kontraksi hilang
 Lamanya < 90 detik
 Timbul berulang setiap kontraksi dengan
intensitas sesuai kontraksi uterus
 DJJ normal atau takikardi ringan, hipoksia
berat menjadi bradikardi
Pemeriksaan kardiotokografi
pada kehamilan
 Hipertensi dalam kehamilan
 Kehamilan dengan diabetes melitus
 Kehamilan posterm
 Pertumbuhan janin terhambat
 KPD
 Gerakan janin berkurang
 Kehamilan ganda
 Kehamilan dengan anemia
 Riwayat obstetrik buruk
 Oligohidramnion/polihidramnion
USG
Merupakan suatu metode diagnostik
dengan menggunakan gelombang
ultrasonik untuk mempelajari morfologi dan
fungsi suatu organ berdasarkan gambaran
eko dari gelombang ultrasonik yang
dipantulkan oleh organ
TEHNIK PEMERIKSAAN USG
Jenis USG:
- 2-D (real-time)
- Doppler
- 3-D static
- 3-D real-time (4-D)

Probe (transduser):
- Transabdominal
- Transvaginal
JENIS PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian
besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang
tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda.
Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
JENIS PEMERIKSAAN USG... LANJUTAN

 USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk
USG 3 dimensi yang dapat bergerak
(live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3
Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi,
gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan
keadaan janin di dalam rahim.
 USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan
pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat.
Indikasi pemeriksaan USG
Indikasi pada kehamilan trimester I

 Penentuan adanya kehamilan intrauterine


 Penentuan denyut jantung janin
 Penentuan usia kehamilan
 Penentuan kehamilan kembar
 Perdarahan pervaginam
 Terduga kehamilan ektopik
 Terdapat nyeri pelvik
 Terduga kehamilan mola
 Terduga tumor pelvik/kelainan uterus
 Membantu tindakan invasif
Indikasi pada kehamilan trimester II dan III

 Penentuan usia kehamilan


 Evaluasi pertumbuhan janin
 Terduga kematian janin
 Terduga kehamilan kembar
 Terduga kelainan volume cairan amnion
 Evaluasi kesejahteraan janin
 KPD atau persalinan preterm
 Penentuan presentasi janin
 Membantu tindakan versi luar
 Terduga inkompetensia
 Terduga plasenta previa
LANJUTAN
 Terduga solusio plasenta
 Terduga kehamilan mola
 Terdapat nyeri pelvik/abdomen
 Terduga kehamilan ektopik
 Curiga kelainan kromosom
 Riwayat kelainan kongenital
 Terduga tumor pelvik dan kelainan uterus
Kehamilan 4 minggu

kehamilan 5 minggu
Kehamilan 6 minggu

kehamilan 8 minggu
Denyut jantung janin minggu 6
Kelainan USG pada
trimester I
KEHAMILAN EKTOPIK
BLIGHTED OVUM
NUCHAL TRANSLUCENCY
KEHAMILAN MULTIPEL
PEMERIKSAAN USG TRIMESTER II – III
(The American Institute of Ultrasound in Medicine )

1. Pemeriksaan terhadap :
- tanda kehidupan janin
- jumlah janin
- presentasi janin
- aktivitas janin

2. Pemeriksaan terhadap volume cairan amnion.

3. Pemeriksaan terhadap plasenta dan tali pusat :


- lokasi plasenta
- gambaran plasenta
- hubungannya dengan ostium uteri internum
VOLUME CAIRAN AMNION
VOLUME CAIRAN AMNION
LETAK PLASENTA

Plasenta previa trimester Bladder effect


I

Plasenta previa - Contraction effect


inkreta
TALI PUSAT
PEMERIKSAAN USG TRIMESTER II - III

4. Penentuan usia kehamilan :


- diameter biparietal
- lingkar kepala
- panjang ekstremitas (humerus, femur), dsb

Jika sebelumnya sudah dilakukan 1 kali/lebih


pemeriksaan USG,maka perhitungan usia
kehamilan harus didasarkan atas hasil
pemeriksaan USG yang paling awal.
BIOMETRI JANIN
PENGUKURAN BIOMETRI JANIN
Crown-rump length (CRL)

 Janin dalam posisi horisontal

 Janin dalam sikap ekstensi

 Pembesaran gambar yang cukup

 Gunakan gain secukupnya (jangan terlalu kuat/lemah)

 Pengukuran dilakukan mulai dari puncak kepala ke bokong


- tidak termasuk ekstremitas
- tidak termasuk yolk sac
PENGUKURAN BIOMETRI JANIN
Diameter biparietal (DBP) & lingkar kepala

 Posisikepala horisontal
 Bidang transthalamik
 Lebar kedua hemisfer otak simetris
 Gunakan gain secukupnya
 Indeks sefalik 0,75 - 0,85
 Pengukuran DBP: - outer to inner
- middle to middle
- outer to outer
Pengukuran lingkar kepala : outer-to-outer
PENGUKURAN BIOMETRI JANIN
Pengukuran DBP & lingkar kepala tidak akurat
pada keadaan :

 Kepala sudah masuk panggul

 Volume cairan amnion berkurang

 Malposisi/malpresentasi

 Penekanan berlebihan pada kepala (oleh


kontraksi, transduser, dll)
PENGUKURAN BIOMETRI JANIN
Tulang panjang (femur, humerus, dsb.)

 Posisi tulang horisontal

 Gambaran tulang tampak utuh (tidak terputus)


- shadow tampak homogen

 Tampak jaringan lunak di kedua ujung tulang

 Gunakan gain secukupnya

 Pengukuran hanya pada bagian diafisis tulang


- epifisis tulang tidak ikut diukur
Lingkar Abdomen
 Bidang setinggi hepar
 Bentuk abdomen sebulat mungkin dan simetris :
- cairan amnion harus cukup
- terlihat tulang iga di kedua sisi abdomen
- ketebalan jaringan lemak dinding abdomen simetris
 Janin dalam keadaan tidak bernafas/bergerak
 Gunakan gain secukupnya

 Cara pengukuran : - outer to outer


- (dia. AP + dia. transversal ) x 1.57
- cara ellips atau tracing
PEMERIKSAAN USG TRIMESTER II - III

5. Penghitungan prakiraan berat janin :


- harus dilakukan pada akhir trimester II dan
trimester III
- pengukuran biometri janin, termasuk lingkar
abdomen
- pengukuran lingkar abdomen diperlukan
untuk mendeteksi gangguan pertumbuhaN
janin (IUGR, makrosomia)

6. Pemeriksaan anatomi janin :


- kepala (ventrikel serebri, fossa posterior)
- jantung (posisi, four-chamber view)
- spina
- abdomen (lambung, ginjal, kandung kemih,
insersi tali pusat,dan keutuhan dinding depan
abdomen)
LINGKAR ABDOMEN

 Tidak dapat digunakan untuk menentukan usia gestasi

 Paling baik untuk menentukan pertumbuhan/besar janin


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai