Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN DAN

MONITORING EVALUASI
PELAYANAN KESEHATAN
Disampaikan pada pertemuan
Evaluasi Percepatan Akreditasi Puskesmas
Makassar 2 Mei 2016
DIMENSI AKSES

DIMENSI AKSES

PEMBIAYAAN RUJUKAN

AKSES

KOMPETENSI INOVASI
PELAYANAN
(TELEMEDICINE,
RS Pratama )
MUTU

KUALITAS PELAYANAN

MUTU AKREDITASI RS
KINERJA • NASIONAL
• INTERNASIONAL

IKI IKT
(Indikator Kinerja (Indikator Kinerja
Individu) Terpilih)

PERFORMANCE REMUNERASI
RS (BERBASIS KINERJA)
PERAN DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENINGKATAN AKSES YANKES
BERKUALITAS
PEMETAAN/
REGISTRASI PENYELENGGARAAN
FASYANKES YANKES MEMPERSIAPKAN
FASYANKES SIAP
DIAKREDITASI
DIT MUTU
DIT. YANKES &
DIT PRIMER AKREDITASI
FASYANKES DIT YANKES YANKES
RUJUKAN
PEMENUHAN DIT. KESTRAD
KEBUTUHAN
SARPRAS
FASYANKES

KEPATUHAN FASYANKES TERHADAP STANDAR


INPUT & PROSES

AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN


a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu 5600
Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 481
satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu 2800


Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu 384
RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas 1400


yang tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang 287
tersertifikasi akreditasi nasional

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang 700


tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang 190
tersertifikasi akreditasi nasional

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi 350
akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi 94
akreditasi nasional
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENYUSUNAN PENETAPAN
RENCANA RENCANA

PELAPORAN

EVALUASI PENGENDALIAN
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
RENCANA RENCANA

SATU SIKLUS UTUH &


BERKESINAMBUNGA
N
ALUR PENYAMPAIAN USULAN KEGIATAN PERMENKES NO. 7 TAHUN 2014
PERENCANAAN DI DITJEN PELAYANAN KESEHATAN

• Planning: e-planning
• Budgeting: RKAKL
• Implementation: e-katalog dan
LPSE
• Monev: e-monev, SIMAK BMN
• Reporting : ASPAK, Bank Data
Puskesmas

SIPERMON
Sistem Informasi Perencanaan dan Monitoring Evaluasi
PRINSIP UTAMA ePlanning/SIPERMON

“Syarat untuk mengajukan anggaran adalah


melaporkan kewajiban”

“Propinsi tidak akan dapat meneruskan usulan satker-


satker yang tidak melapor kegiatannya melalui e-
Monev, SIMAK-BMN, ASPAK dan update data RS
online (Faskes Online) terbaru.”
KARAKTERISTIK E-PLANNING TA 2017

1. Perencanaan bersifat menyeluruh, memfasilitasi


usulan kegiatan dengan berbagai sumber dana
(DAK, TP, PHLN, PNBP)
2. Single Data untuk perencanaan DAK. Isian data
teknis satker telah terintegrasi dengan Database
ASPAK dan RS Online/Data Puskesmas DAK
sehingga meringankan satker
KARAKTERISTIK E-PLANNING TA 2017
4. Jenis Satker :
a. Dekonsentrasi
b.Dinkes Kab/Kota
c. RS Rujukan Nasional/Provinsi/Regional
d.RS Pemerintah lainnya dan RS Swsta, TNI/POLRI, BUMN, dll
e. UPT Vertikal
f. Kantor Pusat

5. Jenis Kegiatan
a. Dinkes Kab/Kota:
 Akreditasi Puskesmas, Alat-alat Puskesmas, Kalibrasi, RS Pratama
b. Satker Rumah Sakit:
 Akreditasi RS, Alat-alat Unit Rawat Jalan dll

6. Alat - alat dalam bentuk set dirinci secara lebih detil


MONITORING DAN EVALUASI
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
Monev
• Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis
informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara
sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya.
• Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja program/proyek untuk
memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja
program/proyek.
• E-Monev adalah sistem monitoring dan evaluasi yang
dilakukan secara elektronik untuk mendapatkan hasil monev
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan secara lebih
cepat dan akurat
Monitoring dan Evaluasi yang Baik
Memuat informasi tentang:
Pertanyaan terkait Anggaran
Ditjen Yankes 2016

• KANTOR PUSAT
• KANTOR
DAERAH
• DEKON
• DAK  Berapa Jumlah Alokasi per Menu
per Satker ???
 Berapa Realisasi Alokasi Bulanan
???
 Sudah Sejauh Mana Prosesnya
???
PROPORSI ANGGARAN
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2016

 Alokasi pagu Ditjen Pelayanan Kesehatan TA 2016 terbesar ada pada kewenangan kantor
daerah (UPT Vertikal) yaitu sebesar 93.86 % dari total pagu.
PAGU ANGGARAN
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
TA 2016

Renc
Penarikan
Dana

 Pada Tahun 2016 alokasi pagu anggaran Ditjen Pelayanan


Kesehatan sebesar 16.989 T dengan realiasasi s/d 29 April
2016 sebesar 2.69 M (15.51%)
Pelaksanaan Monev Anggaran Kemkes
(Ditjen Yankes)
 Monev DJA
 Monev Ditjen Yankes
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
PMK No 249 tahun 2011 tentang Pengukuran dan
DASAR HUKUM
evaluasi atas Pelaksanaan RKA-K/L

PENGAMPU Ditjen Anggaran Kemenkeu

PERIODE LAPORAN Bulanan dan dilakukan pengesahan di tahun berikutnya

ALAMAT AKSES www.monev.anggaran.depkeu.go.id

ISI LAPORAN  Capaian Ouput Pelaksanaan RKA-K/L


 Realisasi Keuangan
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)
Monev Kinerja Anggaran ( Monev DJA)

Masih Ada Satker propinsi yang belum mengisi dari bulan Januari 2016
Monev Ditjen Pelayanan Kesehatan
1. Untuk Memberikan Informasi terkait capaian
indikator dan Realisasi Anggaran Seluruh Satker
Ditjen Pelayanan Kesehatan
TUJUAN 2. Untuk Mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan
bersumber DAK baik secara keuangan maupun
tahapan kegiatannya,beserta permasalahan dan
rencana tindak lanjutnya

PERIODE LAPORAN Bulanan

1. http://sirs.buk.depkes.go.id/monev
ALAMAT AKSES
2. http://emonev.buk.depkes.go.id/DAK
Monev Ditjen Yankes TA 2016

Monev
Indikator
Monev Kinerja
Anggaran

Monitori
ng DAK
Bulanan
 Monev bertujuan untuk penyempurnaan program
berkelanjutan (baik pelaksanaan maupun
perencanaan)  pemanfaatan
 Monev terkait Program di Daerah masih belum
maksimal
 Penguatan eMonev sebagai tools
 Optimalisasi peran daerah dalam pelaksanaan
Monev sangat diharapkan
 Dibutuhkan komitmen bersama (Pusat dan daerah)

Anda mungkin juga menyukai