Anda di halaman 1dari 65

PEDIATRI

C
OPHTHALMOL
OGY
dr. Alfa Sylvestris, SpM - FK
1
UMM
Kelainan 2 yang umum pada pediatri 2

mata
: 1. Obstruksi duktus
nasolakrimalis

obstruksi saluran lakrimal Akibat terbuntu  gk bisa ngalir ke hidung


(seperti menangis terus)
dibawah sakus lakrimal.
Mata tampak selalu berair

Terapi :
a. Konservatif  sampai usia
6 bulan Masuki sperti kawat  msk dari punctum ke
• Masase sakus arah kanalikuli  saccus  hidung 
dipertahankan dgn menggunakan intubasi silikon
lakrimal secara digital Bila 2 di atas gk bisa ngatasi
• AB topikal (tetes) bilaTulangnya di bor
ada infeksi
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2. 3

Konjungtivitis
A. Konjungtivitis Neonatal :
1.Konjungtivitis khemis
Karena pemberian profilaksi Perak nitrat 1 %
ed
Injeksi konjungtiva bulbi +
Sekret encer +
Ortunya gonorhea  lahir pervaginan
2.Gonococcal Conjunctivitis / Gonoblenorrhoe
Bila
konjungtivitisnya
muncul saat hari
Pada usia 2 hari
>2 maka udh bkn
gonoblenorrhoe
Tanda2 khas : Hiperemi & udema palpebra,
Chemosis, sekret purulen
Sangat cepat jadi keratitisulkus kornea
perforasi
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM Diagnosa dan terapi harus sesegera mungkin
Banyak kotoran matanya

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
Penatalaksanaa 5

n
:  Periksa cat gram dr sekret konjungtiva.
Ditemukan kuman Diplokokus gram negatif
intraseluler (bentuk biji kopi)
 Rawat diruang isolasi

Beberapa pilihan terapi :


a. Topikal : Penicillin G 15.000 – 30.000 IU/ml
tetes
tiap 10’mnt
b. Sistemik : Penicillin G 50.000 IU / kg BB IM
dibagi dalam 2 dosis / hari selama 7 hari,
atau Ceftriaxone IV atau IM 30 – 50
mg/Kg/hr dosis dibagi, selama 7 hari
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
6

 Sembuh/dipulangkan bila hasil


pemeriksaan
 sekret 3 hari berturut-turut negatif
Perlu pemeriksaan pada orang tua &
pengobatan bila di jumpai infeksi
N.Gonnorhoe pada saluran kemih

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
7

3. Chlamydia
Conjunctivitis

Pada usia 3-10 hari


Dengan cat giemsa ditemukan intra
cytoplasmic inclusion bodies
Tanda-tanda : hiperemi & udema
palpebra, chemosis, sekret pseudo
membran dan dapat purulen
Terapi : Self limited disease, untuk cegah
pneumonitis, rhinitis, otitis diberi
Erythromycin 50 mg / kgBB, dosis
dibagi
4 utk 10-14 hari
Erythromycin eye ointment
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
8

4. Konjungtivitis Herpetic

Pada usia 2 minggu setelah lahir


Penyebab : Herpes Simplex Virus
Tanda-tanda : edema palpebra,
vesikel pada palpebra, injeksi
konjungtiva, sekret
Sekret serosanguinus
bening kekuningan

Terapi :
Topikal trifluridine 1
% Topikal vidarabine
3 % Acyclovir
sistemik
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
9

B. Konjungtivitis
vernal
• Terdapat pada anak2 & dewasa muda,
sering pada laki2.

• Penderita sering menunjukkan gx.


alergi
pada tepung sari rumput-rumputan.

• Mata terasa gatal dan merah disore


hari

• Peradangan konjungtiva bilateral,


rekuren, reaksi alergi, sering terdapat
pada daerah iklim panas
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
10

Ada 2 bentuk
klinik :
1. Palpebral - konj. tarsal superior -
papil besar/giant
papil (cobble stone)

2. - penonjolan warna abu – abu


Limbal (Trantas dot) di limbus

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
11

Limbal nodule wit


overlyin s h
whit
g fine e
plaques
in vernal (Tranta dots
limbitis s )

Cobblestone papillae
in severe vernal
disease

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
12

Terapi

: - Cromolyn sodium topikal

- Korticosteroid topikal  pada keadaan


akut saja (max 4 hari  krn dapat ↑ TIO)

- Vasokonstriksi – anti histamin topikal

- Kompres dingin

*tetes steroid yg paling kecil efek ↑ TIO = fluometolon

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
3. Glaukoma 13

Congenital Akibat gangguan di trabekular meshwork

- Peningaktan tekanana bola mata


kongenital =menonjol & kebiruan
-Sklera menipis  terbayang koroid di belakangnya

- bufthalmos
=Ukuran

Saking tingginya TIO  kornea sampe keruh edema permanen


- ø kornea > N, akibat TIO usia < 3 th
- terapi operatif, trabekulektomi

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
1
4

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
1
4 Retinoblasto 5
. ma
= Tumor ganas primer intra okuli, berasal dari
jaringan retina, biasa dijumpai pada anak2
usia
< 5 th. Dapat unilateral / bilateral
Dapat meluas ke ekstra okuler :
- menembus sklera  ke
rongga
orbita  mendorong b.m.
kedepan
(proptosis)

- melalui N.II ke intra kranial


KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
Tanda
Subyektif
: - “ white reflex” pada pupil = cat’s
eye Akibat lama
tdk digunakan
Disinari cahaya di ruang agak gelap  berpendar kehijauan
- Juling
- Mata merah
- Tajam penglihatan berkurang
Tanda
Obyektif
=Pupil putih
:
- Tajam
penglihatan Massa  TIO ↑

berkurang
- Leukokoria
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM 1
18

Leukokoria dan tidak adanya


refleks merah pada mata kanan
merupakan salah satu tanda suatu
retinoblastoma

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
1
Pemeriksaan 9
penunjang
- X Photo Ro
- USG
- CT Scan
- Patologi
Anatomi

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
2
0
Pengobat
an
a. Fotokoagulas Kalo msh bentuk plak² kekuningan

i
b. Radioterapi
c. Krioterapi dingin

d. Kemoterapi
e. Enukleasi
f. Eksenterasi

*3 jenis tindakan bedah u/ tumor mata:


♦ eviserasi:
ambil kornea (dilobangin)  dibersihkan  u/ infeksi/tumor mata yg blm mengenai sklera
♦ enukliasi:
potong di N2  angkat seluruhnya hingga skleranya  tinggalkan adneksa di sektiar mata
♦ Eksenterasi:
menyebar ke periostium  diambil semuanya hingga periosteumnya
2
5 Katarak 1
. Kongenital
= Katarak yang telah timbul sejak dapat
lahir, unilateral / bilateral

Sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan


oleh
ibu-ibu yang menderita penyakit sbb. :

- Rubela

- Diabetes mellitus

- Histoplasmosis

- Toksoplasmosis
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2
Secara klinis dapat ditemukan : 2
- Leukokoria
- Kekeruhan refleks fundus
- Nistagmus Akibat tdk terkena rangsangan cahaya

- Strabismus
- Fotofobia
- Kadang – kadang ada kelainan
sistemik
- Penurunan visus
- Developmental delayed
Pemeriksaan penunjang :
USG
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2
3

Leukokoria pada kedua


mata
*anak² dgn gangguan katarak  harus sesegera mungkin operasi
 agar <6bln retina terlatih trpapar cahaya  tdk mata malas
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2
4

Penyulit :

Ambliopia  makula lutea tidak cukup


mendapat rangsangan shg
Sehingga lama² jadi juling
tidak berkembang sempurna

Terapi :

- Operasi : ekstraksi katarak

- Katarak total dan katarak monokuler


mempunyai prognosis yang buruk
(ambliopia), operasi harus secepat mungkin,
pd umur < 2bln
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2
6. 5
Xerophthalmia
Dari bahasa Yunani : Xero = kering
dan Ophthalmia = mata

Xerophthalmia adalah keadaan dimana mata


mengalami kekeringan akibat kekurangan
vitamin A

Menurut WHO:
250 juta anak pra sekolah mengalami
defisiensi Vit A, 3 juta diantaranya menderita
Xerophthalmia dan 300 ribu penderita
mengalami kebutaan
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
2
6
Pembagian Xerophthalmia Menurut WHO :

XN : Buta senja
X1A : Xerosis konjungtiva Reversibel  stelah pemberian vit A

X1B : Bercak Bitot


X2 : Xerosis kornea
X3A : Ulkus kornea (<1/3 permukaan
kornea) X3B : Keratomalasia (>1/3
permukaan kormea) XS : Parut (scar) kornea
XF : Fundus xerophthalmia

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
Xerosis konjungtiva

ULIAH PAKAR dr. ALFA, SPM


BERCAK
BITOT
KERATOMALASIA
3
0
Penatalaksanaan

Pemberian vit. A akan memberikan


perbaikan nyata dlm 1 – 2 minggu
Pemberian dosis vit. A berdasarkan usia :
< 6 bulan : 50.000IU
6 -12 : 100.000
bulan IU

Hari > 12
berikutnya : 200.000
dilanjutkan dosis yang sama
bulan
sesuai IU

usia di atas selama 2 minggu


KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
3
1

Evaluasi / pengawasan ketat 2 minggu


berikutnya. Jika tetap ada keluhan, dilanjutkan
dosis yang sama sesuai usia di atas
Jika sudah terjadi kerusakan kornea, pasien
harus segera dirujuk ke Rumah Sakit / dokter
spesialis mata

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
--
..-
STRABISMUS
KULIAH PAKAR dr. 3
ALFA, SPM 3
34

STRABISMUS

= Juling = jereng = heteroptropia

Sumbu penglihatan kedua mata tidak


bersama2 menuju pada obyek yang
menjadi pusat perhatiannya, sehingga
tidak terbentuk penglihatan binokuler
yang normal

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
35

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
36

Penglihatan Binokuler yang


normal
:  Faal penglihatan yang optimal tercapai
bila bayangan benda yang terlihat oleh
kedua mata diterima secara tajam oleh
fovea

SS
P

Berupa bayangan
KULIAH PAKAR dr. tunggal
ALFA, SPM
37

Syarat terjadi penglihatan binokuler


normal :

1. Tajam penglihatan kedua mata sesudah


-perbedaan sferis tdk boleh lebih
dikoreksi dari 3 dioptri
-Perbedaan silinder tdk boleh
tidak jauh berbeda ( aniseikonia - ) lebih dari 1 dioptri

2. Otot-otot ekstra okuli kedua bola mata (masing2


6 otot) dapat bekerja sama dengan baik

3. SSP baik  sanggup menfusi /


mensintesa 2 bayangan dari kedua retina
menjadi satu bayangan tunggal

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
38

Anatomi dan Faal Otot Ekstra


Okuli

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
39

Pergerakan bola mata dilakukan oleh 6 pasang


otot ekstra okuli yaitu :

Otot Cara Kerja Nervus


Primer Sekunder Tertier
Rektus medial adduks - - III
i
Rektus lateral abduks - - VI
i
Rektus elevasi intorsi adduksi III
superior
Rektus inferior depresi ekstorsi adduksi III
Oblikus intorsi depresi abduksi IV
superior
Oblikus ekstors elevasi abduksi III
inferior i
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
40

Duksi (monocular movement) mata kanan.


Tanda panah menunjukkan arah gerakan
mata dari
posisi
primer
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
41

 Posisi bola mata adalah normal bila bayangan


benda yang menjadi perhatiannya jatuh tepat pada
kedua fovea bersamaan  pada semua arah
pandangan

 Pada pergerakan bola mata yang terkoordinir,


satu otot dari satu mata, berpasangan dengan
satu otot dari mata yang lain  untuk melakukan
pergerakan dalam 6 arah jurusan kardinal dari
penglihatan

 Otot – otot yang berpasangan ini disebut


“ JOKE MUSCLES ”
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
42
Menurut Hukum
Hering
: Pada setiap gerakan mata bersama
(binokuler) ke 6 arah kardinal, joke muscles
ini mendapat rangsang kekuatan yang sama

R O R
O
S I S
I
R R R R
L M M L

O O R
R
S S I
I
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
43

Perkembangan Gerakan Binokuler:

 Sistem neuromuskuler BBL belum sempurna



BBL sering tampak juling

 Esodeviasi pd BBL sering dijumpai  o.k.


sistem akomodasi – konvergensi belum
sempurna

 Bayi umur 4 bulan  gerak BM sudah stabil

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
44

Mata akan searah bila dapat mempertahankan


fusi kedua mata

Fusi :

1. Kemampuan otak untuk membuat satu


bayangan gambar yang berasal dari
kedua mata

2. Fusi akan hilang bila penglihatan satu


mata
tidak ada

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
Posisi 45

Primer :
posisi binokuler pada saat melihat benda
didepan, setinggi mata, berjarak minimal 6
meter dan terletak mid sagital

Supresi :
- Otak mengabaikan bayangan benda mata yang
lainnya untuk mencegah terjadinya diplopia
- Terjadi akibat :
• juling kongenital
• satu mata sering berdeviasi
• mata deviasi bergantian
- Pemeriksaan
♦ 4 lampu:dg: Worth
1 merah 2 kuning 1 Four
hijau Dots Test
::pasien disuruh liat berapa jumlah titik yg diliat  kalo >4 = diplopia, kalo <4 = supresi
KULIAH PAKAR dr.
47

Beberapa bentuk
strabismus
:
1. Heteroforia = FORIA

- Pada keadaan normal kedudukan bola


mata sejajar ,Ngelamun, dkk

- Bila fusi diganggu (mis. 1 mata ditutup)


 deviasi
( + )  mata berbakat untuk jadi
juling

• esoforia • hiperforia

• eksoforia • hipoforia
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
48

2. Heterotropia =
TROPIA =
STRABISMUS
Kedudukan bola mata
tidak normal & tetap
• esotropia

• hipertropia
• eksotropia

• hipotropia

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
3. Strabismus 49

Konkomitan
- Sudut deviasi tetap pada kedudukan
kedua mata berubah
Ex: Disuruh lirik kiri ato kanan  sudut deviasinya sama

- Akibat terjadinya gangguan fusi

4. Strabismus Inkomitan

- = strabismus paralitik
- Sudut deviasi bertambah nyata bila
mata digerakkan kearak otot lumpuh

- Sudut deviasi berubah – ubah

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
50

Penyebab
strabismus
:1. Kongenital  muncul sebelum usia 6 bulan

2. Hilangnya penglihatan pada satu mata ( fusi


terganggu ), mis. pada katarak,
retinoblastoma, lekoma kornea sentral, dll

3. Anisometropia dan Aniseikonia : beda refraksi


OD dan OS > 3 dioptri  perbedaan besar &
uk. bayangan OD dan OS

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
51

4. Faktor akomodasi mis 


hipermetrop Esotropia Refractive

Ingat Trias : Akomodasi, Konvergensi,


Miosis

5. Neuro paralitik  mis: parese N.VI pada


Ca.Nasofaring; parese N.III, N.IV

6. Kelelahan  mis : Heteroforia

7. Ambliopia

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
52
Pemeriksaan
strabismus
: 1. Anamnese

Pasien dengan mata juling akan


mengeluh

 Mata lelah
 Penglihatan berkurang pada satu
mata
 Diplopia
 Sering menutup sebelah mata
 Gangguan kosmetik
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
53

- Rwyt keluarga : sering ditemukan


strabismus
- Usia  Penting utk prognosa
onset:  Semakin dini onset
 prognose fungsi
penglihatan
binokuler 
- Jenis onset : Perlahan, mendadak, intermiten

- Jenis deviasi

- Fiksasi : Satu mata mungkin terus menerus


deviasi
atau fiksasi yang bergantian
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
54

2. Tajam penglihatan /
visus
3. Hirschberg test
4. Duksi & versi
5. Cover test
6. Alternate cover
test
7. Cover un cover
test

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
Senterkan didepan hidung 55
Hirschberg  lihat cahaya jatoh di tengah pupil sama ato tdk
test :
Tujuan : untuk menilai derajat deviasi bola mata
dengan melihat reflek sinar pada
kornea

Alat : sentolop

Cara : sentolop disinarkan setinggi mata


penderita, sebagai sinar fiksasi dari jarak
30 cm

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
56
OD
OS
• • Norm =ortofori

al
15° Msh didalam pupil
• •
ET

• • 30° Msh didalam limbus kornea

ET

• • 45° Udh diluar limbus

ET
Derajat = sudut deviasi

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
57
Duksi &
versi1 mata tutup
:
Duk : pergerakan satu bola mata tanpa
si memperhitungkan posisi mata yang
lain
Vers
i : pergerakan kedua bola mata
2 mata buka smw
kearah yang sama secara
bersamaan
Pemeriksaan pd 9
posisi
:

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
Cover Mata sehat diganggu  mata yg juling mencari fiksasi 58

test
:Tujuan : untuk memeriksa adanya tropia pada
satu
mata
Dasar - Mata yang tropia akan terus
: menerus
berusaha fiksasi pada mata
- Bila mata yang deviasi ditutup, tidak
dominan
ada
gerakan mata yang dominan

- Bila mata yang dominan ditutup,


mata yang deviasi mengambil alih
fiksasi
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
Salah 1 ditutup  manapun jadi ketengah
59
Cara
:
- Pasien melihat
obyek jarak 6 meter
atau 30 cm
- Ditutup salah
satu mata
- Dilihat sifat
gerakan pada
mata yang tidak
ditutup

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
60
Cover – uncover
test =keliatannya normal  tapi kalo nglamun ato diganggu jadi juling

:Tujuan : untuk mengetahui adanya fusi &


foria
Dasar Foria merupakan deviasi laten. Bila
: pada foria fusi kedua mata diganggu
deviasi laten akan terlihat

Cara Mata ditutup bergantian dengan okluder


: dari mata kanan ke kiri & sebaliknya .
Dilihat kedudukan mata dibawah okluder

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
A. Okluder disingkirkan dari 0 0 , dan tidak terlihat adanya gerakan 0 0 .
Tidak ada deviasi Iaten 0 0 .
B. Okluder dilepas dari OS, dan tidak terlihat adanya gerakan OS.
Ti·
dak ada deviasi Iaten OS.
(Pada keadaan A dan B dengan uji ini tidak ditemukan foria) .
B C Pada saat tutup mata dilepas, OS b e r l ir ke tempora l untuk
fiksasi.
Esoforia.
0 Pada saat tutup mata dilepas, OS bergulir ke nasal untuk
c fiksasi.
Eksoforia.
E Pada saat tutup mata dilepas, OS ber lir ke bawah untuk fi sasi.
Hi· perloria kiri.
uJi tutup·bu ka dikerjakan pada kedua
F Pada saat tutup mata dilepas, OS bergulir ke atas untuk fiksasi.
mata .
Hi·
D poforia kiri.

-ketika yg normal diganggu  tidak terjadi apa²


-Ketika yg ada kelainan diganggu  bergeser mencari fiksasi
E

F
t

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM
62

Penanganan
Strabismus
:
Tujuan :
1. Mendapatkan penglihatan binokuler tunggal
2. Kosmetik

Prinsip :

a. Memperbaiki visus kedua mata  visus


b. Memperbaiki posisi kedua mata hingga
mencapai kedudukan normal 
ortoforia
c. Melatih pasien menyatukan kedua
KULIAH PAKAR dr. bayangan
ALFA, SPM
A. Visus diperbaiki dengan cara , 63

antara lain: Dilakukan jeda 2 jam 2 jam


1. Terapi ambliopia
dengam sengaja ganggu yg sehat (pake patch)
Dievaluasi tiap 1bln - Terapi oklusi  agar trpaksa pake mata yg ambliopia
biasanya cukup 3
bln udh ada
perubahan - Terapi atropin Tetes mata sehat agar midriasis  jadi kabur
 akhirnya terpaksa pake mata yg ambliopia

2. Kacamata, lensa kontak


3. Kacamata Prisma
B.Memperbaiki posisi kedua mata dengan
operasi.
1. Resesi : Suatu teknik operasi strabismus,
melemahkan otot, melepaskan otot dari
insersinya, dijahit kembali dibelakang
insersi asal
2. Reseksi : Suatu teknik operasi strabismus,
KULIAH PAKAR dr.
ALFA, SPM
memperkuat otot, memotong sebagian
KU
6
5

Selamat
Belajar

KULIAH PAKAR dr.


ALFA, SPM

Anda mungkin juga menyukai