Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2 NPM

Bella Istuning Irfania 1704040180

Eva Yunita 1704040190

Ida Nuraini 1702040


Jenis-jenis pelanggaran

o Ordinary negligence (kesalahan ringan, manusiawi,


tidak sengaja)

o Gross negligence (kesalahan agak berat, harusnya


tidak terjadi jika audito menerapkan due profesional
care)
o Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan
publik terlibat secara langsung atau tidak langsung
dalam melakukan pelanggaran)

o Fraud (pelanggaran sangat berat


Tuntuntan hukum diindonesia bisa
berasal dari :
1. Klien
2. Investor
3. Bapepam-LK
4. PPAJP-Departemen keuangan
5. Bank indonesia
6. Pengguna laporan keuangan
Tuntutan Hukum Juga Bisa Terjadi Karena
Business Failure, Audit Failure, Audit Risk

 Busuness failure adalah Terjadi apabila perusahaan tidak


mapu membayar kewajibannya atau tidak bisa memenuhi
harapan investor karena kondisi ekonomi tau bisnis yang
memberatkan
 Audit failure adalah Terjadi apabila akuntan publik
memberikan opini yang salah karena gagal mematuhi apa
yang diatur dalam standar auditing
 Audit risk adalah Risiko bahwa akuntan publik
menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan secara
wajar dan memberikan opini wajar tanpa pengecualian
padahal dalam kenyataannya laporn keuangan mengandung
salah saji material
TANGGUNGJAWAB LEGAL
AUDITOR
1. Auditor dituntut untuk bekerja dengan tingkat kehati-
hatian profesional yang memadai.
2. Auditor dituntut bertanggungjawab dalam memenuhi
seluruh komitmen yang tertulis dalam surat
penugasan audit, dengan segala implikasinya.
3. Jika auditor gagal dalam memenuhi komitmen dalam
kontrak audit, atau tidak menjalankan tugas dengan
kehati-hatian profesional, auditor dikatakan telah
melakukan kecerobohan (negligence) dan atau
pelanggaran komitmen kontrak audit.
Faktor pemicu meningkatnya tanggungjawab legal auditor:
1. Peningkatan kesadaran pengguna laporan keuangan atas tanggungjawab
legal auditor
2. Peningkatan kesadaran bursa efek dalam melindungi kepentingan investor
3. Peningkatan kompleksitas fungsi akuntansi dan auditing karena
peningkatan ukuran entitas, globalisasi bisnis entitas, serta kompleksitas
kegiatan operasional serta transaksi keuangan entitas.
4. Kecenderungan praktik penuntutan dari pihak yang merasa dirugikan
terhadap siapapun yang dipandang mampu memberikan kompensasi atas
kerugian yang dideritanya.
5. Resesi ekonomi global serta situasi ekonomi yang berat, yang menyebabkan
beragam kegagalan bisnis, mengakibatkan kecenderungan stakeholders
berusaha mendapatkan kompensasi kerugian dari pihak lain, termasuk
auditor independen.
6. Kecenderungan KAP untuk bersedia menyelesaikan tuntutan legal di luar
pengadilan, untuk menghindari biaya pengadilan yang besar serta publikasi
yang merugikan, dan bukannya berusaha menyelesaikan permasalahan legal
melalui proses hukum.
ISTILAH LEGAL YANG LAIN
1. Common law, adalah hukum yang dikembangkan melalui
keputusan pengadilan, bukannya melalui hukum yang
telah ditentukan secara formal oleh pemerintah.
2. Statutory law, adalah hukum yang telah ditentukan secara
formal oleh pemerintah.
3. Joint and several liability, asesmen terhadap pihak yang
dituntut atas total kerugian yang diderita penuntut,
dengan tanpa mempertimbangkan tingkat keterlibatan
pihak yang dituntut dalam melakukan tindakan yang
dipandang merugikan pihak lain.
4. Seperate and proportionate liability, adalah asesmen
terhadap pihak yang dituntut tentang tingkat kerugian
penuntut atas tindakan ceroboh pihak yang dituntut.
LANGKAH MENGATASI PERSOALAN LEGAL
Asosiasi profesi dapat menempuh sejumlah langkah
untuk melindungi anggota profesi dari potensi
tuntutan hukum, antara lain:
1. Mengembangkan model perlindungan hukum dari
potensi tuntutan legal yang tidak objektif
(nonmeritorious litigation).
2. Meningkatkan kualitas audit (standar audit) untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada
pengguna laporan audit.
3. Mengedukasi pengguna laporan audit tentang
keterbatasan praktik audit.
Tanggung jawab auditor untuk
membongkar tindakan ilegal

Tindakan Ilegal Didefinisikan Dalam Psa 31 (Sa 317)


Sebagai Pelanggaran Terhadap Hukum Atau
Peraraturan Pemerintah Selain Kecurangan
TINDAKAN ILEGAL
BERDAMPAK LANGSUNG
Pelanggaran Hukum Dan Peraturan
Memiliki Pengaruh Keuangan Langsung
Dalam Saldo Akun Tertentu Di Laporan
Keuangan
TANGUGUNG jawab auditor menurut PSA
31 untuk tindakn yang berdmpak langsung
ini adalah sama seperti tangunggung
jawab auditor terhadap kesalahan dan
kecurangan
Tindakan ilega berdampak
tidak langsung

Misalnya , ketika perusahaaan


melanggar hukum perlindungan
lingkungan, laporan keuangan hanya
akan terpengaruh jika jika terdapat
sanksi atas pelanggaran tersebut
Tangungjawab untuk menemukan
dan melaporkan tindakan ilega,
sbb:

1. akumulasi bukti ketika tidak ada alasan untuk meyakini adanya


tindakan ilegal berdampak tidak langsung banyak prosedur
audit yang bisa dijalankan untuk mencari tindkan kesalahan
dan kecurangan yang dapat membongkr tindakan ilegal

2. akumulasi bukti ketika ada alasan untuk meyakini adanya


tindakan ilegal berdampak langsung dan tidak langsung auditor
mungkin menemukan indikasi kemungkinan adanya tindakan
ilegal dalam beberapa cara

3. tindakan ketika auditor mengetahui adanya tindakan ilegal hal


yang pertama dilakukan adalah mempertimbangkan
dalampaknya terhadap laporan keuangan , termsuk kecukupan
untu melporkannya

Anda mungkin juga menyukai