o Ordinary negligence (kesalahan ringan, manusiawi,
tidak sengaja)
o Gross negligence (kesalahan agak berat, harusnya
tidak terjadi jika audito menerapkan due profesional care) o Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan pelanggaran)
o Fraud (pelanggaran sangat berat
Tuntuntan hukum diindonesia bisa berasal dari : 1. Klien 2. Investor 3. Bapepam-LK 4. PPAJP-Departemen keuangan 5. Bank indonesia 6. Pengguna laporan keuangan Tuntutan Hukum Juga Bisa Terjadi Karena Business Failure, Audit Failure, Audit Risk
Busuness failure adalah Terjadi apabila perusahaan tidak
mapu membayar kewajibannya atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi tau bisnis yang memberatkan Audit failure adalah Terjadi apabila akuntan publik memberikan opini yang salah karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing Audit risk adalah Risiko bahwa akuntan publik menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan memberikan opini wajar tanpa pengecualian padahal dalam kenyataannya laporn keuangan mengandung salah saji material TANGGUNGJAWAB LEGAL AUDITOR 1. Auditor dituntut untuk bekerja dengan tingkat kehati- hatian profesional yang memadai. 2. Auditor dituntut bertanggungjawab dalam memenuhi seluruh komitmen yang tertulis dalam surat penugasan audit, dengan segala implikasinya. 3. Jika auditor gagal dalam memenuhi komitmen dalam kontrak audit, atau tidak menjalankan tugas dengan kehati-hatian profesional, auditor dikatakan telah melakukan kecerobohan (negligence) dan atau pelanggaran komitmen kontrak audit. Faktor pemicu meningkatnya tanggungjawab legal auditor: 1. Peningkatan kesadaran pengguna laporan keuangan atas tanggungjawab legal auditor 2. Peningkatan kesadaran bursa efek dalam melindungi kepentingan investor 3. Peningkatan kompleksitas fungsi akuntansi dan auditing karena peningkatan ukuran entitas, globalisasi bisnis entitas, serta kompleksitas kegiatan operasional serta transaksi keuangan entitas. 4. Kecenderungan praktik penuntutan dari pihak yang merasa dirugikan terhadap siapapun yang dipandang mampu memberikan kompensasi atas kerugian yang dideritanya. 5. Resesi ekonomi global serta situasi ekonomi yang berat, yang menyebabkan beragam kegagalan bisnis, mengakibatkan kecenderungan stakeholders berusaha mendapatkan kompensasi kerugian dari pihak lain, termasuk auditor independen. 6. Kecenderungan KAP untuk bersedia menyelesaikan tuntutan legal di luar pengadilan, untuk menghindari biaya pengadilan yang besar serta publikasi yang merugikan, dan bukannya berusaha menyelesaikan permasalahan legal melalui proses hukum. ISTILAH LEGAL YANG LAIN 1. Common law, adalah hukum yang dikembangkan melalui keputusan pengadilan, bukannya melalui hukum yang telah ditentukan secara formal oleh pemerintah. 2. Statutory law, adalah hukum yang telah ditentukan secara formal oleh pemerintah. 3. Joint and several liability, asesmen terhadap pihak yang dituntut atas total kerugian yang diderita penuntut, dengan tanpa mempertimbangkan tingkat keterlibatan pihak yang dituntut dalam melakukan tindakan yang dipandang merugikan pihak lain. 4. Seperate and proportionate liability, adalah asesmen terhadap pihak yang dituntut tentang tingkat kerugian penuntut atas tindakan ceroboh pihak yang dituntut. LANGKAH MENGATASI PERSOALAN LEGAL Asosiasi profesi dapat menempuh sejumlah langkah untuk melindungi anggota profesi dari potensi tuntutan hukum, antara lain: 1. Mengembangkan model perlindungan hukum dari potensi tuntutan legal yang tidak objektif (nonmeritorious litigation). 2. Meningkatkan kualitas audit (standar audit) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna laporan audit. 3. Mengedukasi pengguna laporan audit tentang keterbatasan praktik audit. Tanggung jawab auditor untuk membongkar tindakan ilegal
Tindakan Ilegal Didefinisikan Dalam Psa 31 (Sa 317)
Sebagai Pelanggaran Terhadap Hukum Atau Peraraturan Pemerintah Selain Kecurangan TINDAKAN ILEGAL BERDAMPAK LANGSUNG Pelanggaran Hukum Dan Peraturan Memiliki Pengaruh Keuangan Langsung Dalam Saldo Akun Tertentu Di Laporan Keuangan TANGUGUNG jawab auditor menurut PSA 31 untuk tindakn yang berdmpak langsung ini adalah sama seperti tangunggung jawab auditor terhadap kesalahan dan kecurangan Tindakan ilega berdampak tidak langsung
Misalnya , ketika perusahaaan
melanggar hukum perlindungan lingkungan, laporan keuangan hanya akan terpengaruh jika jika terdapat sanksi atas pelanggaran tersebut Tangungjawab untuk menemukan dan melaporkan tindakan ilega, sbb:
1. akumulasi bukti ketika tidak ada alasan untuk meyakini adanya
tindakan ilegal berdampak tidak langsung banyak prosedur audit yang bisa dijalankan untuk mencari tindkan kesalahan dan kecurangan yang dapat membongkr tindakan ilegal
2. akumulasi bukti ketika ada alasan untuk meyakini adanya
tindakan ilegal berdampak langsung dan tidak langsung auditor mungkin menemukan indikasi kemungkinan adanya tindakan ilegal dalam beberapa cara
3. tindakan ketika auditor mengetahui adanya tindakan ilegal hal
yang pertama dilakukan adalah mempertimbangkan dalampaknya terhadap laporan keuangan , termsuk kecukupan untu melporkannya