Anda di halaman 1dari 17

POLA SPASIAL DAN TEMPORAL DAERAH SASARAN BANJIR DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

01
05
LAILATUL MUKAROMAH 07
03
RIZKA NUUR AZIIZAH YASIR MAHFUDHO

02
MOCH. IDZHAM FURQONI

MELLENEFEA SETIA ARDINDA


04 06
SASTIA PUTRI YUNITA
M. ERSA RAFLY
Banjir sebagai bencana alam yang
dapat berpotensi merusak dan
merugikan kehidupan bahkan korban
manusia.

Smith (1996) menyatakan bahwa banjir menjadi


permasalahan bila sudah mengganggu aktivitas
kehidupan dan penghidupan manusia bahkan
mengancam keselamatan dirinya.
BANJIR DI INDONESIA

Di Indonesia, banjir dan permasalahannya belum dapat diselesaikan secara tuntas, bahkan masalah tersebut
justru mengindikasikan semakin meningkat, baik intensitas, frekuensi maupun persebaran keruangannya.
FAKTOR PENYEBAB BANJIR
JAKARTA

Dinamika pembangunan di DKI jakarta berkembang


sangat cepat dan penduduk yang padat hingga
sangat padat, penataan ruang kota yang kurang
mengindahkan lingkungan,

lahan untuk resapan air hujan semakin sempit,


dan lahan pertanian banyak dialih fungsikan penggunaannya
menjadi lahan terbangun, berupa lahan permukiman dan
fasilitasnya,

mempunyai intensitas curah hujan tinggi, dialiri oleh 14 sungai


FAKTOR PENYEBAB BANJIR
JAKARTA

Bentuklahannya yang mempengaruhi kerawan banjir di


DKI Jakarta adalah terdapat hambatan aliran air
permukaan di bagian utara oleh beting gisik ke Teluk
Jakarta.

Sebenarnya pada beting gisik itupun terdapat cekungan antar


beting yang dapat berfungsi sebagai penampung air, namun
itupun sudah terbangun.
PERIODE BANJIR

Periode banjir utamanya terjadi pada


Bulan Februari kecuali pada tahun 2013
(17-20 Januari)
pada bulan Februari ini letak garis ekuator
termal atau daerah konvergensi antar
tropiknya tepat berada di atas permukaan
daratan dan perairan Jakarta dimana
mempunyai suhu tertinggi
dengan penguapan air besar, kondisi ini
yang memicu hujan dengan intensitas
tinggi dan waktu hujan lama diduga
sebagai penyebab hujan deras di dataran
rendah DKI Jakarta.
DAMPAK BANJIR

Aspek Sosial dimana aktivitas


masyarakat menjadi terganggu;
Aspek Ekonomi yang dapat
menghambat jalur distribusi barang dan
pergerakan atau mobilitas masyarakat
kotanya yang memerlukan ketepatan
waktu dan biaya transportasi;
Aspek lingkungan yang dapat merusak
infrastruktur, sanitasi, dan menimbulkan
berbagai penyakit bagi masyarakat
yang terkena banjir seperti penyakit
kulit, dan penyakit perut yang berkaitan
dengan kualitas air kotornya.
POLA PERSEBARAN

Daerah sasaran banjir aktual di DKI Jakarta pada bulan


Februari 1996 merata di beting gisik, dan di dataran alluvial
kecuali di dataran alluvial pantai di DAS Angke polanya tidak
merata

DAS Ciliwung berpola merata di


dataran alluvial pantai

DAS Sunter pola daerah banjir tidak


merata kecuali di kapas alluvial berpola
merata
KONDISI GEOLOGI JAKARTA

Kondisi geologi dan geomorfologi di DKI Jakarta berpengaruh


terhadap kejadian daerah banjir. Secara geologis DKI Jakarta
terdiri dari :
• Formasi Serpong,
• Endapan kipas aluvial, dan
• Endapan aluvial (aluvium)
Formasi Serpong terbentuk pada kala Pliosen Akhir yang
terbentuk oleh endapan
vulkanik. Endapan kipas aluvial (koluvium) berasal dari kegiatan
vulkanik gunungapi di selatan Jakarta seperti Gunungapi
Pangrango, Gedeh, dan Salak. Aluvium terbentuk pada kala
Holosen Akhir, letaknya di endapan pantai (beting gisik dan
dataran aluvial pantai), sungai, dan rawa di dataran aluvial.
Pada Februari 2002 untuk DAS DAS Ciliwung pola daerah banjir
Angke adalah tidak merata di tidak merata di dataran alluvial
dataran alluvial dan dataran pantai dan dataran alluvial,
alluvial pantai, kecuali di beting kecuali di kipas alluvial berpola
gisik polanya mengelompok dan merata
di kipas alluvial merata

Pola persebaran spasial dan


temporal daerah sasaran banjir
DAS Sunter berpola tidak merata
aktual di DAS Angke, Ciliwung,
di dataran alluvial pantai dan
dan Sunter pada Februari 2007
dataran alluvial, kecuali di beting
adalah tidak merata baik di
gisik dan kipas alluvial berpola
dataran alluvial pantai, dan di
merata
dataran alluvial kecuali di beting
gisik dan kipas alluvial.
KENAPA JAKARTA RENTAN BANJIR ?
MORFOMETRI SUNGAI DI
WILAYAH DKI JAKARTA

Sumber banjir Di wilayah DKI Jakarta berasal


dari aliran ke-13 sungai. Namun jika ingin
mengantisipasi permasalahan banjir di wilayah
DKI Jakarta, cakupannya tidak hanya sebatas
wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta saja,
namun harus bersifat lintas wilayah dan lintas
sektoral. Untuk keperluan antisipasi banjir di
wilayah DKI Jakarta melalui upaya redistribusi
curah hujan dengan memanfaatkan Teknologi
Modifikasi Cuaca (TMC), daerah targetnya
harus mencakup seluruh catchment area dari
13 sungai yang mengalir ke wilayah DKI
Jakarta, mulai dari hulu hingga ke hilir.
欢迎加入广告集装箱
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai