http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tsunami Pangandaran
01 Pengertian Tsunami
02 Skema Terjadi
03 Penyebab Terjadi
04 Rambatan Tsunami
05 Mitigasi
06 Studi Kasus
Pengertian Tsunami
Tsunami (berasal dari Bahasa Jepang: Tsu = pelabuhan, Nami
= gelombang, secara harafiah berarti “ombak besar di
pelabuhan”) yang artinya adalah perpindahan badan air atau
gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif.
Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan
bentuk dasar laut yang disebabkan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal dengan tiba-tiba(Pond and Pickard, 1983)
atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).
INFOFACT
Skema Terjadinya Tsunami
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
01 tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya
akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa
yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut
naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di
atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor
yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat
terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
02
Parameter
Tsunami
Kecepatan tsunami
V=
Keterangan
V : cepat rambat gelombang
h : kedalaman laut
g : percepatan gravitasi bumi (9,8 m/det2)
INFOFACT
Penyebab Terjadinya Tsunami
Gempa bumi yang berpusat
dibawah laut
1875 1994
1921 2006
Tsunami Pangandaran 2006
Senin, 17 Juli 2006 pukul 15.19 Peristiwa ini merenggut 668
WIB, gempa berkekuatan 6,8 korban jiwa, 65 hilang
Skala Richter terjadi di titik 9,41 (diasumsikan meninggal dunia)
Lintang Selatan, 107,19 Bujur dan 9.299 lainnya luka-luka
Timur – sekitar 150 km ke arah (WHO, 2007)
selatan dari Pameungpeuk.
“
ANALISIS DATA
Hasil pengolahan data menunjukan ketinggian
tsunami ternyata lebih besar nilainya
dibandingkan dengan data hasil pemodelan
sementara dari data inversi seismisitas
INFOFACT