4. Penerimaan Logistik TPS dari PPS kepada KPPS serta 16 April 2019 KPPS
penyiapan TPS
PEMILIH
KTP el/
DPT A.3-KPU C6-KPU identitas lain*
KTP el/identitas
DPTb* A.4-KPU A.5-KPU
lain*
PEMILIH
DPK KTP el
Catatan:
a. Waktu penggunaan hak pilih untuk DPK dilakukan 1 (satu) jam sebelum selesainya pemungutan
suara di TPS dengan mempertimbangkan ketersediaan surat suara.
b. Identitas lain adalah: SUKET,KK,Paspor, SIM
c. Pemilih DPTb wajib melapor kepada PPS asal/KPU Kab/Kota tujuan paling lambat 30 hari sebelum hari
pemungutan suara
SURAT SUARA YANG DIBERIKAN KEPADA PEMILIH
1 5 JENIS SURAT
PEMILIH DPT
SUARA
2 Surat suara Presiden dan Surat suara DPR Surat suara DPD
PEMILIH DPTb Wapres Pindah memilih ke Pindah memilih ke
(Tercantum dalam A5) Pindah memilih ke Kab/Kota lain dalam satu Kab/Kota lain dalam satu
Provinsi lain atau pindah provinsi dan di dapilnya Provinsi
memilih ke suatu Negara
Surat suara DPRD PROVISI Surat suara DPRD Kab/Kota
Pindah memilih ke Pindah memilih ke
Kab/Kota lain/Kecamatan Kecamatan lain dalam
lain dalam satu provinsi satu Kab/Kota dan di
dan di dapilnya dapilnya
Tidak Menggabungkan
kelurahan/desa atau sebutan lain
NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT
Surat suara di TPS
2
1 SAKSI HANYA DAPAT MENJADI 1
SAKSI SYARAT SAKSI PESERTA PEMILU PASLON ATAU TIM KAMPANYE
TINGKAT KAB/KOTA ATAU TINGKAT
MENYERAHKAN SURAT
3 MANDAT YANG TELAH
DIATASNYA UNTUK PILPRES CALON ANGGOTA
DPD UNTUK PEMILU
PENGAWAS DITANDATANGANI OLEH ANGGOTA DPD
TPS TIDAK MENGENAKAN DAN PIMPINAN PARPOL TINGKAT
MEMBAWA ATRIBUT YANG KAB/KOTA ATAU TINGKAT
MENCITRAKAN SALAH SATU DIATASNYA UNTUK PEMILU
CATATAN: bila saksi hadir DPR,DPRD PROVINSI , DPRD
PESERTA PEMILU
setelah rapat pemungutan KAB/KOTA
suara dimulai KPPS dapat HADIR TEPAT WAKTU
menerima surat mandat saksi
dan dapat ikuti rapat
pemungutan suara
Tata Cara Pemilih Memberikan Suara
1 • Mendaftarkan diri
• Menunjukkan seluruh jari Catatan:
PEMILIH
tangan KEPADA KPPS 4 Pukul 13.00, Ketua KPPS
• Menunjukkan formulir C6- mengumumkan bahwa yang
KPU/A.5-KPU serta kartu diperbolehkan memberikan
identitas diri suara hanya Pemilih yang
telah hadir dan terdaftar
atau tercatat kehadirannya
dalam formulir Model
2 C7.DPT-KPU, Model
C7.DPTb-KPU dan Model
PEMILIH Menandatangani formulir KEPADA KPPS 5 C7.DPK-KPU dan sedang
Model C7.DPT/DPTb/DPK- menunggu giliran untuk
KPU memberikan suara
Tata Cara Pemilih Memberikan Suara
3
PEMILIH
KETUA
Menerima surat suara yang telah di tandatangani dari Ketua KPPS KPPS
Memeriksa surat suara yang diberikan untuk memastikan surat suara tidak rusak
dan bila menerima keadaan rusak maka dapat meminta penggantian sebanyak 1 CATATAN:
kali kepada Ketua KPPS KPPS 6 Wajib
Memastikan seluruh
Jenis surat Suara
Menuju bilik suara lalu membuka dan mencoblos surat suara dalam hal ini dilarang yang diterima
mendokumentasikan hak pilihanya Pemilih ke dalam
kotak yang sesuai
jenis Pemilu
Melipat kembali surat suara yang sudah dicoblos, lalu memasukkanya ke dalam
kotak suara sesuai jenis pemilu
KPPS 6
Mencelupkan salah satu jari tangan ke dalam tempat tinta sampai pangkal kuku
KPPS 7
Tata Cara Pencoblosan pada Surat Suara
Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPD Surat Suara DPR/DPRD
Wakil Presiden Mencoblos 1 (satu) kali pada Provinsi dan DPRD
Mencoblos 1 (satu) kali pada nomor, nama, atau foto calon Kab/Kota
nomor, nama, foto pasangan dalam satu kolom calon yang
sama Mencoblos 1 (satu) kali pada
calon, atau tanda gambar nomor, atau tanda gambar
partai politik pengusul dalam partai politik, dan/atau nama
satu kotak calon partai politik yang sama
NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT
Pelaksanaan Penghitungan Suara di TPS
3
1 Membuka Kotak suara mengeluarkan surat
Dalam hal ditemukan surat suara tidak berada pada
kotak suara yang sesuai maka:
suara dan menyusun serta menghitung jumlah
surat suara serta mengumumkan jumlah surat
suara kepada yang hadir dan mencatat
jumlahnya
1 2 3
Ketua KPPS memeriksa
Anggota KPPS 2 Membuka surat Ketua KPPS menunjukkan kepada saksi,
pemberian tanda coblos pada
suara lembar demi lembar pengawas TPS, anggota KPPS,
surat suara
pemantau pemilu atau
masyarakat/pemilih yang hadir dengan
ketentuan 1 (satu) suara dan
dinyatakan sah/tidak sah
6 5 4
Anggota KPPS ketiga dan KPPS
Ketua KPPS mengumumkan hasil
Keempat mencatat hasil
Dalam hal terjadi kesalahan penulisan perolehan suara Pasangan Calon,
penghitungan suara ke dalam
pada formulir Plano maka dilakukan Partai Politik dan calon anggota
formulir plano dengan cara tally
pembetulan doleh Ketua KPPS DPR, calon anggota DPD, Partai
yaitu memberikan tanda berupa
dengan cara mencoret angka/kata Politik dan calon anggota DPRD
satu garis tegak setiap hitungan
yang salah dengan dua (dua) garis Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
suara sah/tidak sah pada masing-
horizontal lalu dituliskan angka/kata dengan suara yang terdengar jelas
masing peserta pemilu dan setiap
hasil pembetulan lalu diberi paraf
hitungan kelima diberi garis
oleh Ketua KPPS
diagonal memotong empat garis
tegak tersebut (IIII)
Cara Mengisi Formulir C1 Hologram
1. KPPS mengisi formulir setelah menghitung dan mencatat surat suara ke dalam plano, sebagai
berikut:
a.C1- PPWP
b.C1- DPR
c.C1- DPD Salinan
d.C1-DPRD Provinsi
e.C1-DPRD Kab/Kota
f.C-KPU
g.C2-KPU
2. Apabila terjadi kesalahan penulisan pada formulir, KPPS melakukan pembetulan, yang dilakukan
dengan cara mencoret angka/kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal lalu dituliskan
angka /kata hasil pembetulan kemudian diparaf oleh Ketua KPPS.
SAKSI PESERTA PEMILU DI TPS MEMPEROLEH
1. Salinan DPT (Model A.3-KPU)
2. Salinan DPTb (Model A.4-KPU)
3. Salinan DPK (Model A.DPK-KPU)
4. Salinan Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Model C-KPU)
5. Salinan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara
a. Model C1-PPWP
b. Model C1-DPR
c. Model C1-DPD
d. Model C1-DPRD Provinsi
e. Model C1-DPRD Kabupaten
Saksi wajib memeriksa kebenaran angka yang tertera dengan mencocokkan pada
formulir Model C-KPU berhologram dan Model C1-Plano pada tiap jenis pemilihan
SAKSI PESERTA PEMILU DI TPS MEMPEROLEH
6. Memperoleh penjelasan tentang :
a. Jumlah Surat Suara yang diterima
b. Tata cara pemberian suara
c. Tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi (dalam hal keberatan
yang diajukan saksi dapat diterima maka KPPS wajib melakukan
pembetulan)
7. Memperhatikan secara cermat keabsahan surat suara pada masing-masing
jenis pemilihan
8. Mengikuti jadwal dan tata cara pemungutan suara
9. Mengikuti urutan dan tata cara penghitungan cara
10. Saksi diijinkan mengambil dokumentasi berupa foto atau video setelah
Proses penghitungan selesai dilakukan dan formulir telah di tanda tangani
oleh KPPS dan saksi
Pengumuman Penghitungan Suara
selama 7 hari
1Hari
2 Hari
3Hari
FORMULIR FORMULIR
4 Hari MODEL C1-DPR MODEL C1-DPD
5Hari
6 Hari
FORMULIR
MODEL C1-PRESIDEN
7 Hari
FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPRD MODEL C1-DPRD
PROVINSI KAB/KOTA
LINGKUNGAN TPS
Pengumuman Penghitungan Suara
FORMULIR
C-KPU
MODEL C-KPU
FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPR MODEL C1-DPD
FORMULIR
MODEL C1-PRESIDEN
WWW.KPU.GO.ID
FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPRD MODEL C1-DPRD
PROVINSI KAB/KOTA
C-KPU
KPU/KIP Kabupaten/Kota
wajib mengirimkan hasil
pindai (scan) kepada KPU
melalui Situng untuk
diumumkan di laman KPU.
Penyampaian Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara
• KPPS menyampaikan Kotak Suara Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS kepada PPK melalui PPS dengan
menggunakan form Model C4-KPU pada hari setelah pemungutan dan penghitungan suara selesai, terdiri dari:
KOTAK PILPRES
KOTAK DPR KOTAK DPD KOTAK DPRD PROV KOTAK DPRD KAB/KOTA
1) Model C1.Plano-DPRD PROV 1) Model C1.Plano-DPRD K/K
1) Model C1.Plano-DPR 1) Model C1.Plano-DPD
2) Surat Suara Sah (DPRD PROV) 2) Surat Suara Sah (DPRD K/K)
2) Surat Suara Sah (DPR) 2) Surat Suara Sah (DPD)
3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD 3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD
3) Surat Suara Tidak Sah (DPR) 3) Surat Suara Tidak Sah (DPD)
PROV) K/K)
4) Surat Suara Tidak digunakan 4) Surat Suara Tidak digunakan
4) Surat Suara Tidak digunakan 4) Surat Suara Tidak digunakan
(DPR) (DPD)
(DPRD PROV) (DPRD K/K)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos 5) Surat Suara rusak/keliru
5) Surat Suara rusak/keliru coblos 5) Surat Suara rusak/keliru coblos
(DPR) coblos (DPD)
(DPRD PRO) (DPRD K/K)
Lanjutan…
Dokumen yang
diserahkan kepada PPK Salinan Salinan
melalui PPS yang Formulir Formulir Model
berada di LUAR Model C1- C1-DPRD
KOTAK SUARA DPD Provinsi
Salinan
Salinan Formulir
Formulir Model C1-
Model C1- DPRD
DPR Salinan formulir Kab/Kota
dimasukkan ke
dalam sampul
Salinan kertas dan Salinan
Formulir disegel formulir
Model C1- Model C-
PPWP KPU
Mekanisme Rekapitulasi Penghitungan Suara
KONVERSI SUARA KE KURSI
METODE SAINT LAGUE
KONVERSI SUARA MENJADI KURSI
Menetapkan jumlah suara sah setiap Partai Politik di setiap Dapil sebagai suara sah setiap Partai Politik;
Membagi suara sah setiap Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan bilangan pembagi 1,
dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3,5,7 dan seterusnya;
Hasil pembagian sebagaimana dimaksud di atas diurutkan berdasarkan jumlah suara sah terbanyak; dan
Suara sah terbanyak pertama mendapat kursi pertama, suara sah terbanyak kedua mendapat kursi kedua,
suara sah terbanyak ketiga mendapat kursi ketiga, dan seterusnya sampai jumlah kursi pada Dapil yang
bersangkutan habis terbagi.
Contoh 2
(hanya 1 partai yang memeroleh kursi)
Jumlah Kursi 3
Pembagian
Jumlah Kursi 7
Pembagian
8 CALON H 1.222
8 CALON H 1.222 9
9 CALON I (TMS) 0
9 CALON I (TMS) 100 10
10 CALON J 1.640
10 CALON J 1.640 8
CONTOH 2
Terdapat calon yang TMS setelah rekapitulasi dan sebelum penetapan calon terpilih
PEROLEHAN KURSI PARPOL
4 PEROLEHAN KURSI PARPOL
4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara
5 CALON E 10.589 1 3 Calon C 6.499 Kel. A1 Kel. A2 Kel. B1 Kel. B2 Kel. C1 Kel.C2
8 CALON H 6.499 4 8 Calon H 6.499 Kel. A1 Kel. A2 Kel. B1 Kel. B2 Kel. C1 Kel.C2
10 CALON J 1.640 9
CONTOH 5
Terdapat calon yang memperoleh suara sama (varian 2)
PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK
4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara
Calon C dan H memperoleh suara sama dan memiliki sebaran yang sama
sampai dengan jenjang yang paling rendah (TPS) dan berjenis kelamin sama,
ditetapkan berdasarkan nomor urut