Anda di halaman 1dari 48

SOSIALISASI

PERATURAN KPU NOMOR 3 TAHUN 2019


TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
DAN
PERATURAN KPU NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG REKAPITULASI HASIL OENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILU TAHUN 2019
Dasar Hukum
UU Nomor 7 Tahun 2017

PKPU Nomor 7 Tahun 2017 jo PKPU 32


Tahun 2018

PKPU Nomor 3 Tahun 2019

PKPU Nomor 4 Tahun 2019


JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
A. Persiapan
1. Pengumuman tempat dan waktu pemungutan Sebelum 12 April 2019 KPPS

2. Penyampaian Formulir Model C6-KPU 14 April 2019 KPPS

3. Pengembalian Formulir Model C6-KPU kepada PPS 16 April 2019 KPPS

4. Penerimaan Logistik TPS dari PPS kepada KPPS serta 16 April 2019 KPPS
penyiapan TPS

5 . Penyiapan TPS 16 April 2019 KPPS


B. Pemungutan dan penghitungan suara di TPS 17 April 2019 KPPS
C. Penyampaian hasil penghitungan suara 17 April 2019 KPPS

Pemungutan suara di TPS dilaksanakan mulai


pukul 07.00 waktu setempat s.d pukul 13.00 waktu
setempat
SAKSI PESERTA PEMILU WAJIB MEMENUHI KETENTUAN
Sebelum mengikuti rapat pemungutan dan penghitungan suara di TPS maka saksi wajib
menyerahkan surat mandat yang ditanda tangani oleh :
1. Tim kampanye atau pasangan calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau
gabungan partai politik untuk pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
2. Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten atau tingkat diatasnya untuk Pemilu
Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten
3. Calon Perseorangan untuk pemilu DPD
Surat mandat dapat diserahkan pada KPPS pada 1 ( satu) hari sebelum pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara maupun sebelum pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara untuk tingkat TPS. Hal ini berlaku mutandis secara berjenjang
pada setiap rapat pleno Rekapitulasi secara berjenjang.
SAKSI PESERTA PEMILU
Adalah orang yang mendapat mandat tertulis dari tim kampanye atau pasangan calon
yang diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan partai politik untuk pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota atau tingkat
diatasnya untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan
Calon Perseorangan untuk pemilu DPD
Saksi dapat menyerahkan surat mandatnya untuk kepentingan :
1. Mengikuti rapat pemungutan dan penghitungan suara di TPS
2. Mengikuti rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara di tingkat Kecamatan
3. Mengikuti rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara di tingkat Kabupaten
4. Mengikuti rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara di tingkat Provinsi
5. Mengikuti rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara di tingkat Pusat
PENTING
1. Jumlah saksi paling banyak 2 (dua) orang untuk masing-masing pasangan calon, partai
politik atau calon perseorangan
2. Masing-masing saksi dari pasangan calon, partai politik atau calon perseorangan yang
dapat memasuki TPS berjumlah 1 (satu) orang pada satu waktu (bila pada surat
mandat 2 nama saksi maka yang hadiri TPS hanya 1 orang secara bergantian)
3. Dalam hal terdapat saksi yang hadir setelah rapat pemungutan suara dimulai, KPPS
dapat menerima surat mandat dari saksi dan mempersilahkan untuk mengikuti rapat
pemungutan suara
4. Dalam hal saksi yang telah menyerahkan surat mandat pada KPPS dan tidak hadir
dalam rapat pemungutan dan penghitungan suara di TPS maka salinan Formulir
Model C-KPU, Model C1-PPWP, Model C1-DPR, Model C1-DPD, Model C1-DPRD
Provinsi dan Model C1-DPRD Kabupaten dapat diserahkan oleh PPS 1 (Satu) hari
sebelum rapat Rekapitulasi Penghitungan suara di tingkat Kecamatan
LARANGAN BAGI SAKSI

Saksi yang hadir di TPS pada rapat pemungutan dan penghitungan


suara maupun pada Rapat Pleno Rekapitulasi secara berjenjang
dilarang mengenakan atau membawa atribut yang memuat
nomor, nama, foto calon/pasangan calon, simbol/gambar partai
politik atau mengenakan seragam dan/atau atribut lain yang
memberikan kesan mendukung atau menolak peserta pemilu
tertentu
LARANGAN BAGI PEMILIH

Pemilih yang hadir di TPS pada rapat pemungutan dan penghitungan


suara dilarang membawa dan menggunakan handphone (HP)
atau alat perekam dalam bilik suara (PKPU No. 3 Tahun 2019 Pasal 38
ayat 1.d)
Pemilih dilarang mendokumentasi hak pilih dalam bilik suara
(PKPU No. 3 Tahun 2019 Pasal 42)
A. PEMUNGUTAN SUARA

PEMILIH
KTP el/
DPT A.3-KPU C6-KPU identitas lain*

KTP el/identitas
DPTb* A.4-KPU A.5-KPU
lain*
PEMILIH

DPK KTP el

Catatan:
a. Waktu penggunaan hak pilih untuk DPK dilakukan 1 (satu) jam sebelum selesainya pemungutan
suara di TPS dengan mempertimbangkan ketersediaan surat suara.
b. Identitas lain adalah: SUKET,KK,Paspor, SIM
c. Pemilih DPTb wajib melapor kepada PPS asal/KPU Kab/Kota tujuan paling lambat 30 hari sebelum hari
pemungutan suara
SURAT SUARA YANG DIBERIKAN KEPADA PEMILIH

1 5 JENIS SURAT
PEMILIH DPT
SUARA

2 Surat suara Presiden dan Surat suara DPR Surat suara DPD
PEMILIH DPTb Wapres  Pindah memilih ke  Pindah memilih ke
(Tercantum dalam A5)  Pindah memilih ke Kab/Kota lain dalam satu Kab/Kota lain dalam satu
Provinsi lain atau pindah provinsi dan di dapilnya Provinsi
memilih ke suatu Negara
Surat suara DPRD PROVISI Surat suara DPRD Kab/Kota
 Pindah memilih ke  Pindah memilih ke
Kab/Kota lain/Kecamatan Kecamatan lain dalam
lain dalam satu provinsi satu Kab/Kota dan di
dan di dapilnya dapilnya

3 5 JENIS SURAT SUARA


PEMILIH DPK SESUAI DENGAN KARTU
IDENTITAS PEMILIH
Jumlah Pemilih di TPS

Tidak Menggabungkan
kelurahan/desa atau sebutan lain

Kemudahan pemilih ke TPS

JUMLAH PEMILIH DI tidak memisahkan pemilih dalam


TPS PALING BANYAK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN satu keluarga pada TPS yang
300 ORANG berbeda
Hal- hal berkenaan dengan aspek
geografis

Jarak dan waktu tempuh menuju


TPS dengan memperhatikan
tenggang waktu pemungutan suara
Surat suara di TPS

SURAT SUARA CADANGAN 2%


PRESIDEN DARI DPT
Surat suara di TPS

SURAT SUARA CADANGAN 2%


DPD DARI DPT

NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT
Surat suara di TPS

SURAT SUARA SURAT SUARA


SURAT SUARA CADANGAN CADANGAN CADANGAN
DPRD DPRD
DPR 2% DARI DPT 2% DARI DPT 2% DARI DPT
PROVINSI KAB/KOTA
Penyelenggara Pemungutan dan Penghitungan Suara
di TPS dan Saksi
1 7 ORANG
DALAM HAL TERDAPAT
ANGGOTA KPPS BERHALANGAN
TPS KPPS ANGGOTA PADA HARI H, KETUA KPPS
KPPS DAPAT MENYESUAIKAN
PEMBAGIAN TUGAS

2
1 SAKSI HANYA DAPAT MENJADI 1
SAKSI SYARAT SAKSI PESERTA PEMILU PASLON ATAU TIM KAMPANYE
TINGKAT KAB/KOTA ATAU TINGKAT
MENYERAHKAN SURAT
3 MANDAT YANG TELAH
DIATASNYA UNTUK PILPRES CALON ANGGOTA
DPD UNTUK PEMILU
PENGAWAS DITANDATANGANI OLEH ANGGOTA DPD
TPS TIDAK MENGENAKAN DAN PIMPINAN PARPOL TINGKAT
MEMBAWA ATRIBUT YANG KAB/KOTA ATAU TINGKAT
MENCITRAKAN SALAH SATU DIATASNYA UNTUK PEMILU
CATATAN: bila saksi hadir DPR,DPRD PROVINSI , DPRD
PESERTA PEMILU
setelah rapat pemungutan KAB/KOTA
suara dimulai KPPS dapat HADIR TEPAT WAKTU
menerima surat mandat saksi
dan dapat ikuti rapat
pemungutan suara
Tata Cara Pemilih Memberikan Suara

1 • Mendaftarkan diri
• Menunjukkan seluruh jari Catatan:
PEMILIH
tangan KEPADA KPPS 4 Pukul 13.00, Ketua KPPS
• Menunjukkan formulir C6- mengumumkan bahwa yang
KPU/A.5-KPU serta kartu diperbolehkan memberikan
identitas diri suara hanya Pemilih yang
telah hadir dan terdaftar
atau tercatat kehadirannya
dalam formulir Model
2 C7.DPT-KPU, Model
C7.DPTb-KPU dan Model
PEMILIH Menandatangani formulir KEPADA KPPS 5 C7.DPK-KPU dan sedang
Model C7.DPT/DPTb/DPK- menunggu giliran untuk
KPU memberikan suara
Tata Cara Pemilih Memberikan Suara

3
PEMILIH

KETUA
Menerima surat suara yang telah di tandatangani dari Ketua KPPS KPPS
Memeriksa surat suara yang diberikan untuk memastikan surat suara tidak rusak
dan bila menerima keadaan rusak maka dapat meminta penggantian sebanyak 1 CATATAN:
kali kepada Ketua KPPS KPPS 6 Wajib
Memastikan seluruh
Jenis surat Suara
Menuju bilik suara lalu membuka dan mencoblos surat suara dalam hal ini dilarang yang diterima
mendokumentasikan hak pilihanya Pemilih ke dalam
kotak yang sesuai
jenis Pemilu
Melipat kembali surat suara yang sudah dicoblos, lalu memasukkanya ke dalam
kotak suara sesuai jenis pemilu
KPPS 6

Mencelupkan salah satu jari tangan ke dalam tempat tinta sampai pangkal kuku
KPPS 7
Tata Cara Pencoblosan pada Surat Suara

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPD Surat Suara DPR/DPRD
Wakil Presiden  Mencoblos 1 (satu) kali pada Provinsi dan DPRD
 Mencoblos 1 (satu) kali pada nomor, nama, atau foto calon Kab/Kota
nomor, nama, foto pasangan dalam satu kolom calon yang
sama  Mencoblos 1 (satu) kali pada
calon, atau tanda gambar nomor, atau tanda gambar
partai politik pengusul dalam partai politik, dan/atau nama
satu kotak calon partai politik yang sama

NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT NOMOR URUT
Pelaksanaan Penghitungan Suara di TPS

3
1 Membuka Kotak suara mengeluarkan surat
Dalam hal ditemukan surat suara tidak berada pada
kotak suara yang sesuai maka:
suara dan menyusun serta menghitung jumlah
surat suara serta mengumumkan jumlah surat
suara kepada yang hadir dan mencatat
jumlahnya

2 Mencocokan jumlah surat suara


Sebelum
dihitung
Sesudah
dihitung
yang terdapat dalam kotak suara dengan
formulir Model C7.DPT/DPTb/DPK KPU.

a. Ketua KPPS menunjukkan surat suara tersebut


a. Ketua KPPS menunjukkan surat suara
kepada saksi,Pengawas TPS, Anggota KPPS,
Catatan: Penghitungan suara tersebut kepada saksi,Pengawas TPS,
Pemantau Pemilu atau masyarakat/Pemilih
dimulai dari pemilihan Anggota KPPS, Pemantau Pemilu atau
yang hadir
Presiden dan Wapres, DPR, masyarakat/Pemilih yang hadir
b. Membuka surat suara dan memeriksa
DPD, DPRD Provinsi, DPRD b. Memasukkan surat suara ke dalam kotak
pemberian tanda coblos pada surat suara
Kab/Kota suara sesuai dengan jenis pemilu
sesuai dengan jenis pemilu dan mencatatnya
ke dalam formulir Model C1 Plano sesuai jenis
pemilu dalam bentuk tally
Cara Menghitung Dan Mencatat Surat Suara Ke Dalam Plano

1 2 3
Ketua KPPS memeriksa
Anggota KPPS 2 Membuka surat Ketua KPPS menunjukkan kepada saksi,
pemberian tanda coblos pada
suara lembar demi lembar pengawas TPS, anggota KPPS,
surat suara
pemantau pemilu atau
masyarakat/pemilih yang hadir dengan
ketentuan 1 (satu) suara dan
dinyatakan sah/tidak sah

6 5 4
Anggota KPPS ketiga dan KPPS
Ketua KPPS mengumumkan hasil
Keempat mencatat hasil
Dalam hal terjadi kesalahan penulisan perolehan suara Pasangan Calon,
penghitungan suara ke dalam
pada formulir Plano maka dilakukan Partai Politik dan calon anggota
formulir plano dengan cara tally
pembetulan doleh Ketua KPPS DPR, calon anggota DPD, Partai
yaitu memberikan tanda berupa
dengan cara mencoret angka/kata Politik dan calon anggota DPRD
satu garis tegak setiap hitungan
yang salah dengan dua (dua) garis Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
suara sah/tidak sah pada masing-
horizontal lalu dituliskan angka/kata dengan suara yang terdengar jelas
masing peserta pemilu dan setiap
hasil pembetulan lalu diberi paraf
hitungan kelima diberi garis
oleh Ketua KPPS
diagonal memotong empat garis
tegak tersebut (IIII)
Cara Mengisi Formulir C1 Hologram

1. KPPS mengisi formulir setelah menghitung dan mencatat surat suara ke dalam plano, sebagai
berikut:

a.C1- PPWP
b.C1- DPR
c.C1- DPD Salinan
d.C1-DPRD Provinsi
e.C1-DPRD Kab/Kota
f.C-KPU
g.C2-KPU

2. Apabila terjadi kesalahan penulisan pada formulir, KPPS melakukan pembetulan, yang dilakukan
dengan cara mencoret angka/kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal lalu dituliskan
angka /kata hasil pembetulan kemudian diparaf oleh Ketua KPPS.
SAKSI PESERTA PEMILU DI TPS MEMPEROLEH
1. Salinan DPT (Model A.3-KPU)
2. Salinan DPTb (Model A.4-KPU)
3. Salinan DPK (Model A.DPK-KPU)
4. Salinan Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Model C-KPU)
5. Salinan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara
a. Model C1-PPWP
b. Model C1-DPR
c. Model C1-DPD
d. Model C1-DPRD Provinsi
e. Model C1-DPRD Kabupaten
Saksi wajib memeriksa kebenaran angka yang tertera dengan mencocokkan pada
formulir Model C-KPU berhologram dan Model C1-Plano pada tiap jenis pemilihan
SAKSI PESERTA PEMILU DI TPS MEMPEROLEH
6. Memperoleh penjelasan tentang :
a. Jumlah Surat Suara yang diterima
b. Tata cara pemberian suara
c. Tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi (dalam hal keberatan
yang diajukan saksi dapat diterima maka KPPS wajib melakukan
pembetulan)
7. Memperhatikan secara cermat keabsahan surat suara pada masing-masing
jenis pemilihan
8. Mengikuti jadwal dan tata cara pemungutan suara
9. Mengikuti urutan dan tata cara penghitungan cara
10. Saksi diijinkan mengambil dokumentasi berupa foto atau video setelah
Proses penghitungan selesai dilakukan dan formulir telah di tanda tangani
oleh KPPS dan saksi
Pengumuman Penghitungan Suara

KPPS mengumumkan Salinan


formulir Model C-KPU,C1 setiap KPPS
jenis Pemilu di lingkungan TPS FORMULIR

yang mudah diakses oleh publik MODEL C-KPU

selama 7 hari
1Hari
2 Hari
3Hari

FORMULIR FORMULIR
4 Hari MODEL C1-DPR MODEL C1-DPD

5Hari
6 Hari

FORMULIR
MODEL C1-PRESIDEN

7 Hari

FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPRD MODEL C1-DPRD
PROVINSI KAB/KOTA

LINGKUNGAN TPS
Pengumuman Penghitungan Suara

• KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib memindai (scan) salinan


formulir Model C-KPU, Model C1-PPWP, Model C1-DPR, Model
C1-DPD, Model C1-DPRD Provinsi, dan Model C1-DPRD
Kab/Kota dimulai sejak hari dan tanggal Pemungutan Suara.

FORMULIR
C-KPU
MODEL C-KPU

FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPR MODEL C1-DPD

FORMULIR
MODEL C1-PRESIDEN

WWW.KPU.GO.ID

FORMULIR FORMULIR
MODEL C1-DPRD MODEL C1-DPRD
PROVINSI KAB/KOTA

C-KPU
KPU/KIP Kabupaten/Kota
wajib mengirimkan hasil
pindai (scan) kepada KPU
melalui Situng untuk
diumumkan di laman KPU.
Penyampaian Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara

• KPPS menyampaikan Kotak Suara Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS kepada PPK melalui PPS dengan
menggunakan form Model C4-KPU pada hari setelah pemungutan dan penghitungan suara selesai, terdiri dari:

KOTAK PILPRES

1. Model C1.Plano-PPWP Hologram


2. Sampul berisi Formulir Model C1-PPWP hologram
3. Sampul berisi formulir Model C1-DPR hologram
4. Sampul berisi formulir Model C1-DPD hologram
5. Sampu;l berisi formulir Model C1-DPRD Provinsi hologram
6. Sampul berisi formulir Model C1 DPRD Kab/Kota hologram
7. Sampul berisi formulir Model C-KPU, hologram, C2-KPU dan C5-KPU
8. Sampul berisi formulir Model C3-KPU, C6-KPU, A.5-KPU
9. Sampul berisi formulir Model C7.DPT-KPU, C7.DPTb-KPU, C7.DPK-KPU, A.3-KPU, A.4-KPU, A.DPK-KPU
10. Sampul berisi surat suara sah Presiden dan Wapres
11. Sampul berisi surat suara tidak sah Presiden dan Wapres
12. Sampul berisi surat suara tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan Presiden dan Wapres
13. Sampul berisi surat suara Presiden dan Wapres yang rusak dan/atau keliru coblos

KOTAK DPR KOTAK DPD KOTAK DPRD PROV KOTAK DPRD KAB/KOTA
1) Model C1.Plano-DPRD PROV 1) Model C1.Plano-DPRD K/K
1) Model C1.Plano-DPR 1) Model C1.Plano-DPD
2) Surat Suara Sah (DPRD PROV) 2) Surat Suara Sah (DPRD K/K)
2) Surat Suara Sah (DPR) 2) Surat Suara Sah (DPD)
3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD 3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD
3) Surat Suara Tidak Sah (DPR) 3) Surat Suara Tidak Sah (DPD)
PROV) K/K)
4) Surat Suara Tidak digunakan 4) Surat Suara Tidak digunakan
4) Surat Suara Tidak digunakan 4) Surat Suara Tidak digunakan
(DPR) (DPD)
(DPRD PROV) (DPRD K/K)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos 5) Surat Suara rusak/keliru
5) Surat Suara rusak/keliru coblos 5) Surat Suara rusak/keliru coblos
(DPR) coblos (DPD)
(DPRD PRO) (DPRD K/K)
Lanjutan…

Dokumen yang
diserahkan kepada PPK Salinan Salinan
melalui PPS yang Formulir Formulir Model
berada di LUAR Model C1- C1-DPRD
KOTAK SUARA DPD Provinsi
Salinan
Salinan Formulir
Formulir Model C1-
Model C1- DPRD
DPR Salinan formulir Kab/Kota
dimasukkan ke
dalam sampul
Salinan kertas dan Salinan
Formulir disegel formulir
Model C1- Model C-
PPWP KPU
Mekanisme Rekapitulasi Penghitungan Suara
KONVERSI SUARA KE KURSI
METODE SAINT LAGUE
KONVERSI SUARA MENJADI KURSI

Menetapkan jumlah suara sah setiap Partai Politik di setiap Dapil sebagai suara sah setiap Partai Politik;
Membagi suara sah setiap Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan bilangan pembagi 1,
dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3,5,7 dan seterusnya;
Hasil pembagian sebagaimana dimaksud di atas diurutkan berdasarkan jumlah suara sah terbanyak; dan
Suara sah terbanyak pertama mendapat kursi pertama, suara sah terbanyak kedua mendapat kursi kedua,
suara sah terbanyak ketiga mendapat kursi ketiga, dan seterusnya sampai jumlah kursi pada Dapil yang
bersangkutan habis terbagi.
Contoh 2
(hanya 1 partai yang memeroleh kursi)
Jumlah Kursi 3
Pembagian

No Partai Politik Jumlah Suara Sah


1 Peringkat 3 Peringkat 5 Peringkat

1 Partai Apel 20.930 20.930,00 6.976,67 4.186,00

2 Partai Jeruk 13.285 13.285,00 4.428,33 2.657,00

3 Partai Stroberi 26.499 26.499,00 8.833,00 5.299,80

4 Partai Mangga 40.606 40.606,00 13.535,33 8.121,20

5 Partai Pepaya 310.589 310.589,00 1 103.529,67 2 62.117,80 3

6 Partai Anggur 49.342 49.342,00 16.447,33 9.868,40

7 Partai Pisang 47.662 47.662,00 15.887,33 9.532,40

8 Partai Salak 41.222 41.222,00 13.740,67 8.244,40

9 Partai Melon 31.114 31.114,00 10.371,33 6.222,80

10 Partai Semangka 31.640 31.640,00 10.546,67 6.328,00


Contoh 5
(pembagian kursi terdapat di setiap tahapan)

Jumlah Kursi 7
Pembagian

No Partai Politik Jumlah Suara Sah


1 Peringkat 3 Peringkat 5 Peringkat 7 Peringkat

1 Partai Apel 60.969 60.969,00 20.323,00 12.193,80 8.709,86

2 Partai Jeruk 39.281 39.281,00 13.093,67 7.856,20 5.611,57

3 Partai Stroberi 37.090 37.090,00 12.363,33 7.418,00 5.298,57

4 Partai Mangga 872.885 872.885,00 1 290.961,67 4 174.577,00 6 124.697,86 7

5 Partai Pepaya 329.620 329.620,00 2 109.873,33 65.924,00 47.088,57

6 Partai Anggur 219.521 219.521,00 5 73.173,67 43.904,20 31.360,14

7 Partai Pisang 311.246 311.246,00 3 103.748,67 62.249,20 44.463,71

8 Partai Salak 23.628 23.628,00 7.876,00 4.725,60 3.375,43

9 Partai Melon 15.047 15.047,00 5.015,67 3.009,40 2.149,57

10 Partai Semangka 77.247 77.247,00 25.749,00 15.449,40 11.035,29


Varian Ketentuan Penetapan Calon Terpilih
CONTOH 1
Terdapat calon yang TMS sebelum pemungutan suara tetapi masih memeroleh suara
sah.
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara No Nama Calon Jumlah Suara Sah

Partai Politik 1.213 Partai Politik 1.313


1 CALON A 2.093 7 1 CALON A 2.093

2 CALON B 3.285 6 2 CALON B 3.285

3 CALON C 6.499 4 3 CALON C 6.499

4 CALON D 4.606 5 4 CALON D 4.606

5 CALON E 10.589 1 5 CALON E 10.589

6 CALON F 9.342 2 6 CALON F 9.342

7 CALON G 7.662 3 7 CALON G 7.662

8 CALON H 1.222
8 CALON H 1.222 9
9 CALON I (TMS) 0
9 CALON I (TMS) 100 10
10 CALON J 1.640
10 CALON J 1.640 8
CONTOH 2
Terdapat calon yang TMS setelah rekapitulasi dan sebelum penetapan calon terpilih
PEROLEHAN KURSI PARPOL
4 PEROLEHAN KURSI PARPOL
4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara

Partai Politik 1.213 Partai Politik 1.213

1 CALON A 2.093 7 1 CALON A 2.093 6

2 CALON B 3.285 6 2 CALON B 3.285 5

3 CALON C 6.499 4 3 CALON C 6.499 3

4 CALON D 4.606 5 4 CALON D 4.606 4

5 CALON E 10.589 1 5 CALON E 10.589 1

6 CALON F 9.342 2 6 CALON F 9.342 2

7 CALON G (TMS) 7.662 3 7 CALON G (TMS) 7.662

8 CALON H 1.222 10 8 CALON H 1.222 9

9 CALON I 1,523 9 9 CALON I 1,523 8

10 CALON J 1.640 8 10 CALON J 1.640 7


CONTOH 3
Terdapat partai yang memperoleh kursi tetapi calon tidak memperoleh suara sah.

PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK


4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah

Partai Politik 1.213 Calon yang ditetapkan sebagai calon terpilih :


1 CALON A 0 1. Calon A
2 CALON B 0 2. Calon B
3. Calon C
3 CALON C 0
4. Calon D
4 CALON D 0
5 CALON E 0
6 CALON F 0
7 CALON G 0
8 CALON H 0
9 CALON I 0
10 CALON J 0
CONTOH 4
Terdapat calon yang memperoleh suara sama (varian 1)
Calon yang ditetapkan sebagai calon terpilih :
PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK
4 1. Calon E
2. Calon F
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara 3. Calon G
4. Calon C (karena memiliki sebaran yang lebih luas dan
Partai Politik 1.213 berjenjang)
1 CALON A 2.093 8
2 CALON B 3.285 7 Jumlah Suara
No Partai Politik
Sah
Kecamatan A Kecamatan B Kecamatan C
3 CALON C 6.499 5
4 CALON D 4.606 6 2.354 1.987 2.158

5 CALON E 10.589 1 3 Calon C 6.499 Kel. A1 Kel. A2 Kel. B1 Kel. B2 Kel. C1 Kel.C2

6 CALON F 9.342 2 2.157 197 524 1.463 2.155 3

7 CALON G 7.662 3 5.985 167 347

8 CALON H 6.499 4 8 Calon H 6.499 Kel. A1 Kel. A2 Kel. B1 Kel. B2 Kel. C1 Kel.C2

9 CALON I 1.523 10 5.678 307 0 167 126 221

10 CALON J 1.640 9
CONTOH 5
Terdapat calon yang memperoleh suara sama (varian 2)
PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK
4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara

Partai Politik 1.213

1 CALON A (L) 2.093 8 Calon yang ditetapkan sebagai calon


2 CALON B (L) 3.285 7
terpilih :
1. Calon E
3 CALON C (P) 6.499 4
2. Calon F
4 CALON D (L) 4.606 6 3. Calon G
5 CALON E (L) 10.589 1 4. Calon C (berjenis kelamin
6 CALON F (P) 9.342 2 perempuan)
7 CALON G (L) 7.662 3

8 CALON H (L) 6.499 5

9 CALON I (P) 1.523 10

10 CALON J (P) 1.640 9

Calon C dan H memperoleh suara sama dan memiliki sebaran


yang sama sampai dengan jenjang yang paling rendah (TPS)
CONTOH 6
Terdapat calon yang memperoleh suara sama (varian 3)
PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK
4
No Nama Calon Jumlah Suara Sah Peringkat Suara

Partai Politik 1.213 Calon yang ditetapkan sebagai calon


1 CALON A (L) 2.093 8 terpilih :
2 CALON B (L) 3.285 7 1. Calon E
2. Calon F
3 CALON C (P) 6.499 4
3. Calon G
4 CALON D (L) 4.606 6
4. Calon C (karena nomor urut 3)
5 CALON E (L) 10.589 1

6 CALON F (P) 9.342 2

7 CALON G (L) 7.662 3

8 CALON H (P) 6.499 5

9 CALON I (L) 1.523 10

10 CALON J (P) 1.640 9

Calon C dan H memperoleh suara sama dan memiliki sebaran yang sama
sampai dengan jenjang yang paling rendah (TPS) dan berjenis kelamin sama,
ditetapkan berdasarkan nomor urut

Anda mungkin juga menyukai