Anda di halaman 1dari 71

BENTUK SEDIAAN

OBAT

Yesi Nurmalasari, dr.


DEFINISI
 Bentuk sediaan obat adalah suatu sediaan yg
mengandung zat yg berkhasiat satu atau lebih,
dimasukkan dalam vehikulum (bhn dasar obat) atau
ditambah bhn tambahan lain untuk di formulasikan
menjadi satu bentuk (produk dg satuan
unit/dosis/volume,dll)yg siap dipakai oleh penderita
dg aman dan nyaman.
MACAM-MACAM BENTUK
SEDIAAN OBAT
 OBAT PADAT
Pulvis (serbuk/bedak obat)
pulveres (serbuk bagi/puyer)
capsulae (kapsul)
pillulae (pil/tablet kecil)
suppositoria
bacilla (bentuk sediaan batang)
 OBAT SETENGAH PADAT
Pada umumnya di gunakan untuk pemakaian luar :
linimentum (obat gosok)
unguentum (salep)
pasta
sapo (sabun obat)
emlastrum (plaster)
 OBAT CAIR
solutio (larutan)
mixturae (campuran)
suspensio (suspensi)
emulsum (emulsi)
saturatio (saturasi; mgd gas)
galensia (berasal dari penarikan bahan alam, sprt :
tinctur, ekstrak)
guttae (obat tetes)
sirupus (sirup)
injectio (injeksi)
aerosol (obat semprot)
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
 BAHAN OBAT
A. Sifat fisikokimia obat
contoh :
• obat yg dirusak oleh getah lambung (mis. Penicillin
G) diberikan dalam bentuk injeksi.
• Obat yg tidak larut dalam air (sulfa, acetosal, dll)
diberikan dlm bentuk tablet/capsul.
• Obat yg bersifat higroskopis (NaCl) diberikan dalam
bentuk solutio
B.Hubungan aktivitas/struktur kimia obat
contoh :
golongan barbiturat short acting (thiopental) harus
diberikan scr injeksi karena kerjanya cepat. Sedangkan
derivat golongan tersebut (fenobarbital) yg bersifat
long acting dapat diberikan dalam bentuk tablet /
kapsul.
C.Sifat farmakokinetik bahan obat
nitroglycerin harus diberikan dalam bentuk injeksi atau
tablet hisap karena mengalami first pass metabolsm di
hepar bila diberikan per oral.
D.Bentuk sediaan yg paling stabil
vitamin C mudah terurai oleh air sehingga harus
diberikan dlm bentuk tablet.
luminal base mudah diabsorbsi bila dilarutkan dalam
air, tapi luminal natrium mudah terurai bila dilarutkan
dalam air.
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
 PENDERITA
A.Umur balita, dewasa, geriatrik
untuk balita diberikan bentuk cairan dan puyer
untuk dewasa diberikan dalam bentuk padat krn
mudah dimakan dan dibawa
untuk geriatrik diberikan bentuk cairan dan puyer
karena sering sulit menelan bila bentuk padat
B.Lokasi obat harus bekerja
untuk efek lokal dapat diberikan dlm bentuk salep,
solutio atau unguentum.
untuk efek sistemik dapat diberikan sediaan peroral
atau parentral.
penetrasi obat melalui kulit

C.Kecepatan/lama obat yg dikehendaki


injeksi>peroral>per. Rectal
inj. Aminophyllin>solutio>pulveres>kapsul
obat yg sustained release lebih lama dari tablet atau
kapsul
D.Keadaan umum penderita
bila penderita inkooperatif/tdk sabar, diberikan obat
dlm bentuk injeksi/suppositoria.
bila penderita berobat jalan diberikan bentuk
tablet/kapsul/puyer/sirup sehingga mudah diberikan
bila penderita dirawat inap diberikan bentuk obat
sesuai keadaannya

E.Bentuk terapi optimal dg efek samping minimal


morfin dan derivatnya diberikan bentuk injeksi agar
efek sampingnya rendah tapi efek terapi tinggi.
F.Bentuk yang paling enak atau cocok
obat yg sangat pahit diberikan dlm bentuk kapsul
obat yg amis (mis.levertran) diberikan dalam bentuk
emulsi
BENTUK SEDIAAN OBAT
PADAT
Sediaan obat padat menggunakan sistem unit/dosis
Keuntungan : penulisan resep cepat,
di apotik relatifncepat dilayani, relatif
aman, praktis, ekonomis.
Kerugiaannya : diisolasi/desintegrasi dlm GIT
mulai bekerja lebih lama
bila ada ggn GIT, biovailabilitasnya tdk
sempurna
 Kerugiannya timbul efeklambat; tidak
bermanfaat untuk pasien yang sering muntah,
diare, tidak sadar, tidak kooperatif; untuk obat
iritatif dan rasa tidak enak penggunaannya
terbatas; obat yang inaktif/terurai oleh cairan
lambung/usus tidak bermanfaat (penisilin G,
insulin); obat absorpsi tidak teratur.
PULVIS
 Adalah bhn atau campuran yang homogen berada
dalam keadaan relatif kering dan halus.
 Pulvis tersedia dlm bentuk : sediaan obat, bhn dasar
obat.
 Penggunaan pulvis : untuk obat dlm  indeks terapi
harus lebar.
untuk obat luar.
 Contoh pulvis untuk obat dalam (rehidrasi oral) :
R/natrium chlorida 0.700
kalii chlorida 0.300
natrium bicarbonas 0.500
dextrose
S Oralit in 200 ml aqua
 Resep pulvis untuk obat luar (pulvis adspersorius) :
R/acid salic 2%
talcum ad 100
S salicy talc
PULVERES (SERBUK BAGI/PU
 Seperti pulvis dg syarat-syarat sebagai berikut :
1. Digunakan untuk obat dalam
2. Berat 1 puyer antara 300-1000 mg
3. Vehikulum bisa saccharum lactis/laktosum/gula susu,
kecuali pd bayi biasanya glucosum
Kehalusan partikelnya menentukan efektivitas obat.

Kerugiaannya :
1. Rasa pahit
2. Diracik di apotik  lama dilayani
3. Ketelitian tiap dosis tergantung pembuat
 Contoh resep puyer
R/acetosal 500mg
luminal 20 mg
codein 10 mg
Vsacch,lactis 2,5
mf.pulv.dtd.no. XV
S 3.d.d pulv.I

R/acetosal 7500mg
luminal 300 mg
codein 150 mg
Vsacch,lactis 25
mf.pulv.no. XV
S 3.d.d pulv.I
CAPSULAE (KAPSUL)
Adalah sediaan obat yg terbungkus dengan cangkang
kapsul (dari gelatin)
kapsul terdiri atas :
1. Kapsul keras  obat kering
2. Kapsul lunak  vitamin A, D, E, K (untuk minyak)

Keuntungan bentuk kapsul :


1. Dapat menutupi rasa obat yg tdk enak
2. Obat tunggal/campuran dapat dibuat bentuk kapsul
3. Lebih lemas dari pada tablet
4. Enteric coating pecah pd usus halus
5. Obat dapat serbuk, granula, minyak
 Contoh
R/Caps.chloramphenicol 250 mg no.XX
S 4.d.d caps. I

R/Acetosal 500mg
Luminal 20 mg
Codein 10 mg
m.f.pulv.d.t.d. no.xv da in caps
S 3.d.d caps I
TABULAE/TABLET
 Merupakan sediaan padat dan kompak, dibuat
scr kempa dan secara masal di pabrik
 Bentuk pipih dengan permukaan rata/cembung
 Berat tablet normal 300-600 mg
Zat tambahan (untuk tablet oral)
 Pengisi, untuk penambah berat obat
 Pengembang, supaya mudah dipecah lambung
 Pengikat, supaya bentuknya padat/kompak
 Pelicin, supaya mudah dicetak di pabrik
 Pembasah, supaya mudah dicetak di pabrik
Tujuan pemberian penyalut tablet
 Meningkatkan stabilitas tablet
 Menutupi rasa bhn obat yang tdk enak
 Menghindari penguapan
 Memperbaiki rupa obat
 Identitas obat
Macam-macam salut
 Tablet bersalut gula
 Tablet bersalut selaput/film
 Tablet bersalut enterik
tujuan tablet bersalut enterik :
1. Menghindari iritasi obat terhadap mucosa gaster
2. Menghindari dekomposisi obat
3. Menghindari proses digestif pada lambung
4. Menetralisisasi asam lambung (bersifat alkalis)
Syarat-syarat tablet
 Ukurannya seragam (d : ½-3x tebal tablet)
 Bobot seragam (penyimapangan 5-10%)
 Waktu hancur obat dalam air<15 menit, pada
suhu 36-38 0C
 Waktu hancur tablet bersalut gula < 60 menit
 Keuntungan pemberian obat dalam bentuk tablet :
1. Mudah menuliskan dalam resep
2. Mudah disimpan dan dibawa
3. Relatif lebih mudah dimakan

 Kerugiannya
1. Komposisi dan dosis obat sudah tetap
2. Komposisi dan dosis masing-masing obat belum
tentu sesuai dengan kebutuhan
3. Waktu desintegrasi dpt mengakibatkan kadar obat
dlm plasma tdk tercapai
Pillulae
 Pil : bola kecil, adalah massa bulat yg
mengandung satu atau lebih bhn obat disamping
zat berkhasiat dan bhan lain/penyalut
 Syarat waktu hancur sama dg tablet
Suppositoria
 Adalah sediaan obat yg mengandung bhn obat
padat, digunakan dg memasukkan ke dlm satu
rongga tubuh :
1. Rectum (suppositoria analia)
2. Vagina (suppositoria vaginalia : ovula)
3. Uretra (suppositoria urethralia : bacilia)
Syarat utama : obat mengeras pada suhu kamar,
mencair pada suhu tubuh, melarut sesuai
efektifitasnya.
Suppositoria analia
 Bila resep obat suppositoria ditulis tanpa
keterangan berarti suppositoria analia
 Berat obat untuk dewasa 3gr, untuk anak-anak
2gr
 Bentuk terpedo (paling baik), peluru, kerucut.
 Tujuan pemberian obat bentuk suppositoria :
1. Efek lokal cnth : hemoroid
2. Efek sistemik cnth : gangguan saluran
pencernaan bagian atas
 Kerugian
1. Absorbsi lebih sedikit dari pada obat per oral
2. Pemberian obat terbatas
3. Cara pakai (perlu waktu, tempat, alat tertentu,
dan keterampilan khusus)
Suppositoria vaginalis
 Biasanya dalam bentuk tablet vaginal
 Beratnya 5-15gr
 Bentukya oval
Suppositoria urethralis
 Beratnya 2-4gr, diameter ± 5 mm
 Bentuknya lonjong
Vehikulum bentuk sediaan
suppositoria
 Syarat :
1. Titik lebur>suhu kamar atau <37 0C
2. Tdk mengiritasi mukosa
3. Tdk lekas tengik
4. Dpt dicampur dg obat
5. Tdk berinteraksi dg zat berkhasiat

 Contoh :
1. Olium caco
2. Bhn sintetik (poletelin glikol)
3. Trigliserin dan kombinasinya

Waktu dan cara pemakaian


Waktu : setelah defekasi, mlm sebelum tidur
Caranya tergantung jenis suppositoria yg dipakai
end
Bentuk sediaan obat ½ padat
 Merupakan obat yg dioleskan pd kulit
 Fungsinya sebagai terapi, pelindung maupun kosmetik
 Berdasrkn konsistensinya dibagi 6 :
1. Linimentum
2. Unguentum (1/2 padat)
3. Cream
4. Pasta
5. Sapomedicatus
6. emplastrum
Linimentum (obat gosok)
 Adalah bentuk sediaan kental/cair yg dioleskan
pada kulit, dengan bentuk larutan dalam
minyak/emulsi.
 Keuntungan :
1. Mudah dicuci (baik untuk kulit berambut)
2. Daya penetrasi lebih kuat dari pd unguentum
(terutama untuk kulit bayi)
Unguentum (salep)
 Digunakan sebagai obat luar yg mudah dioleskan pd
kulit. Konsistensinya spt mentega
 Obat terdispersi homogen dlm vehikulum
 Berdasarkan efek terapinya, di bagi 5 :
1. Salep epidermis
fungsinya melindungi kulit dan mengobati epithelium,
vehikulum yg sering dipakai adalah vaselin.
2. Salep mukosa, fungsinya melindungi/mengobati mukosa, ex :
salep mata, hidung, rektum, vehiulum yg digunakan adalah
vaseline + adaps lanac 10-20%
3. Salep endodermik, bekerja menembus kulit/subkutis,
vehikulum yg digunakan adalah lanolin + adaps lanac
4. Cream, mudah dicuci dg air dan banyak mengandung air
sehingga menyejukkan bila dioeskan pd kulit, bisa sbg bhan
pembuat salep, bhn pembuat cream : cetyl alkohol, stearyl
alkohol, acidum stearicum, poly etilen glikol dll.
5. Jelly, merupakan salep yg encer, fungsinya untuk obat
kontrasepsi yg mengadakan spermatisida, vehikulum yg
digunakan : gom acacia, cmc (carboxy methyl cellulose) dan
muchikago.
Komposisi salep
 Zat berkhasiat  jml absolut, jml
perbandingan
 Vehikulum / bhn dasar
1. Golongan hidrokarbon
2. Minyak nabati
3. Lemak dan lilin asal hewan
Golongan hidrokarbon
 Diperoleh dari sisa destilasi minyak2 bumi
 Terdiri atas :
1. Vaselin album (putih)
2. Vaselin flavum (kuning)
3. Paraffin liquidum (cair)
4. Paraffin solidum (padat)
Contoh : salep mata memakai vehikulum vaselin
album (tdk vaselin flavum) krn vaselin flavum msh
mengadakan sisa destilasi H2SO4 yg bisa mengiritasi
mata.
Minyak nabati
 Diperoleh dari tumbuhan
 Jarang dipakai krn mudah tengik
 Terdiri atas :
1. Oleum sesami (minyak wijen)
2. Oleum ilivorum (minyak zaitun)
3. Oleum amigdalarum (minyak amandel)
4. Oleum arachidis (minyak kacang)
5. Oleum cocos (minyak kelapa)
Lemak dan lilin asal hewan
Terdiri atas :
1. Adaps lanae (dari lemak domba)

2. Lanolin (adaps lanae cum aqua)

3. Cera flava

4. Cera alba
Pasta

Adalah obat luar yang digunakan untuk praktek dermatologi dan


memiliki konsistensi lebih kenyal.
Serbuk yang bisa ditambahkan :
1. Zincy oxydum punya daya absorbsi besar terhadap cairan.
2. Calcii carbonas untuk lesi akut basah
3. Amylum
4. Talcum
Keuntungan :
1. Mengikat cairan sekret
2. Tdk mempunyai daya penetrasi (cocok untuk lokal)
3. Bhn obat lebih melekat pada kulit
sapo
 Adalah hasil penyabunan alkali dengan lemak
atau asam lemak tinggi.
 Contoh :
1. Sapo kalimus (KOH  lunak)
2. Sapo medicatus (NaOH  keras)
Emplastrum
 Adalah hasil proses penyabunan asam lemak
dengan logam berat.
 Merupakan bhn untuk obat luar yg melekat pada
kulit
 Memberikan proteksi/bantuan mekanis pada
kulit
 Menyebabkan obat terkontak erat dg kulit
Cara rasional penulisan resep obat
minum
1. Tulis semua komponen obat  Macam-macam corigens :
termasuk vehikulum 1. Saporis (memperbaiki rasa)
2. Tentukan aturan pakai 2. Adoris (memperbaiki bau)
3. Tentukan berapa hari obat akan 3. Cloris (memperbaiki warna)
diberikan
4. Hitung ad vehikulumnya
5. Hitung dosis tiap komponennya
6. Kalau ditambah sirup  10-20%
volume larutan
7. Kalau ditambah corigens  1-2
tetes/100ml
OBAT CAIR
Bentuk sediaan obat cair
 Dibagi atas 4 jenis : 3. Obat minum (potio)
1. Obat luar (lotio) solutio
solutio mixture
mixture suspensi
suspensi emulsi
emulsi saturatio
aerosol sirupi
2. Obat suntik 4. Obat tetes (minum/obat luar)
IV  larutan dlm air guttae ophtalmicae
IM  larutan dlm guttae nasales
air/minyak/suspensi guttae auriculares
Keuntungan obat cair
 Cocok untuk penderita yang sukar menelan
 Absorpsi > cepat dibandingkan dengan obat
sediaan obat oral lain
 Homogenitas lebih terjamin
 Dosis / takaran dapat disesuaikan
 Dosis lebih seragam
 Cocok untuk obat yang mengiritasi mukosa
lambung/dirusak cairan lambung
Kerugian
 Tidak untuk obat ytang tidak stabil dalam air
 Obat pahit/baunya sukar ditutupi
 Sedian tidak prakrtis dibawa
 Sediaan obat tidak dalam dosis terbagi kecuali
sediaan dosis tunggal, dan harus menggunakan
alat khusus
 Air merupakan media pertumbuhan bakteri
 Pemberian obat menggunakan alat
khusus/orang khiusus (sediaan perenteral)
Solutio (larutan)
 Adalah sediaan cair yg mengandung bhn kimia
terlarut
 Komponen yg dilarutkan disebut
sovedum/solute, dpt td ; bhn padat, gas dan
cairan
 Komponen yg merupakan cairan pelarut disebut
solven, dpt td ; air, etanol, eter, olcum, glycerin,
pacaffin liquidum.
Solutio (larutan)
 Contoh  Daya larut obat dipengaruhi
1. Solutio acid borici aguosa oleh :
2. Solutio camphora oleosa 1. Solute
(dlm minyak) 2. Solven
3. Solutio camphora spirituosa 3. Perbandingan solute dg
(dlm spiritus) solven
4. Solutio camphora etherea 4. Suhu
(dlm eter) Solutio harus bersifat jernih,
dan bila tdk harus disaring
dg penyaring kapas atau
kertas saring
Solutio (larutan)
 Wadah yg digunakan :  Keuntungan : solutio paling
1. Berwarna coklat  gol cepat diabsorbsi
adrenalin, iodium dan KI,  Kekurangan :
garam-garam (supaya tdk 1. Stabilitas larutan kurang
terurai oleh matahari) 2. Rata obat tdk enak
2. Berwarna putih  garam 3. Cara pakai repot
Fe (supaya tdk teroxsidasi)
4. Harga relatif lebih mahal
Mixturat (campuran)
 Adalah campuran yg  Contoh
homogen antara cairan dg 1. HCl +air
cairan, cairan dg ekstrak atau 2. Alkohol + air  spritus ;
cairan dg larutan bhn padat macam2nya
 Spiritus dilutus = 70%
etanol + 30% air
 Spiritus fostior = 95-96%
etanol + 4-5% air
 Spiritus bakar = etanol +
petroleum destilat + anilin
biru + methyl violet
Suspensio (suspensi)
 Adalah sediaan cair yg  Ciri2 suspensi yg baik :
mengandung bhn padat yg tdk larut 1. Derajat kehalusan partikel yg
tapi terbagi rata dan halus tersuspensi tinggi
(terdispensi) dlm vehikulum 2. Tdk membentuk garam kompleks
 Bila dikocok pelan2  rasa 3. Tdk membentuk kristal
kembali
4. Derajat kekentalan/viscositas
 Mengandung zat tambahan sbg cairan cukup
stabilisator/emulgator
 Mudah dikocok dan dituangkan
 Bisa dipakai untuk obat dalam dan
obat luar
Emulsum (emulsi)
 Adalah sediaan cair homogen yg  Tipe emulsi :
terdiri atas minyak lemak yg 1. o/w  minyak dlm vehikulum air
terdispersi dlm vehikulum dan 2. w/o  air dlm vehikulum minyak
distabilkan oleh
emulgator/surfaktan.  Macam emulsi :
 Bhn yg diemulsikan disebut 1. Emulsi naturalia/alam, contoh :
emulgadum/fase internal/fase susu, santan
terdispers 2. Emulsi artificialia/buatan
 Vehikulumnya disebut
menstrum/fase eksternal/fase
pendisfersi
 Bhn yg menjadikan minyak terbagi
halus disebut
emulgen/emulgator/surfaktan
Macam emulgator
 Emulsa naturalia/alam  Emulgator
contoh : sintetik/semi sentetik
1. Gam araria/gummi contoh :
arabicum 1. Carbomer
2. Bentonite 2. Methyl cellolosa
3. Agar 3. Span/sorbitan ester
4. Cellulosa 4. Stearyl alkohol, dll
5. Gelatin, dll
Tujuan pemberian obat bentuk
emulsi
 Obat minum : untuk memperbaiki rasa obat yg
tdk enak
 Obat luar : untuk menambah luas permukaan
efektifitas obat
 Obat suntik : untuk depoterapi (khusus) agar
efek obat lama
Saturatio (saturasi)
 Adalah obat cair yg jenuh dengan CO2
(corigensia)
 Efek terapi obat harus lebar (Mg citrat, Mg
sulfas  (laxantive)
 Tdk dapat disimpan lama
Preparat galenica
 Adalah sediaan cairan yg  Prosesnya :
berasal dari proses Simplisia  proses
penyarian dari simplisia penyariaan  preparat
(bhn alam) glenica + ampas (dibuang)
 Simplisia/bhn dasar alam  Hasilnya : air, minyak,
terdapat : alkohol, eter, glycerin
1. Radix (akar)  Penyarian pd suhu 90 0C 
2. Cortex (kulit) infusa
3. Folia (daun)  Suhu kamar  maserasi,
4. Fructus (buah) perkolasi
5. Semen (biji)
Macam2 preparat galenicia
1. Tinctura 2. Extractum
penyari = alkohol merupakan tinctura yg diuapkan
simplisia = zat berkhasiat keras bisa bersifat encer/kental/kering
10% atau zat tdk berkhasiat keras
20% Contoh :
Contoh : Extractum belladona sicum (kering)
Tinctura belladona Extratum filicis aetherea
Tinctura digitalis Extratum colae liquiduum (encer)
Tinctura opii (erocata/benzoicm)
Tinctura mirrhae 3. Infusum (jamu)
Tinctura ratanhiae Digunakan pd obat tradisional
Tinctura valerianae Bila penyarian dilakukan pd suhu
900C dg air selama 15 mnit
“infusum”, selama 30 mnit
“decocta”
Guttae (obat tetes)
 Yaitu sediaan cair yg cara  Obat luar terdiri atas :
pemakaiannya dg 1. Guttae auriculares = obat
meneteskan. tts telinga
 Penggunaannya : 2. Guttae nasales = obat tts
1. Obat dalam (tanpa hidung
keterangan) 3. Guttae ophtalmicae = obat
2. Obat luar (disebut rongga tts mata
badannya) Ket : dimana diteteskan, berapa
Standar : 1ml = 20 tts tts sehari, sebelah
kiri/kanan/kiri kanan
Sirupus (sirup)
 Adalah sediaan cair yg  Jenis sirup
mengandung sacharosa atau ula 1. Corrigens saporis (rasa) contoh :
sebanyak 64-66%.  Sirup komplex
 Pengawet sirup : nipagin, nipasol,  Sirup aurantii
Na benzoat.
 Sirup rubii adaei
2. Obat, contoh :
Dry syrup (sirup kering) yaitu sirup yg
bila digunakan hrs dicampur  Sirup thymii (ekspektoran)
aquades dulu karena bhn obat tdk  Sirup codeini (antitusivum)
stabil dlm cairan.  Sirup peperazine (antihelmintik)
 Sirup kanamycin
 Sirup amoxycillin
Injectio (obat suntik)
 Yaitu sediaan steril dalam bentuk larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk (untuk dilarutkan/disuspensikan) yg digunakan scr
parenteral dg menembus jaringan/melalui kulit atau selaput
lendir.
 Keuntungan :
1. Bekerja lebih cepat
2. Efek obat lebih cepat
3. Biovailabilitas obat hampir sempurna
4. Pengaruh GIT dpt dihindari
5. Bisa diberikan pd pasien sakit berat/koma.
Injectio
 Kekurangan  Cara pemberiaan obat untuk
1. Pemberiaannya efek sistemik
menimbulkan rasa nyeri 1. Subcutan
2. Efek psikologis 2. Intramuskular
3. Kekeliruan sukar diperbaiki 3. Intravena
4. Cara pemakaian hrs oleh 4. Infus intravena
orang tertentu (dokter, 5. Cara pemberiaan lain
perawat)
Vehikulum obat suntik
 Air, disebut juga pro  Minyak, disebut juga olea
injectione/steril aqua pro netralisata ad injectionem.
injectione/aqua bidestilata, Yg sering digunakan adl yg
syarat : dinetralkan, yaitu :
1. Jernih 1. Oleum arachidis
2. Steril 2. Oleum sasami
3. Bebas pyrogen 3. Oleum olivarum
4. Tdk berbau
5. Tdk berasa
6. Tdk mengandung logam
berat (Cu, Fe, Pb)
7. Isotonis-isohydris
injectio
 Pelarut lain  Syarat-syaratnya :
1. Alkohol 1. Tidak bereaksi dg obat
2. Propilen glikol 2. Jernih/tdk berwarna
3. Gycerin 3. Isi dapat diperiksa
 Wadah obat suntik : 4. Tertutup kedap
1. Dosis tunggal  ampul 1- 5. Pengambilan isi tdk merusak
50ml tutup/mudah dirusak
2. Dosis ganda 
vial/flacon/botol
2,50,100ml
 Keuntungan injeksi:  Kerugian injeksi :
1. Onset cepat 1. Nyeri saat pemberian,
2. Efek dapat diramalkan bila sering digunakan
dengan pasti 2. Efek psikologis bagi
3. Bioavaibilitas sempurna yang takut disuntik
atau hampir sempurna 3. Kekeliruan obat atau
4. Kerusakan obat dalam dosis tidak dapat
GE dpat dihindarai diperbaiki
5. Dapat diberikan pada 4. Obat hanya diberikan
orang sakit keras oleh tenaga ahli tertentu
Aerosol
 Yaitu sistem koloid yg terdiri dari zat cair/zat padat yg
terbagi sangat halus dalam gas.
 Gas yg dipakai adalah gas yg dpt dicairkan dg tekanan,
mempunyai kekuatan untuk menyemprotkan obat
keluar dari wadah melalui katup (=propellant).
 Propellant yaitu gas yg mencair sbg pelarut
obat/pengencer obat yg menyebabkan obat tersemprot
keluar.
 Biasanya dipakai sbg asthma, migrane dan topikal.
Aerosol
 Bhn obat yg dipakai  Contoh propellant
1. Epineprin (adrenalin) 1. Halokarbon

2. Isoproterenol 2. Fluorokarbon

3. Antibiotik, antiseptik 3. Hidrokarbon

4. Steroid, ergotamin  Diperdagangkan dg


nama freon, gonetron,
isotron
Aerosol
 Keuntungan :
1. Pemakaian mudah
2. Obat tdk terkontaminasi
3. Sterilitas terjamin
4. Dosis tertentu dapat diatur
5. Dapat membentuk lapisan tipis
6. Memberikan rasa dingin pada kulit
7. Dengan cara inhalasi respon obat > oral
8. Baik untuk obat yg rusak oleh getah lambung atau usus
end

Anda mungkin juga menyukai