Anda di halaman 1dari 30

HEMATEMESIS

MELENA
Laporan Kasus
Disusun oleh: Risa
Dokter Pembimbing: dr. Reza sp.PD
Dokter pendamping: dr. Widiyana
Identitas Pasien

■ Nama : Tn. H
■ Tanggal lahir : 05/05/1977
■ Usia : 41th
■ Jenis kelamin: Laki laki
■ Agama : Islam
■ Alamat : Sukra
■ Pendidikan terakhir : SMP
■ Tanggal masuk RS : 16/3/2019
■ Tanggal pemeriksaan : 16/3/2019
Anamnesis

■ KU: muntah darah


■ Riwayat penyakit sekarang:
pasien datang ke igd RSUD Indramayu dengan keluhan muntah darah
sejak 1 hari SMRS, muntah darah berwarna merah kecoklatan <10x
sehari, volume kurang lebih seperempat gelas, terdapat sisa
makanan. Keluhan muntah darah disertai BAB hitam seperti aspal
sejak 1 hari yang lalu, BAB hitam 3x dalam sehari, konsistensi padat
lengket seperti aspal, tidak terdapat lendir.
■ Keluhan didahului nyeri pada ulu hati, dan disertai mual. Nafsu
makan pasien menurun. Keluhan disertai lemas, nyeri kepala, dan
pandangan berkunang kunang.
■ Pasien memiliki kebiasaan minum jamu jamu untuk pegal linu yang
dibeli pasien di warung. Pasien merokok filter 8 batang per hari, dan
sudah berhenti sejak 3 bulan yang lalu.
■ Sebulan yang lalu pasien pernah dirawat di RSUD Indrmayu karena
penyakit kuning. Saat dirawat pasien mengeluhkan hal yang sama
yaitu bab hitam.
■ Pasien memiliki riwayat darah tinggi dan tidak rutin berobat, riwayat
kencing manis tidak ada
■ Riwayat keluarga dengan keluhan serupa tidak ada. Pasien tidak
pernah dirawat karena penyakit kronis lainnya seperti penyakit
jantung maupun penyakit ginjal
Pemeriksaan Fisik

■ Keadaan umum: sakit sedang


■ Kesadaran : compos mentis
■ Tekanan darah : 80/60 mmHg
■ Nadi : 74x/m
■ Respirasi : 26x/m
■ Suhu : 36,3’C
■ Spo2 : 92%
■ Kepala
■ Mata: konjungtiva anemis +/+ sklera ikterik +/+
■ Hidung: perdarahan -/-
■ Mulut: mukosa lembab, gusi berdarah (+), faring hiperemis(+), tonsil
T1-T1
■ Telinga: dbn
■ Leher: JVP 5+2H2o
Thorax

Depan Belakang

Inspeksi Gerak simetris Gerak simetris


Palpasi Vocal fremitus Vocal fremitus
kanan=kiri kanan=kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Paru: Paru:
bunyi nafas vesikuler bunyi nafas vesikuler
kanan=kiri ronki-/- kanan=kiri ronki-/-
wheezing-/- wheezing-/-
Cor: Cor:
Bunyi jantung murni Bunyi jantung murni
reguler reguler
Murmur(-) gallop(-) Murmur(-) gallop(-)
■ Abdomen
■ Soepel, ascites
■ Nyeri tekan epigastrium (+)
■ Hepar dan limpa tak teraba
■ Turgor kembali cepat
■ BU(+)
■ Ekstremitas: akral hangat, CRT<2detik, liver nail+
Laboratorium
16/3/2019 18/3/2019 19/3/2019
Hemoglobin 4,9g/dL 5,6g/dL 6,9g/dL
Hematokrit 15,2% 15,8% 20,7%
Leukosist 17.200/UL 24.900/UL 14.300
Eritrosit 2,6juta 2,2juta 2,6juta
Trombosit 266.000 187.000 212.000
MCV 57fl 70fl 76fl
MCH 18,3pg 25pg 26,2pg
MCHC 32,3g/dL 35,6g/dL 34,7g/dL
RDW-CV 23,1% 23,1% 18,0%
Glukosa darah sewaktu 388mg/dL
Glukosa puasa 302mg/dL
SGOT 18U/L
SGPT 21U/L
Ureum 50mg/dL
Kreatinin 1,04mg/dL
Gol Darah AB+
Diagnosis

■ Sirosis hepatis dengan komplikasi hematemesis melena ec


PSCBA variceal
■ Diabetes mellitus tipe 2
Terapi

Saat di UGD
- Loading NaCl 500cc
- As. Tranexamat 3x500mg
- Vit K 3x10mg
- Omerazole 3x40mg
- Ondancentron 2x4mg
- Memasang NGT
- Transfusi PRC
Saat di Ruangan
- Vit K 3x10mg
- Pantoprazole 1x20mg PO
- Starxon 1x1gr IV
- Sansulin 0-0-28mg SC
- Lactulose 2x15cc PO
- Propanolol 3x10mg PO
TINJAUAN PUSTAKA
Hematemesis Melena
Kelainan di esophagus
■ Varises esophagus
■ Carninoma esophagus
■ Sindroma mallory weiss
■ Esophagitis dan tukak esophagus
Kelainan lambung
■ Gaastritis erosive hemoragik
■ Tukak lambung
Kelainan darah
■ Leukimia, anemia, hemofilia dan ITP.
Komplikasi

■ Syok hipovolemik
■ Gagal ginjal akut
■ Penurunan kesadaran
■ Ensefalopati
Sirosis hepatis
■ Sirosis merupakan kondisi
yang menggambarkan suatu
keadaan histopatologi dan
dapat mengancam jiwa.
mikronodular
morfologi
makronodular Klasifikasi
kompensata dekompensata

• pireksia ringan komplikasi dari kegagalan hati dan


• “spider” nevi hipertensi porta:
• eritema palmaris • Asites
• epistaksis • Ikterus
• edema pergelangan kaki • atrofi otot,
• Pembesaran hepar dan limpa • penurunan berat badan
• gangguan tidur
• Konfirmasi: tes biokimia, jika perlu • demam ringan kontinu
dapat dilakukan biopsi hati aspirasi. • perdarahan gusi
• Epistaksis
• ikterus
• BAKseperti teh pekat,
• muntah darah dan/atau melena
• koma.
Gejala prodormal : malaise, rasa malas, anoreksia, sakit
kepala, demam derajat rendah.
abdomen kuadaran kanan atas dapat terasa tidak nyaman
karena peregangan kapsula hepar.

Fase prodormal fase ikterik (4 hingga 6 minggu)


demam, urine seperti the, dan feses memucat, hepar
membesar dan nyeri, lien membesar

Gejala Laten : terjadi fungsi hepar secara bertahap.


Pemeriksaan Penunjang
■ Laboratorium : USG :
permukaan hepar kasar, tepi tumpul, pada sirrosis
■ SGOT dan SGPT meningkat, lanjut hepar mengecil, nodular dan irreguler.
■ Alkali fosfatase meningkat, Terdapat peningkatan ekogenitas parenkim hati.
Asites, splenomegali, trombosis dan pelebaran
■ billirubin normal/maningkat, vena porta
■ albumin menurun,
■ Globulin eningkat,
Biopsi Hepar : (gold standart)
■ prothrombin time memanjang, Untuk menentukan prognosis
natrium menurun.
■ Kelainan hematologi.
Komplikasi

Gangguan Gagal sel hati


fisiologis hepar
Hipertensi portal
Hipertensi Portal
Varices esophagus

■ Karena beban yang berlebihan timbul aliran


kolateral untuk menghindari obstruksi hepatik.
Menyebabkan dilatasi vena cava dan vena esophagus.
■ Identifikasi : endoskopi
Asites

■ Faktor utama patogenesis ascites adalah peningkatan tekanan hidrostatik pada


kapiler usus (hipertensi porta) dan penurunan tekanan osmotic koloid akibat
hipoalbuminemia

■ Hipertensi porta, Hipoalbuminemia, Meningkatnya pembentukan dan aliran limfe


hepar, Retensi natrium/ sodium, Gangguan ekskresi air.
Terapi Sirosis Hepatis Dekompensata

■ Diet tinggi kalori dan menghindari obat-obatan


hepatotoksik
■ Terapi antivirus : lamivudin selama 6 bln
■ Interferon
Penatalaksanaan perdarahan Varises esophagus acute
Non-farmakologis
■ Resusitasi, proteksi untuk cegah aspirasi
■ Pertahankan HB >7 atau HT > 27%
■ Mencatat intake output
■ Pemasangan NGT - kumbah lambung
■ Puasa
■ Tranfusi
■ Tindakan bedah
Farmakologis
■ Pemberian PPI (terapi sampai perdarahan berhenti)
■ Vasopresin : menurunkan aliran darah portal, aliran darah kolateral, dan tekanan
varises. Efek samping : peningkatan resistansi perifer dan pnurunan curah jantung. Co:
terlipresin
■ Vasopresin dengan nitrogliserin
■ Glipresin : efek vasokontriksi sistemik segera.
■ Somatostatin dan octreotide : vasokontriksi splancnic selektif dan menurunkan tekanan
porta.
■ Bila perlu NSAID ganti dengan ANALGETIK atau NSAID selectif + PPI
Terapi endoskopi
■ Skleroterapi
■ Ligasi varises
■ TIPSS (transjugular intrahepatik portosistemik stent shunt) : cegah perdarahan,
menurunkan tek. Vena porta
■ Tamponade balon
Transplantasi hepar
TERIMAKASIH
,DOK

Anda mungkin juga menyukai