dengan Stunting
Disampaikan pada: “Nutrition Show 2018, tema : “Cegah Stunting : Ciptakan Generasi
Cerdas, Aktif dan Produktif “diselenggarakan oleh Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, UPN
“Veteran” Jakarta, di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, UPNVJ, tanggal 21 April, 2018
STUNTING
• Definisi Stunting:
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang
dinyatakan dengan nilai Panjang /Tinggi Badan per Umur
dengan nilai z-score PB/U atau TB/U < -2,0. Disebut juga
PENDEK
• Dampak :
menurunkan fungsi kognitif, menyebabkan
rendahnya pendidikan, dan produktivitas. Stunting juga
dapat meningkatkan risiko obesitas dan risiko penyakit
kronis pada usia dewasa. Kondisi tersebut memiliki
konsekuensi ekonomi pada tingkat individu, rumah
tangga, dan masyarakat (Candra 2016, Hafid 2016).
Konsekuensi jk. panjang: Konsekuensi jk. pendek/
Pendek, kemampuan menengah: Morbiditas,
kognitif, produktivitas
Kematian
ekonomi, PTM
Status Gizi
Asupan tak Penyebab langsung
adekuat
Penyakit
Sumber:
Maternal and
Pola Asuh Anak:
Child
undernutrition:
Keamanan pemberian makan, Lingkungan
global and pangan di RT pencegahan P, rumah tdk sehat
regional
exposures and pencarian Yankes, dll
health
consequences.
RE Black et al,
for the
Maternal and
Penghasilan, Penyb tdk langsung
Child Pengangguran
Undernutrition
Study. The Kemiskinan, dll
Lancet 2008
Dalam Achadi,
2016
Konteks sosial, Penyebab mendasar
ekonomi & politik
STUNTING In Indonesia
Status Gizi Balita 2005 - 2013
Terdapat beberapa indikator dalam mengukur status gizi, antara lain kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk), pendek (stunting), dan gizi lebih. Pada
anak balita, tahun 2005 kekurangan gizi mencapai 24,5%, membaik di tahun 2007 yaitu 18,4%, tetapi meningkat di tahun 2010 yaitu 17,9% serta di
tahun 2013 yaitu 19.6%. Data anak balita pendek (stunting) secara nasional pertama kali dimiliki Indonesia tahun 2007 yaitu 36,6%, keadaan ini
membaik tahun 2010 yaitu 35,6%, akan tetapi meningkat tahun 2013 yaitu 37,2%. Data yang agak konsinten adalah gizi lebih pada balita yaitu 14,8%
tahun 2005 menjadi 13,9% tahun 2013. Keadaan ini selain disebabkan masalah gizi saat dikandungan juga lemahnya pola asuh dan lingkungan. Upaya
mengatasinya a.l. dengan pemberian vitamin A, makanan tambahan, imunisasi dan pencegahan penyakit, penyediaan konselor menyusui dan konselor
makanan bayi, serta kegiatan lintas kementerian.
5
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013
Proporsi Balita Pendek
70.0
60.0
37.2
50.0
40.0
30.0
20.0 36.8
10.0
0.0
NTT
Gorontalo
Bengkulu
Kalteng
Lampung
Sulut
Jatim
Sumbar
NTB
DIY
Kaltim
Bali
Sulteng
Jabar
Papua
Malut
Riau
DKI
Banten
Indonesia
Sulsel
Aceh
Sumut
Sultra
Kalsel
Kep.Riau
Sumsel
Maluku
Jateng
Jambi
Pabar
Kalbar
Sulbar
Babel
Prevalensi Stunting 40
40.5
38.9
37.2
diantara Balita 36.8
35 34.1
kelompok termiskin
30.3
sangat tinggi,tapi 30
pada kelompok 25
terkaya juga tinggi,
20
perbedaan antara
kuintil 1 dan 5 15
sekitar 10% 10
(Riskesdas 2007)
5
Sumber: Atmarita/ 0
Riskesdas 2007 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
PENYEBAB STUNTING
STUNTING
Perilaku/asuhan
Ketersediaan Ibu dan Anak: pengetahuan Ibu, Penyebab
Pelayanan TAK
Pangan tingkat Higiene sanitasi Kesehatan : imunisasi LANGSUNG
Rumah Tangga
Modifikasi Bagan
UNICEF ,90 Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
8
FAKTOR RISIKO STUNTING
9
PENELITIAN STUNTING
JUDUL SUMBER DESAIN HASIL
1. Permadi et al, 2016: Penelitian Gizi dan Cross Sectional - Anak non IMD ,OR : 2.63 x
Risiko IMD dan ASI Makanan, Juni 2016Vol. risiko stunting
eksklusif terhadap 39 - Anak non ASI EKS. OR 7.86
kejadian Stunting pada mengalami stunting
anak 6-24 bulan,
Surakarta
2. Hafid, Et al 2016: Indonesian Journal of Cross Sectional - BBLR , OR : 4.018 risiko
Faktor Risiko Stunting Human Nutrition, Juni stunting
pada anak 6 -23 bulan di 2016 - TB Ibu <150cm , OR : 1.948
Kab, Jeneponto, Palu - Pengasuh tidak cuci tangan
dengan sabun : OR: 1.673
- Imunisasi tdk lengkap , OR:
1.673
3. Kusumawati, 2015: Jurnal Kesehatan Case Control : 50 Faktor risiko stunting :
Model Pengendalian masyarakat Nasional Bol. : 50 resp. dari 7 - Riwayat infeksi
Faktor Risiko Stunting 9 , 2015 desa dengan - Yankes
pada anak usia di bawah Stunting - Imunisasi
3 tahun ,Kab. Banyumas - Pengetahuan Ibu
- Pendapatan Keluarga
- Sanitasi pangan
- PB lahir <48 cm
- BBLR
Dampak Stunting
• Proses terjadinya Stunting bersamaan dengan
proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan
perkembangan organ tubuh lainnya: otak,
jantung, paru-paru, ginjal, dll
• Dampak yang ditimbulkan malnutritition
(kekurangan atau kelebihan gizi) pada periode ini
bersifat permanen dan berjangka panjang
• Stunting bersifat reversible pada usia dini
sebelum 2 tahun (1000 HPK) perlu
pengendalian sedini mungkin
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat
Gangguan Gizi pada Masa Janin dan Usia Dini
+ 20 % IUGR
krn PBBH
rendah
Dampak Dampak
+ 1/4 Jangka Pendek Jangka Panjang
IUGR krn
faktor gizi
Perkem- Kemampuan
Ibu
bangan Otak Kognitif &
Pendidikan
BB Ibu
Gangguan Gizi Pertumbuhan
Prahamil Stunting/
pada Masa (IUGR)
rendah Pendek
Janin dan Usia
Dini
Ibu Pendek
Hipertensi
-Diabetes
Metabolic
-Obesitas
Programing
-PJK
-Stroke
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Mekanisme Terjadinya Stunting
• Kualitas SDM ditentukan pada 1000 HPK
terutama di TRIMESTER PERTAMA
• Minggu ke 8 adalah masa terbentuknya cikal
bakal yang akan menjadi otak, hati, jantung,
ginjal, tulang, dll.
• Minggu ke 9 adalah pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut organ tubuh
siap untuk hidup di dunia baru, di luar
kandungan ibu
JIKA TIDAK TERPENUHI ?
• Developmental Plasticity: pada masa kritis tubuh seperti
plastik, kondisi lingkungan merubah genotip fenotip
permanen(
• Undernutrition menyebabkan bayi membutuhkan
lingkungan yg sama dengan saat dalam kandungan
(kurang)
• Apabila lingkungan setelah bayi dilahirkan berbeda
(kurang saat dalam kandungan, dan berlebih setelah
lahir), maka akan menyebabkan situasi “Mismatch”
antara apa yg sudah dipersiapkan oleh janin dalam
kandungan (kekurangan) dan menghadapi situasi setelah
dilahirkan (berlebih), sehingga meningkatkan risiko
terjadinya PTM, kualitas SDM rendah berlangsung
lintas generasi
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis
Barker, Public Health 2012
Bapak:
Mendonasikan gen
• Growth restriction
Fetal •Perkembangan kognitif
& mental
Undernutrition •Risiko PTM: CHD,
Stroke, Hipertensi, DM
Developmental Mismatch
Plasticity -lingkungan gizi pre &
Risiko PTM
postnatal;
-< 2 thn & sesudahnya
Fetal
Overnutrition
Gaya Hidup
Faktor genetik
Malnutrisi Lintas Generasi
“Malnutrisi pada awal kehidupan berdampak
pada kemampuan seorang wanita untuk
memiliki bayi yang sehat dan kemampuannya
untuk memberikan asupan yang cukup dan
mengasuhnya, dengan mekanisme tersebut,
jika terjadi malnutrisi maka dampaknya dapat
berlangsung lintas generasi, dapat diperbaiki
setelah generasi yang ke 5. (Barker).”
Asupan Gizi Ibu Hamil
19
Pertambahan BB bumil vs BBLR
12.0 10.7
10.0
10.2
8.0
7.9
6.0
4.0
2.0
0.0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40
-2.0
<3000 gr ≥ 3000 gr IOM 2009
Pertambahan BB bumil vs PB bayi
12.0 10.7
11.0
10.0
9.0 9.9
8.0
7.0 8.3
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
-1.0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40
12.0
10.7
10.0 9.6
8.0
7.5
6.0
4.0
2.0
0.0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40
-2.0
120
100
87.5
67.2
80.1 79.2
80 71.2 70 69.8 67.2 65.2
47.5 Trimester 1
60 51.8 50.1 45.3
42.4 44.4 Trimester 2
40 Trimester 3
20
0
< 20 20 - 24 25 - 29 30 - 34 ≥ 35
Kecukupan protein
12.0
10.0
8.0
6.0
4.0
2.0
0.0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40
120.0
100.0
80.0
67.2 70.2
56.9 58.2 55.8 Trimester 1
60.0 50.1
48.4 Trimester 2
39.2
40.0 34.2 Trimester 3
30.5
0.0
< 20 20 - 24 25 - 29 30 - 34 ≥ 35
Kecukupan mikronutrien
12.0 10.7
10.0
9.6
8.5
8.0
6.0
4.0
2.0
0.0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40
zat gizi mikro < 100 % zat gizi mikro ≥ 100 % IOM 2009
Kecukupan mikronutrien
120
100 92.1
87
80
Trimester 1
60
101.2 Trimester 2
90.9
40 Trimester 3
21.2
20 15.9
38.5 38.2
95.3 28.3 87.9 35.8
0
Vit A Asam Folat Fe Zinc
Proporsi Wanita Usia Subur Risiko Kurang
Energi Kronis (KEK)*) : 2007 & 2013
2007 2013
46.6
50.0 50.0
38.5
40.0 40.0
31.3
30.9
30.6
30.1
30.0 30.0
23.8
21.4
20.9
20.7
19.3
18.2
17.6
17.3
16.1
20.0 20.0
13.6
13.1
12.7
12.6
11.8
11.3
10.7
10.3
10.2
8.9
8.1
7.9
10.0 10.0
5.6
0.0 0.0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 15-19 20-24 25=29 30-34 35-39 40-44 45-49
Hamil Tidak Hamil Hamil Tidak Hamil
30.0
20.0
10.0
0.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Secara nasional anemia pada ibu hamil 37,1%, di perdesaan lebih tinggi (37,8%) dari pada di
perkotaaan (36,4%). Anemia pada ibu hamil selain menyebabkan letih, lesu, lemah, juga menjadi
salah satu faktor penyebab kematian ibu karena perdarahan serta membuat tidak tumbuh dan
berkembangnya sel pada saat janin dalam kandungan, sehingga berat badan bayi lahir rendah
dan bayi lahir pendek. Upaya yang dilakukan selama ini diantaranya pemberian tablet tambah
daerah kepada ibu hamil sebanyak minimal 90 tablet selama kehamilan. 29
Peran Wanita dalam Mencegah
Stunting
• Gizi seimbang sebelum dan selama masa
kehamilan
• Penambahan Nutrisi saat hamil dipenuhi
sealin dari diet saat hamil juga dari cadangan
nutrisi yang didapatkan ibu sebelum hamil.
• Orang Indonesia lazimnya hanya
memperhatikan nutrisi saat ibu sudah hamil
saja , sementara saat belum hamil,
pemenuhan nutrisi terabaikan
Berat Badan
Kehamilan
Anjuran kenaikan BB
selama kehamilan
BB ibu yang rendah Wanita kurus (IMT <
sebelum hamil 19,8) adalah 12,5 –
Berat badan risiko melahirkan 18 kg
sebelum dan selama bayi berat badan lahir Wanita BB normal
kehamilan rendah ( BBLR adalah (IMT 19,8 - 26)
mempengaruhi < 2500 g), kematian adalah 11,5 – 16 kg
pertumbuhan janin wanita hamil (IMT < Wanita kegemukan
dan kesehatan ibu 19,8) tinggi, (IMT 26 - 29) adalah
kelahiran prematur 7 - 11,5 kg Wanita BB
dan kematian bayi Wanita obese (IMT >
29) adalah 7 kg
KECUKUPAN GIZI IBU HAMIL
Kecukupan wanita dewasa (2000 ㎉ ) + kehamilan
Tambahan energi dan zat-zat gizi/hari :
* Energi:
Kebutuhan energi/hari= kebutuhan energi selama kehamilan
adalah 80.000 ㎉/ 280 ~ = ± 285 ㎉
Triwulan 1 ± 180 ㎉/ hari
Triwulan 2 & 3 ± 300 ㎉/ hari
•Protein 17 g
•Vitamin & mineral
- Vit.A 300
- Vit.C 25 mg
- Vit. K 0,2 mg
- Riboflavin, tiamin 0,3 mg Biotin 5 ㎍
- Niasin 4 mg, vit B6 0,6 mg, asam folat 200 ㎍
- Pantotenat 1 mg, vit. B12 0,2 ㎍
- Kalsium, fosfor 200 mg, Se 5 ㎍, Zn 3,8 mg, Fe 20 mg,
I 90㎍
MENCEGAH MASALAH GIZI SAAT
HAMIL
1.Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) bagi WUS, termasuk bumil KEK
bila LILA <23,5 cm (perlu tambahan energi dan protein)
2.Pemeriksaan kehamilan (ANC) > 4 x
3.Minum pil tambah darah 3 x 30 tablet
4.Pemantauan kehamilan dengan KMS Ibu Hamil
5.Makan makanan seimbang agar pertambahan berat badan sesuai
PENANGGULANGAN
Pemberian makanan tambahan (PMT) bumil KEK : makanan dengan
kandungan energi 400 kcal dan 12 g protein selama 90 hari
Saran Untuk Wanita Zaman Now
• Diet yang tepat Diet Seimbang
• Wanita Zaman Now nggak diet sembarangan demi
badan langsing, karena TAHU mana makanan yang
MENYEHATKAN dan Pola Makannya Seimbang
• Wanita Zaman Now tidak takut MAKAN terutama
untuk mempersiapkan kehamilan yang berkualitas
• Wanita Zaman Now memberikan yang terbaik untuk
janin yang dikandung dan menyusuinya sampai usia 2
tahun, tanpa takut bentuk badannya berubah
References
• Achadi, 2016: Keterkaitan 1000 Hari Pertama Kehidupan dan
Pola Asuh thd kejadian Stunting Stunting di Indonesia
dan Dampaknya dalam Jangka Panjang terhadap Kesehatan
dan Fungsinya, Semnas Gizi 2016
• Entos, 2016: Stunting dan Masalah Kependudukan, Semnas
Gizi, 2016.
• Anung S. , NPD 2016
• Barker, Nutrition In the Womb, 2008
• Ery Yudha, Gizi dalam Masa Kehamilan
Gizi yang baik
… merupakan
dasar bagi…
pembangunan
berkelanjutan
www.globalnutritionreport.org
40