Anda di halaman 1dari 26

OSTEOARTITIS

Identitas

Nama : Ny. S

Umur : 59 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Taman, Madiun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga


Anamnesis

– Keluhan utama
Nyeri sendi lutut kiri
– Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutut kiri sejak 6 bulan yang lalu.
Sakit lutut dirasakan memberat saat berdiri terlalu lama, duduk terlalu lama dan
ketika bangun tidur. Keluhan sedikit membaik setelah istirahat. Keluhannya
membuat aktivitasnya terganggu walaupun pasien masih bisa berjalan. Pasien
belum pernah mendapatkan terapi sebelumnya.
Anamnesis

– Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi (+)
DM (-)
Trauma (-)
– Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (+)
DM(-)
– Riwayat Ekonomi Sosial
Pasien setiap hari melakukan pekerjaan rumah sendiri, naik turun tangga dan sering
mengangkat benda berat
Pemeriksaan Fisik

– Keadaan Umum : cukup


– Kesadaran : GCS E4V5M6
– Tanda Vital : TD : 140/90, Nadi : 80x/menit, RR : 18x/menit, Suhu : 36,3C
– Kepala Leher : konjungtiva anemis (-), sclera icterik (-), sianosis (-), dipsneu (-)
– Thorax : COR S1S2 reg tunggal, Pulmo vesikuler (+/+), rhonki (-/-), Wheezing (-
/))
Pemeriksaan Fisik

– Abdomen
supel (+), BU (+) normal, NT (–)
– Ekstremitas
Akral hangat (+)
Udem (-)

– Status lokalis
Inspeksi : hiperemis (-), udem (-)
Palpasi : terdapat krepitasi lutut kiri
ROM : terbatas, tidak bisa fleksi maksimal
Pemeriksaan Neurologi

Reflek fisiologis : BPR (+2/+2), TPR (+2/+2), KPR (+/+), APR (+/+)

Reflek patologis : hofman (-/-), tromner (-/-), babinsky (-/-)

Motorik 5 : 5

5 5

N N
Sensorik :
N N
Diagnosis

– Klinis : Nyeri lutut kanan dan kiri

– Topis : kartilago genu bilateral

– Etiologis : Degeneratif, OA genu bilateral

– Diagnosis Fungsional

 Impairment : Nyeri lutut kanan dan kiri

 Disability : kesulitan sujud, jongkok, naik turun tangga

 Handicap : tidak bisa ikut pengajian


Planning

NSAID oral • Natrium diklofenak tab 50mg 3x1

Chondroprotective • Glukosamin tab 500mg 3x1


agent

• Terapi fisik : latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot


Non Farmakologi • Terapi okupasi : proteksi sendi
• Short wave diatermi
Edukasi

Edukasi tentang penyakit

Mengurangi angkat benda berat

Olahraga : sepeda statis


Tinjauan Pustaka

OSTEOARTRITIS
Definisi

Penyakit degeneratif dari tulang rawan sendi


dimana reaksi kondrosit terhadap stres
Osteoarthritis biomekanik dan stres biologis menimbulkan
kerusakan matriks.
Etiopatogenesis
Primer
Osteoartritis yang penyebabnya tidak
diketahui.
Osteoarthritis

Sekunder

Osteoartritis yang didasari oleh adanya


kelainan endokrin, inflamasi, metabolik,
pertumbuhan, herediter, jejas mikro, dan
makro, serta imobilisasi yang terlalu lama.
Faktor Risiko

1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Suku Bangsa
4. Genetik
5. Kegemukan dan Penyakit Metabolik
6. Cedera Sendi, Pekerjaan, dan Olahraga
Patogenesis
Fungsi tulang rawan sendi :
1. Bersama cairan sinovial, mencegah gesekan di dalam sendi
2. Pada sendi yang menahan beban, tulang rawan menyebarkan beban
melewati permukaan sendi sehingga tulang dibawahnya mengabsorpsi
beban yang ada

Osteoartritis merupakan hasil kombinasi dari :


1. Degradasi rawan sendi
2. Remodelling tulang
3. Inflamasi cairan sendi
• Fungsi rawan sendi didukung oleh sifatnya yang elastis dan memiliki daya
regang yang tinggi.
• Sifat ini didapatkan karena komponen penyusun sendi yang terdiri dari
kolagen tipe 2 dan proteoglikan yang dihasilkan oleh kondrosit.
• Kondrosit berfungsi untuk mengatur degradasi dan sistesis tulang rawan agar
seimbang.
• Nah, pada OA degradasi dan sintesis matrik tulang tidak seimbang. Terjadi
peningkatan degradasi dan penurunan sintesis.
PENURUNAN SINTESIS

- Jadi, rawan sendi itu bisa memperbaiki diri dimana kondrosit akan mengalami
replikasi dan memproduksi matriks
- Proses ini di pengaruhi oleh faktor pertumbuhan : GH, IGF 1, TGF b, dan CSFs
- Kalo pada keadaan inflamasi, IGF kurang sensitif. Pada osteosrtritis ada proses
inflamasi  sintesis matriksnya terganggu.
- Kalo TGF b, fungsinya itu untuk meningkatkan sintesis kolagen dan
proteoglikan, dan menghambat stromelisin. Stromelisin itu enzim yang
fungsinya untuk memecah matriks.
PENINGKATAN DEGRADASI
-Karena pada OA terjadi peningkatan degradasi, produk hasil degradasi tulang bisa
terakumulasi di sendi dan bisa menyebabkan inflamasi.

PENINGKATAN FIBRINOGENIK DAN PENURUNAN FIBRINOLITIK


- Pada OA, juga terjadi peningkatan aktifitas fibrinogenik
- Akhirnya terjadi penumpukan trombus dan lipid di pembuluh darah subkondral.
Terus, bisa menyebabkan nekrosis -> nyeri
INFLAMASI CAIRAN SENDI
-Kalo ada jejas mekanis, material asing hasil jaringan yang nekrosis->
makrofag pada cairan sendi akan ngeluarin IL1, IL 6, TNF a dan b, IFN
- Sitokin2 diatas akan menstimulasi monosit dan plasminogen aktivator untuk
mendegradasi rawan sendi secara langsung.
- IL 1 punya efek multipel di cairan sendi : meningkatkan enzim kolagenosa,
menghambat proses sintesis dan perbaikan normal kondrosit
Patogenesis

1. Eburnasi permukaan sendi menimbulkan tulang subkondral 


permukaan jadi licin karena gesekan terus menerus
2. Kista subkrondral  terjadi karena rawan tulangnya rapuh atau
lunak, kalo fraktur bisa bikin cairan sinovial masuk akhirnya
terbentuk kista
3. Residu tulang rawan sendi
GEJALA KLINIS

Perubahan gaya
Nyeri sendi Krepitasi berjalan

Hambatan gerakan
sendi Pembesaran sendi Kaku pagi
(deformitas)
Pemeriksaan Penunjang

RADIOGRAFI SENDI
• Penyempitan celah sendi
• Peningkatan densitas tulang
• Kista tulang
• Osteofit pada pinggir sendi
• Perubahan struktur anatomi sendi
Pemeriksaan Penunjang

Kellgren-Lawrence grading system

Grade 0: Normal, Tidak tampak adanya tanda-tanda OA pada radiologis.


Grade 1: Ragu-ragu, tanpa osteofit.
Grade 2: Ringan, osteofit yang pasti, tidak terdapat ruang antar sendi.
Grade 3: Sedang, osteofit sedang, terdapat ruang antar sendi yang cukup besar.
Grade 4: Berat atau parah, osteofit besar, terdapat ruang antar sendi yang lebar dengan sklerosis pada tulang subkondral.
Pemeriksaan Penunjang

CT Scan
MRI
Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas
normal
 Pemeriksaan imunologi (ANA, faktor reumatoid dan komplemen)
normal
 Pada OA yang disertai peradangan, didapatkan penurunan
viskositas, pleositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel
peradangan, dan peningkatan protein
Penatalaksanaan
Terapi non-farmakologis :
a. Edukasi
b. Terapi fisik dan rehabilitasi
c. Penurunan berat badan
d. Olahraga : sepeda statis

Terapi farmakologis :
a. Analgesik oral non opiat
b. Analgesik topikal
c. OAINS
d. Chondroprotektive
e. Steroid intra-artikular

Anda mungkin juga menyukai

  • Fisiologi Mata PDF
    Fisiologi Mata PDF
    Dokumen13 halaman
    Fisiologi Mata PDF
    Rachmat B Saputra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen26 halaman
    Jurnal Reading
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen26 halaman
    Jurnal Reading
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • PX Thorax
    PX Thorax
    Dokumen25 halaman
    PX Thorax
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • PX Thorax
    PX Thorax
    Dokumen25 halaman
    PX Thorax
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • Hernia Femoralis
    Hernia Femoralis
    Dokumen22 halaman
    Hernia Femoralis
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • Hernia Femoralis
    Hernia Femoralis
    Dokumen22 halaman
    Hernia Femoralis
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • Hernia Femoralis
    Hernia Femoralis
    Dokumen22 halaman
    Hernia Femoralis
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat
  • Bell's Palsy
    Bell's Palsy
    Dokumen24 halaman
    Bell's Palsy
    agustina pramudianingtias
    Belum ada peringkat