SKENARIO
◦ Laki-laki berusia 28 tahun dirujuk ke RSMH Palembang dari RSUD Sekayu sekitar jam 19.00 WIB
karena tanpa sengaja meminum air di dalam botol aqua yang berisi cuka para sehingga
laki-laki tersebut tiba-tiba mengerang kesakitan hebat di dada dan kesulitan bicara akibat
tertelan cairan cuka para tadi. Pada saat itu, di rumahnya yang berbentuk panggung
masih suasana gelap karena mati lampu, os terjatuh 2 meter keluar rumahnya dan
kepalanya terbentur bebatuan di luar rumah sesaaat setelah tertelan air keras.
◦ Selama di dalam mobil ambulan, os tampak kesakitan berat, gelisah, tidak bias bicara dan
kesulitan bernafas walaupun os telah diberikan intravena fluid drip dan oksigen. Sekitar jam
23.00 WIB os sampai di ruang emergency RMSH Palembang dan diberikan kembali oksigen
namun os tampak sesak nafas dengan kesadaran yang menurun.
SKENARIO
◦ Pada pemeriksaan fisik didapatkanlah temperature 38,5 C, HR 122/menit, TD 160/100
mmHg, RR 28/menit, dan SaO2 98%. Laki-laki tersebut mengalami disorientasi tempat
dan waktu. Pada pemeriksaan fisik organ, tampak ada balutan perban di kepala yang
luka akibat terbentur, pupilnya melebar tetapi masih ada reflex cahaya, dan tubuhnya
banyak mengeluarkan keringat. Auskultasi dada tidak di jumpai bunyi ronki, namun di
jumpai bunyi stridor yang hebat, ritme jantungya takikardi namun masih reguler,
abdomen dalam batas normal.
KLARIFIKASI ISTILAH
No Istilah DefInisi
1 Disorientasi Hilangnya tingkah laku yang tepat aau keadaan kekacauan mental
dalam mengenal waktu, tempat atau indentitas.
2 Ronkhi Suara pernapasan yang kasar dan kering serta terus menerus di
tenggorokan/saluran bronkus karna abstruksi persial.
3 Stridor Bunyi napas kasar bernada tinggi.
4 Cuka Para Cuka para atau asam formiat/ asam metanoat senyawa organik yang
mengandung gugus karboksil dan merupakan bagian dari senyawa
asam kaboksilat dan memiliki sifat mudah terbakar tidak berwarna
berbau tajam dan sangat korosif.
5 Pupil melebar Pupil yang melebar/ merenggang dalam batas demensi yang normal.
◦ Jangka pendek : menyebabkan luka korosif, nyeri tenggorokan, rasa terbakar, nyeri
perut
◦ Jangka panjang : kerusakan ginjal ditandai dengan adanya albumin dalam urin
Mekanisme kesakitan hebat di dada Organ yang terganggu
◦ Cari tau agen yang terminum ◦ Lesi korosif pada esofagus menurut
SKDI 3B, dokter umum hanya
◦ Primary survey (ABCDE)
menangani kegawatdaruratannya
saja, sehingga kasus ini dirujuk
Pada saat itu, di rumahnya yang berbentuk panggung masih
suasana gelap karena mati lampu, os terjatuh 2 meter keluar
rumahnya dan kepalanya terbentur bebatuan di luar rumah
sesaaat setelah tertelan air keras.
Dampak terjatuh sehingga kepala
Golden periode trauma kepala
terkena berbatuan
oksigen
oksigen
SpO2 : 98% mengukur saturasi oksigen di Normal ataupun kemungkinan terjadi
dalam darah, yaitu sekitar 96 - prosedur pemeriksaannya salah
99%
Pasien mengalami Sadar, kompos mentis Gangguan kesadaran akibat kurangnya
disorientasi tempat dan suplai oksigen ke otak kemungkinan
waktu akibat trauma kapitis dan gangguan
napas
Tampak balutan perban di Trauma kepala, kemungkinan kontusio
kepala yang luka akibat atau hematom
benturan
Pupil melebar Normal selebar 3mm Penurunan kesadaran akibat trauma
kepala
Reflek cahaya (+) (+) Normal
Tubuhnya banyak Perangsangan simpatis akibat stress tubuh,
mengeluarkan keringat gangguan hemodinamik
Auskultasi dada :
Stridor (++) Normal: tak ada Obstruksi saluran nafas atas, peradangan
saluran napas
◦ CBC ◦ Anamness
◦ Radiologi ◦ Pemeriksaan fisik
◦ Laboratorium klinik
◦ Asam format Bentuk cairan, tidak berwarna,
◦ EKG
mudah terbakar, berbau tajam,
◦ Intoksikasi asam format dapat terjadi ◦ Orang orang pekerja yang banyak
bersentuhan dengan zat kimia
apabila seseorang berkontak langsung
◦ Anak anak, kurangnya pengawasan orang
dengan zat terutama dengan cara
tua
menelan atau menghirup
INTOKSIKASI CUKA PARA
PATOGENSIS MANIFESTASI KLINIS
◦ Asam dengan pH kurang dari 2 mempercepat
◦ Durasi terpapar
proses nekrosis koagulasi yang disebabkan oleh
protein. Asam kuat yang tertelan akan ◦ Jumlah dan bentuk zat (cair atau
menyebabkan nekrosis menggumpal, secara padat)
histologik dinding esofagus sampai lapisan otot
◦ Bentuk fisik dari substansi; konsentrasi
seolah-olah menggumpal, sehingga terjadilah
pH, kemampuan mempenetrasi
esofagitis korosif.
jaringan, titralable reserve (jumlah
jaringan untuk menetralisirkan agen)
INTOKSIKASI CUKA PARA
◦ Edukasi dan Pencegahan TATALAKSANA
◦ Menempatkan cuka para pada wadah tertutup ◦ Stabilisasi
dan berlabel ◦ Pemeriksaan laboratorium
◦ Tidak menaruh cuka para di tempat yang mudah ◦ Dekontaminasi saluran cerna
dijangkau ◦ Antidotum
◦ Eliminasi
◦ observasi
INTOKSIKASI CUKA PARA
PROGNOSIS SKDI
◦ Prognosa tergantung dari derajat luka bakar ◦ 3B