Anda di halaman 1dari 17

STUDY KELAYAKAN PRODUK

OBAT KUMUR “ MAHKOTA DEWA “


Oleh Kelompok :
Herlina Yanti 164101484010086
Imas Muliyati 164101484010111
Sophia Hidayani 164101484010130
LATAR BELAKANG
 Data Depkes RI tahun 2010, prevalensi kesehatan
gigi dan mulut di Indonesia terhadap tingkat
karies sesebar 70% dan 50%.
 Diperlukan suatu produk yang berkhasiat, aman
dan murah untuk mengatasi gangguan mulut
Salah satunya pemanfaatan daun mahkota dewa
sebagai obat kumur.
Manfa’at Usaha
 Untuk memperoleh penghasilan dengan
mengembangkan produk berbahan alam.
 Membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru
baru bagi penngembang maupun petani.
 Sebagai pilihan alternatif bagi konsumen yang
ingin menjaga kesehatan mulut dengan bahan
herbal alami.
Studi Kelayakan Produk
 Kekuatan
Belum ditemukan produk sejenis yang berbahan daun mahkota
dewa di pasaran. Dapat dikatakan produk kami adalah produk
inovasi pertama berbahan herbal.
 Kelemahan
Produk yang berbahan herbal cenderung memiliki rasa dan aroma
yang kurang sedap di bandingkan produk berbahan kimia.
 Peluang
Semakin tinggi tingkat pengetahuan orang tua, semakin tinggi pula
minat masyarakat untuk memilih produk berbahan alam ( back to
nature) Dianggap lebih aman.
 Ancaman
Adanya kompetitor dengan produk sejenis yang lebih inovatif
di masa mendatang.
Gambaran Aspek Keuangan Usaha Yang di
Rencanakan
Modal
Pengadaan peralatan
 Kompor gas + tabung Rp 300.000
 1 buah panci infusa Rp 350.000
 Beker glass 200 ml Rp 85.000
(merk Iwaki)
 1 buah corong kaca kecil Rp 40.000
 1 buah pisau Rp 5.000
 Thermometer Rp 85.000
 TOTAL ---------------------- +
Rp 865.000
Pengadaan bahan baku
 Simplisia daun mahkota dewa Rp 1.000
(15 gr)
 Aquadest 165 ml Rp 500
 Botol kaca 200 ml + cup (1 bh) Rp 3.000
 TOTAL --------------------- +
Rp 4.500
Pengadaan Bahan Penolong
 Menthol ( 0,1 ml) Rp 500
 Nipagin ( 0,5 gr) Rp 500
 Sticker label RP 2.000
 TOTAL --------------- +
Rp 3.000

TOTAL MODAL KESELURUHAN Rp 872.500


Dana yang dibutuhkan
Biaya produksi per unit
 BBB Rp 4.500
 BBP Rp 3.000
 BOP Rp -
 TOTAL -------------------- +
Rp 7.500
 Harga jual per botol (laba 33%) = Rp. 7.500 + 33 %
= Rp. 10.000
Perhitungan Laba- Rugi
Estimasi Penjualan selama 1 bulan : Rp. 10.000 x 30
= Rp 300.000
Biaya produksi
 Biaya bahan baku Rp 4.500
 Biaya bahan penolong Rp 3.000
TOTAL -------------------- +
Rp 7.500 x 30 botol
= Rp. 225.000
LABA BERSIH
 Total Penjualan 1 bulan = Rp. 300.000
 Biaya poduksi = Rp. 225.000
--------------------
-
 Laba bersih = Rp. 75.000
Break Even Point

 BEP = Jumlah biaya produksi / harga jual per botol


=232.500 / 10.000
 = 23 botol / bulan
 = 23 botol / 30 hari
 = 1 botol / hari
Jadi dalam 1 bulan penjualan produk harus mampu
mencapai minimal 23 botol, atau 1 hari minimal terjual1
botol untuk mengembalikan biaya produksi.
Return of Investment (ROI)
 ROI = Laba bersih / total modal keseluruhan
= 75.000 / 872.500
= 8,6 %
KESIMPULAN
 Return of invesment memang masih tergolong
rendah, namun dengan biaya produksi yang
rendah dan harga jual yang ekonomis untuk
produk sejenis di pasaran, kami yakin dapat
menembus omzet penjualan yang tinggi setiap
bulannya, sehingga waktu pengembalian modal
bisa dipercepat, dan memperoleh laba bersih yang
menjanjikan.
 Harga jual diusahakan seekonomis mungkin,
karena merupakan produk baru, karena target
pemasaran kami adalah masyarakat golongan
menengah ke bawah, dimana obat kumur masih
menjadi kebutuhan yang sekunder.
 Cukup dengan Rp. 10.000 konsumen bisa
mendapatkan produk obat kumur herbal
bermanfaat.
 Dengan melihat beberapa aspek yang kami
ke depankan produk Obat Kumur Mahkota
Dewa diharapka lolos uji study kelayakan
produk.
OBAT KUMUR MAHKOTA DEWA

Anda mungkin juga menyukai