0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan6 halaman
Laporan ini membahas hasil kegiatan pembinaan kelompok asuhan mandiri di Puskesmas Binuang tahun 2019. Terdapat beberapa poin penting yang disepakati dalam rapat bulanan, yaitu penyusunan program kerja bulanan, evaluasi pencapaian program bulan sebelumnya, persiapan pemeriksaan jemaah haji, dan pelaksanaan lomba asuhan mandiri. Ke depannya, program kesehatan ibu dan anak akan lebih ditingkatkan kerjasamanya.
Laporan ini membahas hasil kegiatan pembinaan kelompok asuhan mandiri di Puskesmas Binuang tahun 2019. Terdapat beberapa poin penting yang disepakati dalam rapat bulanan, yaitu penyusunan program kerja bulanan, evaluasi pencapaian program bulan sebelumnya, persiapan pemeriksaan jemaah haji, dan pelaksanaan lomba asuhan mandiri. Ke depannya, program kesehatan ibu dan anak akan lebih ditingkatkan kerjasamanya.
Laporan ini membahas hasil kegiatan pembinaan kelompok asuhan mandiri di Puskesmas Binuang tahun 2019. Terdapat beberapa poin penting yang disepakati dalam rapat bulanan, yaitu penyusunan program kerja bulanan, evaluasi pencapaian program bulan sebelumnya, persiapan pemeriksaan jemaah haji, dan pelaksanaan lomba asuhan mandiri. Ke depannya, program kesehatan ibu dan anak akan lebih ditingkatkan kerjasamanya.
UPT PUSKESMAS BINUANG Jl. Raya Timur N0: 1 Binuang Telp (0517) 36030 Kode Pos 71183
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMBINAAN
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PUSKESMAS BINUANG TAHUN 2019
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019,
pembangunan kesehatan merujuk kepada Program Indonesia Sehat dengan meletakkan 3 (tiga) pilar kegiatan utama, yang salah satu diantaranya adalah paradigma sehat. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat. Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70 tentang pembendayaan masyarakat, pada ayat (2) menyatakan bahwa masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan secara benar. Melakukan asuhan mandiri merupakan upaya mengubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya dengan memanfaatkan TOGA dan ketrampilan, sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri. II. Landasan Hukum
Permenkes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kesehatan Tradisional.
III. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan diselenggarakannya Pembinaan Kelompok Asuhan Mandiri adalah untuk
memantau hasil kegiatan dari masing- masing kelompok Asuhan Mandiri yang dibina
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hasil kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh puskesmas
b. Mengetahui masalah atau hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kelompok
Asuhan mandiri
c. Menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya oleh masing- masing kelompok
Asuhan mandiri IV. Kegiatan Acara Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Binuang
1. Judul : Lokakarya Mini Rutin Puskesmas
2. Pimpinan : Kepala Puskesmas Binuang Pertemuan 3. Notulis : Erin Karlinda 4. Pelaksanaan : Hari : Senin, Tanggal : 23 April 2019 5. Waktu : Setelah Pelayanan s/d selesai 6. Tempat : Aula Puskesmas Binuang 7. Daftar Hadir : (terlampir) 8. Agenda : 1. Belum tersusunnya POA BOK bulan April 2019 2. Evaluasi Program Kegiatan Bulan Maret Puskesmas Binuang Tahun 2019. 3. Persiapan pemeriksaan Jemaah Haji tahun 2019 4. Periapan lomba Asman Toga 5. Pencapaian Program KIA masih rendah 9. Pemecahan : a. Melakukan koordinasi dengan masing- masing pengelola Masalah program dalam pembuatan POA BOK bulan April 2019. Membuat kesepakatan setiap akhir bulan agar pengelola program harus sudah menyerahkan laporannya sebelum tanggal 05 bulan berikutnya. Melakukan koordinasi dengan koordinator program untuk melakukan pengumpulan laporan pada masing-masing pemegang program puskesmas.
b. Melihat dari hasil evaluasi program puskesmas yang telah
dilaksanakan pada bulan Maret yang dilakukan evaluasi pada bulan April dari beberapa program puskesmas susuai Khohort ada yang masih belum mencapai target hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian khohort bulan Maret adapaun kegiatan yang belum mencapai target adalah Program P2P yaitu program TB Paru, Diare dan Ispa, KIA, kunjungan K1, K4 dan masih adanya pertolongan persalinan yang ditolong oleh non Nakes, Gizi, di Puskesmas Binuang. Kegiatan pembinaan dan evaluasi program terhadap petugasnya lebih di tingkatan kembali sehingga pada bulan berikutnya tidak ada lagi program yang belum mencapai target bulanan. Kegiatan program KIA juga masih meruapakan kegiatan yang harus dilakukan dengan peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor karena cakupannya masih belum memenuhi target untuk khohort bulanan, sehingga perlunya kegiatan sweeping lebih ditingkatkan kembali. Untuk kegiatan pemeriksaan kegiatan haji agar melakukan rapat pembentukan panitia, dalam rangka pemeriksaan Haji tahap satu dan dua yang akan dilaksanakan pada awal bulan Appril 2019, semua logistik dan kepanitiaan semua harus sudah siap. c. Petugas Imunisasi setiap mengambil vaksin agar mencatat tanggal pengambilan dan disesuaikan jumlah sasaran yang akan divaksin, dan sisanya harap dilapokan kembali, serta pemeliharaan suhu vaksin agar tetap terjaga. d. Penyusunan RUK BOK Dak Non Fifik adalah salah satu agenda kegiatan di bulan April, yang harus dilaksanakan untuk pembiayaan anggaran kegiatan bulanan, dn harus dilaksanakan sesuai POA yang di buat oleh masing-masing pemegang program. 10. Tindak Lanjut : a. Dari hasil pertemuan lokakarya mini puskesmas, maka segera dibuat POA BOK bulanan April, serta membuat kesepakatan pada pengumpulan laporan programnya sebelum tanggal 05 harus semua laporan dan kegiatan sudah harus terkumpul, bulan berikutnya dan hasil pertemuan disepakati oleh kepala puskesmas dan seluruh karyawan Puskesmas Binuang. b. Semua pemegang program yang melakukan pembuatan SPJ diharapkan lebih teliti didalam melakukan pengadministrasian sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pembukuannya serta dapat di pertanggungjawabkan. c. Dalam rangka menghadapi musim panca roba diharapkan kepada semua karyawan dapat menginformasikan kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit diare sehingga kalau ada ditemukan penderita sesegera mungkin untuk disarankan untuk memeriksakan kepada tenaga kesehatan terdekat atau dibawa ke puskesmas, dan ditindaklanjuti oleh petugas surveilance untuk dilakukan penyelidikan Epidemiologi. Pada penderita yang di rawat di perawatan tetap diobservasi dan bila menunjukan keadaan umumnya menurun maka segera dirujuk sesuai prosedur. d. Bidan desa agar melakukan sweeping ibu hamil serta pemasangan stiker P4K dan tetap melakukan Kelas Ibu Hamil, melaksanakan kunjungan neonatus didesa dan kelurahannya masing-masing. e. Adapun hasil persiapan menghadapi lomba Asman Toga Tingkat Kabupaten hasilnya adalah sebagai beikut : 1. Melakukan pembentukan kepanitiaan penilaian Asman Toga Tingkat Kecamatan yang diketuai oleh Bapak Camat Binuang 2. Masing –masing Desa dan Kelurahan menyiapkan keadministrasian dan menyiapkan masing-masing Taman Toga yang akan di nilai 3. Melakukan rapat koordinasi tingkat kecamatan untuk melakukan jadwal penilaian ke desa dan kelurahan 4. Melaksanakan penilaian bersama Tim penilai tingkat Kecamatan Binuang 5. Melakukan rapat koordinasi bersama Tim penilai untuk menentukan pemenang lomba Asman Toga tingkat Kecamatan Binuang yang akan mewakili pada tingkat Kabupaten 11. Penutup : Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas Bulan April 2019 telah berjalan lancar dan baik, kemudian ditutup dengan doa bersama, dimana doa dibacakan oleh Bapak Mahlan,AMK. Semoga rapat yang telah dilaksanakan pada hari ini dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh peserta yang hadir, demikian laporan Lokmin ini dibuat sebagai laporan.
Binuang, 25 April 2019
Mengetahui, Kepala Puskesmas Binuang
ISROK ANTARIKSO, SKM,.M.Kes
NIP. 19680929 198902 1 001 Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, pembangunan kesehatan merujuk kepada Program Indonesia Sehat dengan meletakkan 3 (tiga) pilar kegiatan utama, yang salah satu diantaranya adalah paradigma sehat. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat. Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70 tentang pembendayaan masyarakat, pada ayat (2) menyatakan bahwa masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan secara benar. Melakukan asuhan mandiri merupakan upaya mengubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya dengan memanfaatkan TOGA dan ketrampilan, sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri. Dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan mandiri di masyarakat perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan. Pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan dilakukan bersama antar lintas program kementerian dan lintas sektor kementerian terkait sesuai peran, tugas dan fungsi masing- masing melalui penilaian kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional. Untuk mendorong, menggerakkan, mengedukasi dan memotivasi masyarakat dalam memiliki serta memanfaatkan TOGA dan Ketrampilan (akupresur) untuk asuhan mandiri secara benar, maka perlu dilakukan pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan ketrampilan (akupresur) agar masyarakat dapat termotivasi, teredukasi untuk memiliki dan memanfaatkan TOGA dan akupresur untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan bagi diri sendiri maupun keluarganya sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri. Sasaran pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan keterampilan (akupresur) tahun 2018 adalah satu kelompok di empat(4) Koordinator Kecamatan. Korcam Ngadiluwih pembinaan dilakukan pada tanggal 9 April 2019, kelompok Asman yang terpilih adalah Desa Ringinsari Kecamatan Kandat. Tim Pembina lintas program dan lintas sektor terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Kediri, Tim Penggerak PKK Pokja 4 Kecamatan dan UPTD Puskesmas Puhjarak. Korcam Papar pembinaan dilakukan pada tanggal 12 April 2019, kelompok Asman yang terpilih adalah Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan. Tim Pembina lintas program dan lintas sektor terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (Dipertabun) Kabupaten Kediri, Tim Penggerak PKK Pokja 4 Kecamatan dan UPTD Puskesmas Tiron yang sudah dilatih. Korcam Kediri pembinaan dilakukan pada tanggal 17 April 2019, kelompok Asman yang terpilih adalah Desa Kraton Kecamatan Mojo. Tim Pembina lintas program dan lintas sektor terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Tim Penggerak PKK Pokja 3 Kecamatan dan UPTD Puskesmas Pagu yang sudah dilatih. Korcam Pare pembinaan dilakukan pada tanggal 18 April 2019, kelompok Asman yang terpilih adalah Desa Bogem Kecamatan Gurah. Tim Pembina lintas program dan lintas sektor terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, UPTD PPSDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Tim Penggerak PKK Pokja 3 Kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri. Proses pelaksanaan pembinaan kelompok asuhan mandiri melalui pemanfaatan TOGA dan ketrampilan (akupresur) dilaksanakan oleh Tim Pembina yang terdiri dari Lintas Program dan Lintas sektor terkait dengan menggunakan form kuesioner dan instrument dari Kementerian Kesehatan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong, menggerakkan, mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk memiliki serta memanfaatkan TOGA dan akupresur untuk asuhan mandiri secara benar. (Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional)