Anda di halaman 1dari 40

SISTEM

PENCERNAAN

Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Hanna Qotrunnada
(160210103007)

2. Annisatuz Zahro H.
(160210103014)
Perbedaan antara pencernaan
ekstrasel, intrasel, dan
endoparasit.
Pencernaan ekstraseluler
– Sistem pencernaan yang lebih kompleks adalah adanya saluran pencernaan
dan proses pencernaan ekstraseluler. Beberapa hewan yang memiliki saluran
pencernaan lengkap mengalami pencernaan ekstraseluler.
– Melalui proses pecernaan ekstraseluler, enzim – enzim yang terlibat akan
disekresikan kedalam lumen saluran pencernaan. Gerakan-gerakan otot pada
saluran pencernaan akan membawa campuran bahan makanan dengan enzim
pencernaan. Bahan makanan dicerna oleh enzim-enzim yang spesifik
kebentuk yang sesuai untuk absorpsi. Dan ada juga beberapa makanan
dicerna dengan bantuan bakteria pada saluran pencernaan
Pencernaan intraseluler

– Proses pencernaan intraseluler terjadi di


dalam sel yaitu di vakuola makanan. Bahan
makanan berupa partikel memasuki sel dengan
cara pinositosis atau fagositosis yang mana
kedunya memelukan energi.
– Dalam proses tersebut, sebagian membran
plasma sel membungkus partikel dan kapsul
kemudian terjepit dalam bentuk vesikel dari
membran untuk membentuk pinosom atau
fagosom yang kemudian dibawa kedalam sel.
Pencernaan intraseluler hanya dapat berjalan
efektitif jika kondisi lingkungan dapat
dioptimalkan misanya pH optium di vakuola
harus dijaga untuk stabilitas kerja enzim.
– Pencernaan intraseluler adalah seluruh proses pencernaan baik berupa lipid,
karbohidrat, maupun protein yag hanya berlangsung ditempat yang sama
sehingga tidak proses pencernaan spesifik terhadap jenis makanan tertentu.
– Selain itu, pencernaan intraseluler memiliki keterbatasan ukuran partikel yang
akan dicerna dimana ukurannya harus lebih kecil dari ukuran sel itu sendiri
sehingga hal tersebut membatasi jenis dan jumlah makanan yang dapat
diperoleh. Didalam sel, lisosom berfusi dengan vesikel dan enzim-enzim bereaksi
dengan bahan makanan untuk menghidrolisisnya menjadi substansi sederhana.
Sisa- sisa dari proses pencernaan akan diekskresikan keluar dari sel menjadi
ekskretori.
Extracellular Pencernaan

– Digestion makanan yang terjadi di saluran pencernaan kimia dan terjadi di


luar sel.
Contoh :
Pencernaan Endoparasit
 Endoparasit adalah parasit yang terletak di dalam jaringan tubuh inang
kecuali yang hidup di permukaan tubuh dan dalam lesi kulit.
Contoh: Nematoda
Pencernaan Endoparasit

– Endoparasit seperti protozoa parasit,cacing pita, cacing, moluska dan krustasea


tertentu dilapisi oleh jaringan inangnya atau saluran pencernaan yang kaya
nutrisi.
– Cacing pita tidak memiliki kekurangan system pencernaan yang rudimenter.
Namun, beberapa endoparasit tampaknya telah kehilangan apparatus
pencernaan pada nenek moyangnya.
– Contoh; pada krustasea parasit tidak memiliki kanal pencernaan, namun
tampaknya telah berevolusi dari nenek moyang nonparasitik yang memiliki
usus. Beberapa protozoa yang hidup bebas dan invertebrata mengambil nutrisi
mereka dengan cara pengambilan permukaan langsung dari medium
sekitarnya.
– Molekul kecil seperti asam amino berasal dari larutan encer dengan mekanisme
transportasi melawan gradien konsentrasi yang besar.
Sistem Pencernaan Invertebrata

Porifera
– Pencernaan makananan pada porifera
adalah intraseluler,
– Proses tersebut diawali dari masuknya air
melalui pori – pori tubuh porifera
(ostium), selanjutnya air akan masuk
kedalam tubuh bersamaan dengan
plankton dan bakteri yang menjadi
sumber makanannya.
– Melalui mikrofili yang terdapat pada sel
koanosit lapisan endodermis porifera,
plankton dan bakteri akan tersaring.
– Makanan ditangkap oleh mikrofili dan
kemudian dicerna di dalam vakuola
Sistem Pencernaan Coelenterata

– Saluran pencernaan pada hewan ini tidak sempurna,yaitu berupa


rongga gastrovaskuler yang terletak di tengah tubuh dan berperan
sebagai anus. Rongga tubuh (coelom) berupa rongga
gastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernakan dan
sirkulasi makanan.
Sistem Pencernaan Platyhelminthes (Cacing
Pipih)

a. Kelas Tubellaria

• Saluran pencernaannya terdiri dari


mulut,faring, dan usus, tidak
mempunyai anus.
• Mulut terdapat di bagian ventral,
kurang lebih di bagian tengah
tubuh. Faring dapat dijulurkan dan
berhubungan dengan usus (rongga
gastrovaskuler).
• Usus bercabang tiga: satu cabang
ke arah anterior dan dua cabang ke
arah posterior.
Kelas Trematoda

Alat pencernaannya terdiri dari


mulut, kerongkongan pendek, dan
usus yang bercabang dua.
Kelas Cestoda

• Cacing ini tidak


memiliki mulut dan
saluran
pencernaan,karena
makanan diserap
langsung berupa
sari makanan oleh
permukaan tubuh.
Sistem Pencernaan
Nemathelminthes (Cacing Gilik)

• Sistem pencernaan cacing ini telah


lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus,
dan anus. Mulut terdapat pada ujung
anterior, sedangkan anus terdapat pada
ujung posterior. Beberapa jenis ada
yang memiliki kait pada
mulutnya

• Memiliki cairan pseudoselom.Saluran


pencernaan berupa pipa lurus yang
dimulai dari kerongkongan (esofagus)
dilanjutkan ke usus (intestinum) dan
berakhir di anus
Sistem Pencernaan Annelida
(Cacing Gelang)

Annelida telah memiliki sistem


pencernaan lengkap yang terdiri atas
mulut, faring, kerongkongan
(esofagus), tembolok, lambung otot
(empedal), usus halus, dan anus yang
memanjang sesuai dengan sumbu
tubuh.
Sistem Pencernaan Mollusca
(Hewan Lunak)
Kelas pelecypoda
Sistem Pencernaan Echinodermata
(Hewan Berkulit Duri)

Kelas Asteroidea (Bintang Laut)


– Sistem pencernaannya
lengkap tetapi
sederhana. Akan tetapi
ada beberapa spesies
yang tidak mempunyai
anus.

Kelas Ophiuroidea (Bintang Ular)
Kelas Echinoidea (Landak Laut)
Kelas Holothuroidea (Teripang/ Timun Laut)
Sistem pencernaan Aves
Sistem pencernaan
Ruminansia
BAGIAN PENCERNAAN

• Kebanyakan proses pencernaan pada vertebrata dan beberapa


invertebrata terjadi didalam bagian saluran pencernaan
makanan yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian,
yaitu lambung dan usus.
• Lambung menyediakan proses-proses permulaan pencernaan,
yang sering memiliki lingkungan asam. Pada vertebrata dan
beberapa invertebrata, lambung juga terus mengaduk makanan.
Usus melakukan proses pencernaan lebih lanjut yang telah
dimulai di lambung dan melakukan penyerapan zat-zat makanan
dan air.
1. LAMBUNG MONOGASTRIK

– Lambung monogastrik merupakan


suatu kantung tunggal dari otot
yang kuat. Khas pada Vertebrata
carnivora atau omnivora.
– Dalam sistem pencernaan ini
proses-proses pencernaan dan
absorpsi dilakukan didalam “ceca”
dan sisanya dikaitkan dengan
keseimbangan air, elektrolit dan
eksresi nitrogen.
2. LAMBUNG DIGASTRIK
– Lambung digastrik adalahlambung yang
terdiri dari dua bagian, lambung kelenjar
dan lambung urat daging yang berotot kuat
(gizzard).
– Terdapat pada beberapa burung dan
serangga
– Burung sering mengisi lambung urat
dagingnya dengan pasir, kerikil, atau batu
yang memang sengaja di telan untuk
membantu menggiling biji-bijian yang
dimakan.
– Proventrikulus serangga dan lambung
udang-udangan Dekapoda mengandung
alat penggiling untuk menguyah makanan
yang ditelan.
3. LAMBUNG POLIGASTRIK
– Lambung Poligastrik merupakan
lambung yang terdiri lebih dari dua
kamar, dijumpai pada mamalia sub
ordo Ruminansia (kijang, menjangan,
jerapah, bison, biro-biri dsb) dan agak
mirip dengan lambung poligastrik ini di
luar sub ordo terdapat pada sub ordo
Tylopoda (onta, lama, alpaca, dsb).
– Semua kelompok mamalia melakukan
memamah biak, suatu proses
pencernaan secara bertahap (sebagian-
sebagian) yang dimulai dengan
makanan di telan tanpa dikunyah,
dimuntahkan untuk dikunyah kembali
setelah mengalami fermentasi oleh
mikroorganisme dalam lambung
pertama.
Saluran Pencernaan
Ruminansia
Gerak Peristaltik
– Gerak peristaltik pada Esofagus
Gerak Peristaltik Lambung
Gerak pada Usus Halus
Proses Menelan Makanan
Proses Absorpsi Makanan
Metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak di dalam
sel
Metabolisme Karbohidrat

Carbohydrates differentiated menjadi beberapa jenis,


yaitu:
– MONOSAKARIDA (C6 H12O6): heksosa, glukosa,
fruktosa, galaktosa.
– DISAKARIDA (C12 H22O11): laktosa, sukrosa, maltosa.
– POLISAKARIDA (C6 H10O5): pati, glikogen, selulosa,
pektin, lignin, kitin.
Metabolisme karbohidrat
– Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat adalah amilase. Tugasnya dalah
untuk memutuskan ikatan glikosida yang menghubungkan antara satu unit monosakarida
dengan unit lainnya. Secara umum, karbohidrat terbagi menjadi polisakarida, dan
oligosakarida. Terdapat enzim polisakaridase yang akan mencerna polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa (kendati pencernaan selulosa memerlukan proses dan modifikasi yang
spesifik pada hewan).
– Enzim yang bertanggung jawab untuk mencerna pati adalah amilase yang dapat ditemukan
baik pada invertebrata maupun vertebrata.
– Pada vertebrata, enzim tersebut disekresikan oleh glandula salivaris dan juga oleh pankreas.
Pada invertebrata juga dihasilkan oleh kelenjar ludah dan jaringan berglandular pada saluran
usus tengah (midgut).
– Produk hasil pencernaan ini adalah glukosa dan maltosa. Maltosa adalah kelompok
oligosakarida yang akan dicerna lebih lanjut menjadi glukosa.
Metabolisme Protein

Enzim yang bertanggung jawab dalam


pemecahan protein adalah protease. Enzim
tersebut memutus ikatan peptida yang
menghubungkan asam amino satu sama lain
menjadi peptida dan peptida menjadi
polipeptida atau protein.
Enzim protease disimpan dan disekresikan
dalam bentuk prekusor tidak aktif yang
disebut zimogen. Setelah dilepaskan, enzim
ini baru akan teraktivasi oleh lingkungan yang
asam (dalam lambung). Alasan tentang
ketidakaktifan enzim protease ketika berada
di dalam sel-sel penghasilnya adalah untuk
menghindari terjadinya pencernaan dari sel-
sel itu sendiri dan sel sekitarnya oleh enzim
tersebut karena sebagian besar sel-sel tubuh
terdiri atas protein. Atau secara ringkas
bahawa zymogen menjamin bahwa proses
pencernaan sel-sel sendiri tidak akan terjadi.
Metabolisme lipid

Terdapat dua
kelompok enzim
yang terlibat
dalam proses
pencernaan lipid
yaitu lipase dan
esterase. Lipase
memutus ikatan
trigliseraldehid
yang merupakan
kelompok utama
pada lipid dalam
bahan makanan.
Pencernaan Lipid

– Pada verterbata, lipase dihasilkan oleh pankreas.


Sedangkan esterase bertanggung jawab dalam
memutus ikatan pada lipid-lipid yang lebih Pada hewan invertebrata laut. Kendati
susah dicerna, pada beberapa hewan
sederhana. Aktivitas kedua kelompok enzim
(misalnya burung dan ikan) yang
tersebut pada vertebrata dan beberapa memakan invertebrata laut tersebut, akan
invertebrata (misalnya crustacea) dibantu oleh memperoleh sumber energi dalam jumlah
keberadaan garam empedu yang disekresikan ke besar dari pencernaan invertebrata laut
saluran pencernaan tempat dimana enzim yang mengandung lilin.
pencerna lipid bekerja. Sedangkan pada beberapa hewan lainnya
(misalnya ngengat), akan bersimbiosis
– Garam empedu berperan sebagai emulgulator dengan mikroorganisme di dalam saluran
yang mencegah terbentuknya droplet-droplet pencernaannya untuk mencerna lipid.
lipid menjadi agregat sehingga akan memperluas Bagiamanapun proses akhir dari
ara permukaan tempat bekerjanya enzim. pencernaan lipid pada hewan tetap
memerlukan enzim-enzim yang dihasilkan
– Lipid lainnya yang digunakan oleh hewan adalah
oleh hewan itu sendiri (Santoso, 2009:
lilin (wax) yang terkadang sangat bermanfaat 123-125).
sebagai penyanggah dalam pengapungan
(buoyancy)
Kontrol saraf dalam proses
pencernaan makanan

Fungsi dari saluran cerna diatur oleh: sistem saraf


dan endokrin Tengah. Saraf dan endokrin sistem
intrinsik (hadir dalam saluran pencernaan itu
sendiri), ini adalah pengaturan primer. Saluran
pencernaan juga dipengaruhi oleh sistem saraf
otonom.
Mengontrol sistem saraf
dalam sistem pencernaan

Melihat atau bau makanan dan kehadirannya di mulut merangsang kelenjar


ludah untuk mengeluarkan air liur.
Ada
empat pasang kelenjar ini pada kucing dan anjing
Itu lidah bergerak makanan di sekitar mulut dan gulungan itu menjadi bola
untuk menelan.
Menelan adalah refleks kompleks yang melibatkan 25 otot yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai