Anda di halaman 1dari 50

KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL PROVINSI
SULAWESI SELATAN

PETUNJUK PRAKTIS PENGAWASAN LAPANGAN


PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

CORE TEAM P2JN


TA 2017
Puji syukur kehadirat Allah SWT. telah memberikan
kesempatan dan ridho-Nya sehingga buku “Petunjuk Praktis
Pengawasan Lapangan Pekerjaan Jalan dan Jembatan” telah
kami susun bersama Core Team P2JN T.A. 2017.
Buku saku ini sangat penting untuk digunakan dan dibawa
setiap saat oleh personil konsultan supervisi sebagai bahan acuan dan
pengendalian dalam supervisi di lapangan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Buku ini disusun dengan singkat dan praktis yang mencerminkan secara umum
hal-hal yang sangat penting untuk dicermati dan dilaksanakan di lapangan.
Diharapkan buku saku ini dapat dimanfaatkan oleh kita semua dan dapat
meminimalisir kesalahan yang terjadi dilapangan.

PT. YODYA KARYA (Persero)


Core Team P2JN TA 2017

Core Team 2017 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
UMUM ................................................................................................................. 3
TUGAS POKOK KONSULTAN SUPERVISI ................................................... 8
1. Pengawasan Mutu ............................................................................... 9
A. Pekerjaan Jalan ........................................................................... 9
B. Pekerjaan Jembatan .................................................................... 27
2. Pengawasan Waktu ............................................................................. 33
A. Definisi ........................................................................................ 33
B. Langkah-Langkah Pengawasan Waktu .................................... 36
C. Contoh Perhitungan Recourses Dalam Pengawasan Waktu . 38
3. Pengawasan Kuantitas ........................................................................ 42
4. Daftar Acuan Spesifikasi ..................................................................... 45

Core Team 2017 2


a. Sebelum kegiatan dilaksanakan oleh kontraktor maka konsultan
mengadakan pengendalian ke konraktor pelaksana terkait dengan
pengukuran MC0 yang merupakan alat kendali dan investigasi untuk
mengontrol pekerjaan di lapangan.
Melakukan pengetesan bahan-bahan yang diperlukan dalam setiap
item pekerjaan.
b. Pengendalian di lapangan dengan setiap kegiatan yang dilakukan oleh
kontraktor terlebih dahulu membuat Request Sheet dilengkapi Sub Drawing
dengan terlebih dahulu membuat Schedule pemakaian personil, peralatan
dan bahan material.
Membuat desain mix formula (DMF) dan dilanjutkan dengan
pembuatan job mix formula (JMF) sesuai dengan jenis pekerjaan.
c. Setiap saat konsultan membuat laporan tentang prediksi kemungkinan
yang mungkin terjadi kedepan, berdasarkan kemampuan kontraktor
dalam penyelesaian pekerjaan setiap waktu sesuai dengan jadwal
ketersediaan personil, peralatan, bahan material yang dibandingkan
dengan pekerjaan di lapangan.

Core Team 2017 3


Mempelajari dan mencermati spesifikasi khusus divisinya mengenai
pemeliharaan kinerja jalan ( skala 1.10a ) untuk diterapkan pada
kontrak-kontrak long segmaen.
d. Rencana Mutu Kerja (RMK) yang telah disusun oleh konsultan supervisi
dan telah disahkan oleh P2JN yang merupakan standar kegiatan
konsultan dalam pengendalian kontraktor di lapangan, baik teknis
maupun administrasi dengan waktu yang tersedia.
e. Ketepatan waktu pelaporan sesuai kesepakatan dengan pihak pemberi
tugas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dan informasi
yang diberikan valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Dalam setiap pengendalian kegiatan di lapangan mengacu pada kontrak,
spesifikasi dan gambar kerja.
g. Sistem manajemen lingkungan (penerapan/implementasi di
lapangan) perlu pelaporan secara terurai dan lengkap.

Core Team 2017 4


h. Setiap saat mencermati gambar kerja dan mempelajari spesifikasi revisi 3
yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan di lapangan. SSU (Syarat
Syarat Umum) dan SSK
(Syarat Syarat Khusus)
i. Peralatan laboratorium
kontraktor serta operasional
(Personal Quality Control)
j. Cermati secara detail
terhadap berita acara Pre
Construction Meeting (PCM)
k. Setiap personil di lapangan
wajib memakai Alat Pengaman Diri (APD) dengan memberlakukan
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) dan
dilengkapi dengan peralatan pengukuran (meteran, termometer, sigma)
dan gambar untuk memudahkan pengecekan terkait kesesuaian gambar
dan lapangan.
l. Aktifkan rapat mingguan dengan menghadirkan Tim 3 unsur yaitu
konsultan, kontraktor, dan PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ).

Core Team 2017 5


Hal-hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan dalam kantor lokasi/direksi
keet
Disiapkan
No Jenis Alat/Material Keterangan
Kontraktor Konsultan
1 Buku Tamu  
2 Kontrak Kontraktor (Fisik)  
3 Gambar Lengkap  
4 Kontrak Konsultan (TOR)  
5 Spesifikasi  
6 Time Schedule  
7 Daftar Hadir  
8 Strip Map  
9 Struktur Organisasi Kontraktor  
10 Struktur Organisasi Konsultan  
11 Termometer  
12 Alat Ukur (Waterpass/Theodolit)  -
13 Alat Ukur (Meteran, sigma)  
14 Komputer + Printer  

Core Team 2017 6


15 Paralatan ATK  
16 Papan Tulis (Whiteboard)  
Alat Pengaman Diri
17  
(Helm,Rompi,Sepatu Board,dll)
18 Peralatan P3K  
19 Toilet dan Kelengkapannya 
20 Alat Komunikasi 
21 Stempel Konsultan + Bantal  
22 Camera  
23 Patok + Patok BM 
24 Cat Minyak (M,K,P) 
25 Laporan Harian 
26 Laporan Mingguan 
27 Laporan Bulanan 
28 Daftar Cuaca  
29 Back Up Data Quality 
30 Back Up Data Quantity 
31 Rambu-rambu 
31 Alat Laboratorium 

Core Team 2017 7


TUGAS POKOK KONSULTAN
SUPERVISI

Tugas pokok konsultan supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan adalah :


1. Pengawasan Mutu (Kualitas)
2. Pengawasan Waktu
3. Pengawasan Kuantitas (Biaya)

Core Team 2017 8


A. PEKERJAAN JALAN
1) Pasangan Batu
 Pastikan Batu yang dipakai sesuai dengan spek (2.2.2.1 dan 7.9.2.1).
Yaitu batu belah.
 Pastikan Pasir yang digunakan harus bersih. (SNI 03-6820-2002)
 Pastikan jumlah semen dalam setiap campuran sesuai spek
(7.8.2.2b).
 Pastikan Adukan Semen terpasang setelah 45 menit di campurkan
dengan air

Core Team 2017 9


2) Pekerjaan Tanah
B.1. Galian Tanah
 Pastikan kedalam galian sudah mencapai elevasi sesuai gambar.
(2.1.1.4)
 Tanah hasil galian segera disingkirkan. (3.1.1.12)
 Pada lokasi kegiatan supaga memperhatikan rambu-rambu yang
harus dipasang sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan
dalam seksi 1.8 manajemen dan keselamatan lalu lintas
B.2. Pekerjaan Timbunan Tanah
 Pastikan elevasi dasar timbunan sudah sesuai gambar. (3.2.1.3a)
 Penimbunan dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi
(3.2.1.3d).
 Pastikan kepadatan setiap lapis sebelum dihampar lapis
berikutnya (3.2.4).

Core Team 2017 10


 Jenis material timbunan yang digunakan harus sudah
mendapatkan persetujuan hasil uji mutu sesuai yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi pasal (3.2.2)

 Pengahamparan lapis-perlapis, pemadatan lapis-perlapis harus


sesuai dengan spesifikasi pasal ( 3.24 )

Core Team 2017 11


3) Pekerjaan Lapis pondasi agregat.
Gradasi Lapis Pondasi Agregat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel spek 5.1.2.(1)
Ukuran Ayakan Persen Berat yang Lolos
ATSM (mm) Kelas A Kelas B Kelas S
2” 50 100
1 ½” 37,5 100 88-95 100
1” 25,0 79-85 70-85 77-89
3/8” 9,5 44-58 30-65 41-66
No.4 4,75 29-44 25-55 26-54
No.10 2,0 17-30 15-40 15-42
No.40 0,425 7-17 8-20 2-26
No.200 0,075 2-8 2-8 4-16

Core Team 2017 12


Sifat-sifat lapis pondasi agregat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel spek 5.1.2.(2)
Sifat - sifat Kelas Kelas Kelas
A B S
Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417:2008) 0-40% 0-40% 0-40%
Butiran Pecah, tertahan ayakan 3/8” (SNI 95/901) 55/502) 55/502)
7619:2012)
Batas Cair (SNI 1967:2008) 0-25 0-35 0-35
Indeks Plastisitas (SNI 1966:2008) 0-6 0-10 4-15
Hasil kali indeks Plastisitas dengan.% Maks. - -
lolos ayakan No.200 25
Gumpalan lempung dan butiran-butiran 0-5% 0-5% 0-5%
mudah pecah (SNI 03-4141-1996)
CBR rendaman (SNI 1744:2012) Min Min Min
90% 60% 50%
Perbandingan persen lolos ayakan No.200 Maks. Maks. -
dan No.40 2/3 2/3

Catatan:
1) 95/90% menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah
satu atau lebih dan 90% agregat kasar mempunyai bidang pecah dua atau lebih
2) 55/50% menunjukkan bahwa 55% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah
satu atau lebih dan 50% agregat kasar mempunyai bidang pecah dua atau lebih

Core Team 2017 13


C.1. Sub Base Aggregat kelas B
 Persiapan :
 Pastikan material kelas B yang disuplay sesuai dengan hasil
rekomendasi laboratorium
 Sebelum kelas B dihampar, adakan pemeriksaan nilai CBR
lapisan di bawahnya apakah lapisan di bawahnya adalah
timbunan atau jalan lama.
 Bila lapisan bawahnya adalah perkerasan atau bahu jalan
lama, semua kerusakan pada perkerasan atau bahu jalan
lama harus diperbaiki terlebih dahulu
 Bila lapisan dibawahnya adalah perkerasan lama atau
tanah dasar baru yang disiapkan atau pondasi yang
disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan
sepenuhnya.
 Bila lapisan bawahnya adalah permukaan perkerasan
aspal lama (dalam kondisi tidak rusak), maka harus
diperlukan penggarukan atau pengaluran pada

Core Team 2017 14


permukaan perkerasan aspal lama agar meningkatkan
tahanan geser yang lebih baik.
 Penghamparan (5.1.3.2)
 Penghamparan harus menggunakan grader dengan tebal
gembur sesuai rencana. Biasanya tebal gembur diambil 1,2 –
1,25 kali tebal padat.
 Penghamparan agregat dilakukan pada rentang kadar air
yang diisyaratkan dengan ketebalan hamparan gembur
sesuai dengan hasil percobaan pemadatan (lihat JMF)
 Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.
 Pemadatan (5.1.3.3)
 Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat vibro
 Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air berada
dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum sampai 1%
diaatas kadar air optimum.
 Jumlah lintasan pemadatan dilakukan sesuai dengan hasil
percobaan pemadatan ( lihat JMF) .

Core Team 2017 15


 Dikontrol rentang kadar air agregat yang dipersyaratkan
sebelum dilakukan pemadatan, untuk mencapai hasil
pemadatan yang maksimal .
 Pengujian (5.1.3.4)
 Lakukan pengujian pemadatan menggunakan sand cone
 Suatu program pengujian mutu bahan wajib dilakukan.
Pengujian terhadap 1000 m3 bahan yang diproduksi harus
meliputi tidak kurang dari lima (5) kali pengujian indeks
plastisitas, 5 kali pengujian gradasi partikel, dan 1 kali
penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI
1743:2008.
Lakukan pengujian kepadatan menggunakan sandcone.

C.2. Base Aggregat kelas A
 Persiapan :
 Pastikan material kelas A yang disuplay sesuai dengan hasil
rekomendasi laboratorium
 Sebelum kelas A dihampar adakan pemeriksaan nilai CBR
lapisan dibawahnya apabila lapisan bawahnya adalah

Core Team 2017 16


existing jalan lama maka pastikan bahwa nilai CBR sudah
sesuai yang di persyaratkan dan apabila lapisan di bawah
adalah aggregat kelas B maka pastikan bahwa lapisan
tersebut padat dibuktikan dengan hasil pemeriksaan sand
cone
Penghamparan (5.1.3.2)

 Penghamparan harus menggunakan grader dengan tebal
gembur sesuai rencana. Biasanya tebal gembur diambil 1,2 –
1,25 kali tebal padat.
Pemadatan (5.1.3.3)

 Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat vibro
 Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air berada
dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum sampai 1%
diaatas kadar air optimum.

Core Team 2017 17


 Pengujian (5.1.3.4)
 Lakukan pengujian pemadatan menggunakan sand cone
 Suatu program pengujian mutu
bahan wajib dilakukan.
Pengujian terhadap 1000 m3
bahan yang diproduksi harus
meliputi tidak kurang dari lima
(5) kali pengujian indeks
plastisitas, 5 kali pengujian
gradasi partikel, dan 1 kali
penentuan kepadatan kering
maksimum menggunakan SNI
1743:2008.

Core Team 2017 18


4) Pekerjaan lapis permukaan
D.1 Flexible Pavement
a. Pekerjaan lapisan resap pengikat ( Prime Coat )
 Pastikan kelas A sudah padat
 Bersihkan debu-debu menggunakan power broom
 Semprotkan Aspal sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan
(6.1.2.1)
 Diamkan selama minimal 1 x 24 jam
b. Pekerjaan lapisan pengikat (Tack Coat)
 Pastikan permukaan aspal bersih
 Semprotkan aspal sesuai dengan jumlah dipersyaratkan (6.1.2.2)

Core Team 2017 19


c. Pekerjaan AC-BC levelling, AC-Base, AC-BC, AC-WC
 Pastikan semua perangkat peralatan yang digunakan al Finisher,
Tire Roller, Tandem Roller sudah siap
 Pastikan campuran aspal yang tiba di lokasi suhunya masih
dalam toleransi yang disyaratkan yaitu 120-125 derajat celcius
 Pasikan campuran laston sudah selesai percobaan DMF & JMF
masing-masing.
 Penghamparan
- Yang perlu diperhatikan adalah apakah suhu masih dalam
batas toleransi (thermometer harus selalu tersedia di
lapangan) apa campuran tidak segregasi, tebal gembur harus
diperkirakan difinisher agar didapat tebal sesuai rencana

Core Team 2017 20


 Pemadatan (tabel spesifikasi 6.3.5(1):
- Pemadatan awal
(breakdown) dengan
tandem roller pada saat
hamparan telah
mencapai suhu yang
ditentukan (130°C s.d.
150°C)

- Pemadatan kedua
dengan tire roller pada
saat suhu hamparan
mencapai yang
ditentukan (125°C s.d.
145°C)

Core Team 2017 21


- Pemadatan akhir menggunakan tandem roller yang lebih
ringan apabila telah mencapai suhu yang telah ditentukan
(>95°C)
- Pemadatan dilakukan dari tepi paling luar ke tengah
- Setiap beberapa ton campuran diambil sample untuk dibawa
ke laboratorium untuk memastikan jumlah aspal yang
terkandung dalam campuran sebagai dasar pembayaran
aspalnya, dan melakukan dengan percobaan pengendalian
gradasi dan aspal setiap 200 ton, pengendalian kepadatan,
stabilitas, pelelehan, marshal quotient, rongga dalam
campuran dan marshall sisa.

Core Team 2017 22


d. Capuran beraspal panas dengan AsButon Lawele ( CBA – As Buton
Lawele)
 Pastikan Material Asbuton lawele butir yang akan digunakan
sebagai ( CBA-As Buton Lawele ) memenuhi persyaratan awal
antara lain : Ukuran butir < 3/8’ , Kadar air maksimum 2%,
kadar aspal Asbuton ( 25-40% ).
 Pastikan campuran beraspal panas dengan asbuton lawele (
CBA-Asblawele) telah dibuatkan design mix formula (DMF) dan
Job mix formula ( JMF ).
Diharapkan kepada team supervise supaya memiliki buku

spesifikasi khusus interim -5 seksi 6.3 tentang campuran beraspal
panas dengan Asbuton lawele ( SKH – 6.6.3.1)

Core Team 2017 23


D.2. Rigid pavement
a. Lean Concrete
 Pastikan bahwa tempat penghamparan lean concrete harus
sudah memenuhi syarat sebagai berikut:
- Kalau tempat diletakkannya adalah selected atau kelas A /
kelas B maka harus dipastikan bahwa sudah padat
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kepadatan (sand cone)
- Kalau diletakan di atas jalan lama maka dipastikan bahwa
jalan tersebut sudah dileveling dengan material yang
dipersyaratkan dalam spek
- Pastikan bahwa campuran yang dikirim sudah sesuai dengan
spek utama slumnya (7.1.3.1a)

Core Team 2017 24


- Pastikan bahwa campuran yang akan dibuat berdasarkan
dengan JMF yang ada.
- Pastikan bahwa mal sudah sesuai ketebalan yang diinginkan
(7.1.4.2)
b. Pekerjaan Rigid
 Pastikan form (maal) sudah sesuai tebal rencana dan kokoh
 Pastikan plastic yang digelar sudah baik
 Pastikan pemasangan besi dowel dan tebal sudah sesuai ukuran
dan jaraknya
 Sebelum penghamparan pastikan bahwa slum beton sudah
memenuhi syarat dan secara berkala lakukan test slum
 Lakukan penghamparan secara merata dan pastikan bahwa
sudah dipadatkan (7.1.4.(5))
Lakukan grooving setelah beton swetting arah melintang jalan

 Semprotkan kompont sesaat setelah digrooving

Core Team 2017 25


 Perawatan :
- Pastikan beton dalam kondisi basah/lembab, minimal selama
7 hari , pembasahan (curing) selama 7 hari
- Adakan cutting setiap jarak 5 m sedalam seperempat tebal
rigid saat umur beton antara 18 sampai 24 jam
- Berikan joint sealent Adakan sealent pada hasil cutting
tersebut dengan bahan yang disetujui direksi (7.11.2(3))

Core Team 2017 26


B. PEKERJAAN JEMBATAN

Core Team 2017 27


1) Pekerjaan pondasi :
 Pondasi langsung :
- Pastikan kedalaman galian
pondasi sudah mencapai
kedalaman rencana
- Pastikan pasangan batu sudah
sesuai dengan spesifikasi yaitu
batuannya, pasirnya, dan
semennya
 Pondasi sumuran (7.7):
- Pastikan diameter sumuran
sudah sesuai gambar
- Pastikan sumuran sudah turun
sesuai dengan gambar (7.7.3.6c)

Core Team 2017 28


 Pondasi tiang pancang (7.2.1.4b) :
- Pastikan tiang pancang yang digunakan sesuai dengan gambar
- Pastikan letak titik pancangan sudah sesuai
- Pastikan berat hammer yang digunakan sesuai dengan yang
disyaratkan (tabel spek 7.6.3(1))
- Pastikan sepuluh pukulan terahir sudah sesuai dengan spek
(7.6.7.1)

Core Team 2017 29


2) Pekerjaan footing :
- Pastikan elevasi dasar footing sudah sesuai gambar, adakan
pemotongan tiang kalau perlu, turunkan sumuran lebih dalam
- Pastikan dimensi, pembesian, dan beton sudah sesuai dengan
gambar dan mutu yang persyratkan

3) Pekerjaan abutmen dan pier :


- Pastikan dimensi footing sesuai gambar
- Perhatikan diameter besi serta jarak sudah sesuai gambar
- Pastikan maal (form) sudah kokoh
- Periksa mutu beton, serta slumpnya sebelum dilakukan pengecoran

Core Team 2017 30


4) Pekerjaan girder
1. Balok T :
- Pastikan dimensi balok, diameter, dan
jarak serta jumlah besi sesuai gambar

2. Girder prestress
- Pasang elastomer sesuai spesifikasi

(tabel spek 7.12.1(1) dan 7.12.1(4))


- Awasi erection, letaknya jarak antara
balik satu dengan lainnya
- Segera pasang diafragma agar girder
tidak terguling
- Pasang slab

Core Team 2017 31


5) Pekerjaan lantai
- Pastikan steger yang menopang maal lantai sudah cukup kuat
memikul beban beton dan pembesian
- Pastikan diameter, jarak, dan jumlah besi sudah sesuai gambar
- Periksa foam apakah tingginya sudah sesuai tebal lantai
- Pastikan beton untuk pengecoran lantai dan balok sudah sesuai
dengan JMF tentang slumnya dan pengecorannya tidak boleh
terputus
- Lakukan curing (pembasahan) minimal 7 hari
- Pastikan pekerjaan pelengkap jembatan pada sandaran, laining, plat
injak, dan patok pengarah sudah dilaksanakan
- Pastikan kepadatan dan kemiringan oprit jembatan sesuai gambar
dan spesifikasi.

Core Team 2017 32


A. DEFINISI

Pengawasan waktu adalah salah satu tugas pokok


konsultan supervisi agar proyek yang diawasi
dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan
waktu yang disepakati dalam kontrak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi agar
pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
waktu yang di tentukan :

1. Faktor tenaga kerja termasuk manajemen yang mengatur pekerjaan


tersebut
2. Faktor ketersediaan material
3. Faktor jumlah dan jenis peralatan
4. Faktor cuaca
5. Faktorpembiayaan

Core Team 2017 33


1) FAKTOR TENAGA KERJA
Manajemen pelaksanaan harus dibuat struktur organisasi dengan tugas
masing–masing termasuk struktur organisasi kontraktor dan struktur
organisasi konsultan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan harus
dihitung sesuai dengan target yang harus dicapai setiap hari.

Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok


KELOMPOK
PEMBERI TUGAS KONTRAKTOR KONSULTAN
 Kepala Satuan Kerja  General Superintendent  Team Leader
 Pejabat Pembuat  Site Administration  Co Team Leader
Komitmen  Material Superintendent  Highway Engineer
 Construction Engineer  Pavement & Material Engr
 Equipment Superintendent  Chief Supervision Engr
 Technicians  Site Engineer
 Surveyor  Quantity Engineer
 Foreman  Quality Engineer
 Mechanics  Inspector
 Laborers  Quantity Survaior
 Equipment  Laboratory Technician
 Draftman

Core Team 2017 34


2) FAKTOR MATERIAL
Semua jenis material dan jumlah harus dihitung berapa banyak yang
dibutuhkan dan dibuatkan jadwal pengadaannya setiap hari.
3) FAKTOR PERALATAN
Semua jenis peralatan yang digunakan pada setiap item pekerjaan harus
dihitung dan dibuatkan jadwal mobilisasinya.

4) FAKTOR CUACA
Faktor cuaca tidak bisa dihindari tapi dapat diakali dengan menambah
jam kerja pada saat cuaca mendukung

5) FAKTOR PEMBIAYAAN
Pembiayaan ini ditentukan oleh direksi perusahaan. Walaupun tenaga
kerja, material dan alat tersedia akan tetapi untuk membayar gaji buruh,
untuk membeli material dan membeli bahan bakar tidak tersedia dana
yang cukup juga dapat mempengaruhi pencapaian sasaran yang sudah
dijadwalkan.

Core Team 2017 35


B. LANGKAH-LANGKAH PENGAWASAN WAKTU

Pengawasan waktu dapat dilakukan dengan


menghitung resources yang dibutuhkan setiap hari
yaitu :
a. Beberapa tenaga kerja dan kualifikasinya yang
dibutuhkan.
b. Berapa banyak material dan jenis material yang
dibutuhkan
c. Berapa banyak dan jenis alat yang dibutuhkan

Langkah I :
 Pelajari Time Schedule yang sudah disepakati
 Lihat beberapa waktu yang disediakan untuk
setiap item pekerjaan pada time schedule tersebut
 Bagilah volume tersebut dengan waktu yang
tersedia maka akan didapat target yang harus
diselesaikan setiap hari

Core Team 2017 36


Langkah II :

 Setelah target yang harus dicapai perhari sudah diketahui maka langkah
selanjutnya adalah :
a. Hitung tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan dengan
memperkirakan kapasitas produk yang dapat dicapai perorang atau
perkelempok kerja
b. Hitung kebutuhan dan jenis material yang dibutuhkan perhari
c. Hitung kebutuhan dan jenis peralatan yang dibutuhkan sesuai jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan perhari serta bahan bakar yang
diperlukan berdasarkan kapasitas produk peralatan.

Core Team 2017 37


C. CONTOH PERHITUNGAN RECOURSES DALAM
PENGAWASAN WAKTU

1. Contoh Pertama :
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi kelas B
Volume Pekerjaan : 6000 m3 setara dengan 30.000 m2
dengan tebal 20 cm
Waktu pelaksanaan : 60 hari kerja 54 hari efektif

Core Team 2017 38


Perhitungan kebutuhan perhari :
1. Tenaga kerja (buruh) = ± 5 orang
2. Material kelas B = 6000 m3/54 hr = ± 111 m3 padat atau
setara dengan 555 m2 tebal 20 cm padat
= 111 m3 x 1,25 = ± 139 m3 loose
3. Peralatan :
a. Grader : Misalnya kapasitas produksi grederuntuk
menghampar material ± 100 m3 perhari dengan 8 jam kerja
maka kebutuhan grader = 111 m3 / Kapasitas produk grader
100 m3 = ± 1 unit
b. Alat Pemadat (VIBRO)
Untuk memadatkan Agregat kelas B tebal 20 cm digunakan
vibro berat 8 – 10 ton. Kapasitas produksi dapat dihitung atau
diambil dari spesifikasi alat.
Misalnya kapasitas produksi vibro = 500 m2 hari maka jumlah
alat yang dibutuhkan = 555 m2 / 500 m2 = ± 1 unit
c. Water Tank = 1 unit

Core Team 2017 39


2. Contoh Kedua
Jenis Pekerjaan : Lapis Aspal AC WC

1. Tenaga Kerja : Satu grup


2. Perangkat Peralatan :
a. Finisher
b. Tire Roller
c. Tandem Roller
d. Water Tank
e. Compressor
f. Dump Truck

Total Volume Pekerjaan = 30.000 m2 tebal 4 cm


Waktu Pelaksanaan menurut time schedule = 30 hr kerja atau 21 hr ef
Produksi perhari = 30.000 m2 / 21 hari = ± 1.500 m2 = 138 ton
Kebutuhan perangkat alat = 1 unit perangkat

Core Team 2017 40


 Demikian seterusnya dengan langkah yang sama dapat dihitung
kebutuhan tenaga kerja, material dan alat untuk semua item pekerjaan
 Kalau dalam satu hari ada beberapa jenis item pekerjaan yang
dilaksanakan

 Maka kebutuhan tenaga kerja, material dan alat ditotal sehingga dapat
kebutuhannya pada hari itu berapa banyak.
 Dari hitungan diatas apabila selalu memenuhi maka dapat dipastikan
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai kontrak.
 Juga dapat digunakan berapa besar biaya untuk membayar tenaga
kerja.
 Membayar tenaga kerja,membayar sewa alat dan biaya pembelian
bahan bakar perhari,perminggu atau perbulan.
 Juga dapat digunakan oleh bagian logistik dan bagian peralatan untuk
membuat schedule pengadaan material dan alat.

Core Team 2017 41


Beberapa hal yang perlu dicermati dalam pengendalian kuantitas (biaya)
antara lain :

1. Harga bahan dasar


2. Satuan harga sewa alat berat
3. Satuan harga alat berat
4. Satuan upah kerja konstruksi

Berdasarkan hal tersebut diatas perlu diperhatikan


Rencana Anggaran Biaya (RAB) angka analisa harga
satuan dari kontrak kontraktor.

Core Team 2017 42


Dalam mencermati pembayaran perlu rujukan mendasarkan spesifikasi antara
lain:

1. Kesiapan lokasi (kesiapan kerja )


2. Ketersediaan material
3. Ketersedian alat
4. Ketersedian pekerja
5. Metode pelaksanaan
6. Toleransi dimensi dan elevasi
7. Pengukuran dan pembayaran

Core Team 2017 43


Opname pekerjaan

 Diperhatikan pembayarannya atas volume berdasar spesifikasi apakah m3, m2,


m1 atau ton, kg, buah, ls, pemeliharaan rutin dibayar orang/jam

 MC (Monthly Certifikat) yang dibuat oleh kontraktor terlebih dahulu


menyiapkan Back Up data kuantitas, kualitas (data laboratorium) serta foto-
foto pelaksanaan.

Core Team 2017 44


Acuan pelaksanaan yang digunakan di lapangan adalah Spesifikasi Umum 2010
(revisi 3) yang terdiri dari Sepuluh Divisi yang diuraikan secara ringkas sbb.

Divisi – 1 Umum, divisi ini meliputi:


1.1. Ringkasan Pekerjaan
1.2. Mobilisasi
1.3. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
1.4. Fasilitas dan Pelayanan Pengujian
1.5. Transportasi dan Penanganan
1.6. Pembayaran Sertifikat Bulanan
1.7. Pembayaran Sementara (Provional Sums)
1.8. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.9. Kajian Teknis Lapangan
1.10. Standar Rujukan
1.11. Bahan dan Penyimpanan
1.12. Jadwal Pelaksanaan
1.13. Prosedur Perintah Perubahan

Core Team 2017 45


1.14. Penutupan Kontrak
1.15. Dokumen Rekaman Kegiatan
1.16. Pekerjaan Pembersihan
1.17. Pengamanan Lingkungan Hidup
1.18. Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang Ada
1.19. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.20. Pengujian Pengeboran
1.21. Manajemen Mutu
Divisi – 2 Drainase, divisi ini meliputi:
2.1. Selokan dan Saluran Air
2.2. Pasangan Batu dengan Mortar
2.3. Gorong-Gorong dan Drainase Beton
2.4. Drainase Porous
Divisi – 3 Pekerjaan Tanah, divisi ini meliputi:
3.1. Galian
3.2. Timbunan
3.3. Penyiapan Badan Jalan
3.4. Pembersihan,Pengupasan dan Pemotongan Pohon

Core Team 2017 46


3.5. Geotekstil
Divisi – 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan, divisi ini meliputi:
4.1. Pelebaran Perkerasan
4.2. Bahu Jalan
Divisi – 5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen, divisi ini meliputi:
5.1. Lapis Pondasi Agregat
5.2. Perkerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal
5.3. Perkerasan Beton Semen
5.4. Lapis Pondasi Semen Tanah
5.5. Lapis Pondasi Agregat Semen (CTB dan CTSB)
Divisi – 6 Perkerasan Aspal, divisi ini meliputi:
6.1. Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat
6.2. Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) dan Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA)
6.3. Campuran Beraspal Panas
6.4. LASBUTAG dan LATASBUSIR (tidak digunakan)
6.5. Campuran Aspal Dingin
6.6. Lapis Penetrasi MACADAM

Core Team 2017 47


6.7. Pemeliharaan dengan Laburan Aspal
Divisi – 7 Strukstur, divisi ini meliputi:
7.1. Beton
7.2. Beton Pratekan
7.3. Baja Tulangan
7.4. Baja Struktur
7.5. Pemasangan Jembatan Baja Standar
7.6. Pondasi Tiang
7.7. Pondasi Sumuran
7.8. Adukan Semen
7.9. Pasangan Batu
7.10. Pasangan Batu Kosong dan Bronjong
7.11. Sambungan Ekspansi (Expansion Joint)
7.12. Perletakan (Bearing)
7.13. Sandaran (Railing)
7.14. Papan Nama Jembatan
7.15. Pembongkaran Struktur
7.16. Drainase Lantai Jembatan
Divisi – 8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, divisi ini meliputi:
Core Team 2017 48
8.1. Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
8.2. Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama Pada Perkerasan Berpenutup Aspal
8.3. Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan dan
Penghijauan
8.4. Perlengkapan Jalan dan Pengatur Lalu Lintas
8.5. Pengembalian Kondisi Jembatan

Divisi – 9 Pekerjaan Harian, divisi ini meliputi:


9.1. Pekerjaan Harian

Divisi – 10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin, divisi ini meliputi:


10.1. Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase, Perlengkapan Jalan
dan Jembatan
10.2. Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan

NB: Perlu perhatian khusus dan diimplementasikan dilapangan tentang spesifikasi


khusus Divisi 10.a tentang pemeliharaan kinerja jalan (skh 1.10a) oktober 2016

Core Team 2017 49

Anda mungkin juga menyukai