Anda di halaman 1dari 30

SEMINAR

PROPOSAL
DISUSUN OLEH
H A R D I W I J AYA
10539144315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE PAIR CHECK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
KELAS VIII MTs MUALLIMIN MUHAMMADIYAH
CABANG MAKASSAR

PEMBIMBING
D r. N U R L I N A , S . S i . , M . P d
R I S K AWAT I , S . Pd . , M . Pd
BAB I
PENDAHULUAN
• L ATA R B E L A K A N G
• RUMUSAN MASALAH
• TUJUAN PENELITIAN
• M A N FA AT P E N E L I T I A N
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah sarana pewarisan keterampilan  Dalam arti sempit pendidikan adalah usaha
hidup sehingga keterampilan yang telah ada pada sadar dan terencana untuk menolong anak didik
satu generasi dapat dilestarikan dan dikembangkan menjadi matang kedewasaanya. Pendidikan
oleh generasi sesudahnya sesuai dengan dinamika dalam pengertian ini dilakukan oleh istitusi
tantangan hidup yang dihadapi oleh anak formal sekolah

Pendidikan dapat dibatasi dalam pengertiannya  Dalam arti luas, semua manipulasi lingkungan
yang sempit dan luas. yang diarahkan untuk mengadaka perubahan
perilaku anak merupakan pendidikan. Semua
perubahan kepribadian yang positif bukan
karena kematangan merupakan hasil dari proses
pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Menurut Priansa Pembelajaran adalah proses Masih banyak sekolah yang belum bisa menjawab
interaksi antara guru dan peserta didik, dan tantangan pendidikan saat ini, sehingga hasil
lingkungan yang ada disekitarnya, yang dalam belajar peserta didik masih kurang, terutama
proses tersebut terdapat upaya untuk dalam mata pelajaran IPA.
meningkatkan kualitas diri peserta didik menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Pembelajaran Kurangnya hasil belajar peserta didik
merupakan perpaduan antara mengajar dalam dikarenakan kurangnya kesenangan peserta didik
konteks guru dan belajar dalam konteks peserta di dalam sebuah proses pembelajaran
didik
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang Dalam proses pembelajaran guru seharusnya
menyenangkan, guru harus memiliki berbagai memiliki kemampuan memahami peserta didik
keterampilan pembelajaran, yang salah satunya dengan berbagai minat, bakat, kemampuan,
berkaitan dengan model pembeajaran yang potensi-potensi dan keunikannya agar mampu
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. membantu mereka dalam kesulitan belajar. Untuk
Model pembelajaran yang digunakan guru dalam memberikan yang terbaik seorang guru harus
proses pembelajaran akan memengaruhi menyiapkan materi, model, strategi dan metode
ketercapaian serta prestasi blajar peserta didik dengan baik. Dalam hal ini guru harus memiliki
pengetahuan yang luas mengenai model belajar,
kondisi siswa dan cara melakukan pembelajaran
efektif dan bermakna agar dalam proses
pembelajaran tidak membosankan.
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk Model pembelajaran kooperatif tipe pair check,
meningkatkan minat, aktivitas, dan hasil guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator
belajarpeserta didik adalah model pembelajaran aktivitas peserta didik. Model pembelajaran ini
kooperatif tipe pair check juga untuk melatih rasa sosial peserta didik, kerja
sama, dan kemampuan memberi penilaian. Model
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam menuangkan ide, pikiran,
pengalaman, dan pendapatnya dengan benar.
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe pair
check memungkinkan bagi peserta didik untuk
saling bertukar pendapat dan saling memberikan
saran.
Seberapa besar hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair
1 Check pada mata pelajaran IPA Kelas VIII MTs Muallimin
Muhammadiyah Cabang Makassar?

RUMUSAN Seberapa besar hasil belajar peserta didik yang tidak


menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
2 Pair Check pada mata pelajaran IPA Kelas VIII MTs

MASALAH Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar?

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA


menggunakan model pembelajaran kooperatif
3 tipe Pair Check dan model pembelajaran
konvensional pada Kelas VIII MTs Muallimin
Muhammadiyah Cabang Makassar?
Untuk mengetahui besarnya hasil belajar peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
1 Pair Check pada mata pelajaran IPA Kelas VIII MTs
Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar?

TUJUAN Untuk mengetahui besarnya hasil belajar peserta


didik yang tidak menggunakan model pembelajaran
2 kooperatif tipe Pair Check pada mata pelajaran IPA

PENELITIAN Kelas VIII MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang


Makassar?

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan


hasil belajar IPA menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Pair Check dan
3 model pembelajaran konvensional pada Kelas
VIII MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang
Makassar?
MANFAAT PENELITIAN BAGI GURU
sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilih model pembelajaran yang tepat dan mendesain
kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan kualitas
pembelajaran
BAGI PESERTA DIDIK
BAGI PENULIS
agar dapat mempengaruhi pemahaman menambah pengetahuan tentang model
tentang materi yang diajarkan sehingga pembelajaran agar suatu saat ketika
dapat meningkatkan hasil belajar serta menjadi seorang guru akan sangat
memberi pengetahuan yang bermamfaat mudah membuat peserta didik lebih
dalam kehidupan sehari-hari bersemangat dalam pembelajaran

BAGI PEMBACA
Memberikan wawasan dan pemahaman
mengenai model pembelajaran kooperatif
tipe pair check, sehingga dapat menjadi
masukan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
• K A J I A N P U S TA K A
• KERANGKA PIKIR
• H I P OT E S I S
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI

PAIR CHECK
Menurut Rohmatika dalam skripsinya (2017: 29-30) Pada model pembelajaran kooperatif tipe pair
Model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check check ini peserta didik dibagi dalam kelompok-
adalah model pembelajaran berkelompok atau kelompok dan satu kelompok terdiri terdiri dari
berpasangan yang dipopulerkan pada tahun 1993 dua orang saja. Kepada tiap kelompok peserta
oleh Spencer Kagan seorang psikolog asal California didik diberi suatu masalah. Mereka harus
yang merupakan lulusan University of California berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah
Berkley. tersebut, kemudian hasil diskusi kelompok
mereka akan dicek oleh pasangan dari kelompok
lain. Model pair check hanya terdiri dari dua
orang, pasangan ini akan belajar dengan lebih
aktif dalam memecahkan masalah dan
memperoleh pengetahuan baru.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI

SINTAK PAIR CHECK

BEKERJA BERPASANGAN
BERTUKAR PERAN
PEMBAGIAN PERAN PARTNER
PENYIMPULAN
PELATIH MEMBERI SOAL
PARTNERT MENJAWAB
EVALUASI
PENGECEKAN JAWABAN
REFLEKSI
BABLANGKAH
II KAJIAN PUSTAKA
PEMBELAJARAN PAIR CHECK

1. Guru menjelaskan konsep 6. Partner menjawab soal, dan sipelatih bertugas


2. Peserta didik dibagi kedalam beberapa tim. Setiap mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu
tim terdiri dari 4 orang, dalam satu tim ada 2 soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari
pasangan. Setiap pasangan dalam satu tim dibebani pelatih
masing-masing satu peran yang berbeda: pelatih dan 7. Setiap pasangan kembali ke-tim awal dan
partner mencocokkan jawaban satu sama lain
3. Guru membagikan soal kepada partner 8. Guru membimbing dan memberikan arahan atas
4. Partner menjawab soal, dan sipelatih bertugas jawaban dari berbagai soal
mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu 9. Setiap tim mengecek jawabannya
soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari 10. Tim yang paling banyak mendapat kupon diberi
pelatih hadiah atau reward oleh guru
5. Pelatih dan partner saling bertukar peran. Pelatih
menjadi partner, dan partner menjadi pelatih
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN

KELEBIHAN
1. meningkatkan kerjasama antar peserta didik
2. peer tutoring
3. meningkatkan pemahaman atas konsep dan/atau
proses pembelajaran
4. melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik
dengan teman sebangkunya

KEKURANGAN
1. waktu yang benar-benar memadai
2. Kesiapan peserta didik untuk menjadi pelatih dan
partner yang jujur dan memahami soal dengan baik
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI

HASIL BELAJAR TAKSONOMI HASIL BELAJAR KOGNITIF


Menurut Suprijono (2016: 5) Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari
ketermpilan. penerimaan stimulus eksternal oleh sensori,
penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi
hasil belajar adalah pencapaian prestasi belajar yang informasi hingga pemanggilan kembali informasi
didapat peserta didik setelah melakukkan kegiatan ketika diperlakukan untuk menyelesaikan masalah.
belajar mencakup ranah 3 ranah kemampuan yaitu Oleh karena belajar melibatkan otak maka
penilaian kognitif, afektif serta psikomotorik perubahan perilaku akibatnya jugaterjadi dalam
otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk
menyelesaikan masalah, oleh Purwanto (2016: 50)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HASIL BELAJARA
Beberapa faktor internal yang memengaruhi proses
belajar peserta didik menurut Aunurrohman dalam
(Priansa, 2017: 82), yaitu ciri khas/karakteristik
peserta didik, sikap terhadap belajar, motivasi
belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar,
menggali hasil belajar, rasa percaya diri, dan
kebiasaan belajar. Adapun faktor eksternal yang
memengaruhi hasil belajar peserta didik, yaitu guru,
lingkungan sosial, kurikulum, sarana dan prasarana.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KERANGKA PIKIR

Kelas Eksperimen
(diterapkan model
Hasil Belajar IPA
kooperatif tipe pair
check) Pengaruh Model
Pembelajaran
Pembelajaran IPA Kelas Kurangnya Variasi kooperatif tipe pair
VIII MTs Muallimin dalam penggunaan check terhadap hasil
Muhammadiyah Cabang model belajar IPA Kelas VIII
Makassar pembelajaran MTs muallimin
Muhammadiyah
Kelas Kontrol Cabang Makassar
(diterapkan metode
Hasil Belajar IPA
ceramah dan Tanya
jawab)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI

HIPOTESIS
𝐻𝑎 = Terdapat perbedaan terhadap hasil belajar IPA
antara kelas yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe pair check
dengan kelas yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional
𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil
belajar IPA antara kelas yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe pair check
dengan kelas yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional
BAB III
METODE PENELITIAN
• JENIS DAN LOKASI PENELITIAN
• DESAIN PENELITIAN
• VA R I A B E L P E N E L I T I A N
• D E F I N I S I O P E R A S I O N A L VA R I A B E L
• PROSEDUR PENELITIAN
• T E K N I K P E N G U M P U L A N D ATA
• T E K N I K A N A L I S I S D ATA
BAB III
METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN DESAIN PENELITIAN


Adapun jenis penelitian yang digunakan pada Desain penelitian yang digunakan pada penelitian
penelitian ini adalah True Eksperiment (Eksperimen ini adalah Posttes Only Control Group Design
sesungguhnya) dengan menggunakan dua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
R X O1
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian bertempat di MTs Muallimin R - O2
Muhammadiyah cabang Makassar
BAB III
METODE PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL


VARIABEL BEBAS VARIABEL BEBAS
Model pembelajaran kooperatif tipe pair check • Model pembelajaran kooperatif tipe pair check merupakan model
pembelajaran berpasangan. Model ini menerapkan pembelajaran
Model Konvensional
kooperatif yang menuntut kemandirian dan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan persoalan. Peserta didik dibentuk dalam sebuah
VARIABEL TERIKAT tim, didalam tim dibagi menjadi 2 pasangan yaitu pelatih dan partner,
Hadil belajar IPA partner mengerjakan soal yang diberi guru dan pelatih mengecek
kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evaluasi refleksi
• Model konvensional adalah suatu model pembelajaran dimana metode
yang digunakan adalah metode yang kurang bervariasi dan kurang
melibatkan seluruh peserta didik karena metode tersebut lebih
didominasi oleh guru

VARIABEL TERIKAT
Hasil belajar adalah skor total atau nilai yang diperoleh peserta didik setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check dan model
konvensional yang dilihat dari ranah kognitif
STUDI PENDAHULUAN

S T U D I L I T E R AT U R

P E N Y U S U N A N P E R A N G K AT
DA N I N S T R U M E N P E M B E L A J A R A N
PROSEDUR
UJI COBA INSTRUMEN
PENELITIAN
I M P L E M E N TA S I

T E K N I K P E N G U M P U L A N DATA

ANALISIS HASIL DAN


PENYUSUNAN LAPORAN
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


INSTRUMEN PENELITIAN VALIDITAS
Posttest (Penilaian Akhit) Arikunto (2014: 24) uji validitas
Tes posttest bertujuan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik setelah diajarkan model 𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
pembelajaran kooperatif tipe pair check dan model 𝛾𝑝𝑏𝑖 =
𝑆𝑡 𝑞
konvensional.

Jika Nilai 𝛾𝑝𝑏𝑖 (i) ≥ rtabel, item dinyatakan valid

Jika Nilai 𝛾𝑝𝑏𝑖 (i) <rtabel, item dinyatakan invalid atau Drop
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


RELIABILITAS
Untuk Perhitungan reliabilitas tes didekati dengan
rumus Kuder dan Richardson ( KR-20 dan KR-21),
Purwanto (2016: 169)

𝑛 𝑆 2 − σ 𝑝𝑞
𝑟𝑖𝑖 =
𝑛−1 𝑆2
rii = Reliabilitas instrumen
n = jumlah butir pertanyaan
S = Standar deviasi dari tes
S2 = Variansi total Instrumen dapat dikatakan mempunyai reliabilitas apabila nilai
p = Proporsi subjek yang menjawab betul kriteria soal yang digunakan dalam instrumen 0.6 sampai
q = Proporsi subjek yang menjawab salah (q=1 – p)
dengan 1.00
Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis Dekriftif
Dalam hal ini digunakan skor rata-rata, standar Sugiyono (2017: 58) Standar deviasi, dengan rumus:
deviasi, skor tertinggi (maksimum), skor terendah
(minimum), serta distribusi frekuensi hasil belajar σ𝑓 𝑥
2
peserta didik dalam ketiga aspek hasil belajar σ𝑓𝑖 𝑥𝑖2 − 𝑖𝑛 𝑖
s= 𝑛−1
Purwanto (2016: 201) Skor rata-rata diperoleh dari
persamaan: dengan:
σ𝑓𝑖 𝑥𝑖 s = standar deviasi
𝑋ത = xi = titik tengah kelas
σ𝑓𝑖 fi = skor rata-rata
dengan: n = banyaknya subjek penelitian
𝑥ҧ = skor rata-rata
𝑥i = tanda kelas interval
𝑓i = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas 𝑥i
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK ANALISIS DATA


Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik,
maka skor dikonversi dalam bentuk nilai dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑆
𝑁= × 100
𝑆𝐼

dengan:
N = Nilai peserta didik
SS = Skor hasil belajar peserta didik
SI = Skor ideal
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis Inteferensial
Uji Normalistik Uji Hipotesis
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui 𝐻𝑎 = Terdapat perbedaan terhadap hasil belajar IPA
apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau antara kelas yang diajar dengan model
tidak. Sujarweni (2014: 102) Untuk pengujian tersebut pembelajaran kooperatif tipe pair check
digunakan dengan rumus Chi- kuadrat yang dengan kelas yang diajar dengan model
dirumuskan sebagai berikut : pembelajaran konvensional
2
𝑓𝑖 − 𝑓ℎ 𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil
𝑥2 = ෍ belajar IPA antara kelas yang diajar dengan
𝑓ℎ
model pembelajaran kooperatif tipe pair check
Dengan dengan kelas yang diajar dengan model
𝑥 2 : Chi Kuadrat pembelajaran konvensional
𝑓𝑖 : frekuensi yang diobservasi Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≠ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑎 diterima, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑓ℎ : frekuensi yang diharapkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima, pada taraf signifikan ∝ = 0,05
BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis Inteferensial
Uji Perbedaan dua rata rata Sugiyono (2012: 181) Untuk menguji hipotesis diatas
digunakan uji t sebagai berikut:
𝐻𝑎 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻0 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2
𝑡=
1 1
𝑠 𝑛 +𝑛
Ha diterima bilamana – 𝑡(1−1/2𝛼) < 𝑡 < 𝑡(1−1/2𝛼) dimana 1 2
𝑡(1−1/2𝛼) diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf dimana:
signifikan 𝛼 = 0.05. Untuk harga t lainnya, Ha ditolak
pada taraf nyata 𝛼 = 0.05 atau H0 diterima. 𝑛1 − 1 𝑠1 2 + (𝑛2 − 1)𝑠2 2
𝑠=
𝑛1 + 𝑛2 − 2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai