Anda di halaman 1dari 32

 Nama : Nn.

Durotun
 Umur : 18 Tahun
 Alamat : Metroyudan
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Status Menikah : Belum menikah
 Nomor RM : 07-76-08
 KU :
“Mata sebelah kanan bengkak dan nyeri “
Pasien datang dengan keluhan mata
kanan bengkak, nyeri, dan terasa
mengganjal pada bagian atas. Keluhan
ini sudah terjadi sejak satu minggu yang
lalu. Pasien juga mengeluh silau jika
melihat cahaya matahari, serta pusing.
Gatal, belekan, cekot-cekot ,mata
berair. Pandangan yang menyempit
dan tersandung jika berjalan juga
disangkal oleh pasien.
 Sebelumnya pasien tidak pernah sakit
seperti ini. Pasien mempunyai riwayat
post trauma, yaitu terjatuh dari sepeda
motor satu minggu yang lalu, dengan
posisi jatuh terlungkup dan mengenai
daerah mata. Riwayat rawat inap
setelah kejadian post trauma selama
empat hari. Pasien mempunyai riwayat
cedera kepala ringan saat dirawat inap
di RST.
 Riwayat keluarga menderita penyakit
darah tinggi dan kencing manis
disangkal.Riwayat keluarga menderita
penyakit pada mata disangkal.
 Pasien adalah mahasiswi UMM, pasien
periksa ke poli dengan biaya
ditanggung sendiri.
 Status Umum
› Kesadaran : Compos mentis
› Aktivitas : Normoaktif
› Kooperatif : Kooperatif
› Status gizi : Baik

 Vital Sign
› TD : 120/80 mmHg
› Nadi : 80 x/menit
› RR : 24 x/menit
› Suhu : 36,80
OCULUS DEXTER (OD) PEMERIKSAAN OCULUS SINISTER (OS)

6/6 Visus 6/6


Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoreksi
Gerak bola mata normal, Gerak bola mata normal,
enoftalmus (-), eksoftalmus (-), Bulbus okuli enoftalmus (-), eksoftalmus (-),
strabismus (-) strabismus (-)

Edema (+), hiperemis (-), nyeri Edema (-), hiperemis(-), nyeri


tekan (+), Palpebra tekan (-), blefarospasme (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus lagoftalmus (-),
(-), ektropion (-),
ektropion (-), entropion (-), hematoma (-),
entropion (-), hematoma (+), tanda KDRT (-)
tand KDRT (-)
Edema (-),injeksi Edema (-),injeksi
konjungtiva (-), injeksi siliar Konjungtiva konjungtiva (-), injeksi siliar
(-), bangunan patologis (-), (-), bangunan patologis (-),
infiltrat (-), perdarahan infiltrat (-), perdarahan
subkonjungtiva (+) subkonjungtiva (-)

Warna putih dan Sklera Warna putih dan tidak ikterik


tidak ikterik

Bulat, edema (-), Kornea Bulat, edema (-),


infiltrat (-), sikatriks (-) infiltrat (-), sikatriks (-)

Jernih,kedalaman cukup, Camera Oculi Anterior Jernih, kedalaman cukup,


hipopion (-), hifema (-) (COA) hipopion (-), hifema (-)
warna hitam, edema (-), warna hitam, edema (-),
sinekia (-), atrofi (-) Iris sinekia (-), atrofi (-)

Reguler ,letak sentral, reguler , letak sentral,


diameter: ± 3mm, Pupil diameter: ± 3mm,
refleks refleks pupil: +/+
pupil : +/+
Jernih, dislokasi (-) Lensa Jernih, dislokasi (-)

Jernih Corpus Vitreum Jernih

Tidak ditemukan kelainan Funduskopi Tidak ditemukan kelainan

+ Cemerlang Fundus Refleks + cemerlang

Normal TIO Normal

Epifora (-),lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Epifora (-),lakrimasi (-)

Tidak dilakukan Tes Konfrontasi Tidak dilakukan


1. Trauma tumpul pada mata
2. Palpebral Hematoma
3. Subconjungtival bleeding
4. Trauma tumpul pada kornea
5. Trauma tumpul uvea
6. Trauma tumpul COA (Camera Occuli
Anterior)
7. Trauma tumpul pada lensa
8. Trauma tumpul retina dan koroid
 OD Trauma tumpul mata
 OD palpebral hematoma
 OD subconjungtival bleeding
 Terapi medikamentosa:
Topikal:
- Tobroson  4x1 tts
Oral:
- Plasminex tablet  3x1 tablet
 Operatif : -
 Resep kacamata : -
 (OD) (OS)
 Quo Ad Visam : Ad bonam Ad bonam
 Quo Ad Sanam : Ad bonam Ad bonam
 Quo Ad Functionam : Ad bonam Ad bonam
 Quo Ad Kosmetikam: Ad bonam Ad bonam
 Quo Ad Vitam : Ad bonam Ad bonam
 Trauma mata adalah tindakan sengaja
maupun tidak yang menimbulkan
perlukaan mata. Trauma mata
merupakan kasus gawat darurat mata.
Perlukaan yang ditimbulkan dapat
ringan sampai berat atau menimbulkan
kebutaan bahkan kehilangan mata.
 MEKANIK
 KIMIA
 FISIK
 Trauma tumpul pada mata sering terjadi,
misalnya terkena pukulan atau bola
sewaktu olah raga, terjatuh pada
daerah wajah, bola pingpong atau kock
badminton
 Kelainan mata akibat trauma mata,
tergantung dari :
- jenis benda yang mengenainya
- besar atau kecinya kekuatan trauma.
 Trauma pada mata dapat mengenai
jaringan di bawah ini secara terpisah
atau menjadi sebuah gabungan trauma
jaringan mata. Trauma dapat mengenai
jaringan mata seperti kelopak mata,
konjungtiva, kornea, uveitis, lensa, retina,
papil saraf optic, dan orbita.
 Trauma yang melibatkan kelopak mata
dan daerah periorbital biasanya
disebabkan oleh trauma tumpul atau
trauma tembus pada wajah. Trauma ini
dapat menyebabkan kerusakan mulai
dari hematom, abrasi kulit ringan, hingga
kasus kompleks seperti kehilangan
sebagian besar jaringan dan fraktur
pada tulang kranial.
 Hematoma palpebra merupakan pembengkakan
atau penimbunan darah di bawah kulit kelopak
akibat pecahnya pembuluh darah palpebra.
 Pada hematoma palpebra yang dini dapat
diberikan kompres dingin untuk menghentikan
perdarahan dan menghilangkan rasa sakit. Bila telah
lama, untuk memudahkan absorpsi darah dapat
dilakukan kompres hangat pada palpebra.
 Adanya defek kelopak mata harus
dilakukan penutupan langsung jika
memungkinkan, karena hal ini dapat
memberikan hasil fungsional dan kosmetik
yang paling baik.
 Penatalaksanaan luka pada kelopak mata
harus dibersihkan dengan normal saline,
diberikan antibiotik, dan tutup steril. Jika
ada jaringan yang terlepas segera di
bersihkan. Pada kelopak mata memiliki
vaskularisasi sangat baik sehingga nekrosis
iskemik jarang terjadi.
 Edema Konjungtiva
 Hematoma Subkonjungtiva
 Jaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir
dapat menjadi kemotik akibat trauma tumpul.
Bila kelopak terpajan ke dunia luar dan
konjungtiva secara langsung kena angin tanpa
dapat mengedip, maka keadaan ini telah
dapat mengakibatkan edema pada
konjungtiva.
 Pada edema konjungtiva dapat diberikan
dekongestan untuk mencegah pembendungan
cairan di dalam selaput lendir konjungtiva. Pada
kemotik konjungtiva berat dapat dilakukan insisi
sehingga cairan konjungtiva kemotik keluar
melalui insisi tersebut.
 Hematoma subkonjungtiva terjadi akibat
pecahnya pembuluh darah yang terdapat
pada / atau di bawah konjungtiva, seperti
arteri konjungtiva dan arteri episklera.
 Pasien dengan perdarahan subkonjungtiva
dapat dilakukan kompres hangat.
Perdarahan ini akan hilang dalam 1-2
minggu tanpa diobati, karena diabsorpsi
kembali.
 Edema kornea
 Abrasi dan erosi kornea
 TRAUMA TUMPUL LENSA
 TRAUMA TUMPUL IRIS
 TRAUMA TUMPUL RETINA
 TRAUMA TUMPUL KOROID
 TRAUMA TUMPUL SARAF OPTIK

Anda mungkin juga menyukai