TUJUAN

• SETELAH MEMPELAJARI BAHAN AJAR INI,

PESERTA DIHARAPKAN MAMPU :
1. Menguji baterai dengan prosedur yang benar,
2. Melepas dan mengganti baterai dengan
prosedur yang benar,
3. Memelihara baterai dan mengisi baterai dengan
metode yang benar,
4. Melakukan bantuan starter (jum starting) dengan
prosedur yang benar
 FUNGSI
 Baterai adalah alat elektro-kimia
yang dibuat untuk mensuplai
listrik ke sistem starter, sistem
pengapian dan komponen-
komponen kelistrikan lainnya.
Apabila kita amati lebih detail lagi maka, fungsi Baterai
adalah :

1) Saat mesin mati sebagai sumber energi

untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, dsb.
2) Saat starter untuk mengidupkan sistem
starter
3) Saat mesin hidup sebagai stabiliser
suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber
dari alternator.
FUNGSI BATERAI PADA KENDARAAN
 TIPE BATERAI

• BERDASARKAN FUNGSINYA BATERAI

DIBEDAKAN MENJADI :
1. Primer, yaitu baterai yang dapat disimpan dan
menghasilkan energi listrik tetapi, tidak dapat diisi
kembali,
2. Sekunder, yaitu baterai yang dapat disimpan dan
menghasilkan energi listrik serta dapat diisi
kembali.
 BERDASARKAN KONSTRUKSINYA BATERAI
DIBEDAKAN MENJADI :

1. Kering, yaitu baterai yang tidak menggunakan

cairan elektrolit dalam pengoperasiannya,

2. Basah, yaitu baterai yang menggunakan cairan

elektrolit dalam proses pengoperasiannya.
► BERDASARKANTEGANGANNYA BATERAI
DIBEDAKAN MENJADI :

1. 6 Volt, yaitu baterai yang jumlah selnya hanya 3,

2. 12 Volt, yaitu baterai yang mempunyai jumlah

sel hingga 6.
 SISTEM STARTER

 DAPAT DIBEDAKAN ATAS 2 MACAM :

1. SISTEM STARTER MEKANIK
2. SISTEM STARTER MOTOR LISTRIK
 SISTEM STARTER MOTOR LISTRIK

 DIBEDAKAN ATAS 2 TIPE :

1. SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL
2. SISTEM STARTER TIPE REDUKSI
KONSTRUKSI TIPE KONVENSIONAL
MAGNETIC SWITCH (SOLENOID)
YOKE DAN POLE CORE
FIELD COIL AND POLE SHOES
ARMATURE
BRUSH ATAU SIKAT
ARMATURE BRAKE
DRIVE LEVER
STARTER CLUTCH
 CARA KERJA MOTOR STARTER
TIPE KONVENSIONAL
1. KUNCI KONTAK PADA POSISI START
ALIRAN ARUS
 CARA KERJA MOTOR STARTER
TIPE KONVENSIONAL

2. PADA SAAT PINION BERKAITAN PENUH

ALIRAN ARUS
 CARA KERJA MOTOR STARTER
TIPE KONVENSIONAL

3. PADA SAAT SWITCH KE POSISI OFF

ALIRAN ARUS
KONSTRUKSI MOTOR STARTER
TIPE REDUKSI
MOTOR DAN REDUCTION GEAR
STARTER CLUCTH REDUKSI
SAAT STARTER BEKERJA
SAAT ENGINE SUDAH HIDUP
SAKELAR MAGNET
CARA KERJA TIPE REDUKSI

1. KUNCI KONTAK PADA POSISI START

ALIRAN ARUS
CARA KERJA TIPE REDUKSI

2. PINION DAN RING GEAR BERHUBUNGAN

ALIRAN ARUS
CARA KERJA TIPE REDUKSI

3. KUNCI KONTAK PADA POSISI OFF

MENGETES KEMAMPUAN KERJA STARTER DENGAN
MENGGUNAKAN AMPERMETER
 NILAI PENGETESAN

JENIS-JENIS MESIN PENGGUNAAN

ARUS
1. MESIN-MESIN KECIL 100-150 A

2. MESIN-MESIN SEDANG 125-175 A

3. MESIN-MESIN BERAT 175-300 A

PENGETESAN DENGAN MENGGUNAKAN
HIGH DISCHARGE TESTER
PEMERIKSAAN MAGNETIC SWITCH

PEMERIKSAAN PLUNGER
PEMERIKSAAN PULL-IN DAN HOLD-IN COIL
MEMBONGKAR MOTOR STARTER
TIPE KONVENSIONAL
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN MOTOR STARTER

MEMERIKSA POROS ARMATURE DAN BANTALAN

PEMERIKSAAN KOMUTATOR

MEMERIKSA RUN OUT

PEMERIKSAAN KOMUTATOR

MENGUKUR DIAMETER KOMUTATOR

PERBAIKAN KOMUTATOR

MEMBERSIHKAN KOMUTATOR
PEMERIKSAAN ARMATURE

MEMERIKSA CONTINUITY
PENGETESAN ARMATURE

MENGETES HUBUNGAN SINGKAT (SHORT CIRCUIT)

PEMERIKSAAN FIELD COIL

MEMERIKSA HUBUNGAN MASSA (GROUND CIRCUIT) DAN PUTUS (OPEN CIRCUIT)

PEMERIKSAAN SIKAT

MENGUKUR PANJANG SIKAT

PEMERIKSAAN SIKAT

MEMERIKSA PEGAS DAN DUDUKAN SIKAT

PEMERIKSAAN KOPLING STARTER
MERAKIT MOTOR STARTER
PEMERIKSAAN TEGANGAN KERJA
MOTOR STARTER
PEMERIKSAAN KERUGIAN TEGANGAN
(VOLTAGE DROP)
PENGETESAN MOTOR STARTER
SETELAH DIRAKIT