Anda di halaman 1dari 73

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI

PELAKU PENGADAAN BARANG JASA


PEMERINTAH
PENYELESAIAN PERMASALAHAN KONTRAK
SESUAI
PERPRES 54 TAHUN 2010 BESERTA PERUBAHANNYA

SOFIFI , 4 - 5 JUNI 2014


Curriculum Vitae
Mulyati Zamzami, S.E., M.Acc
0813 9323 5551
moelyatizamzami@yahoo.com
moelyatizamzami@p3i.org.id

FE UNS, (1997)
MAKSI UGM, (2008)
Program Doktor Ilmu Ekonomi UNS, sejak 2011

Project Manager pada Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (2012)


 Instruktur Nasional PBJ LKPP

2
3

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa


oleh Kementerian / Lembaga / Satuan Kerja
Perangkat Daerah / Institusi lainnya
(K/L/D/I) yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan
memperoleh barang/jasa
4
Kedudukan Pengadaan dalam Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan

Perencanaan (Planning)

Pemrograman (Programming)

Penganggaran (Budgeting)

Pengadaan (Procurement)

Pelaksanaan kontrak dan pembayaran


(Contract Implementation and payment)
Penyerahan pekerjaan/barang (Handover)

Pemanfaatan dan pemeliharaan


(Operation and maintenance)
5
Garis Besar Proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
6
Garis Besar Proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia

1.Perencanaan Umum (identifikasi kebutuhan,


anggaran, pemaketan, cara pengadaan,
organisasi, KAK)
2.Perencanaan Pelaksanaan Pengadaan (menyusun
spesifikasi teknis, dan rancangan kontrak)
3.Perencanaan Pemilihan (pengkajian ulang paket
dan jadwal, pemilihan sistem pengadaan,
penetapan metode penilaian kualifikasi,
penyusunan jadwal pelelangan, penyusunan dok.
pengadaan)
7
Garis Besar Proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
8
Garis Besar Proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
Manajemen Kontrak

 Pra Const Meet  Contr Drawing  As-Built Drawing


 Shop Drawing  MC …  MC Akhir
 MC Nol  Amandemen …
 Amandemen 1

Penyesuaian Disain (Gambar & Spesifikasi Terhadap


Kondisi Lapangan

Kontrak Final Kontrak


PARA PIHAK PBJP
Pengguna Anggaran/
ULP/ Pejabat
KPA
Pengadaan

PPHP
PPK

10
11
PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG
JASA PEMERINTAH

Perangkat organisasi Pengguna Anggaran/Kuasa


Pengguna Anggaran Pengangkatan dan
ULP mengacu kepada
pemberhentian Pejabat
peraturan perundang-
tidak terikat tahun
undangan di bidang
mengangkat anggaran
kelembagaan

Unit Layanan
Panitia Penerima Hasil
Pengadaan/Pejabat Pejabat Pembuat Komitmen
Pekerjaan
Pengadaan

Proses Pemilihan dan


Kontrak dan Pelaksanaan Hasil Pekerjaan
Penetapan

Penyedia
Barang/Jasa
I. FAKTA:

 APBN Thn 2010 sebesar Rp. 1.047 Triliun;


 Sekitar 30 % (Rp 300 Triliun) dialokasikan u/ belenja
barang & modal melalui pengadaan barang/jasa
Pemerintah.
 Sekitar 80 % Kasus Koruspi temuan KPK terkait dengan
pengadaan barang/jasa Pemerintah.
 Seluruh BUMN yang mengelola uang Negara sekitar Rp
170 Triliun Belum menerapkan proses pengadaan
barang/jasa Perpres n0 54 tahun 2010 beserta
perubahannya

Aturan Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


Belum Mampu Menghasilkan Efisiensi & Efektivitas
Penggunaan Keuangan Negara/Daerah
III. Aspek Hukum Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah

Persiapan Surat Penandatangan Berakhirnya


Penunjukan Kontrak Kontrak
Penyedia Barang/
Jasa (SPPBJ)

HAN H. Perdata

H. Pidana/Hukum Persaingan Usaha


IV. Tata Cara Pengadaan
A. Swakelola

B. Melalui Penyedia Barang/Jasa :

1. Pelelangan/Seleksi Umum
2. Pelelangan Terbatas
3. Pelelangan/Seleksi Sederhana
4. Penunjukan Langsung
5. Kontes/ Sayembara
6. Pengadaan Langsung
V. Proses Pengadaan Melalui Penyedia Barang/Jasa

A. Perencanaan Pengadaan
1. Perencanaan kegiatan
2. Penyusunan RAB

B. Tahap Persiapan :
1. Pemaketan pekerjaan
2. Penyusunan spesifikasi teknis
3. Penyusunan HPS.
4. Penyusunan jadwal pengadaan
5. Penyusunan dokumen pengadaan
V. Proses Pengadaan Melalui Penyedia Barang/Jasa
(Lanjutan)

C. Pemilihan/Seleksi Penydia Barang/Jasa


1. Pengumuman
2. Penilaian kaulifikasi (Untuk prakualifikasi)
3. Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang
4. Penjelasan
5. Pemasukan penawaran
6. Pembukaan dan evaluasi penawaran
7. Pembuktian kualifikasi
8. Usulan dan penetapan pemenang
9. Pengumuman pemenag
10. Masa Sanggah
11. SPPBJ
V. Proses Pengadaan Melalui Penyedia Barang/Jasa
(Lanjutan)

d. Kontrak
1. Penyusunan dan penandatangan kontrak
2. Pelaksanaan kontrak
3. Perubahan kontrak (addendum/amandemen)
4. Pembayaran
5. Serah terima pekerjaan
VI. Penyebab Terjadinya Penyimpangan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
1. Sistem perencanaan anggaran yang kurang
tepat dan tidak realistis;

2. Niat dari para pelaksana pengadaan;

3. Adanya tekanan dari pihak luar kepada


pelaksana pengadaan dari luar.
VII. PELAKU PENYIMPANGAN

1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);


2. Panitia/Pejabat Pengadaan/Anggota Unit Layanan Pengadaan;
3. Panitia Penerima/Pemeriksa Barang;
4. Bendahara;
5. Penyedia Barang/Jasa;
6. Pejabat Atasan Pelaksana Pengadaan;
7. Anggota Dewan.

Pelaku penyimpangan biasanya dilakukan secara jama'ah (bersama-sama).


VIII. MODUS-MODUS PENYIMPANGAN
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
A. TAHAP PERENCANAAN PENGADAAN
1. Modus :

a. Perencanaan kegiatan/proyek yang amburadul/sembarangan;


b. Perencanaan kegiatan/proyek tidak sesuai dengan kebutuhan;
c. Perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan/proyek yang tidak
logis/realistis;
d. Perencanaan biaya/HPS kegiatan/proyek yang dimark-up;
e. Perencanaan kegiatan/proyek sudah diarahkan kepada
produk/perusahaan tertentu
A. TAHAP PERENCANAAN PENGADAAN
(LANJUTAN)
2. Bukti/Tanda Penyimpangan :
a. Tidak ada dokumen perencanaan : FS atau Kerangka Acuan
Kerja;
b. Tidak ada analisis kebutuhan;
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan terlalu cepat yang secara
logika kegiatan/proyek tidak akan selesai (Kegiatan yang
didanai dari APBN/APBD Perubahan);
d. Penyusunan RAB/HPS kegiatan/proyek yang tidak ada data
pendukungnya;
e. Spesifikasi teknis sudah diarahkan kepada produk/perusahaan
tertentu.
B. PERSIAPAN PENGADAAN
1. Modus :
a. Penyusunan spesifikasi/gambar yang sudah diarahkan kepada
satu merk/produk tertentu;
b. Penyusunan persyaratan penyedia barang/jasa yang
diskriminatif (membatasi peserta);
c. Pemilihan sistem pengadaan (metoda pemilihan, metoda
penyampaian dokumen, metoda evaluasi, jenis kontrak) yang
sudah diarahkan pada satu penyedia barang/jasa;
d. Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan yang terlalu cepat;
e. Pemecahan paket pengadaan dengan tujuan menghindari
pelelangan;
f. Penyatuan beberapa paket pekerjaan untuk membatasi peserta
pelelangan;
g. Dokumen pengadaan yang tidak lengkap dan tidak disahkan oleh
PPK.
B. TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN
(LANJUTAN)
2. Peraturan yang dilanggar
a. Lampiran I Bab I Huruf F.1.f.7) Keppres No. 80 Tahun 2003;
b. Pasal 3 dan 14 Keppres No. 80 Tahun 2003 ;
c. Pasal 17, 18, 19, 21, 22, 30, dan Lampiran I Bab I Keppres No.
80 Tahun 2003;
d. Lampiran I Bab I huruf D Keppres No. 80 Tahun 2003;
e. Lampiran I Bab I huruf A.1.a. Keppres No. 80 Tahun 2003;
f. Lampiran I Bab I huruf F Keppres No. 80 Tahun 2003.
B. TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN
(LANJUTAN)
3. Bukti/Tanda Penyimpangan :
a. Spesifikasi sudah menyebut atau mengarah pada merk/produk
tertentu;
b. Beberapa persyaratan penyedia barang/jasa yang diskriminasi
atau diarahkan kepada perusahaan tertentu;
c. Metoda pemilihan diarahkan supaya dapat dilaksanakan dengan
Penunjukan Langsung (PL), metoda evaluasi diarahkan dengan
menggunakan sistem nilai, jenis kontrak diarahkan dengan
kontrak lum sum yang seharusnya harga satuan;
d. Dokumen pengadaan tidak sesuai standar dan tidak ada
pengesahan dari PPK.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
1. Tahap Pengumuman
a. Modus
1) Tidak mengumumkan rencana pengadaan di awal tahun
anggaran setelah dok anggaran disahkan;
2) Tidak mengumumkan proses pelelangan/seleksi penyedia
barang/jasa;
3) Mengumumkan proses pelelangan/seleksi penyedia tetapi
pengumumannya palsu;
4) Mengumumkan proses pelelangan/seleksi hanya proforma
saja;
5) Memalsu pengumuman pelelangan/seleksi
6) Isi pengumuman pelelangan/seleksi tidak lengkap.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
1. Tahap Pengumuman
a. Modus
1) Tidak mengumumkan rencana pengadaan di awal tahun
anggaran setelah dok anggaran disahkan;
2) Tidak mengumumkan proses pelelangan/seleksi penyedia
barang/jasa;
3) Mengumumkan proses pelelangan/seleksi penyedia tetapi
pengumumannya palsu;
4) Mengumumkan proses pelelangan/seleksi hanya proforma
saja;
5) Isi pengumuman pelelangan/seleksi tidak lengkap.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
1. Tahap Pengumuman
b. Peraturan yang dilanggar :
1) Pasal 4 Perpres No. 8 Tahun 2006 Tentang Perubahan
Keempat Atas Keppres No. 80 Tahun 2003;
2) Pasal 17, 20A, 22, 25 A Perpres No. 8 Tahun 2006;
3) Lampiran I Bab II Huruf A, angka 1.a Keppres No. 80 Tahun
1003;
4) lengkap.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
1. Tahap Pengumuman
c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Tidak ada pengumuman rencana pengadaan;
2) Tidak ada pengumuman pelelangan/seleksi penyedia
barang/jasa;
3) Pengumuman pelelangan/seleksi palsu;
4) Surat kabar tempat pengumuman salah;
5) Isi pengumuman pelelangan/seleksi tidak lengkap.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
2. Tahap Penjelasan
a. Modus
1) Penjelasan yang sangat singkat dan peserta dibatasi
mengajukan pertanyaan;
2) Membuat kesepakatan yang melanggar prosedur;
3) Mengubah dokumen pengadaan tanpa addendum dokumen
dan pengesahan dari PPK.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
2. Tahap Penjelasan
b. Peraturan yang dilanggar :
1) Lampiran I Bab II huruf A angka 1.d Keppres No. 80 Tahun
2003
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
2. Tahap Penjelasan
c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Bukti dan pengakuan peserta pengadaan yang hadir dalam
acara penjelasan;
2) Isi Berita Acara Penjelasan (BAP) dan addendum dokumen
yang melanggar prosedur;
3) Tidak ada addendum dan pengesahan addendum sebagai
bukti ada perubahan isi dokumen pengadaan.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
3. Tahap Penyampaian Dokumen Penawaran

a. Modus
1) Memperpanjang waktu batas akhir pemasukan penawaran
steelah batas akhir pemasukkan penawaran;
2) Menerima penawaran yang terlambat.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
3. Tahap Penyampaian Dokumen Penawaran
b. Peraturan yang dilanggar :
1) Lampiran I Bab II huruf A angka 1.e Keppres No. 80 Tahun
2003
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
3. Tahap Penyampaian Dokumen Penawaran

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Bukti dan pengakuan peserta pengadaan yang hadir dalam
acara penjelasan;
2) Isi Berita Acara Penjelasan (BAP) dan addendum dokumen
yang melanggar prosedur;
3) Tidak ada addendum dan pengesahan addendum sebagai
bukti ada perubahan isi dokumen pengadaan.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
4. Tahap Evaluasi Penawaran
a. Modus
1) Evaluasi penawaran tidak sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen pengadaan;
2) Panitia menambah, mengurangi, mengubah dokumen
pengadaan khusunya kriteria evaluasi;
3) Panitia meluluskan penawaran yang semestinya tidak lulus
dan sebaliknya;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
4. Tahap Evalasi Penawaran
b. Peraturan yang dilanggar :
1) Lampiran I Bab II Huruf A angka 1.f Keppres No. 80 Tahun
2003;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
4. Tahap Evaluasi Penawaran
c. Bukti/Tanda Penyimpangan

1) Ketidaksesuaian hasil evaluasi (Berita Acara Evaluasi) dengan


dokumen pengadaan;
2) Adanya perubahan kriteria evaluasi tidak sesuai dengan yang
tertulis dalam dokumen pengadaan.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
5. Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi

a. Modus
1) Evaluasi penawaran tidak sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen pengadaan;
2) Panitia menambah, mengurangi, mengubah dokumen
pengadaan khusunya kriteria kualifikasi;
3) Panitia meluluskan penawaran yang semestinya tidak lulus
kualifikasi dan sebaliknya;
4) Panitia tidak melakukan pembuktian kualifikasi secara
nyata;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
5. Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi
b. Peraturan yang dilanggar :
1) Lampiran I Bab II Huruf A angka 1.g Keppres No. 80 Tahun
2003;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
5. Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi

c. Bukti/Tanda Penyimpangan

1) Ketidaksesuaian hasil evaluasi (Berita Acara Evaluasi) dengan


dokumen kualifikasi;
2) Adanya perubahan kriteria kualifikasi tidak sesuai dengan yang
tertulis dalam dokumen kualifiaksi.
3) Tidak ada berita acara pembuktian kualifikasi.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
6. Tahap Berita Acara Evaluasi dan Penetapan
Pemenang
a. Modus
1) Isi berita acara evaluasi tidak jelas dan lengkap;
2) Penetapan pemenang oleh PPK tidak sesuai dengan hasil
evaluasi dari panitia pengadaan;
3) Penetapan pemenang lelang bukan penawaran yang
terendah responsip.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
6. Tahap Berita Acara Evaluasi dan Penetapan
Pemenang
b. Peraturan yang dilanggar :

1) Lampiran I Bab II Huruf A angka 1.h. dan i Keppres No. 80


Tahun 2003;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
6. Tahap Berita Acara Evaluasi dan Penetapan
Pemenang
c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Ketidaksesuaian hasil evaluasi (Berita Acara Evaluasi) dengan
dokumen kualifikasi;
2) Adanya perubahan kriteria kualifikasi tidak sesuai dengan yang
tertulis dalam dokumen kualifiaksi.
3) Tidak ada berita acara pembuktian kualifikasi.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
7. Tahap Pengumuman Pemenang dan Sanggahan

a. Modus
1) Pengumuman pemenang ditunda-tunda tidak sesuai
jadwal;
2) Pengumuman pemenang yang tidak lengkap/jelas;
3) Tidak merespon sanggahan dari peserta;
4) Menjawab sanggahan sembarangan (hanya sebagai
proforma saja).
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
7. Tahap Pengumuman Pemenang dan Sanggahan

b. Peraturan yang dilanggar :

1) Lampiran I Bab II Huruf A angka 1.j. dan k Keppres No. 80


Tahun 2003;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
7. Tahap Pengumuman Pemenang dan Sanggahan

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Tanggal pengumuman pemenang tidak sesuai jadwal;
2) Isi pengumuman pemenang tidak sesuai dengan ketentuan;
3) Tidak ada jawaban sanggahan;
4) Isi jawaban sanggahan sembarangan (tidak ada dasarnya).
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
7. Tahap Penandatanganan Kontrak

a. Modus
1) Penandatanganan kontrak yang ditunda-tunda;
2) PPK tidak mau menandatangani kontrak dengan alasan
tidak jelas;
3) Isi kontrak tidak sesuai dengan drfat kontrak yang ada
dalam dokumen pengadaan.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
7. Tahap Penandatanganan Kontrak

b. Peraturan yang dilanggar :


1. Lampiran I Bab II Huruf A angka 1.n Keppres No. 80 Tahun
2003;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
7. Tahap Penandatanganan Kontrak

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Tanggal tanda tangan kontrak tidak sesuai dengan jadwal;
2) Pembatalan SPPBJ dan kontrak tidak ditandatangani;
3) Isi kontrak tidak sesuai dengan drat kontrak yang telah
ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
8. Proses Pemilihan/Seleksi Langsung

a. Modus
1) Kriteria pemilihan/seleksi langsung tidak sesuai dengan
ketentuan;
2) Proses pemilihan/seleksi langsung tidak sesuai dengan
ketentuan;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
8. Proses Pemilihan/Seleksi Langsung

b. Peraturan yang dilanggar :

1) Pasal 17 dan Pasl 22 Keppres No.80 Tahun 2003


2) Lampiran I Bab II Huruf A angka 3 Keppres No. 80 Tahun
2003;
Proses Pemilihan Langsung
1. Kriteria Pemilihan/Seleksi Langsung Pasal 17 dan 22 dapat dilakukan untuk
pekerjaan dengan nilai s.d Rp. 100 juta.

2. Lampiran I Bab I Huruf 3 : Proses Pemilihan Langsung tahapannya sebagai


berikut:
1) Pengumuman prakualifikasi di papan pengumuman resmi.
2) Pendaftaran dan pengambilan dokumen prakualifikasi.
3) Evaluasi prakualifikasi dan pengumuman hasil prakualifikasi.
4) Undangan permintaan penawaran.
5) Pemasukkan dan pembukaan penawaran.
6) Evaluasi.
7) Penetapan pemenang.
8) Sanggahan dan Pengaduan.
8) SPPBJ dan tanda tangan kontrak. .
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
8. Tahap Pemilihan/Seleksi Langsung

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Pemilihan/Seleksi Langsung untuk pekerjaan diatas 100 juta.;
2) Proses pemilihan/seleksi langsung tidak sesuai prosedur.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
9. Proses Penunjukan Langsung (PL)

a. Modus
1) Kriteria PL tidak sesuai dengan ketentuan;
2) Proses PL tidak sesuai dengan ketentuan;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
9. Proses Penunjukan Langsung (PL)

b. Peraturan yang dilanggar :

1) Pasal 17 dan Pasl 22 Keppres No.80 Tahun 2003


2) Lampiran I Bab II Huruf A angka 4 Keppres No. 80 Tahun
2003;
Proses Penunjukan Langsung

Proses Penunjukan Langsung (PL)


Lampiran I Bab I Huruf A, angka 4 :
tahapannya sebagai berikut:

1) Undangan dan penyampaian dokumen PL.


2) Penjelasan dokumen PL.
3) Pemasukan, pembukaan dan evaluasi dokumen penawaran.
4) Penetapan PL.
5) Pengumuman hasil PL di papan pengumuman resmi.
6) Pengaduan.
7) SPPBJ dan tanda tangan kontrak
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
9. Tahap Penunjukan Langsung

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) PL tidak sesui dengan kriteia yang ditetapkan ;
2) Proses PL tidak sesuai prosedur.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA
10. Pelaksanaan Kontrak

a. Modus
1) Seluruh pelaksanaan pekerjaan dialihkan kepada pihak lain;
2) Pengalihan sebagian pekerjaan melalui sub kontraktor yang tidak ijin dan sesuai
dengan kontrak;
3) Pembayaran tidak sesuai pretasi kerja dan tidak sesuai dengan kontrak;
4) Pembayaran tidak dipotong prosi uang muka yang telah dibayar;
5) PPK memperpanjang kontrak padahal keterlabatan pekerjaan karena kesalahan dari
Penyedia Barang/Jasa;
6) PPK tidak memberikan sanksi denda kepada penyedia yang terlambat melaksanakan
pekerjaaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa;
7) PPK tidak memutus kontrak dan tidak memberikan sanksi kepada penyedia yang tidak
mampu menyelesaiakan pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam kontrak;
8) Serah terima hasil pekerjaan tanpa dilakukan pengecekan spesifikasi dan jumlah
barang/jasa apakah sudah sesuai dengan kontrak atau tidak.
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
9. Proses Penunjukan Langsung (PL)

b. Peraturan yang dilanggar :

1) Pasal 32 dan Lampiran I Bab II Huruf D angka 2.e Keppres


No. 80 Tahun 2003;
2) Pasal 33 dan lampiran I Bab II hurf D angka 1.f ;
3) Pasal 35, 36, dan 37;
C. PROSES PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA (LANJUTAN)
9. Tahap Penunjukan Langsung

c. Bukti/Tanda Penyimpangan
1) Bukti lapangan yang mengerjakan ternyata bukan perusahaan yang ditunjuk sebagai
pemenang lelang;
2) Tidak ada ijin dari PPK tentang pengalihan sebagai pekerjaan kepada pihak lain;
3) Kwitansi pembayaran tidak cocok dengan laporan pelaksanaan pekerjaan;
4) Tidak ada bukti pemotongan pembayaran untuk uang muka;
5) PPK tidak memberikan sanksi denda sebesar 1/00 per hari keterlambatan dari nilai kontrak;
6) Tidak ada pemutusan kontrak dan PPK tidak menyita jaminan pelaksanaan dan tidak
memberikan sanksi denda sebesar 1/00 per hari keterlambatan dari nilai kontrak;
7) Berita acara serah terima hasil pekerjaan tidak sesuai dengan fakta dan tidak sesuai dengan
kontrak.
1. MODUS

Proses pemilihan penyedia barang, peralatan dan tenaga ahli dalam kegiatan swakelola
t dilakukan melalui Penunjukan Langsung tyang seharusnya melalui pelelangan/seleksi
umum.
2. Peraturan yang dilanggar

Lampiran I Bab III Keppres No. 80 Tahun 2003


3. Bukti/Tanda Penyimpangan :

Tidak ada bukti pertangungjawaban proses pelelangan/seleksi umum untuk pengadaan


barang/alat/jasa tenaga ahli dalam kegiatan swakelola
IX.Solusi Pemecahan Masalah

1. Perencanaan kegiatan/pengadaan harus dibuat secara cermat dan sesuai


dengan kebutuhan.

2. Sinkronisasi pengaturan pusat dengan pengaturan daerah dan pengaturan


sektoral.

3. Peningkatan pemahaman pengadaan untuk seluruh pejabat pelaksana


pengadaan (Pimpinan, PPK, Panitia/pejabat pengadaan).

4. Menolak dan menghindari segala jenis intervensi dalam proses


pengadaan.

5. Menghilangkan niat para pejabat pelaksana pengadaan untuk


menyimpangi ketentuan pengadaan.

6. Memperluas persaiangan sehat dalam pengadaan melalui pengadaan


secara elektronik.
X. Peran LKPP Dalam Pencegahan Penyimpangan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

1. LKPP menyusun kebijakan di bidang pengadaan : RUU Pengadaan, Perpres pengadaan, dan Manual
proses pengadaan.

2. Pengembangan SDM di bidang pengadaan : sertifikasi ahli pengadaan, pengembangan kurikulum dan
lembaga pelatihan pengadaan,

3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan serta pengembangan E-procurement.

4. Memberikan bimbingan, advokasi, dan pemberian pendapat, rekomendasi, dan koreksi dalam proses
pengadaan barang/jasa meliputi :
a. Bimbingan teknis persiapan dan pelaksanaan pengadaan.
b. Pendampingan proses pengadaan.
c. Pemberian pendapat, rekomendasi dan koreksi terkait sanggah banding dan pengaduan dalam proses
pelaksanaan pengadaan.
d. Pemberian pendapat , rekomendasi dan koreksi terkait sengketa audit dan sengketa kontrak.
c. Pemberian keterangan ahli dalam penyelidikan, penyidikan serta persidangan perkara pidana dan
persaingan usaha yang terkait pengadaan barang/jasa.
d. Pemberian keterangan ahli dalam persidangan di pengadilan umum, tipikor, KPPU, dan PTUN untuk
perkara pidana, korupsi, perdata, persaingan usaha, dan tata usaha negara.
Kualitas

Dalam pelaksanaan pekerjaan beton bertulang , ukuran diameter 22 mm besi


beton tidak ditemukan dipasaran. Hanya tersedia diameter 1 inch (24 mm).
Kontrak Harga Satuan dan penawaran untuk baja tulangan dalam satuan Rp/Kg .
Kontraktor mengajukan perubahan harga kontrak dengan alasan terdapat
perubahan ukuran sehingga terjadi perubahan harga

1. Check apakah merupakan keadaan tidak terduga (unforeseen) ?


2. Check lapangan, bila “YA”, mesti ada pengecheckan bersama, ditindak lanjuti
pernyataan keadaan tidak terduga dari PA/KPA karena akan berakibat
penambahan jumlah kontrak
3. Kontrak harga satuan, tindak lanjut ke CCO (Contract Change Order) melalui
negosiasi hargasatuan baru untuk ukuran baja tulangan baru
4. Pada kontrak harga satuan atau lumpsum tetapi bukan keadaan tidak terduga
maka tidak dilakukan CCO, cukup perubahan shop drawing
5. Bila kontrak lumpsum dan keadaan tidak terduga maka lakukan CCO karena
pada bagian pekerjaan ini telah mengalami perubahan .
Kualitas

Dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah terdapat kebutuhan volume yang


lebih besar dari yang direncanakan. Kontak hargasatuan. Kontraktor meminta
tambahan jumlah kontrak

1. Check apakah merupakan keadaan tidak terduga (unforeseen) ?


2. Check lapangan, bila “YA”, mesti ada pengukuran bersama, ditindak lanjuti
pernyataan keadaan tidak terduga dari PA/KPA karena akan berakibat
penambahan jumlah kontrak
3. Kontrak harga satuan, tindak lanjut ke CCO (Contract Change Order) melalui
negosiasi harga. (hatii2 harga satuan timpang) maksimum 10 % kenaikan
jumlah kontrak bila tahapan CCO tidak dapat dilakukan
4. Pada kontrak harga satuan atau lumpsum tetapi bukan keadaan tidak terduga
maka tidak dilakukan CCO, cukup perubahan shop drawing
5. Bila kontrak lumpsum dan keadaan tidak terduga maka lakukan CCO karena
pada bagian pekerjaan ini telah mengalami perubahan (psl 21.1 PP No
Waktu

Dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan disain yang cukup signifikan


sehingga kontraktor mengalami keterlambatan dan menolak dilakukan pemutusan
kontrak

1. Check apakah perubahan disain merupakan keadaan tdk terduga (unforeseen)


?
2. Check lapangan, bila “YA”, mesti ada pernyataan MK, tidak perlu ditindak
lanjuti pernyataan keadaan tidak terduga dari PA/KPA karena tidak akan
berakibat penambahan jumlah kontrak
3. Kontrak di amandemen, perubahan pasal waktu pelaksanaan
4. Tidak perlu pemutusan kontrak, lakukan penghentian kontrak dengan
mengabaikan pasal 93 perpres No 70, atau bisa menggunakan memberi
kesempatan 50 hari tanpa denda bila di akhir tahun anggaran.
Waktu

PPK menolak penambahan waktu . Karena alasan perubahan metode kerja.


Kontraktor tidak menerima dan menolak pemutusan kontrak.

1. Check apakah metode kerja merupakan keadaan tdk terduga (unforeseen) ?


2. Check lapangan, bila “YA”, mesti ada pernyataan MK, tidak perlu ditindak
lanjuti pernyataan keadaan tidak terduga dari PA/KPA karena tidak akan
berakibat penambahan jumlah kontrak
3. Kontrak di amandemen, perubahan pasal waktu pelaksanaan
4. Tidak perlu pemutusan kontrak, lakukan penghentian kontrak dengan
mengabaikan pasal 93 perpres No 70, atau bisa menggunakan memberi
kesempatan 50 hari tanpa denda bila di akhir tahun anggaran.
5. Sebaliknya, bukan keadaan tidak terduga, karena usulan diluar kontrak tanpa
persetujuan PPK maka PPK mesti menolak penambahan waktu
Anggaran

Karena terdapat tanah rawa maka untuk menghindarinya terpaksa dilakukan


penyesuaian disain dengan merubah menjadi konstrusi Culvert. Mengingat
terbatasnya anggaran maka dilakukan CCO yang mengakibatkan beberapa item
pekerjaan lainnya terpaksa ditunda. Kontraktor menolak dengan alasan harus
mengubah metode pelaksanaan yang sebelumnya tidak terdapat dalam kontrak.

1. Alasan menolak tidak dapat diterima bila perubahan penyesuaian kontruksi


telah melalui tahapan pengukuran bersama dan negosiasi harga baru.
2. Pengajuan harga baru telah termasuk perubahan metode kerja.
Anggaran

Kontraktor meminta tambahan biaya akibat adanya penambahan item pekerjaan


yang tidak terdapat didalam gambar kontrak. PPK menolak dengan alasan kontrak
nya kontrak lumpsum

1. Check apakah penambahan item yang tidak terdapat didalam kontrak


merupakan keadaan tdk terduga (unforeseen) ?
2. Check lapangan, bila “YA”, mesti ada pernyataan MK, ditindak lanjuti
pernyataan keadaan tidak terduga dari PA/KPA karena akan berakibat adanya
adendum penunjukan langsung
3. Kontrak di adendum, lakukan negosiasi (penunjukan langsung) pada kontraktor
sebelumnya karena merupakan satu kesatuan kegagalan bangunan
Terima Kasih
73

Anda mungkin juga menyukai