MEMBRAN Interaksi sel, baik dengan sel lainnya maupun dengan lingkungannya, sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel tersebut
Tranpor zat melalui membran
bertujuan, antara lain sebagai berikut : Memasukkan gula, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel. Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida pada proses respirasi sel Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam :
Transport pasif = perpindahan molekul atau
ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh : difusi dan osmosis. Transport aktif = perpindahan molekul atau ion dengan menggunakan energi sel itu, dan perpindahan itu akan tetap terjadi meski menentang konsentrasi. Contoh : pompa Natrium-Kalium, endositosis dan eksositosis 1. DIFUSI Adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Mencapai kerapatan yang sama dalam suatu ruang secara spontan. Molekul sesendok gula akan menyebar ke seluruh air di dalam gelas meski tanpa diaduk. Molekul dapat mengalami difusi keluar masuk sel dari kerapatan tinggi ke kerapatan nol atau rendah. Dengan demikian zat tersebut dapat “diangkut” keluar masuk sel tanpa mengeluarkan energi. 50 ml Larutan A (air murni) + 50 ml Larutan B (gula 50%) Larutan C ; Bagaimanakan proses difusi yang terjadi? Gambar peristiwa difusi 2. OSMOSIS Adalah perpindahan ion/molekul dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati suatu membran. Zat yang dapat melewati membran sel : zat yang larut dalam lemak, zat yang tidak bermuatan, molekul asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, air. (membran bersifat permiabel) Zat yang tidak dapat melewati membran sel : zat gula (pati, polisakarida), protein, zat yang mudah larut dalam pelarut organik. (membran bersifat impermeabel) Gambar peristiwa osmosis Plasmolisis, Krenasi, Lisis Ada kalanya proses osmosis membahayakan sel. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat (kerapatan airnya rendah) bila berada dalam kondisi yang hipotonis akan kemasukan air hingga tekanan osmotik sel menjadi tinggi sel mengalami LISIS (hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma). Jika sel dimasukkan ke dalam larutan yang hipertonis dibandingkan sel tersebut, maka air di dalam sel akan mengalami osmosis ke luar sel mengalami KRENASI (sel keriput karena kekurangan air). Pada sel tumbuhan air keluar dari sitoplasma menyebabkan volume sitoplasma mengecil membran plasma akan terlepas dari dinding sel mengalami PLASMOLISIS (lepasnya membran plasma dari dinding) Gambar peristiwa plasmolisis
Sel normal
Sel mengalami plasmolisis
3. DIFUSI DENGAN FASILITAS Difusi dapat diperlancar olah adanya protein pada membran sel. Misal : pengangkutan glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus halus. Glukosa tidak dapat berdifusi spontan tanpa adanya protein pembawa. Protein pembawa juga dapat membuat celahnya (dapat dilalui oleh ion seperti Cl- ,Ca2+). TRANSPORT AKTIF Pompa Natrium-Kalium Endositosis dan Eksositosis Pompa Natrium-Kalium Sel mengeluarkan energi untuk mengangkut kedua zat tersebut Zat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Perjalanan zat melawan gradien konsentrasi Endositosis dan Eksositosis Endositosis : pemasukan zat ke dalam sel. Contoh : fagositosis Eksositosis : pengeluaran zat dari dalam sel. Contoh : proses pengeluaran zat-zat dari dalam sel kelenjar pada peristiwa sekresi.