Anda di halaman 1dari 18

Struktur Beton Lanjut

TSS 7712

Pertemuan 2

Oleh:
Taufiq Ilham Maulana, ST., M.Eng.

2018
Outline
a. Tadarus
b. Struktur Beton Bertulang
c. Balok Tulangan Tunggal (Desain + Analisis)
d. Balok Tulangan Ganda (Desain + Analisis)
Pendahuluan Balok
Apa itu balok?
Elemen struktur yang utamanya menahan gaya-gaya
internal berupa lentur (moment), geser (shear), dan torsi
(torsion) yang jauh lebih dominan dibandingkan gaya
internal aksial (axial) (Priyosulistyo, 2010)

Apa itu analisis balok, perancangan balok, dan perbedaan


secara umumnya?
Analisis balok : menghitung kapasitas balok berdasarkan
penampang & tulangan yang sudah diketahui, dengan
segala keterbatasannya.
Perancangan balok : menentukan ukuran balok dan
penulangannya sesuai kebutuhan beban yang akan
direncanakan.
Analisis vs Perancangan
Kriteria Analisis Perancangan
1. Dimensi Balok Sudah diketahui Belum diketahui /
diasumsikan di awal
2. Penulangan Sudah diketahui Belum diketahui /
akan direncanakan
3. Beban sendiri Tetap, sesuai Berubah-ubah,
dengan dimensi sesuai dengan
balok yang akan ukuran perencanaan
direncanakan &
peng-optimasi-an
Penulangan Balok
Beton sebagai penahan tekan & baja sebagai penahan tarik,
menghasilkan perimbangan gaya internal. Ada 3
kemungkinan yang dapat terjadi dari perimbangan gaya
internal antara beton & baja tulangan, yakni :

1. Kemampuan baja <<< beton (under reinforced)


2. Kemampuan baja ≈ beton (balanced)
3. Kemampuan baja >>> beton (over reinforced)

Secara penulangan, balok dibagi menjadi 2, yaitu


penulangan tunggal dan penulangan rangkap
SNI Beton Bertulang 2847:2013
Terdapat beberapa hal yang baru terkait dengan
perhitungan analisis & perancangan balok, yaitu pada
koefisien β1 dan faktor reduksi (f), berikut perubahannya :
1. Koefisien β1

untuk 17 ≤ fc’ ≤ 28 MPa maka β1 = 0,85 dan


untuk fc’ > 28 MPa maka β1 = 0,85 – 0,05 (fc’– 28) / 7 dan
β1 ≥ 0,65
SNI Beton Bertulang 2847:2013
(lanjutan...)
2. Faktor reduksi (f)
Untuk kapasitas lentur, elemen struktur balok direduksi
menggunakan faktor reduksi sesuai grafik pada SNI
2847:2013 berikut ini.
Balok Persegi Tulangan Tunggal
Perancangan dan Analisis
Perancangan Balok Tul. Tunggal

(Priyosulistyo, 2010)

Kapasitas momen akan didapat ketika gaya tekan internal akibat


beton (Cc) seimbang dengan gaya tarik internal akibat tulangan
baja (Ts)
Cc = Ts
Cc = 0,85 . f’c . ab . b
Ts = As . fs = As .fy
cb = 0,003*d/(0,003 + εs) ; εs = fy/Es ; Es = 200.000 MPa, maka
cb = 600.d / (600 + fy)  cb fungsi d
Lanjutan ...
ab = β1 . Cb

Agar penulangan liat, maka digunakan a = 0,75 ab


a =0,75 * β1. 600.d / (600 + fy)= β1. 450.d / (600 + fy)

a merupakan fungsi d (bila β1 dan fy diketahui)

Cc = 0,85 . f’ c . b. a dan

Mn = Ts (d – ½.a) = Cc (d – ½.a)

Mn = 0,85 . f’ c . b. a. (d – ½.a)

Catatan : bila Mn = Mu/ f dan nilai b = sekian * nilai d, maka dimensi dapat
diketahui. Nilai tinggi balok (h) = d + penutup beton (50 mm)

Luas tulangan dicari menggunakan Ast= 0,85. f’ c . b. a./ fy


Lanjutan ...
Kontrol luas tulangan terhadap luas tulangan minimum :

atau

, diambil yang terbesar


Contoh
Balok memikul momen positif terfaktor oleh beban
gravitasi sebesar 200 kNm. Berat sendiri balok sudah
termasuk di dalam hitungan momen terfaktor itu. Bila
kuat tekan beton karakteristik fc’ = 27 MPa dan tegangan
leleh baja fy = 400 MPa, hitunglah dimensi dan
penulangan balok bertulangan tunggal ??.
Analisis Balok Tul. Tunggal

(Priyosulistyo, 2010)

1. Menetapkan nilai β1
2. Memasukkan d, fy, dan β1 ke persamaan
ab = β1. 600.d / (600 + fy)
3. menganggap tulangan sudah leleh,
didapat a = Ast. fy/(0,85. fc’.b)
4. a << ab, maka daktail, sebaliknya, getas
5. Kemampuan balok : Mn = 0,85 . fc’ . b. a. (d – ½.a)
 Mu = φ .Mn
Lanjutan ...
6. Bila a >> ab, maka anggapan leleh salah, sehingga perlu dicek kembali.
Dipakai persamaan berikut
εs = 0,003.(d – c) / c
7. Persamaan keseimbangan gaya Cc = Ts, maka
a = Ast . fs / (0,85. fc’.b)
8. a = Ast . (Es. εs )/ (0,85. fc’.b)
a = Ast . 600. β1. (d – a/β1) / (a. 0,85. fc’.b)
Ast . 600. (β1.d – a)
a=
(a. 0,85. fc’.b)
Ast . 600. (β1.d – a)
a– =0
(a. 0,85. fc’.b)
a * (a. 0,85. fc’.b) – [Ast . 600. β1. (d – a/β1) ] = 0

(0,85. fc’.b).a2 + (Ast .600).a – (Ast .600.β1.d) = 0  persamaan ABC


ketemu a
Lanjutan ...
9. Kontrol regangan baja tarik (sudah leleh belum),
εs = 0,003.(d – c) / c < εy = fy/Es ..... Belum leleh, fs = Es * εs
εs = 0,003.(d – c) / c > εy = fy/Es ..... Belum leleh, fs = fy

10.Pada akhirnya, kemampuan balok dihitung menggunakan


persamaan berikut :
Mn = 0,85 . f’ c . b. a. (d – ½.a)  Mu = φ . Mn
yang terpengaruh leleh & tidaknya tadi adalah a & d
Contoh
Contoh ini mengambil hasil dari contoh 2.1. Balok berukuran
b = 250mm dan h = 450mm. Bila kuat tekan beton
karakteristik fc’ = 27 MPa dan tegangan leleh baja fy = 400
MPa, hitunglah kemampuan balok terfaktor bila luasan baja
tulangan terpasang 2945,243 mm2 (atau 6D25) ??.

Anda mungkin juga menyukai