Anda di halaman 1dari 48

Peraturan Penanggulangan

Kedaruratan Radiologik
KEDARURATAN RADIOLOGI BAGI FIRST RESPONDER
PSTA BATAN Yogyakarta, 18-22 Mei 2015
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Batan Tenaga Nuklir Nasional

BATAN Serpong, syahrir@batan.go.id


Peraturan Kedaruratan Nuklir

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019


2
Implementasi UU No.10/1997, Ketenaganukliran

26/2002; 33/2007; 43/2006;


54/2012; 27/2002

49/1986; 80/1993; 81/1993;


82/1993; 106/2001; 46/2009

01/1999; 07/2007; 14/2007;


15/2008; 7/2009; 1/2010

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 3


Istilah
Peraturan (UU 10/1997) Internasional
Kecelakaan Nuklir/
Kecelakaan Radiasi
Radiologi/Radiasi
Kejadian yang tidak direncana- Kejadian yang tidak diinginkan,
kan, termasuk kesalahan opera- termasuk kesalahan operator,
si, kerusakan atau kegagalan kegagalan peralatan atau
fungsi alat, atau kejadian lain ketidak-beruntungan lainnya,
yang menjurus pada timbulnya dengan konsekuensi atau
dampak radiasi, kondisi papar- potensi konsekuensi yang tidak
an radiasi dan/atau kontaminasi dapat diabaikan dari sudut
yang melampaui batas sebagai- pandang proteksi dan
mana ditetapkan dalam ketentu- keselamatan radiasi.
an peraturan perundang-
undangan.
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 4
Istilah
Peraturan (BAPETEN) Internasional
Kecelakaan Nuklir/
Kecelakaan Nuklir
Radiologi/Radiasi
Setiap kejadian atau Kejadian yang tidak
rangkaian kejadian yang diinginkan, termasuk
menimbulkan kerugian kesalahan operator,
nuklir. kegagalan peralatan atau
Kerugian nuklir  kematian, ketidak-beruntungan
cacat, cedera atau sakit, lainnya, dengan konsekuensi
kerusakan harta benda, atau potensi konsekuensi
pencemaran dan kerusakan yang tidak dapat diabaikan
lingkungan hidup. dari sudut pandang proteksi
dan keselamatan radiasi.
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 5
Peraturan
BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)

UU No. 10, 1997


tentang Ketenaganukliran Pasal 14:
• Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir
dilaksanakan oleh Badan Pengawas.
• Pengawasan dilaksanakan melalui peraturan, perizinan,
dan inspeksi.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 6


Pasal 28-40, UU No.10, 1997.
• 28. Pengusaha instalasi nuklir wajib bertanggung jawab atas
kerugian nuklir yang diderita oleh pihak ketiga yang disebabkan
oleh kecelakaan nuklir yang terjadi dalam instalasi nuklir tersebut.
• 32. Pengusaha instalasi nuklir tidak bertanggung jawab terhadap
kerugian nuklir yang disebabkan oleh kecelakaan nuklir yang
terjadi karena akibat langsung dari pertikaian atau konflik
bersenjata internasional atau non-internasional atau bencana alam
dengan tingkat yang luar biasa yang melampui batas rancangan
persyaratan keselamatan yang telah ditetapkan oleh Badan
Pengawas.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 7


BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
• UU No.24, 2007 tentang Penanggulangan Bencana Nasional.

OTDNN (Organisasi Tanggap Darurat Nuklir


Nasional)

• PP 54, 2012 ttg Keselamatan dan Keamanan Instalasi Nukir.


Paragraf 65-93, Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kedaruratan
Nuklir.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 8


Status Terkini
PP tentang Kesiapsiagaan Kedaruratan Nuklir Nasional
telah dibuat.
Organisasi Tanggap Darurat Nasional (OTDNN) sedang
dibentuk.
Pedoman Operasional Organisasi Penanggulangan
Kedaruratan Nuklir Nasional (Rencana kontijensi?)
Pedoman untuk Kedaruratan Nuklir Selama Kecelakaan
Reaktor Kedaruratan (?)
Pengembangan kemampuan nasional dalam
penanggulangan kedaruratan nuklir/radiologi
(Pelatihan/gladi tahunan : Gladi lapang dan Table Top
pada level nasional).
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 9
Nuclear Emergency
RDD, September 2005 October 2010

Sea Transpotation
November 2011

Transpotation
October 2008
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 10
Sistem Kesiapsiagaan dan
Penanggulangan
Kedaruratan Nuklir Nasional

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019


11
Kesiapsiagaan
Kedaruratan nuklir

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019


12
Kesiapsiagaan pada Tingkat Fasilitas
• PI membuat Program Kesiapsiagaan Nuklir pada tingkat
fasilitas.
• PKN harus mencakup unsur-unsur infrastruktur dan fungsi
penanggulangan.
• Dalam membuat PKN, PI:
o Mengajukan zona kedaruratan ke pemda yang
bersangkutan; dan
o Melakukan koordinasi dengan pemda dan organisasi
terkait.
• PI harus menyelenggarakan pelatihan/gladi dan drill
kedaruratan nuklir:
o Setidaknya setiap tahun.
o Koordinasi dengan pemda: setiap 2 tahun

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 13


Kesiapsiagaan pada Tingkat Pemda
• Pemda menetapkan zona kedaruratan
berdasarkan izin operasi PI.
• Pemda menetapkan Badan Manajemen
Kedaruratan Nuklir Daerah.
• Pemda menetapkan Program Kesiapsiagaan Nuklir
untuk tingkat pemda.
• PKN mencakup unsur-unsur infrastruktur dan fungsi-
fungsi penanggulangan
• Pemda, berkoordinasi dengan PI, harus
menyelenggarakan pelatihan/gladi dan drill
kedaruratan nuklir setidaknya 2 tahun sekali.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 14


Kesiapsiagaan pada tingkat Nasional

• BNPB membentuk Sistem Kesiapsiagaan


Kedaruratan Nuklir Nasional (SKKNN).
• SKKNN mencakup unsur-unsur infrastruktur dan
fungsi-fungsi penanggulangan.
• BNPB harus menyelenggarakan gladi dan drill
kedaruratan nuklir tingkat Nasional setidaknya 4
tahun sekali.
• Penyelenggaraan gladi dan drill:
o berkoordinasi dengan BAPETEN
o melibatkan pemda
o melibatkan PI.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 15


Penanggulangan Kedaruratan

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019


16
Penanggulangan
Penanggulangan tingkat Fasilitas

PI harus:
• melaksanakan penanggulangan kedaruratan; dan
• Memberitahu adanya kedaruratan tingkat fasilitas dan
penanggulangannya kepada:
• BAPETEN;
• Pemda
• BNPB

Human safety achieves the highest priority.


Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 17
Penanggulangan tingkat Pemda

Pemda mengaktifkan penanggulangan


kedaruratan atas informasi:
•kejadian dengan laju dosis 5 μSv/j atau lebih
terukur di batas tapak selama 10 mnt atau lebih;
•lepasan radioaktif abnormal dengan konsentrasi
aktivitas udara setara dengan laju dosis 5 μSv/j
terdeteksi di batas tapak.
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 18
Penanggulangan tingkat Nasional

BNPB mengaktifkan penanggulangan


kedaruratan atas informasi:
•kejadian dengan laju dosis 500 μSv/j atau lebih
terukur di batas tapak selama 10 mnt atau lebih;
•lepasan radioaktif abnormal dengan konsentrasi
aktivitas udara setara dengan laju dosis 500 μSv/j
terdeteksi di batas tapak.
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 19
Organisasi
(dari Infrastruktur)

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019


20
KETUA OTDNN
KETUA BNPB BAPETEN
WAKIL
KETUA
BATAN

KETUA PUSAT KETUA PUSAT


PERENCANAAN OPERASI DATA DAN INFORMASI
Deputi BNPB Deputi BNPB

PENUNJANG OPERASI INVESTIGASI OPERASI TEKNIS

TNI RESPONDER
KEMENTAN POLRI
-POLRI
KEMENKES
-FIRE BRIGADE
KEMENKELPER
KEMENHUB -AMBULANCE
KEMENSOS RADIOLOGICAL ASSESOR
BPOM -BATAN
KEMENLINGHUT -NBC ARMY
KEMENDAGRI -BMG
KEMENPU
BASARNAS
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 21
Skema Penanggulangan

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 22


Kriteria Internasional dalam
Kesiapsiagaan dan Penanggulangan
Kedaruratan Radiasi

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 23


Sejarah Pengembangan GSG-2

2002 2004 2011

2006

(E, A,C, F, R, S) (E, A, F, R)

(E, A, F, R, S)
(E, A, C, F, R, S)
Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 24
Pembelajaran

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9/19/2019 25


General Safety Guide GSG-2
Criteria for Use in
Preparedness
and Response for a
Nuclear or Radiological
Emergencies:
General Safety Guide
No. GSG-2
(18 March 2011)
Jointly sponsored by the
FAO, IAEA, ILO, PAHO,
WHO

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 26


Konsep Dosis
Dosis Residu: Dosis yang diperkirakan akan diterima bila
tindakan perlindungan secara penuh dilaksanakan
dalam penanggulangan kedaruratan radiasi (akan
terjadi di muka sesudah tindakan perlindungan
berakhir atau keputusan diambil untuk tidak
melaksanakan tindakan perlindungan)
Dosis Proyeksi: Dosis yang diperkirakan akan diterima
sesudah pelaksanaan strategi perlindungan atau
tindakan perlindungan dalam penanggulangan
kedaruratan radiasi.
Dosis yang diterima:Dosis yang diterima oleh seseorang
sesudah tindakan perlindungan dilaksanakan
sepenuhnya.
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 27
Tingkat Acuan Dosis Residu
(Reference level of residual dose)

Health concerns
100 mSv
Emergency
exposure situation
20 mSv Existing
exposure situation
1 mSv Planned
exposure situation
Peraturan Kedaruratan Radiologik 28
Proteksi dan Keselamatan Manusia

Safety

Protection

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 29


Sasaran Proteksi dan Keselamatan

Proteksi Keselamatan
Menghindarkan terjadinya efek Untuk melindungi
deterministik pada seseorang perorangan,
dengan menjaga dosis di bawah masyarakat dan
dosis ambang terkait dan lingkungan dari
memastikan bahwa semua kerusakan dengan
langkah yang diperlukan mengadakan dan
dilakukan untuk mengurangi memelihara
terjadinya efek stokastik pada pertahanan yang
populasi di masa sekarang dan efektif terhadap
yang akan datang bahaya radiologi dari
Peraturan Kedaruratan Radiologik
sumber 9/19/2019 30
Pengembangan Strategi Penanggulangan Kedaruratan

S1  Medical
Reference follow-up
level

S2  No action
Residual dose

S3

Period of response 1 year


Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 31
Proteksi Masyarakat (1)

Kriteria generik yang digunakan


untuk mencegah atau
meminimalkan efek deterministik
yang parah

Peraturan Penanggulangan Kedaruratan Radiologik 3232


Kerangka Kerja Perlindungan Masyarakat (1)
GS-R-2 (2002) [GSR Part 7]

• Tingkat tindakan  Kriteria generik dosis


dosis serap organ organ RBE paparan
2 hari dimana eksternal atau internal
intervensi untuk melakukan
diperkirakan tindakan perlindungan
harus diambil pencegahan untuk
dalam keadaan menghindarkan
apa pun pengembangan efek
kesehatan deterministik
yang parah
Peraturan Penanggulangan Kedaruratan Radiologik 33
33
Kriteria Generik untuk Menghindarkan
Efek Deterministik yang parah (a)

Paparan eksternal, lokal dan kontak akut


Organ or Projected RBE weighted dose
tissue (<10 hr)
Red marrow 1 Gy
Foetus 0.1 Gy
Soft tissue 25 Gy at 0.5 cm to 100 cm2
Skin derma* 10 Gy at 0.4 mm to 100 cm2
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 34
Kriteria Generik untuk Menghindarkan
Efek Deterministik yang parah (b)
Paparan internal
Organ or Projected 30-day committed
tissue RBE weighted dose
0.2 Gy [radionuclides with Z>89];
Red marrow
2 Gy [other]
Thyroid 2 Gy [thyroid seeking RN]
Lung 30 Gy
Colon 20 Gy
Foetus 0.1 Gy
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 35
Kerangka Kerja Perlindungan Masyarakat (2)

GS-R-2 (2002) [GSR Part 7]

• Implementasi  Implementasi strategi


tindakan perlin- perlindungan
dungan berdasar- berdasarkan Kriteria
kan tingkat inter- Generik (KG) untuk
vensi generik dosis proyeksi bila
dosis yang strategi tersebut
sebenarnya dilaksanakan
avertabel dengan  KG sesuai dengan
mengambil tindak- tingkat acuan dosis
an tersebut.
Peraturan Penanggulangan
Kedaruratan Radiologik
residu 3636
Prinsip Dasar Strategi Perlindungan
• Segala upaya yang memungkinkan harus
dilakukan untuk mencegah efek kesehatan
deterministik yang parah dan untuk mengurangi
terjadinya efek stokastik
• Suatu tingkat acuan yang dinyatakan dalam
dosis residu harus ditetapkan, umumnya dosis
efektif dalam kisaran 20–100 mSv, yang termasuk
sumbangan dosis via semua jalur paparan
• Strategi perlindungan harus mencakup
perencanaan untuk dosis residual serendah yang
dapat layak dicapai di bawah tingkat acuan,
dan strategi ini harus dioptimasi pada tingkat
kesiapsiagaan
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 37
Limitasi Statistik Detektabilitas

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 38


Prinsip Dasar
Kriteria Generik
 Berdasar outcome optimisasi strategi proteksi,
dengan menggunakan tingkat acuan dosis
residu, KG untuk tindakan perlindungan
tertentu dan tindakan lainnya, yang
dinyatakan dalam dosis proyeksi atau dosis
dosis yang diterima, harus dikembangkan.
 Bila nilai KG terlewati, tindakan perlindungan
dan tindakan lainnya itu, secara perorangan
atau gabungan, harus dilaksanakan.

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 39


Proteksi Masyarakat (2)
Kriteria Generik untuk tindakan protektif
dan tindakan penanggulangan lainnya
untuk mengurangi risiko efek stokastik
pada kedaruratan

Peraturan Penanggulangan
4040
Kedaruratan Radiologik
Kriteria Generik untuk Mengurangi Risiko
Efek Stokastik (KG-segera)
Dosis proyeksi dalam minggu
Besaran
pertama dan strategi protektif
dosimetrik pada tindakan segera
Dosis efektif total 100 mSv Sheltering,
evakuasi,
Dosis ekivalen dekontaminasi,
pembatasan
total pada fetus 100 mSv
atau embrio konsumsi
makanan …
Dosis ekivalen Iodine thyroid
terikat pada tiroid
50 mSv blocking
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 41
Kriteria Generik untuk Mengurangi Risiko
Efek Stokastik (KG-dini)

Dosis proyeksi dalam minggu


Besaran dosimetrik pertama dan strategi protektif pada
tindakan dini

Dosis efektif total 100 mSv


Relokasi temporer,
dekontaminasi,
Dosis ekivalen total penggantian
pada fetus atau makanan, susu dan
embrio (untuk periode 100 mSv air, asuransi masy.
pada perkembangan …..
utero)

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 42


Memastikan keselamatan masyarakat pada
situasi paparan kedaruratan

Pembatasan/Penggantian makanan yang terkontaminasi,


susu dan air minum merupakan satu komponen strategi
protektif SEGERA dan DINI bersamaan dengan
sheltering, relokasi, dekontaminasi, dst.

Tingkat acuan untuk paparan masyarakat pada


tahun pertama
 Generic criterion for food, milk and water to
10 mSv reduce the risk of stochastic effects in an
emergency
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 43
Kriteria Generik untuk Mengurangi Risiko
Efek Stokastik (KG - dosis yang diterima)

Dosis yang diterima Medical followup


Screening didasarkan pada
100 mSv dosis ekivalen pada organ
Dosis radiosensitif tertentu
dalam (sebagai dasar untuk
efektif total
sebulan medical follow-up), basic
counseling
Dosis
100 mSv Counseling to allow
ekivalen
dalam periode informed decisions to be
total pada made in individual
perkembanga
embrio atau circumstances
n utero
fetus
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 44
Memastikan Keselamatan Masyarakat pada
Situasi Paparan Kedaruratan

Tingkat acuan untuk paparan masyarakat


selama tahun pertama
 KG untuk makanan, susu dan air untuk
10 mSv mengurangi risiko efek stokastik dalam
kedaruratan
 KG untuk kendaraan, peralatan dan
10 mSv barang lainnya untuk mengurangi risiko
efek stokastik dalam kedaruratan
 KG untuk tindakan penanggulangan untuk
1 mSv komoditi dan makanan dalam perdagang-
an internasioal pada suatu kedaruratan
Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 45
Keselamatan masyarakat pada peralihan ke
situasi paparan existing

Kriteria Generik untuk situasi paparan existing

Tingkat acuan untuk paparan masyarakat


 Semua langkah yang layak
20 ̶ 1 mSv harus dilakukan untuk
per tahun mencegah dosis yang masih di
atas tingkat acuan

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 46


Nilai Panduan untuk Pekerja 5.52. ...... no emergency worker is ........ an effective dose in excess of 50 mSv ....
Kedaruratan

Peraturan Kedaruratan Radiologik 9/19/2019 47


Tanggapan/Pertanyaan

International Criteria for Use in EPR 48

Anda mungkin juga menyukai