Anda di halaman 1dari 9

SERTIFIKAT PRODUKSI

PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

WAHYU PRASETIA
(J1A217017)
Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan dalam Pasal 111 ayat (1) menyatakan bahwa
makanan dan minuman yang digunakan masyarakat harus
didasarkan pada standar dan/atau persyaratan kesehatan.
Terkait hal tersebut di atas, Undang-Undang tersebut
mengamanahkan bahwa makanan dan minuman yang tidak
memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau
membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari
peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka produksi dan peredaran pangan
oleh IRTP, Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
mengamanatkan bahwa pangan olahan yang diproduksi
oleh industri rumah tangga wajib memiliki Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang
diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan Kepala Badan
POM menetapkan pedoman pemberian SPP-IRT.
Syarat-syarat Mengurus P-IRT
 Mengikuti Penyuluhan Keamanan
Pangan
 Mengisi formulir permohonan izin
PIRT
 Foto copy KTP (1 lembar)
 Pas foto 3 x 4 (3 lembar)
 Menyertakan rancangan label
Makanan / Minuman
Prosedur Perijinan P-IRT

 Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan


 Pemeriksaan berkas (1 hari)
 Persetujuan Kadinkes (1 hari)
 Menunggu waktu pelaksanaan penyuluhan keamanan pangan yang
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
 Mengikuti Acara Penyuluhan Keamanan Pangan (1 hari)
 Pemeriksaan sarana (1 hari s/d 14 hari)
 Membayar retribusi
 Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga diserahkan (1 hari)
 Total waktu 6 hari s/d 3 bulan
Pencabutan dan Pembatalan SPP-
IRT
 Pemilik atau penanggung jawab perusahaan
melakukan pelanggaran terhadap peraturan
yang berlaku di bidang pangan
 Pemilik perusahaan tidak sesuai dengan nama
yang tertera pada SPP-IRT Produk pangan
terbukti merugikan atau membahayakan
kesehatan atau jiwa.
 Pangan mengandung Bahan Berbahaya
 Sarana terbukti tidak sesuai dengan kriteria
IRTP
Sertifikat PP – IRT terdiri dari 12
angka (digit)
 angka ke-1 menunjukkan kode jenis kemasan
 angka ke-2, 3 menunjukkan nomor urut jenis produk
 angka ke-4,5,6.7 menunjukkan kode propinsi dan
kabupaten/kota
 angka ke-8, 9 menunjukkan nomor urut produk PP
IRT yang telah memperoleh SPP-IRT
 angka ke-10,11,12 menunjukkan nomor urut PP-IRT
di Kabupaten/kota yang bersangkutan Nomor
Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) dicantumkan
pada label produk pangan IRT dengan
Contoh : P – IRT No. 206347102025
 2 = jenis kemasan adalah plastik

 06 = kelompok jenis pangan yaitu tepung dan


hasif olahnya dan jenis produknya adalah
biscuit
 3471 = kode propinsi, kabupaten/kota adalah
propinsi DIY, kota Yogyakarta
 02 = nomor urut jenis pangan yang ke- 2
memperoleh nomor sertifikat produksi
 025 = nomor urut perusahaan IRT di kabupaten
/ kota setempat (Yogyakarta)
Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai