Kesehatan dalam Pasal 111 ayat (1) menyatakan bahwa makanan dan minuman yang digunakan masyarakat harus didasarkan pada standar dan/atau persyaratan kesehatan. Terkait hal tersebut di atas, Undang-Undang tersebut mengamanahkan bahwa makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka produksi dan peredaran pangan oleh IRTP, Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanatkan bahwa pangan olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga wajib memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan Kepala Badan POM menetapkan pedoman pemberian SPP-IRT. Syarat-syarat Mengurus P-IRT Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan Mengisi formulir permohonan izin PIRT Foto copy KTP (1 lembar) Pas foto 3 x 4 (3 lembar) Menyertakan rancangan label Makanan / Minuman Prosedur Perijinan P-IRT
Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Pemeriksaan berkas (1 hari) Persetujuan Kadinkes (1 hari) Menunggu waktu pelaksanaan penyuluhan keamanan pangan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali Mengikuti Acara Penyuluhan Keamanan Pangan (1 hari) Pemeriksaan sarana (1 hari s/d 14 hari) Membayar retribusi Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga diserahkan (1 hari) Total waktu 6 hari s/d 3 bulan Pencabutan dan Pembatalan SPP- IRT Pemilik atau penanggung jawab perusahaan melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di bidang pangan Pemilik perusahaan tidak sesuai dengan nama yang tertera pada SPP-IRT Produk pangan terbukti merugikan atau membahayakan kesehatan atau jiwa. Pangan mengandung Bahan Berbahaya Sarana terbukti tidak sesuai dengan kriteria IRTP Sertifikat PP – IRT terdiri dari 12 angka (digit) angka ke-1 menunjukkan kode jenis kemasan angka ke-2, 3 menunjukkan nomor urut jenis produk angka ke-4,5,6.7 menunjukkan kode propinsi dan kabupaten/kota angka ke-8, 9 menunjukkan nomor urut produk PP IRT yang telah memperoleh SPP-IRT angka ke-10,11,12 menunjukkan nomor urut PP-IRT di Kabupaten/kota yang bersangkutan Nomor Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) dicantumkan pada label produk pangan IRT dengan Contoh : P – IRT No. 206347102025 2 = jenis kemasan adalah plastik
06 = kelompok jenis pangan yaitu tepung dan
hasif olahnya dan jenis produknya adalah biscuit 3471 = kode propinsi, kabupaten/kota adalah propinsi DIY, kota Yogyakarta 02 = nomor urut jenis pangan yang ke- 2 memperoleh nomor sertifikat produksi 025 = nomor urut perusahaan IRT di kabupaten / kota setempat (Yogyakarta) Thanks For Your Attention