RADIASI
SINAR BETA
PROTON
SINAR GAMMA
NEUTRON
SINAR- X
SIFAT RADIASI
Alat bantu pendeteksi radiasi (detektor radiasi):
1. Detector Alpha
2. Detector Gamma
3. Detector Neutron
SUMBER-SUMBER RADIASI
Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur
radioaktif ini kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara
yang dihirup, air yang diminum ataupun makanan. Bahkan, air mengandung larutan
uranium radioaktif dan thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang meradiasi
manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam
(Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi
yang diterima seseorang.
2. Radiasi Buatan
Pada jaman yang sudah modern ini, banyak aktivitas dan pekerjaan yang
menggunakan alat – alat elektronik seperti komputer, laptop dan smart
phone setiap harinya. Selain itu, tidak jarang juga seseorang tidak paham
penggunaan alat elektronik tersebut yang baik dan benar. Padahal,
semua alat elektronik tersebut memiliki radiasi yang berbahaya terhadap
kesehatan. Seperti, penggunaan laptop yang dipangku dan smart phone
yang diletakkan dekat dengan tubuh saat tidur serta digunakan
telephone dengan orang lain. Sehingga tidak ada lagi jarak antara
laptop/smart phone dengan tubuh. Sinar radiasi tersebut lebih banyak
keluar dari komponen pendukungnya, seperti memory card, hard disk,
dan wifi daripada radiasi dari layar monitor.
Mata berair dan
lelah
Dermatitis pada
Katarak
wajah
Ada beberapa cara untuk mengurangi gangguan sinar radiasi yang berasal dari Laptop
ataupun Handphone yaitu :
DOSIS PAPARAN
DOSIS EFEKTIF
DOSIS SERAP
DOSIS TERIKAT
KERMA
DOSIS KOLEKTIF
DOSIS EKIVALEN
Sumber : http://ansn.bapeten.go.id
DOSIS PAPARAN
Jaringan WT
Gonad 0,25
Payudara 0,15
Sumsum tulang 0,12
Paru-paru 0,12
Tiroid 0,03
Permukaan tulang 0,03
Sisa tubuh lainnya 0,30
Total 1
DOSIS TERIKAT
dosis total yang diterima akibat zat radioaktif masuk ke dalam tubuh atau paparan
radiasi eksternal dalam selang waktu tertentu. Dosis terikat berlaku untuk dosis
eksterna dan interna yang dapat dinyatakan dalam bentuk dosis serap terikat,
dosis ekivalen terikat dan dosis efektif terikat.
DOSIS KOLEKTIF
dosis ekivalen atau dosis efektif yang digunakan apabila terjadi paparan pada
sejumlah besar populasi (penduduk). Paparan ini biasanya muncul apabila terjadi
kecelakaan radiasi. Dalam hal ini perlu diperhitungkan distribusi dosis radiasinya
dan distribusi populasi yang terkena paparan. Simbol untuk besaran dosis kolektif
ini adalah ST dengan satuan sievert-man (Sv-man).
NILAI BATAS DOSIS
Di Indonesia besarnya NBD diatur dalam buku Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi,
dengan Surat Keputusan Dirjen Batan No. PN 03/160/DJ/89 diperkuat dengan Surat
Keputusan Kepala Bapeten No. 08 tahun 2013 tentang Keselamatan Radiasi
Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x dan Intervensional.
A. Nilai Batas Dosis untuk Pekerja Radiasi
1. Dosis efektif sebesar 20 mSv pertahun rata-rata selama 5 (lima) tahun
berturut-turut.
2. Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam1 tahun tertentu.
3. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv dalam 1 tahun.
4. Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki, atau kulit sebesar 500 mSv dalam 1
tahun.
Masalah:
Ruang antarbintang adalah sebuah tempat yang gelap dan
dingin, begitu dingin (mendekati nol mutlak). Sehingga
kendaraan angkasa harus menjaga bagian kritisnya tetap
hangat sehingga mereka tidak membeku dan terkunci.
Solusi:
dengan menempatkan elemen pemanas yang mengandung
bahan radioaktif di daerah kritis.
MUTASI GENETIK