Anda di halaman 1dari 60

DASAR-DASAR PROTEKSI

RADIASI

EKA FITRI RAHAYU 1507104

ILMY NURAENI 1501011

LIZA HERYANTI 1505775

MAREZA RIANE MAHARIS 1505407


RADIASI
Sejarah
• Akhir tahun 1895, seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg
yaitu Wilhelm Conrad Roentgen di Jerman, beliau melakukan penelitian
tabung sinar katoda.
• Pada tahun yang sama Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya
terkait sinar-X
Percobaan Roentgen
Sifat-sifat sinar X
• Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda
• Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat luminesensi berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat
fotoluminesensi. Meskipun cahaya dijauhkan sekitar 2m, cahaya masih dapat
terdeteksi.
• Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya
terserap oleh timbal setebal 1,5mm
• Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X
• Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar
foto tulang pada pelat.
• Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet, hal inilah yang
menyebabkan sinar-X berbeda dengan sinar katoda.
Radiasi
• Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnet
atau paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai jarak yang
sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium.
• Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional, radiasi adalah energi yang
dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang
• Dalam kedokteran radiasi adalah energi yang dipancarkan oleh atom dalam
bentuk partikel atau gelombang, baik untuk tujuan diagnosis maupun tujuan
pengobatan (terapi).
Proteksi Radiasi
• Proteksi radiasi adalah perlindungan masyarakat dan lingkungan dari efek
berbahaya dari radiasi pengion , yang meliputi radiasi partikel energi tinggi
dan radiasi elektromagnetik
• Proteksi radiasi adalah suatu system untuk mengendalikan bahaya radiasi
dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih
serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan.
• Menurut BAPETEN (badan pengawas tenaga nuklir), proteksi radiasi adalah
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak
akibat paparan radiasi. ( PP Nomor 33 Tahun 2007 )
Tujuan Proteksi Radiasi
• Mencegah terjadinya efek non-stokastik yang berbahaya, dan membatasi
peluang terjadinya efek stokastik hingga pada nilai batas yang dapat diterima
masyarakat.
• Meyakinkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang menggunakan zat radioaktif
atau sumber radiasi dapat dibenarkan
Prinsip Proteksi Radiasi:
• ALARA (as low as reasonably achieveable),
• Dosis serendah yang dapat diterima akal sehat dengan mempertimbangkan
aspek sosial dan ekonomi.
Organisasi Pengawas Proteksi Radiasi
• BAPETEN (Badan Pengawas Teknologi Nuklir)
Lembaga pengawas tingkat nasional yang langsung berada di bawah
Presiden Republik Indonesia, dan berwenang membuat peraturan atau
petunjuk teknis berkaitan dengan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia
• International Commission on Radiological Protection (ICRP)
• International Atomic Energy Agency (IAEA)
Asas-asas Proteksi Radiasi
• Asas legislasi atau justifikasi yang artinya pembenaran
Penerapan asas justifikasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir menuntut agar
sebelum tenaga nuklir dimanfaatkan, terlebih dahulu harus dilakukan analisis
resiko manfaat.
Contoh
• Ibu hamil yang mengidap kalainan jantung tidak boleh melakukan rontgen
• Pasien yang tidak membawa surat rekomendasi dokter tidak akan dilayani
oleh radiografer
• Asas Optimalisasi
Asas ini menuntut agar paparan radiasi yang berasal dari suatu kegiatan harus
ditekan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan
sosial.
Bahan pertimbangan: penerimaan dosis yang rendah, minimnya resiko dari
pemaparan yang tidak dikehendaki, dan biaya yang murah.
contoh
• Pada saat mengisi kaset radiografer harus memperhatikan kaset yang akan
digunakan, ukuran film yang sesuai dan jumlah film yang dimasukkan ke
dalam kaset.
• Pada pemeriksaan Thorax untuk bayi sebaiknya menggunakan film 18x24 cm
atau 24x30 cm. Hal ini dimaksudkan agar dosis yang diterima pasien dapat
diminimalkan dan tidak merugikan pasien dalam hal ekonomi.
• Sebelum dilakukan pemeriksaan radiografer terlebih dahulu harus
memberikan instruksi yang jelas kepada pasien agar pengulangan foto dapat
dihindari sehingga pasien tidak mendapat dosis radiasi yang sia-sia
• Asas limitasi
Penerapan asas ini dalam pemanfaatan tenaga nuklir menuntut agar dosis
radiasi yang diterima oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan tidak
boleh melebihi nilai batas yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
• Pada saat ingin mengekspose pasien yang perlu diperhatikan adalah jumlah
radiasi yang akan digunakan. Misalnya seorang pasien dewasa ingin
memeriksakan ekstremitas atas (antebrachi), kV yang digunakan sebesar 45.
Apabila ada seorang pasien anak-anak juga ingin memeriksakan
antebrachinya maka kita sebagai radiografer harus menurunkan kondisi yang
tadi digunakan menjadi kV 40 karena dengan kondisi tersebut sudah dapat
dihasilkan gambar radiografi yang bagus karena tebal objek sudah dapat
ditembus dengan kondisi tersebut.
• Pada pemeriksaan Thorax untuk bayi sebaiknya menggunakan film 18x24 cm
atau 24x30 cm. Hal ini dimaksudkan agar dosis yang diterima pasien dapat
diminimalkan.
MACAM - MACAM PROTEKSI
RADIASI
1. Radiasi Pengion

Radiasi Pengion adalah radiasi yang


dapat menyebabkan proses ionisasi.
2. Radiasi Non-Pengion
RADIOAKTIVITAS
SINAR ALPHA

SINAR BETA
PROTON

SINAR GAMMA

NEUTRON
SINAR- X
SIFAT RADIASI
Alat bantu pendeteksi radiasi (detektor radiasi):
1. Detector Alpha
2. Detector Gamma
3. Detector Neutron
SUMBER-SUMBER RADIASI

1. Sumber Radiasi Alam


Sumber radiasi alam adalah sumber radiasi yang berasal dari alam dan
tersebar di muka bumi. Contohnya yaitu sinar kosmos, sinar gamma
dari kulit bumi, radiasi terestrial, dan radiasi dari dalam tubuh.
a. Sinar Kosmik
Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi
tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik dapat berupa elektron,
proton dan bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi.
Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal dari proses-proses energi tinggi di
dalam galaksi, misalnya seperti supernova.
Dalam perjalanannya, sinar kosmik berinteraksi dengan medium antarbintang dan
kemudian atmosfer bumi sebelum mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik
yang tiba di permukaan Bumi adalah proton, sekitar 9% partikel alfa dan 1%
elektron.
Bahaya Sinar Kosmik

Salah satu bahaya dari sinar kosmik adalah dapat


merusak otak. Para peneliti menyebutkan astronot yang terpapar
gelombang kosmik dalam waktu panjang bisa mengalami
kerusakan kognitif. Gejala dan kondisinya mirip dengan dementia,
kerusakan otak yang membuat kemampuan otak manusia
menurun. Pikun adalah gejala umum dementia.
b. Sinar Gamma

Sinar gamma adalah sinar yang memiliki tingkat radiasi


kekuatan paling tinggi dan dashyat dibandingkan dengan tingkat
kekuatan radiasi sinar lainnya. Sinar gamma bisa berasal dari
ledakan bintang (supernova), bahan radioaktif, dan gelembung
energi di pusat galaksi bima sakti. Bahaya dari radiasi energy yang
tinggi ini dapat merusak jaringan tubuh dan menyebabkan mutasi
pada gen dan sel manusia. Bahkan dalam jumlah paparan yang
tinggi radiasi dari sinnar gamma dapat membunuh makhluk hidup
dalam seketika.
c. Radiasi Terestrial

Radiasi terestrial yaitu radiasi yang secara natural


dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini
dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada
sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi
terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari
Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan
deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal
dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida
ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi
teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain
bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi.
Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas
rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil,
Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
d. Radiasi Dari Dalam Tubuh

Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur
radioaktif ini kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara
yang dihirup, air yang diminum ataupun makanan. Bahkan, air mengandung larutan
uranium radioaktif dan thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang meradiasi
manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam
(Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi
yang diterima seseorang.
2. Radiasi Buatan

Selain berasal dari alam, radiasi juga bersumber dari produk-produk


teknologi buatan manusia sendiri di antaranya berasal dari penggunaan
radiasi untuk dunia kedokteran, radiasi dari ledakan PLTN, hingga
penggunaan produk-produk teknologi yang memancarkan radiasi. Jumlah
paparan radiasi non-alami ini berbeda pada tiap orang, tergantung
interaksinya dengan tempat, jenis pekerjaan, hingga penggunaan benda-
benda yang bersifat radiatif.
a. Radiasi Dalam Dunia Kedokteran (Medis)

Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan


(diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen
merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang
diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang
diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini menyumbang 96%
paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X
yang diterima harus dibatasi. Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT
(Computerized Axial Tomography) Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada
manusia. Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding
kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan khusus.
b. Radiasi Dari PLTN
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar
pembangkit listrik tenaga nuklir akan menyebabkan terkena radiasi
yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali unsur
radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah
lepasan radiasi ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal,
seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima
radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun.
Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira
2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam.
c. Radiasi Dari Alat Elektronik

Pada jaman yang sudah modern ini, banyak aktivitas dan pekerjaan yang
menggunakan alat – alat elektronik seperti komputer, laptop dan smart
phone setiap harinya. Selain itu, tidak jarang juga seseorang tidak paham
penggunaan alat elektronik tersebut yang baik dan benar. Padahal,
semua alat elektronik tersebut memiliki radiasi yang berbahaya terhadap
kesehatan. Seperti, penggunaan laptop yang dipangku dan smart phone
yang diletakkan dekat dengan tubuh saat tidur serta digunakan
telephone dengan orang lain. Sehingga tidak ada lagi jarak antara
laptop/smart phone dengan tubuh. Sinar radiasi tersebut lebih banyak
keluar dari komponen pendukungnya, seperti memory card, hard disk,
dan wifi daripada radiasi dari layar monitor.
Mata berair dan
lelah

Gangguan Seksual Astenopia

Efek Samping & Dampak


Buruk Akibat Radiasi HP /
Ponsel Smartphone / PC /
Laptop & Komputer

Dermatitis pada
Katarak
wajah
Ada beberapa cara untuk mengurangi gangguan sinar radiasi yang berasal dari Laptop
ataupun Handphone yaitu :

Memasang filter pada layar monitor

Menjaga jarak dengan komputer/Laptop

Mengatur warna pada monitor

Sering mengedipkan mata

Istirahatkan mata selama 15 menit atau lebih

Hindari terlalu lama menggunakan jaringan nirkabel

Jangan terlalu sering menggunakan laptop yang sedang di charge


Dosimetri Dan Proteksi
Radiasi
ilmu yang mempelajari
tentang perhitungan dan
DOSIMETRI? pengukuran dosis radiasi

Prinsip dasar dalam dosimetri adalah


membagi sumber radiasi menjadi dua tipe
Unit dan Satuan Dosimetri

DOSIS PAPARAN
DOSIS EFEKTIF
DOSIS SERAP
DOSIS TERIKAT
KERMA

DOSIS KOLEKTIF
DOSIS EKIVALEN

Sumber : http://ansn.bapeten.go.id
DOSIS PAPARAN

kemampuan radiasi sinar-X atau gamma untuk menimbulkan ionisasi


di udara dalam volume tertentu. (kongres Radiologi : 1928)

Satuan lama yang digunakan untuk menyatakan


dosis paparan adalah roentgen (R).
Satuan dosis 1 R = 1 SC/cm3
paparan

Satuan yang terbaru yang digunakan saat ini adalah


exposure unit (X).
1 X = 1 C/kg
DOSIS SERAP

energi rata-rata yang diberikan oleh radiasi pengion


sebesar dE kepada bahan yang dilaluinya dengan massa
dm (http://ansn.bapeten.go.id/)

Satuan lama dari dosis serap adalah rad (radiation


absorbed doses).
Satuan dosis 1 rad = 100 erg/g
serap
Satuan terbaru untuk dosis serap adalah gray (Gy),
1 Gy = 1J/kg
KERMA
energi kinetik awal dari partikel-partikel penyebab ionisasi
utama (fotoelektron, elektron Compton, atau pasangan
positron-negatron dalam kaitannya dengan radiasi foton dan
inti yang terhambur sehubungan dengan netron cepat yang
dihasilkan melalui interaksi radiasi insiden per satuan massa
medium yang berinteraksi. Kuantitas (besaran) ini disebut
sebagai kerma.

Kerma dalam satuan SI diukur dalam satuan joule


Satuan Kerma per kilogram, atau gray (atau dalam sistem satuan
sebelumnya dalam rad).
DOSIS EKIVALEN
dosis serap yang diterima oleh tubuh manusia secara keseluruhan
dengan memperhatikan kualitas radiasi dalam merusak jaringan
tubuh dan faktor metode perhitungan di laboratorium.

Dosis ekivalen, H, memiliki satuan sievert (Sv).


Satuan Dosis Dosis batas, yang biasa disebut sebagai maximum
allowable radiation dose dinyatakan dalam satuan Sv
Ekivalen
atau mSv.
DOSIS EFEKTIF
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pada paparan radiasi yang mengenai
seluruh tubuh dengan setiap organ/jaringan menerima dosis ekivalen yang sama,
terbukti bahwa efek biologi terhadap setiap organ/jaringan berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan sensitivitas organ/jaringan tersebut terhadap radiasi
Oleh sebab itu diperlukan besaran dosis lain yang disebut dosis efektif, dengan
simbol Eτ

Satuan Dosis Efektif adalah


sievert (Sv)
Tingkat kepekaan organ atau jaringan tubuh terhadap efek stokastik akibat
radiasi disebut faktor bobot organ atau faktor bobot jaringan tubuh (WT).

Jaringan WT
Gonad 0,25
Payudara 0,15
Sumsum tulang 0,12
Paru-paru 0,12
Tiroid 0,03
Permukaan tulang 0,03
Sisa tubuh lainnya 0,30
Total 1
DOSIS TERIKAT
dosis total yang diterima akibat zat radioaktif masuk ke dalam tubuh atau paparan
radiasi eksternal dalam selang waktu tertentu. Dosis terikat berlaku untuk dosis
eksterna dan interna yang dapat dinyatakan dalam bentuk dosis serap terikat,
dosis ekivalen terikat dan dosis efektif terikat.

DOSIS KOLEKTIF
dosis ekivalen atau dosis efektif yang digunakan apabila terjadi paparan pada
sejumlah besar populasi (penduduk). Paparan ini biasanya muncul apabila terjadi
kecelakaan radiasi. Dalam hal ini perlu diperhitungkan distribusi dosis radiasinya
dan distribusi populasi yang terkena paparan. Simbol untuk besaran dosis kolektif
ini adalah ST dengan satuan sievert-man (Sv-man).
NILAI BATAS DOSIS

Di Indonesia besarnya NBD diatur dalam buku Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi,
dengan Surat Keputusan Dirjen Batan No. PN 03/160/DJ/89 diperkuat dengan Surat
Keputusan Kepala Bapeten No. 08 tahun 2013 tentang Keselamatan Radiasi
Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x dan Intervensional.
A. Nilai Batas Dosis untuk Pekerja Radiasi
1. Dosis efektif sebesar 20 mSv pertahun rata-rata selama 5 (lima) tahun
berturut-turut.
2. Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam1 tahun tertentu.
3. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv dalam 1 tahun.
4. Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki, atau kulit sebesar 500 mSv dalam 1
tahun.

B. Nilai Batas Dosis Untuk Anggota Masyarakat


1. Dosis efektif sebesar 1 mSv dalam 1 tahun.
2. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv dalam 1 tahun.
3. Dosis ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv dalam 1 tahun.
NBD berdasarkan rekomendasi ICRP No. 60 Tahun 1990

A. Nilai Batas Dosis Untuk Pekerja Radiasi


Penyinaran akibat kerja dari tiap pekerja harus diawasi, sehingga
nilai batas seperti berikut ini tidak dilampaui:
1. Dosis efektif sebesar 20 mSv tiap tahunnya, dirata-ratakan selama 5 tahun
berturut-turut
2. Dosis efektif sebesar 50 mSv untuk satu tahun.
3. Dosis ekivalen pada lensa sebesar 150 mSv dalam satu tahun,dan
4. Dosis ekivalen pada ekstremitas (tangan dan kaki) atau kulit sebesar 500 mSv
dalam satu tahun (nilai batas dosis ekivalen pada kulit dirata-ratakan untuk luas
1 cm2 dari daerah kulit yang memperoleh penyinaran tertinggi).
Untuk siswa dan magang yang berusia antara 16 sampai 18 tahun
yang mengikuti latihan untuk pekerjaannya yang menggunakan
penyinaran radiasi, dan untuk siswa yang berusia antara 16 sampai
18 tahun yang menggunakan sumber radiasi dalam studinya,
penyinaran radiasi harus diawasi sehingga nilai batas berikut tidak
dilampaui:
1. dosis efektif sebesar 6 mSv dalam satu tahun,
2. dosis ekivalen pada lensa mata sebesar 50 mSv dalam satu tahun,
3. dosis ekivalen pada ekstremitas atau kulit sebesar 150 mSv dalam satu tahun.
C.Pembatasan dosis bagi pengunjung pasien
1. Untuk orang dewasa tidak boleh lebih besar daripada 5 mSv selama masa
pemeriksaan diagnosa dan terapi dari seorang pasien.
2. Untuk anak-anak yang mengunjungi pasien yang menelan zat radioaktif
(kedokteran nuklir), tidak boleh lebih besar dari 1 mSv.
MANFAAT DARI RADIASI
DALAM KEHIDUPAN
PENGGUNAAN SINAR-X UNTUK
KEAMANAN

Dengan memanfaatkan spektrometer mobilitas


ion, mesin ini mampu "mencium" unsur bahan
peledak, dan memastikan tempat-tempat
tersebut aman.
EKSPLORASI RUANG ANGKASA

Masalah:
Ruang antarbintang adalah sebuah tempat yang gelap dan
dingin, begitu dingin (mendekati nol mutlak). Sehingga
kendaraan angkasa harus menjaga bagian kritisnya tetap
hangat sehingga mereka tidak membeku dan terkunci.

Solusi:
dengan menempatkan elemen pemanas yang mengandung
bahan radioaktif di daerah kritis.
MUTASI GENETIK

Efek radiasi yang dapat mengacaukan DNA


memiliki sisi positif yang dapat menguntung
kan manusia, diantaranya mutasi genetik
buatan yang membuat jumlah biji matahari
yang terkandung semakin banyak
UMUR KARBON

Karbon 14 memutuskan radioaktif dari waktu


ke waktu pada laju yang konstan. Karena
kenyataan ini, para ilmuwan menggunakan
rasio karbon 14 isotop dalam suatu objek untuk
mengetahui perkiraan usia objek.
MANFAAT RADIASI DI BIDANG
KEDOKTERAN
Sumber radiasi yang berasal dari sinar-X
dan sinar gamma dapat digunakan
dalam terapi kanker, untuk
TERAPI KANKER memusnahkan sel ganas yang ada
didalam tubuh. Nuklida 131I yang
memancarkan sinar beta bermanfaat
dalam pengobatan kanker tiroid sebab
iodine diambil secara terpilih oleh
kelenjar tiroid.

Alat ini menggunakan peluruhan sejumlah


ALAT PEMACU JANTUNG kecil 238 Pu radioaktif untuk diubah
menjadi energy listrik.
DIAGNOSIS PENYAKIT Dengan bantuan sinar-x pada saat rontgen.

Anda mungkin juga menyukai