Anda di halaman 1dari 23

ACARA 1

PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANIAN


Disusun oleh :
Kelompok 5
TUJUAN
1. Membandingkan antara pengelolaan
lingkungan petanian organik dan
konvensinal

2. Menganalisis permasalahan yang ada


dikedua lingkungan dan pihak yang
terlibat

3. Menentukan pendekatan/instrumen
yang sesuai untuk mengelola lingkungan
pertanian baik dari sisi komponen
abiotik, biotik maupun sosial

Your Logo or Name Here 2


CARA KERJA
observasi wilayah kajian,
menyiapkan pedoman mengamati kondis fisik,
wawancara yang akan abiotik, maupun sosial yang
menetapkan lokasi
ditanyakan kepada terjadi dikedua lingkungan.
pertanian
responden ( masyarakat
sekitar ) dokumnetasikan kondis
lingkungan

memberi bobot berdsarkan menganalisis hasil yang


tabulasikan data tentang
analisis data. bobot didapat, kemudian
masalah lingkungan fisik,
tertinggi diberikan untuk membandingkan antara
biotik dan sosial yang
masalah yang paling urgent kedua siste pertanian yang
didapat
untuk diselesaikan. diamati.

Your Logo or Name Here 3


PELAKSANAAN
hari,tanggal
Jumat, 13
September 2019
PERTANIAN ANORGANIK Waktu
pelaksanaan 09.00 – 14.00
DESA SIDOARUM
WIB
KECAMATAN GODENAN
KABUPATEN SEMAN
Your Logo or Name Here 4
YOGYAKARTA
PELAKSANAAN
hari,tanggal
Sabtu, 14
September 2019
PERTANIAN ORGANIK Waktu
pelaksanaan 08.30 – 11.00
DESA GAMPARAN
WIB
KECAMATAN PRAMBANAN
KABUPATEN SEMAN
Your Logo or Name Here 5
YOGYAKARTA
PEMBAHASAN
PERBANDINGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL
A.Pengelolaan lahan
1. Pertanian organik
Petani di desa Gamparan, Prambanan, Sleman memilih
sistem pertanian organik karena memiliki tujuan untuk :
1. mencoba menyuburkan tanah kembali tanpa
menggunakan pengawet kimia
2. untuk bercocok tanam ramah lingkungan sehingga
dikonsumsi juga sehat.
Pertanian organik didesa Gamparan menerapkan pola
pengelolaan lahan pola SRI ( 1 lubang 1 pohon )
sedangkan pertanian konvensional hanya menerapkan
pola pertanian pada umumnya.
Your Logo or Name Here 7
PENGELOLAAN LAHAN
POLA SRI (Sistem Rice Intensification )
PENGELOLAAN
• Pengolahan tanah dilakukan sebayak 3 kali, yaitu pembajakan,
LAHAN & penggaruan, dan perataan tanah (ngangler).
PEMUPUKAN
• Pesemaian dilakukan pada baki/pipiti/bak kecil terbuat dari kayu
• benih bukan berasal dari hasil rekayasa genetika dan tidak
diperlakukan dengan bahan kimia sintetik ataupun zat pengatur
PERSEMAIAN tumbuh dan bahan lain yang mengandung additive.
• Media : campuran tanah dengan pupuk organik dengan
perbandingan 1 : 1

• Penanaman dilakuakn dengan jumlah tanaman / lubang = 1


batang/ tunas
PENANAMAN • Untuk memudahkan dalam pemeliharaan, menekan persaingan
unsur hara dan cahaya, dianjurkan menggunakan tanam sistem
legowo 2 : 1, Your Logo or Name Here 8
B. Penggunaan pupuk
• pertanian organik menggunaa pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi. Pupuk kandang tersebut
digunakan sebagi pupuk padat yang kemudian akan dicampurkan dengan tanah sawah.

• pupuk padat - pemupukan biasa dilakukan oleh petani Gamparan sebanyak 2kg/1m ( 2 kali
pemupukan )

• pupuk cair – penyemprotan pupuk dilakukan sebanyak 2 kali. Kelompok Tani Makmur menggunakan
pupuk cair organik buatan. bahan yang digunakan adalah fermipan, tepung geplek dan biang.

Secara umum Peranan/Fungsi Pupuk Organik, adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan tanah menjerap air

2. Meningkatkan kemampuan tanah menjerap nutrisi

3. Memperbaiki aerasi tanah


Your Logo or Name Here 9
4. Sumber unsur hara tanaman yang lengkap
PROSES PEMBUATAN PUPUK KANDANG

kemudian dicampur dengan kapur


Kotoran sapi dikumpulkan pertanian lalu kotoran sapi dibuat
gundukan dan diutup dengan terpal

setelah kurang lebih 2 minggu kemudian pupuk dipindah


pupuk di balik dengan cara keruangan yang terbuka untuk
Your Logo or Name Here 10

dipindahkan ke sisi kiri ruangan. meny


sedangkan Sebagian besar petani konvensional mengandalkan si putih (pupuk urea)
untuk menjalankan usaha pertanian. Para petani rata-rata menggunakan pupuk urea
sebanyak 50 kg untuk lahan sawah seluas 1000 m2.

dampak negatif pupuk urea


• Pupuk urea dengan kandungan nitrogen yang tinggi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
menjadikan tanah sawah menjadi keras dan bantat. Tanah yang bantat biasanya berwarna kemerah-merahan
sedangkan tanah yang subur / gembur berwarna kehitam-hitaman (lebih gelap) karena banyak mengandung
bahan organik didalamnya

• Kondisi tanah yang keras dan bantat menyebabkan lebih sulit untuk diolah. Kondisi tanah yang demikian akan
melekat pada cangkul sehingga dibutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengerjakannya. (gambar 6.D.3).
Tanah yang bantat juga akan berpengaruh terhadap ruang pori sehingga pergerakan air dan udara dalam
tanah terhambat. Your Logo or Name Here 11
C. PENGENDALIAN HAMA
1. pertanian organik
 Kelompok pertanian organik Tani Makmur telah menggunakan pestisida cair alami yang
dibuat dari rendaman daun sirsak dan tetes tebu. pestisida alami tersebut digunakan
sebagai pengendali hama.
 hama yang terdapat dalam pertanian organik lebis sedikit dibandingkan dengan hama yang
ditemukan pada pertanian konvensional.
 penganggulangan lainya kelompok tani menanam jenis bunga – bungaan yang ditanam di
pinggir lahan. bunga yang digunakan seperti bunga kenikir dan bunga kertas. Bunga tersebut
berfungsi untuk menarik dan menggalihkan serangga supaya tidak memakan padi.
 hama lain – keong sawah
penganggulangn dengan cara membuat selokan / aliran air
dipinggir sawah.
PROSES PEMBUATAN PESTISIDA ALAMI

daun sirsak dan


daun sirsak tetes tebu tetes tebu kemudian hasil perendaman
dimasukkan kedalam daun sirsak
tong

Your Logo or Name Here 13


2. Pertanian Konvensional
 Di desa Godean para petani masih menggunakn pestisida buatan berupa biocid sebagai
pembasmi serangga ( wereng ). Dibandingkan dengan pertanian organik pada pertanian ini
resisten terhadap hama. Hal ini dikarenakan tanaman padi organik memiliki kualitas yang baik
dibanding dengan kualitas padi konvensional.
 hama yang sering ditemukan pada pertanian konvensional ini adalah tikus. menurut petani tikus
merupakan hama yang paling menimbulkan kerugian.
 Pengendalian yang ideal dilakukan ketika tikus tersebut masih satu artinya dilakukan seawal
mungkin pada masa tanam ketika tikus tersebut belum beranak pinak. Hal ini bisa dilakukan bila
dilakukan secara bersama-sama dan serentak. Hal yang biasa dilakukan oleh petani adalah
“gropyokan” atau pembongkaran lubang tikus.
 dalam waktu 3 hari petani konvensional dapat membasmi 100 tikus.

Your Logo or Name Here 14


sarang hama tikus hama ( telur keong ) hama ( keong sawah )
D. SISTEM PENGAIRAN
 pertanian organik didesa Gamparan telah menggunakn air sumur ( kedalaman 12 m ) yang
digunakan sebagai sumber pengairan. menurut kepala dukuh, sistem pengairan ini sebagai
pengganti air sungai yang enurutnya telah tercemar oleh limbh industri yang berda
dilingkungan sekitar ( limbah industri tempe ). Selain itu lahan juga merupakan sawah tadah
hujan atau tegalan.

 sedangkan sumber perairan dari pertanian konvensional didesa Godean adalah parit yang
bersumber dari sungai disekitar desa. Sistem pengairan dengan cara bergilir antara petani
yang satu dengan petani lain.

Your Logo or Name Here 15

kondisi perairan
E. KUALITAS TANAMAN
• Perbandingan kualitas padi organik dan konvensional sangat berebeda jauh. Masyarakat petani organik
menggunakan padi jenis mentik wangi yang memiliki kualitas baik dibangding dengan padi konvensional yaitu
dengan menggunakan padi 64.
• berikut tabel perbandingan kualitas padi menurut responden petani
PADI ORGANIK PADI KONVENSIONAL
KUALITAS • padi organik lebih tahan lama • padi anorganik jika disimpan lama
penyimpanannya akan berubah warna menjadi
• jika sudah dimasak lebih awet kekuningan
yang padi organik dibanding padi • tidak tahan lama
konvensional. • harga jauh lebih murah
• Dari segi rasa lebih manis dan
pulen beras organik.
• Dari segi harga jauh lebih mahal
yang organik.\
• Lebih sehat dan aman

HARGA Rp. 12.000/Kg Rp. 9.000/Kg


Your Logo or Name Here 16
MODAL
PERBANDINGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
INDIKATOR PEMBANDING PERTANIAN
PERTANIAN ORGANIK PERTANIAN KONVENSIONAL
Tujuan untuk menciptakan produk yang menciptakan sistem pertanian yang
berkualitas dan peduli terhadap praktis dan instan.
kesehatan masyarakat, ramah
lingkungan.

Pengelolaan lahan SRI pengelolaan lahan pada umumnya


Jenis pupuk Pupuk kandang dan pupuk cair Pupuk urea dan pestisida

pengairan Menggunakan air sumur sebgai Menggunakan air sungai untuk irigasi
sumber air utama sawah
Ketahanan hama Tahan hama Mudah diserang hama
masa panen 2 kali 3 kali
Jenis tanaman padi menthik wangi IR 64
Kualitas padi tahan lama tidak tahan lama
SAA INI NANTI DITAMBAHIN BUAT KESIMPULAN NO 1 YAA Your Logo or Name Here
MUUCIWW
LAMPIRAN
responden ( masyarakat
Padi siap panen padi berumur kondisi perairan
non petani)

sarang hama tikus hama ( telur keong ) hama ( keong sawah )

Your Logo or Name Here 19


Bapak Waljono ( petani Bapak Suradimin ( petani
wawancara dengan petani
konvensional ) konvensional )

Bapak Lilik ( Pedagang hasil Bapak Lilik ( Pedagang hasil


Beras yang dijual
panen petani sekitar ) panen petani sekitar )

Your Logo or Name Here 20


Wawancara dengan Bapak Ponani ( Dukuh Petani Organik dusun
bapak dukuh gamparan Gamparan ) Gamparan

Lahan Organik Lahan Organik


Your Logo or Name Here 21
Pupuk organik dari Responden petani
Sapi
pemerintah organik

anggota kelompok 5
peralatan pertanian
dilahan milik bapak
Your Logo or Name Here 22
Thank You

Anda mungkin juga menyukai