Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ILMU
ILMU LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
SUMBERDAYA
SUMBERDAYAALAM
ALAM DAN
DAN PENGELOLAANNYA
PENGELOLAANNYA
““ PANTAI
PANTAI PARANGTRITIS
PARANGTRITIS ““

KELOMPOK
KELOMPOK 55 ::
Wahyu
Wahyu Nur
Nur Hidayati
Hidayati 17308141013
17308141013
Chirtiana
Chirtiana Evi
Evi SS A
A 17308141017
17308141017
Julia Ambar Sari
Julia Ambar Sari 17308141018
17308141018
Siti Nur Azizah
Siti Nur Azizah 17308141067
17308141067
Maulin
Maulin Otto
Otto Saputri
Saputri 17308141070
17308141070
Azizah
Azizah Salsa
Salsa Winarno
Winarno 17308141077
17308141077
BIOLOGI
BIOLOGI EE 2017
2017

JURUSAN
JURUSAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
BIOLOGI
FAKULTAS
FAKULTAS MATEMATIKA
MATEMATIKA DAN
DAN ILMU
ILMU PENGETAHUAN
PENGETAHUAN ALAM
ALAM
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS NEGERI
NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
2019
 Metode Kegiatan
Waktu dan Tempat:
Waktu : Minggu, 10 Maret 2019
Tempat : Pantai Parangtritis (Desa Parangtritis, Kretek, Bantul,
Yogyakarta)

 Tujuan Kegiatan :
1. Mengetahui latar belakang dan sejarah pemanfaatan
sumberdaya alam di suatu wilayah
2. Mengidentifikasi macam-macam sumberdaya alam berdasarkan
pengamatan di lapangan dan acuan pustaka
3. Mengklasifikasikan macam-macam sumberdaya alam yang
ditemukan sesuai dengan karakteristik atau sifatnya
4. Mengemukakan gagasan tentang pola pemanfaatan
sumberdaya alam tersebut sesuai dengan karakteristiknya
5. Mengajukan gagasan/ide pengelolaan sumberdaya alam di
suatau wilayah yang menjamin kelestariannya
CARA KERJA
1. Menentukan lokasi pengamatan.
2. Menentukan luasan wilayah di kawasan yang diamati.
3. Menyiapkan lembar observasi dan wawancara.
4. Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumberdaya
yang ada.
5. Mengamati pemanfaatan sumberdaya yang ada.
6. Melakukan wawancara terhadap masyarakat sekitar lokasi pengamatan tentang
sejarah pemanfaatannya.
7. Mentabulasikan data yang diperoleh dan mendokumentasikannya
JENIS – JENIS SUMBERDAYA YANG TERDAPAT DI WILAYAH PANTAI PARANGTRITIS

Pemanfaatan Yang Sudah Deskripsi Kondisi


Sumberdaya Alam Abiotik
Ada Sumberdaya
air dikawasan parangtritis
air pantai Wisata
tidak tercemar oleh limbah

Pasir besi Ditambang Keberadaansampah


melimpah, terawat
Melaut, dimanfatkan untuk
Angin Bertiup sedang hingga kencang
sumber daya terbarukan.
Gumuk pasir ( tempat reksreasi Keberadaan sumber daya ini
pasir pantai
) melimpah di kawasan Pantai
JENIS – JENIS SUMBERDAYA YANG TERDAPAT DI WILAYAH PANTAI PARANGTRITIS
Sumberdaya Alam Biotik Pemanfaatan Yang Sudah Ada Deskripsi Kondisi Sumberdaya
Untuk dikonsumsi maupun dijual
Perikanan Jumlah melimpah dan terawat
sebagai oleh-oleh
Kawasan pertanian Penanaman palawija dan hasi hanya terdapat di beberapa daerah

( tanaman singkong, padi ) panen dikonsumsi oleh warga saja, kondisi kawasan pertanian

  sekitar sebagian teawat sebagina hanya

Digunakan sebagai saj.


dibiarkan objek wisata
Taman wisata Pembuatan taman bunga
kondisi terawat
Jumlah melimpah, di pelihara
Udang dan bandeng Pembuatan tambak
untuk kebutuhan ekonomis
PEMBAHASAN

Latar belakang dan Sejarah pemanfaatan kawasan Pantai Parangtritis


• Pantai Parangtritis merupakan sumberdaya alam yang sifatnya dapat diperbarui ( renewable ) dan
berdasarkan statusnya Pantai Parangtritis ikelompokkan sebagai sumberdaya aktual karena SDA ini sudah
diketahui kuanlitas dan kuantitasnya dan sudah dimanfaatkan saat ini.
• Pantai Parangtritis digunakan sebagai objek wisata sudah sejak jaman persiden Soeharto sekitar tahun
1960an. Pada tahun 1970an ditemukan tambang pasir besi yang berlimpah di pantai parangtritis dan sejak
itu mulai dilakukan penambangan di pantai Parangtritis. Pada tahun 2000an wisata disini mulai
dikembangkan yaitu dengan pembuatan kolam-kolam renang yang berada di pinggir pantai. Hal ini
dilakukan untuk menarik wisatawan terutama yang mebawa anak kecil supaya dapat berenang di kolam
tersebut.
PANTAI PARANGTRITIS

 pantai parangtritis dikelola sebagai tempat wisata yang memiliki nilai ekonomis dan kesejahteraan
masyarakat, antara lain peningkatan cadangan devisa negara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD
merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari kegiatan ekonomi daerah itu sendiri
 Kawasan Parangtritis secara keseluruhan memiliki potensi daya tarik wisata yang terpadu antara daya tarik
wisata alam, budaya dan khusus (kuliner), seluruh potensi tersebut perlu untuk dikembangkan dan
dilestarikan. Jenis kegiatan ekonomi kelautan yang berkembang di pantai parangtritis cukup pesat adalah:
(1) keindahan alam pantai, (2) tempat permainan anak-anak, (3) poli pantai, (4) moda wisata transportasi
andong, (5) wisata rally mobil dan sepeda motor mini, (6) wisata speed boat terbang layang serta (7)
kuliner dan pasar sandang-pangan khas Yogyakarta.
PEMBAHASAN
• pengklasifikasian Sumber Daya Alam
 Sumber daya alam adalah sumber atau suplai untuk
mendapatkan keuntungan atau manfaat. dan sumberdaaya
alam merupakan segla sesuatu yang diperlukan mahluk hidup
untuk mendukung kegiatanya ( Sukirman, dkk, 2017 : 12 )
 pada pengamatan yang kami lakuakan pantai parangtritis
merupakan sumberdaya alam yang didalamnya terdapat dua
sumber daya yang dapat dikaji yaitu sumber daya alam abiotik
dan sumber daya alam biotik.
 sumber daya alam abiotik yang kami temukan pada pantai
parangtritis dan sekitarnya ialah :
GUMUK PASIR

 Gumuk pasir merupakan salah satu sumberdaya alam yang kami temukan pada pantai parangtritis.
Gumuk pasir termasuk sumberdaya yang sifatnya yang dapat diperbarui ( renewable ) dan
berdasarkan statusnya gumuk pasir ini merupakan sumberdaya potensial karena keberadaanya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
 Dulunya masyarakat tidak terlalu memperhatikan gumuk pasir dipantai parangtritis, namun lambat
laun masyarakat menjadi sadar bahwa gumuk pasir yang ada di sekitar pemukimannya adalah warisan
dunia yang harus dijaga kelestariannya, setidaknya untuk penahan abrasi pantai. Gumuk pasir pantai
parangtritis itu kemudian dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
 Keberadaan gumuk pasir dapat dimanfaatkan sebagai pariwisata, olahraga, pertanian, edukasi, riset,
sosial dan budaya (hanafi, 2016). Dari segi perekonomian, bahkan gumuk pasir menguntungkan.
Lahan gumuk pasir juga dimanfaatkan untuk bertani. Sebelum digunakan untuk kegiatan pertanian,
lahan terlebih dahulu diratakan dan ditanami tanaman penahan angin. Gumuk pasir dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian dan konservasi.
TUJUAN PENGELOLAAN GUMUK PASIR

1. mengoptimalkan fungsi gumuk pasir pantai tropis untuk pengembangan


lingkungan binaan dan konservasi pantai, dengan memperhatikan kondisi
geomorfologi gumuk pasir, proses geologi aktual dan tutupan lahan yang
berkembang.
2. Menghindari pengembangan sarana prasarana fisik wisata yang akan
mengubah fungsi permukaan gumuk menjadi tidak alamiah atau
menurunkan stabilitas migrasi pasir di kompleks gumuk pasir.
3. Mengoptimalkan fungsi lahan kering di atas gumuk pematang pantai untuk
pengembangan lingkungan fisik yang produktif dan sesuai dengan kondisi
fisik lahan maupun tanah yang terbentuk.
4. mempertahankan gumuk pasir dan ekosistemnya (habitat flora yang hidup
di dalamnya) dalam kondisi proses alaminya,
5. menyediakan pendidikan, penelitian, dan pemantauan lingkungan fisik bagi
ilmu kebumian dan ekologi pesisir,
ANGIN LAUT

 angin laut merupakan salah satu sumberdaya alam yang kami temukan pada pantai
parangtritis.
 angin laut termasuk sumberdaya yang sifatnya yang dapat diperbarui ( renewable )
berdasarkan statusnya angin pantai ini merupakan sumberdaya aktual karena SDA ini
sudah diketahui kuantitas dan kualitasnya serta sudah dimanfaatkan saat ini
 pengelolaan angin di kawasan sekitar Pantai Parangtritis ( pantai selatan ) cukup
beragam yaitu dikelola sebagai sumber tenaga terbarukan, sebagai sarana paralayang di
bukit Pantai parangtritis dan dimanfaatkan untuk melaut para nelayan
POLA PEMANFAATAN ANGIN LAUT

Sumberdaya Terbarukan ( Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid )


 kami menemukan pada kawasan pantai baru. Putaran kincir
menggerakkan turbin untuk memproduksi energi listrik.
 Sebanyak 33 menara kincir angin berdaya listrik 56 Kilowatt
(KW) berhasil dibangun. Total daya PLTH Pandansimo
mencapai 83 KW. Teknologi PLTH ini memanfaatkan potensi
sumber daya angin laut dan angin darat di pantai Baru
Bantul yang berkecepatan rata-rata 3-4 meter/detik
 pengelolaan PLTH Pandansimo dimaksudkan pula untuk
menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat seperti
pertanian, perikanan dan kelautan.
POLA PEMANFAATAN ANGIN LAUT

Sumberdaya Terbarukan ( Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid )


 salah satu manfaat bagi warga sekitar :
1. Para petani sangat merasakan dampak positif PLTH.
Sebelum ada PLTH, budidaya pertanian hanya
mengandalkan curah hujan. Sekarang, petani dapat
mengairi tanamannya kapanpun diperlukan. Air dipompa
dengan menggunakan energi listrik dari PLTH.
2. warung kuliner dan warga setempat yang tinggal didaerah
pantai Baru yang mendapatkan manfaat dari listrik PLTH.
Wisata Paralayang

 bukit paralayang ini merupakan sumberdaya cadangan


karena bukit ini dapat dikembangkan secara
menguntungkan dimasa mendatang.

 Bukit Paralayang awalnya hanya merupakan perbukitan


biasa. Kemudian pada tahun 1991 dibuat landasan
beton pertama untuk fasilitas olahraga paralayang. Lalu
dilanjutkan membuat fasilitas pendukung seperti
pendopo joglo, tangga, serta area parkir sekitar tahun
1998.
Wisata Paralayang

 Para pegiat olahraga paralayang melakukan aktivitas


paralayang pada bulan Desember-Februari ketika cuaca
cerah dan angina bertiup cukup kencang. Namun dengan
perubahan cuaca yang tak menentu, para pelaku olahraga
paralayang pun kesulitan menentukan jadwal tetap.
 Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit
atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang
dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang
menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa
Sumberdaya Alam
Sumber daya alam biotik yag kami temukan di Pantai Parangtris sangat
beragam, masing – masing suberdaya alam yag kami temukan Biotik
memiliki manfaat masing – masing bagi masyarakat sekitar Pantai
parangtritis.
perikanan, kawasan pertanian, tambak bandeng dan udang
 Kegiatan perekonomian pada zona terbatas dan zona penunjang
gumuk pasir dapat dimanfaatkan untuk pertanian maupun
perikanan tambak. Petani dapat menanam
tanaman palawija untuk menunjang kebutuhan sehari-hari
mereka.
 kawasan budidaya pertanian meliputi lahan yang baik untuk
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering ataupun pertanian
yang bisa untuk lahan basah maupun kering. Kawasan ini tersebar
merata di semua desa di pantai selatan sekitar Parangtritis.
 Kawasan ini merupakan peruntukan lahan yang terluas dengan
perincian : untuk pertanian lahan basah 13,141 km2, untuk
pertanian lahan kering 7,563 km2 dan untuk pertanian lahan basah
maupun kering 11,967 km2 ( Wibowo, 2001 : 162 )
• Kegiatan masyarakat sekitar gumuk pasir berupa perikanan tambak adalah dengan
membuat tambak udang dan bandeng. Tambak bandeng dapat digunakan sebagai wisata
pemancingan dan dikelola langsung oleh masyarakat.
• Lahan yang diperuntukan bagi budidaya perikanan darat tersebar di Ds Srigading,
Gadingharjo, Gadingsari dan Poncosari dengan luas keseluruhan sekitar 1,272 km 2.
Sedangkan untuk perikanan laut disini dimaksudkan sebagai kawasan yang sesuai untuk
pendaratan nelayan (dermaga) sekaligus tempat tranksasi sektor perikanan laut (tempat
pelalangan ikan). Daerah yang cocok untuk kegiatan ini adalah Depok di ujung barat Ds.
Parangtritis dan Pandansimo di ujung barat Ds. Poncosari, luas lahan yang cocok untuk
kegiatan ini adalah 0,652 km 2 ( Wibowo, 2001 : 162 )
Pantai Parangtritis sebagi SDA Pantai Parangtritis sebagi SDA pola pemanfaatan untuk
dimanfaatkan masyarakat dimanfaatkan masyarakat menunjang SDA pantai.
setempat untuk menunjang setempat untuk menunjang Dibagun kolam – kolam renang
ekonomi ekonomi air tawar. air tawar ini berasal
dari sumur bor

taman bunga yang dibangn


oleh pemerintah untuk pendukung pemafaatan SDA
menambah pemasokan pantai sebagai penunjang
anggaran daerah ekonomi. Warga yang membuka
usaha penyewaan APV

taman bunga yang dibangun


oleh pemerintah untuk
menambah pemasukan
anggaran daerah
Pemanfaatan Lainnya Sumberdaya Alam Pantai Parangtritis
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakuakan dapat disipulkan, bahwa :


1. Sejarah pemanfaatan SDA di pantai parangtritis dimulai sejak 1960 kemudian sejak saat itu pola pemanfaatan SDA
semakin beragam

2. SDA yang kami temukan pada pantai parangtritis adalah angin laut, air, pasir, tambak ikan, kawasan pertanian

3. SDA yang kami temukan diklasifikasikan sebagai SDA abiotik ( angin laut, pasir, dan air ) dan SDA biotik ( tambak
ikan dan kawasan pertanian )

4. Pola pemanfaatan SDA yang kami temukan pada pantai parangtritis adalah SDA dimanfaatkan sebagi tempat
rekreaksi, dimanfaatkan sebagia penunjang ekonomi warga, dan digunakan sebagai sumber energi terbarukan di
kawasan pantai baru.
KESIMPULAN

5. gagasan pengelolaan SDA di Pantai Parangtritis menurut kelompok kami adalah :


 Konservasi lahan pantai sangatlah dibutuhkan, guna menyeimbangkan populasi manusia yang semakin
bertambah, dengan keadaan pantai yang semakin tidak terawat. konservasi Pantai Parangtritis dilakukan
dengan tahap Restorasi, Reorientasi, Responsivitas, Rehabilitasi, Responsibility dan Reguasi.
 Relokasi lapak pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak mengganggu
pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai
 Tidak membuang sampah di pantai.

 Zona terbatas dan zona penunjang memang diperbolehkan untuk kegiatan pertanian dan perikanan tambak,
akan tetapi untuk pembangunan bangunan permanen seperti rumah sebaiknya dikurangi
Gagasan konservasi dan upaya perlindungan
sumberdaya alam Pantai Parangtritis
( KONSERVASI DARI PEMERINTAH)
Gagasan konservasi dan upaya perlindungan
sumberdaya alam Pantai Parangtritis menurut
kelompok kami
Upaya perlindungan dan gagasan konsevasi sumberdaya Pantai Parangtritis dapat dilakukan dengan:
1. Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang pasir liar yang ada di sepanjang kawasan Pantai
Parangtritis
2. Memberi pengarahan dan penyuluhan akan pentingnya sand dunes tersebut bagi ekosistem Pantai
Parangtritis serta pentingnya konservasi lahan pantai
3. Relokasi lapak pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak mengganggu
pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai
4. Tidak membuang sampah di pantai.
5. Zona terbatas dan zona penunjang memang diperbolehkan untuk kegiatan pertanian dan perikanan tambak, akan
tetapi untuk pembangunan bangunan permanen seperti rumah sebaiknya dikurangi.
6. Konservasi lahan pantai sangatlah dibutuhkan, guna menyeimbangkan populasi manusia yang semakin
bertambah, dengan keadaan pantai yang semakin tidak terawat. konservasi Pantai Parangtritis dilakukan
dengan tahap Restorasi, Reorientasi, Responsivitas, Rehabilitasi, Responsibility dan Reguasi.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Gunawan.(2011). Teknologi Konservasi Lanskap Gumuk Pasir Pantai Parangtritis
Bantul DIY. Jurnal Lanskap Indonesia. Vol. 3 No. 2: 97 – 101.
Hanafi, Yahya. (2016). Pendekatan Ekosistem Sebagai Upaya Pengelolaan Kawasan Gumuk Pasir di Parangtritis
Bantul D.I Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasioanl II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammaddiyah Malang: Yogyakarta.

Puspitasari, Ike Yuli. 2011. Perkembangan Gumuk Pasir dan Perubahan Penggunaan Tanah di Gumuk Pasir Pantai
Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta: Depok. Skripsi Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

Hadori, Haris Udia. 2011. Pantura-Tengger-Bali. Yogyakarta: UNY.


Keraf, A Sonny. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai