Anda di halaman 1dari 45

Oleh dr.

Ade Permana Putra


 World Health Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 1,5 miliar (24%)
dari penduduk dunia terinfeksi cacing parasit
dengan jumlah terbesar di wilayah Afrika,
Amerika, Cina dan Asia Tenggara (WHO,
2016).
 Dari 20 jenis cacing yang umumnya
menyebabkan infeksi cacing pada manusia,
soil transmitted helminth (STH) merupakan
penyakit tersering
 Di Indonesia sendiri angka kejadian
kecacingan mencapai angka 28%
 Terkait pengetahuan tentang cacing pun
sangat penting. Di China diperkirakan sekitar
129 juta orang terinfeksi STH.
Rumusan masalah
 Bagaimana gambaran pengetahuan
kecacingan pada siswa siswi SD 01 Kelurahan
Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Kabupaten
Lingga
Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan
kecacingan pada siswa siswi SD 01, Kelurahan
Dabo Lama Kecamatan Singkep Kabupaten
Lingga
 Mengetahui sumber informasi mengenai
penyakit cacingan pada siswa siswi SD 01
Kelurahan Dabo Lama Kecamatan Singkep
Kabupaten Lingga
Manfaat penelitian
 Bagi pemerintah
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menanamkan kepedulian pemerintah dalam
memperhatikan kesehatan, utamanya
kecacingan yang prevalensinya masih cukup
tinggi di Indonesia.
Bagi masyarakat
 Diharapkan dengan adanya penelitian ini
dapat menambah pengetahuan masyarakat,
terutama kelompok yang berisiko tinggi agar
dapat melakukan pencegahan dan mengenali
gejala penyakit cacingan sedini mungkin
untuk menghindari dampak yang lebih buruk
jika terlambat diterapi.
Bagi peneliti
 Memperkaya wawasan peneliti mengenai
penyakit cacingan.
 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang
terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu
 Efendi dan Makhfudli (2009) menyatakan
pengetahuan yang mencakup dalam domain
kognitif mempunyai enam tingkatan
 (a) tahu: kemampuan mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya
 (b) memahami: kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui
 (c) aplikasi: kemampuan menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi
sebenarnya
 (d) analisis: kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-
komponen
 (e) sintesis: kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan baru.
 Sukanto (2000) menyatakan terdapat 5 faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, yaitu:
 1. Tingkat pendidikan: dengan pendidikan
maka pengetahuan seseorang akan
bertambah sehingga dapat terjadi perubahan
perilaku positif yang meningkat.
 2. Informasi: semakin banyak sumber
informasi yang dimiliki seseorang, maka
pengetahuan akan lebih luas.
 3. pengetahuan tentang sesuaitu yang
bersifat informal. Budaya: budaya merupakan
sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang
sudah sukar diubah.
 4. Pengalaman: sesuatu yang dialami
seseorang akan menambah
 5. Usia: semakin bertambahnya usia, semakin
banyak pengalaman yang didapat seseorang,
dan semakin banyak kemungkinan seseorang
untuk mendapatkan informasi.
 Ialah penyakit yang disebabkan oleh
masuknya parasit berupa cacing pada tubuh
manusia. Cacing yang menginfeksi manusia
terdiri dari kelompok trematoda, cestoda dan
nematoda.
 rasa tidak enak pada perut
 diare
 nausea
 vomiting
 berat badan menurun dan malnutrisi
 Albendazol
 Mbendazol
 Pirantel pamoat
 Dampak infeksi cacing
 Dampak dari penyakit kecacingan sangat
besar terhadap perkembangan fisik,
intelegensia dan produktifitas anak yang
merupakan generasi penerus bangsa.
Kecacingan dapat mempengaruhi pemasukan
(intake) , pencernaan (digestif), penyerapan
(absorsi), dan metabolisme makanan.
 Secara kumulatif infeksi cacingan dapat
menyebabkan kurang gizi berupa kalori dan
protein serta kehilangan darah yang
berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan
menimbulkan gangguan tumbuh kembang
anak. Khusus anak usia sekolah, keadaan ini
akan berakibat buruk pada kemampuannya
dalam mengikuti pelajaran di sekolah
(Kemenkes, 2012).
Jenis penelitian
 Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan desain penelitian potong
lintang (cross-sectional). Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan siswa siswi sekolah
dasar SDN 01 Kelurahan Dabo Lama
Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga, maka
peneliti menggunakan metode kuesioner
untuk memperoleh informasi tersebut.
Waktu dan lokasi penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-
April 2019 di SDN 01 Kelurahan Dabo Lama
Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga

Populasi dan sampel penelitian
 Jumlah populasi
 Penelitian ini dilakukan dengan mengambil
populasi yakni siswa kelas 5 SDN 01 Dabo Lama,
Kecamatan Dabo Lama, Kabupaten Lingga .
 Sampel
 Terdapat 24 partisipan pada penelitian ini.
Partisipan dipilih dengan metode random
sampling yaitu Siswa kelas 5 SDN 01 Dabo Lama,
Kecamatan Dabo Lama, Kabupaten Lingga.
Instrumen penelitian
 Instrumen penelitian yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah :
 Daftar tilik pertanyaan
 Alat tulis
 Alat dokumentasi
 Alat pengolahan dan analisis data

 Penelitian ini dilaksanakan di satu SD di
Kelurahan Dabo Lama Kecamatan Singkep
Kabupaten Lingga. Pada penelitian ini 24
anak bersedia menjadi partisipan terdiri dari
24 orang .Dengan 12 orang laki laki (50%)
dan 12 orang perempuan (50%).
Apa tanda-tanda cacingan?

Jawaban benar

Kurus 2 8.3

Lemas/lesu 8 33.3

Nafsu makan berkurang 1 4.1

Sakit perut/mencret 10 41.6

Jawaban kurang tepat

Gatal di badan 2 8.3

Membuat penyakit 1 4.1


Apa sajakah kebiasaan yang dapat menyebabkan cacingan?

Tidak mencuci tangan sebelum makan 6 25

Tidak mencuci tangan setelah BAB 1 4.1

Bermain kotor/tanah/pasir kotor 13 54.1

Kuku Panjang dan kotor 2 8.3

Jawaban kurang tepat

Makan makanan tidak bergizi 1 4.1

Jajan sembarangan 1 4.1


Bagaimana cara cacing masuk ke dalam tubuh kita?

Melalui makanan/minuman 3 12.5

Melalui tangan/kaki/kuku kotor 16 66.6

Saat bermain kotor 3 12.5

Pori-pori 2 8.3
Perlukah cacingan diobati?

Ya 23 95.8

Tidak 1 4.1

Berapa kali sebaiknya adik minum obat cacing dalam setahun ?

> 2kali 2 8,3

2 kali 11 45,8

1 kali 7 29,1

Tidak tahu 4 16.6


Sebutkan salah satu nama obat cacing yang kamu ketahui !

Combantrin/ konfermex 4 16.6

Entrostop 8 33.3

Tidak tahu 12 50

Apakah cacingan bisa sembuh?

Ya 22 91.6

Tidak 2 8.3
Sebutkan bahaya kecacingan!

Jawaban benar

Belajar/aktivitas terganggu 4 16.6

Lesu/ tak berdaya 2 8.3

Jawaban kurang tepat

Sakit perut/mencret 8 33.3

Meninggal 2 8.3

Tidak mau makan 6 25

Tidak tahu 2 8.3


Sebutkan cara mencegah kecacingan!

Jawaban benar

Cuci tangan sebelum makan 6 25

Memotong dan membersihkan kuku 2 8.3

Minum obat cacing 8 33.3

Jawaban kurang tepat

Tidak bermain tanah 3 12.5

Menjaga kebersihan badan 1 4.1

Makan makanan bergizi 1 4.1

Tidak tahu 3 12.5


Apakah adik hanya meminum obat cacing jika hanya terkena penyakit
cacingan ?

Ya 10 41.6

Tidak 13 54,1

Tidak tahu 1 4.1


Frekuensi (n=24)

Persentase
Menjawab benar pernyataan mengenai
(%)

Tanda-tanda cacingan 21 87,5

Kebiasaan yang dapat menyebabkan cacingan 22 91,6

Cara cacing masuk ke dalam tubuh manusia 19 79,1

Perlu tidaknya cacingan diobati 23 95,8

Frekuensi minum obat cacing dalam setahun 11 45,8

Salah satu nama obat cacing 4 16,6

Bahaya cacingan 6 25

Sembuh tidaknya cacingan 22 91,6

Cara mencegah cacingan 16 66,6

Meminum obat cacing jika cacingan 13 54,1


Laki-laki (33%) (17%) 12 50,0
Jenis kelamin
Perempuan (50%) 0 12 50,0

(85%) (15%) 24 100

Sumber informasi Frekuensi (N=90) Persen

Tv 13 54.1

Buku/media cetak 3 12.5

Tenaga kesehatan 3 12.5

Orang tua/Kakak/Guru/Teman 4 16.6

Tidak pernah dapat informasi 1 4.0


 Penilaian tingkat pengetahuan dinilai
berdasarkan nilai standar pengetahuan untuk
10 pertanyaan tentang kecacingan, seperti
pada definisi operasional yang telah
disebutkan di Bab 3. Setelah diperoleh hasil
penilaian tiap nomor pertanyaan, maka nilai
yang kurang dari 6 memiliki tingkat
pengetahuan kurang. Secara umum partisipan
penelitian ini memiliki pengetahuan yang baik
(85,3%).
 Iskandar (2009) menyatakan bahwa informasi
yang didapatkan remaja usia 6-14 tahun dari
program televisi, internet majalah, dan
lainnya akan mempengaruhi pengetahuan
dan sikap sehingga pada akhirnya
mempengaruhi pola perilaku.Dilihat pada
tabel 5.5, lebih dari satu per dua partisipan
memberikan jawaban TV sebagai salah satu
sumber informasi tentang cacingan (54,1%).
 Kedua penjelasan di atas sejalan dengan
pernyataan Sukanto (2000) yang menyatakan
bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, informasi, dan juga usia.
Semakin bertambahnya usia, semakin tinggi
tingkat pendidikan, semakin banyak
pengalaman, dan semakin banyak
kemungkinan seseorang mendapatkan
informasi. Dengan banyaknya sumber
informasi yang didapat, maka pengetahuan
akan lebih luas. Maka ini sesuai dengan
penelitian ini karena siswa kelas 5 SD 01
Kelurahan Dabo Lama Kecamatan Singkep
mampu menjawab dengan baik pertanyaan
yang kami ajukan terkait kecacingan.

 1 Kesimpulan
 Secara umum partisipan memiliki pengetahuan
yang baik (85%)
 Kemungkinan pengetahuan yang baik tentang
kecacingan oleh partisipan dipengaruhi oleh
media TV sebagai salah satu sumber informasi.
 Saran
 Dari 10 pertanyaan tentang kecacingan,
pengetahuan partisipan tentang frekuensi
minum obat cacing dan bahaya cacingan
masih kurang. Maka perlu diberikan
sosialisasi kembali , terlebih lagi beberapa
partisipan mengaku belum pernah
mendapatkan informasi tentang cacingan.

Anda mungkin juga menyukai