Anda di halaman 1dari 122

PENGETAHUAN MESIN 1

Dipersiapkan sebagai materi perkuliahan


Mahasiswa Semester 6
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

Oleh:MOERWISMADHI
OBJEKTIF

Setelah megikuti
perkuliahan ini
diharapkan
mahasiswa
memperoleh
pengetahuan tentang
Mesin-mesin Umum,
seperti Mesin
Penggerak Awal,
Pompa/Kompressor,
Ketel Uap, dan Alat
angkat.

Moerwismadhi, POLMANBandung 2
MESIN PENGGERAK / PRIME MOVER

1. Motor Listrik
 Motor Listrik Arus Searah / DC
 Motor Listrik Universal
 Synchronous AC Motors
 Induction AC Motors
 Stepping Motors
2. Motor Bakar
2.1. Motor Pembakaran Dalam/Internal Combustion Engine
2.1.1. Motor resiprok / Piston
– Spark Ignition Engine
– Compression Ignition Engine
2.1.2. Rotary Engine
2.1.3. Turbin Gas
2.2. Motor Pembakaran Luar /External Combustion Engine
2.2.1. Steam Piston Engine
2.2.2. Steam Turbine

Moerwismadhi, POLMANBandung 3
MESIN PENGGERAK AWAL (Prime Mover)

 1. MOTOR LISTRIK
 Motor Listrik atau Electro Motor, merupakan mesin yang
menghasilkan daya dari konversi enersi listrik menjadi
enersi mekanis berupa putaran.

 Arus listrik masuk ke dalam kumparan yang ada di dalam


motor akan menghasilkan medan magnit yang dapat
menarik kemudian memutarkan bagian poros rotor.

Moerwismadhi, POLMANBandung 4
Moerwismadhi, POLMANBandung 5
MOTOR LISTRIK

 Motor Listrik mengkonfersikan enerji listrik


menjadi enerji Kinetik. Fungsi kebalikannya
dimana proses konversi enerji kinetik menjadi
enerji listrik dipenuhi oleh Generator listrik
atau dinamo.Sebagai contoh, Motor traksi yang
digunakan untuk menggerakan Lokomotif .

Moerwismadhi, POLMANBandung 6
Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan penggunaan motor listrik:
 Dapat dihidupkan dengan hanya memutarkan switch
 Tidak menghasilkan suara dan getaran yang membisingkan
 Tidak menghasilkan polusi
 Motor listrik dengan arus searah (DC) mempunyai daya besar pada
putaran rendah.

 Kekurangan dalam penggunaan Motor Listrik


 Membutuhkan sumber daya, melalui kabel, tempat pengoperasian
terbatas pada tersedianya panjang kabel tenaga.
 Bila menggunakan baterry sebagai sumber daya, maka berat
keseluruhan menjadi meningkat.
 Secara umum biaya listrik lebih mahal dari harga bahan bakar minyak
 Untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh sebuah motor
pembakaran, maka motor listrik akan memiliki bobot lebih berat.

Moerwismadhi, POLMANBandung 7
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK

Sebuah motor
sederhana terdiri dari
inti besi yang dililiti
kumparan kawat yang
berputar diantara dua
magnet permanen.

Pada saat kumparan pada inti besi dialiri arus listrik akan terjadi efek
elektromagnetis dan kutub-kutubnya akan tertarik oleh kutub magnet
yang diam.
• Kumparan berputar membawa kutub yang berlawanan sedekat
mungkin, namun pada saat akan mencapainya, arus listrik yang
melewatinya berubah arah (Alternated atau Pole changing on DC)
• Dengan demikian kutub elektromagnetis pada intibesi akan berubah
kebalikannya dan berakibat putaran yang berkelanjutan

Moerwismadhi, POLMANBandung 8
Motor Shaded-pole

Motor Shaded-pole merupakan motor induksi satu fasa AC,


seperti motor induksi lain, bagian yang berputar adalah rotor
yang berbentuk sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Pada
motor induksi membutuhkan rotating magnetic field untuk
gerak mula, setengah dari kutubnya diberi cincin yang tebal
sehingga merupakan kumparan bantu. Pada saat fluks dalam
inti kutubnya naik induksi akan terjadi dan pada cincin akan
terjadi arus mengalir. Arus ini akan membangkitkan fluks yang
tertunda di bagian yang bercincin. Perubahan ini
mengakibatkan kuat kutub berpindah tempat dari bagian yang
tidak bercincin ke bagian yang bercincin secara berkala
(periodik) sehingga menimbulkan momen kopel yang lemah
pada bagian kutub yang bercincin. Sehingga kutub-kutub yang
tidak bercincin akan menghasilkan momen kopel yang
berlawanan yang akhirnya motor berputar.

Moerwismadhi, POLMANBandung 9
Shaded-pole motor

Moerwismadhi, POLMANBandung 10
MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH / DC
Pada kebanyakan motor listrik arus
DC, rotor sebagai elktromagnetis yang
berputar diantara magnet permanen.
Untuk membuat elektromagnet rotor
menjadi lebih kuat, rotor kumparan
berisi inti besi yang akan bersifat
magnetis saat arus listrik mengalir
melalui kumparan. Rotor akan
berputar selama arus listrik ini
membalik kutub magnetiknya setiap
saat mencapai kutub lawan dari
magnet stationer.
Commutator pada rotor motor DC
menghubungkan kumparannya ke
sumber tenaga listrik. Komutator
berputar bersama rotor dan membalik
arah aliran arus listrik di dalam
kumparan satu kali setiap setengah
putaran rotor
Saat kutub utara rotor mencapai kutub
selatan di sisi kirinya, arus pada
kumparan juga berubah.

Moerwismadhi, POLMANBandung 11
MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH / DC

Pada saat kumparan dialiri Armature berlanjut terus Pada saat armatur pada
arus DC, muncullah medan berputar posisi horisontal, komutator
magnet di sekeliling akan membalikkan arah
armatur. Sebelah kiri arus listrik di kumparan,
armatur terdorong menjauh membalikkan arah medan
dari magnet kiri, dan magnet, Proses berlanjut
tertarik ke sebelah kanan, berulang
hal ini menyebab kan
perputaran.

Moerwismadhi, POLMANBandung 12
MOTOR LISTRIK UNIVERSAL

Motor listrik jenis ini akan berputar baik


bila diberi arus tanaga listrik baik AC
maupun DC
Bila diberi arus DC, elektromagnet
stator akan bertindak selayaknua
sebuah magnet permanen dan motor
listrik universal akan berputar seperti
motor DC.
Yang membedakan dengan motor DC
biasa, motor universal ini tidak akan
berubah arah putarannya bila arus
listrik yang masuk diubah
pengkutubannya. Motor ini akan tetap
berputar pada arah putaran yang sama
karena dengan mengubah pengkutuban
arus listrik yang masuk rotor akan juga
mengubah arah pengkutuban arus
listrik yang masuk ke dalam
elektromagnet stator.

Moerwismadhi, POLMANBandung 13
MOTOR LISTRIK UNIVERSAL
Kipas pendingin Stator Sikat karbon
Chuck bor

Gearbox

Rotor
Tombol

Isolasi
listrik

Moerwismadhi, POLMANBandung 14
Motor Induksi 3 phasa
Motor induksi 3 phasa adalah jenis motor AC asynchronous
mana tenaga dipasok ke perangkat berputar dengan cara
induksi elektro-magnetik .
Sebuah motor listrik mengubah listrik untuk tenaga mesin di
rotor ( berputar bagian ) . Ada beberapa cara untuk memasok
listrik ke rotor . Dalam motor DC power ini dipasok ke dinamo
langsung dari sumber DC , sedangkan di motor listrik AC ini
disebabkan pada perangkat berputar . Motor induksi kadang-
kadang disebut transformator berputar karena stator ( bagian
stasioner ) pada dasarnya sisi primer transformator dan rotor (
bagian yang berputar ) adalah sisi sekunder . Motor induksi
banyak digunakan , motor induksi khususnya polyphase , yang
sering digunakan sebagai penggerak dalam industri.
Saat ini motor induksi yang lebih disukai untuk motor industri
karena konstruksinya sederhana, tidak ada sikat ( yang
diperlukan dalam kebanyakan motor DC ) dan berkat
elektronika daya modern mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan kecepatan motor.

Moerwismadhi, POLMANBandung 15
SYNCHRONOUS AC MOTORS

Iron Core
Synchronous AC Motors
Motor jenis ini identik dengan Generator pembangkit arus
listrik. Generator sebagai pembangkit arus listrik,
sementara motor listrik menggunakan arus tenaga listrik
untuk menghasilkan kerja.
Rotor pada gambar ini merupakan magnet permanent
yang berputar diantara dua elektromagnet stator.
Alternating
Karena elektromagnet stator di”tenagai” oleh arus listrik
N Current AC, maka kutub-kutubnya selalu akan berubah setiap
AC Power Source saat perubahan arus. Rotor berputar saat kutub utaranya
tertarik oleh kutub elektromagnet stator di atasnya
S kemudian akan tertarik oleh elektromagnet di bawahnya.
Setiap saat kutub utara rotor mendekati kutub selatan
dari elektromagnet, arus listrik berubah arah dan kutub
selatan berubah menjadi kutub utara. Rotor berputar
terus tanpa akhir, melengkapi satu putaran untuk setiap
siklus dari arus AC. Karena putaran motor jenis ini
sinkron dengan perubahan siklus arus AC, maka motor
Iron Core jenis ini disebut Motor Listrik AC Sinkron

Moerwismadhi, POLMANBandung 16
INDUCTION AC MOTORS

a)
Beberapa Motor listrik AC memiliki rotor yang
Stator bersifat magnet permanen ataupun
South elektromagnetik konvensional. Jenis ini rotor
Rotor terbuat dari logam non-metalik seperti Aluminium
dan tidak memiliki hubungan elektrik. Tetapi
North ketahanan kelistrikan (electric isolation) bukan
berarti tidak dapat menjadi magnetik. Saat rotor
b) Aluminium diarahkan untuk mengubah medan
magnet, arus akan mengalir melaluinya dan
memberikan induksi arus listrik yang membuat
South North rotor menjadi magnetis.
Motor listrik yang menggunakan induksi listrik
untuk menghasilkan sifat magnetik pada rotor
disebut Motor Listrik Induksi.
c) Kutub-kutub magnetis yang dihasilkan dari stator
motor induksi akan mengelilingi rotor. Medan
North
magnet yang bergerak tersebut memberikan
induksi arus ke arah metal rotor dan menjadi
South
magnetik . Rotor berputar sesuai dengan siklus
perubahan kutub-kutub magnetik.

Moerwismadhi, POLMANBandung 17
STEPPING MOTORS

S
N
Off
O O

N
S ff ff
ff
O

S
Off

Off
Off

Off

N
N
or
N

th
ff
O

ff

S
ff

O O
S Off

N
N

Moerwismadhi, POLMANBandung 18
STEPPING MOTORS

Beberapa peralatan berkendali komputer menggunakan motor penggerak khusus yang


dapat mengendalikan sudut putar rotornya. Selain dapat berputar penuh, rotor dapat
ber”putar” bertahap, dengan demikian motor jenis ini disebut “Motor Step”. Rotor motor
ini bersifat magnetik permanen yang akan selalu tertarik secara sekuensial ke arah
kutub-kutub magnet dari beberapa elektromagnet stator. Elektromagnet stator ini “ON”
dan “OFF” sesuai pola yang cermat (digital Impuls) dengan demikian kutub rotor
bergerak dari satu elektromagnet ke elektromagnet lainnya. Rotor akan tertarik
dengan kuat oleh elektromagnet yang terdekat
Pada motor step, magnet permanen rotor pertama tertarik ke satu pasangan kutub
kumparan elektromagnet dan kemudian ke pasangan elektromagnet lainnya. Rotor
bergerak bertahap, berhenti pada setiap orientasi hingga komputer mengaktifkan
pasangan kumparan elektromagnet yang berlainan. Kecepatan yang dapat dicapai
oleh tahapan gerak rotor dari kutub ke kutub ditentukan oleh momen inersia rotor.
Semakin kecil momen inersia rotor, rotor akan semakin cepat merespon torsi magnetik
dan semakin banyak gerak tahapan / step untuk setiap detiknya. Dengan demikian
motor step kecil da pat lebih cepat merespon dibanding motor step yang lebih besar.
Motors Step digunakan pada umumnya sebagai penggerak floppy disk komputer,
Pena Plotter dan axis CNC Machines.

Moerwismadhi, POLMANBandung 19
MOTOR BAKAR (COMBUSTION ENGINE)

Moerwismadhi, POLMANBandung 20
COMBUSTION ENGINE/MOTOR BAKAR

Internal Combustion Engine


o Reciprocating / Piston Engine
o Spark Ignitions Engine/ Gasoline Engine /Otto
Engine, 4 strokes & 2 strokes
o Compression Ignition Engines / Diesel Engine,
4 strokes & 2 strokes
o Rotary :
o Wankel
o Jet Engine/Gas Turbine

External Combustion Engine


-Reciprocating / Piston Steam Engine
-Rotary, Steam Turbine

Moerwismadhi, POLMANBandung 21
INTERNAL COMBUSTION ENGINE

Kegunaan motor Bakar / Engine adalah


mengkonversikan bahan bakar menjadi gerakan.
Begitu pula cara termudah dalam menciptakan
gerakan dari bahan bakar adalah dengan cara
membakar bahan bakar di dalam suatu mesin.
Dengan demikian motor bakar dalam hal ini
disebut Motor Pembakaran dalam / internal
combustion engine, proses pembakaran terjadi
di dalam/internal.

RECIPROCATING / PISTON ENGINE

Hampir semua kendaraan saat ini menggunakan


reciprocating internal combustion engine karena
engine ini:
•Relatively efficient (dibandingkan dengan
external combustion engine)
•Relatively inexpensive (dibandingkan dengan
gas turbine)
•Relatively easy to refuel (dibandingkan dengan
electric car)

Moerwismadhi, POLMANBandung 22
SPARK IGNITION ENGINE

Moerwismadhi, POLMANBandung 23
SPARK IGNITION ENGINE / Otto Engine
Operation
 Four-stroke cycle (or Otto cycle)
1. Intake
2. compression
3. power
4. exhaust
 Basic process
 Internal combustion engines have 4 basic steps:
 Intake
 Combustible mixtures are emplaced in the combustion chamber
 Compression
 The mixtures are placed under pressure
 Combustion/Expansion
 The mixture is burnt by spark, almost invariably a deflagration,
although a few systems involve detonation. The hot mixture is
expanded, pressing on and moving parts of the engine and
performing useful work.
 Exhaust
 The cooled combustion products are exhausted

Moerwismadhi, POLMANBandung 24
MOTOR BAKAR 4 LANGKAH (4 STROKES ENGINE)

Moerwismadhi, POLMANBandung 25
THE CYCLE

Moerwismadhi, POLMANBandung 26
MOTOR BAKAR 2 LANGKAH (2 STROKES ENGINE)

Moerwismadhi, POLMANBandung 27
MOTOR BAKAR 2 LANGKAH (2 STROKES ENGINE)

Moerwismadhi, POLMANBandung 28
COMPRESSION IGNITION ENGINE, Diesel
 Mesin diesel menggunakan siklus pembakaran empat langkah
seperti mesin bensin . Empat stroke adalah :
 Langkah isap - katup masuk terbuka, piston bergerak ke
bawah membiarkan udara masuk ke ruang bakar.
 Langkah kompresi - piston bergerak kembali ke atas dan
udara dikompresikan
 Langkah Pembakaran - Piston mencapai bagian atas ,
bahan bakar diinjeksikan pada saat yang tepat dan
terbakar , memaksa piston kembali turun .
 Langkah Buang – Katup buang terbuka piston bergerak
kembali ke atas , mendorong keluar sisa pembakaran
melalui knalpot.
 Ingat bahwa mesin diesel tidak memiliki busi, setelah udara
dikompresikan, kemudian bahan bakar disuntikkan langsung
ke ruang bakar ( direct injection ). Pembakaran terjadi karena
udara panas yang terkompresi yang menyalakan bahan bakar
dalam mesin diesel.

Moerwismadhi, POLMANBandung 29
MOTOR DIESEL 2 LANGKAH (2 StrokeS DIESEL ENGINE)

Moerwismadhi, POLMANBandung 30
2 Stroke DIESEL ENGINE
STROKE 1A: PISTON AT BDC
In the diagram the piston is at BDC (Bottom Dead Centre -
meaning it is at the lowest point of travel within the cylinder).
A blower is forcing compressed air into the cylinder, the air
flow forces spent gases out through the open exhaust valves
in the top of the cylinder.
Not all two-stroke diesels have a blower, some rely on the
suction of the piston alone to draw in the necessary air. An air
compressor can replace the blower.
The blower could be considered a very early style of super
charger (a device which forces air into the cylinder).

STROKE 1B: THE INSTROKE


The piston moves upwards and covers the air intake port.
The exhaust valve closes.
The charge of fresh air is compressed to about 5% of its original
volume. The act of compressing the air heats it tremendously.
This happens on every upward stroke of the piston.

Moerwismadhi, POLMANBandung 31
2 Stroke DIESEL ENGINE
STROKE 2A: PISTON AT TDC
Just prior to the piston reaching the uppermost portion
of it's travel at Top Dead Centre (TDC) atomised fuel is
sprayed into the cylinder by the fuel injector.
The high temperature of the compressed air in the
cylinder ignites the fuel vapour, the resulting explosion
forces the piston back downwards.

STROKE 2B: PISTON NEARING BDC


During the downward stroke the exhaust port opens,
and the cylinder is swept clean of burnt fuel by fresh
air from the inlet port.
This entire cycle is repeated for every revolution of the
crank shaft.

Moerwismadhi, POLMANBandung 32
4 Stroke Diesel Engine

Moerwismadhi, POLMANBandung 33
Perbedaan motor gasoline dan motor diesel

 Motor gasoline mengisap campuran udara dan bahan bakar/bensin,


mengkompresikannya dan memicunya melalui percikan bunga api pada
elektroda busi. Motor Diesel hanya mengisap udara, mengkompresikannya
kemudian diinjeksikan bahan bakar diesel kedalam ruang kompresi udara tadi.
panas akibat kompresi udara akan memicu ledakan bahan bakar secara
spontan
 Engine bensin mengkompresikan pada rasio 8:1 hingga 12:1, sementara
engine diesel pada rasio 14:1 hingga 25:1. Semakin tinggi rasio kompresi
engine diesel maka engine ini semakin efisien.
 Engin bensin pada umumnya menggunakan karburator, dimana di dalamnya
udara dan bahan bakar bercampur sebelum memasuki ruang kompresi atau
menggunakan Penyuntik bahan bakar/port injector dengan ini bahan bakar
disuntikkan di luar silinder pada saat langkah hisap piston. Engine diesel
menggunakan injektor bahan bakar langsung menyuntikkan ke dalam silinder

Moerwismadhi, POLMANBandung 34
CYLINDER ARRANGEMENT

V – Silinder tersusun
Flat – silinder tersusun membentuk huruf V,
saling berbelakang, membentuk sudut
Inline – Silinder tersusun susunan ini kadang lebih satu dengan lainnya.
lurus dalam satu baris populer disebut susunan
“boxer”

Moerwismadhi, POLMANBandung 35
SYNCHRONIZE / TIMING DAN FIRING SYSTEM

Moerwismadhi, POLMANBandung 36
VALVE MECHANISM

Moerwismadhi, POLMANBandung 37
BUSI / SPARK PLUG

Busi digunakan sebagai pembangkit percikan api yang


membakar campuran bahanbakar dan udara di dalam
ruang kompresi. Untuk membangkitkan percikan api
digunakan arus listrik bertegangan tinggi 20.000 Volts.
Arus listrik bertegangan rendah dialirkan ke dalam
gulungan primer yang akan membengkitkan medan
magnet. Tegangan tinggi saat arus tegangan rendah
terputus dan medan magnet akan membangkitkan
tegangan tinggi di dalam gulungan kawat sekunder yang
memiliki jumlah gulungan lebih banyak. Tegangan
rendah diberikan kepada gulungan dikendalikan oleh
distributor yang sekaligus mengendalikan arus tegangan
tinggi ke busi. “Timing” distributor diatur biasanya
secara mekanik dari poros engkol.

Moerwismadhi, POLMANBandung 38
CARBURATOR

 Ada dua metoda pencampuran udara dan behan bakar di dalam motor bakar :

 Penggunaan Karburator dan

 Sistim injeksi bahan bakar

Moerwismadhi, POLMANBandung 39
DOUBLE BARREL CARB

Moerwismadhi, POLMANBandung 40
ELECTRONIC FUEL INJECTION

Moerwismadhi, POLMANBandung 41
TURBOCHARGER

Moerwismadhi, POLMANBandung 42
ROTARY ENGINE / WANKLE
Ide rotary engine ini sudah dikenal
sejak lama (Felix Wankel: 1954),
yang mana perbedaan dengan mesin
recipro piston biasa adalah tidak
perlunya perubahan energi gerak
dari gerak lurus piston ke gerak
putaran roda. Pada rotary engine ini
fungsi piston serta connecting rod
atau batang engkol di rangkap oleh
rotor yang berbentuk seperti segitiga
sama-sisi, dengan bagian tengah
berupa roda gigi untuk berputar
pada sumbu eksentrik.
Karena rotor tersebut memiliki tiga sisi permukaan yang mampu dibuat
cavity, maka ruangan bakar pada rotary engine ini berputar seiring
dengan putaran rotor. Jumlah tiga buah cavity pada rotor ini
memungkinkan proses pembakaran terjadi tiga kali untuk setiap
putaran rotor.

Moerwismadhi, POLMANBandung 43
ROTARY ENGINE / WANKLE

Karena pendekatan yang berbeda antara rotary


engine dengan mesin piston biasa, rotary
engine ini memiliki beberapa keuntungan
antara lain, trasmisi tenaga yang lebih mulus
karena sejak awal tenaga yang terjadi adalah
tenaga putar. Memiliki unit power yang tinggi
dilihat dari ukuran ruang bakarnya. Perubahan
torsi juga terasa lebih halus yang
mengakibatkan sedikit getaran. Disamping itu
karena mekanisme pertukaran gas tidak
menggunakan katup, maka jumlah komponen
pada sistem rotary engine jauh lebih sedikit
daripada mesin piston.

Namun begitu rotary engine memiliki juga kelemahan yang mendasar


yaitu sulitnya menjaga kerapatan ruang bakar, sehingga terjadi kebocoran
gas pada sistem sealing-nya. Problem utama pada seal ini terjadi pada
ujung atau sudut rotor dan housing. Hal ini mengakibatkan tidak
effisiennya bahan bakar,

Moerwismadhi, POLMANBandung 44
ROTARY ENGINE / WANKLE

Moerwismadhi, POLMANBandung 45
ROTARY ENGINE / WANKLE

Moerwismadhi, POLMANBandung 46
TURBINE ENGINE

Ketika Anda berada di bandara dan melihat jet komersial di sana,


Anda tidak dapat menggerakkanya tetapi melihat mesin besar yang
menggerakkan mereka. Kebanyakan jet komersial yang didukung oleh
mesin turbofan, dan turbofan merupakan salah satu contoh dari kelas
umum mesin yang disebut mesin turbin gas.

Moerwismadhi, POLMANBandung 47
Types of Turbines

Ada berbagai jenis turbin:


 Anda mungkin pernah mendengar turbin uap. Kebanyakan pembangkit listrik
menggunakan batu bara, gas alam, minyak atau reaktor nuklir untuk
menghasilkan uap. Uap dialirkan melalui turbin multi-stage besar dan dirancang
dengan sangat teliti untuk memutarkan poros output yang dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator.

 Bendungan air menggunakan turbin air dengan cara yang sama untuk
menghasilkan tenaga. Turbin yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air
terlihat sangat berbeda dari turbin uap karena air begitu jauh lebih padat (dan
lambat bergerak) daripada steam, tetapi prinsip yang sama.

 Turbin angin, menggunakan angin sebagai kekuatan gerak mereka. Sebuah


turbin angin tidak terlihat seperti turbin uap atau turbin air karena angin
bergerak lambat dan sangat ringan, tapi sekali lagi, prinsipnya adalah sama.

 Pada turbin gas, gas bertekanan memutar turbin. Dalam semua mesin turbin gas
modern, mesin menghasilkan gas bertekanan tinggi, dengan membakar sesuatu
seperti propana, gas alam, minyak tanah atau bahan bakar jet. Panas yang
berasal dari pembakaran bahan bakar akan meningkatkan tekanan udara, dan
tekanan udara panas ini akan memutarkan turbin.

Moerwismadhi, POLMANBandung 48
Advantages and Disadvantages of Jet Engines

 Jadi mengapa M-1 tank menggunakan mesin turbin gas 1.500 tenaga kuda
bukan mesin diesel? Ternyata ada dua keuntungan besar dari turbin gas
dibanding diesel:
Mesin turbin gas memiliki besar rasio power-to-weight dibandingkan dengan
mesin reciprocating. Artinya, jumlah kekuatan yang dihasilkan dari mesin
dibandingkan dengan berat mesin itu sendiri sangat baik.

 Mesin turbin gas memiliki besar rasio power-to-weight dibandingkan


dengan mesin reciprocating. Artinya, jumlah kekuatan yang Anda keluar
dari mesin dibandingkan dengan berat mesin itu sendiri sangat baik.

 Mesin turbin gas lebih kecil daripada rekan-rekan mereka reciprocating


kekuatan yang sama.

Moerwismadhi, POLMANBandung 49
GAS TURBINE

Kerugian utama dari turbin gas adalah bahwa,


dibandingkan dengan mesin reciprocating dengan ukuran
yang sama, mereka mahal.
Karena berputar pada kecepatan tinggi dan karena suhu
operasi yang tinggi, perancangan dan pembuatan turbin
gas adalah masalah yang sulit, baik perancangannya
maupun teknologi materialnya.
Turbin gas juga cenderung menggunakan lebih banyak
bahan bakar ketika mereka idling, dan mereka lebih
memilih konstan daripada beban berfluktuasi.
Turbin gas akan sangat ekonomis bila digunakan pada
pesawat jet antar benua dan pembangkit listrik.

Moerwismadhi, POLMANBandung 50
GAS TURBINE

 Engine dimana pembakaran bahan bakar menghasilkan gas panas


untuk memutarkan turbin.Penggunaan paling luas turbin gas ini
adalah pada pesawat terbang. Semua engin jet merupakan hasil
modifikasi turbin gas. Sistem ini kadang digunakan juga d industri
untuk sistem pembangkit tenaga listrik ataupun penggunaan sistem
pompa.
 Pada turbin gas kompresor turbo multivan menarik dan
mengkompresikan udara dari luar. Udara memasuki ruang bakar
pada tekanan tinggi dan bahan bakar cair disemburkan ke dalam
ruang bakar dan kemudian dipicu untuk terbakar. Gas panas yang
dihasilkan “melarikan diri” berekspansi melewati deretan turbin dan
memutarkannya. Satu turbin menggerakkan poros pemutar turbin
kompresor dan lainnya menghasilkan tenaga dorong yang besar.

Moerwismadhi, POLMANBandung 51
The Gas Turbine Process

Gas turbine engines are, theoretically, extremely simple. They have three
parts:
 Compressor - Compresses the incoming air to high pressure
 Combustion area - Burns the fuel and produces high-pressure, high-
velocity gas
 Turbine - Extracts the energy from the high-pressure, high-velocity
gas flowing from the combustion chamber

Moerwismadhi, POLMANBandung 52
JET ENGINE

This follows from Isaac Newton's third law of motion

Moerwismadhi, POLMANBandung 53
JET ENGINE

Moerwismadhi, POLMANBandung 54
EXTERNAL COMBUSTION ENGINE

Moerwismadhi, POLMANBandung 55
STEAM / UAP AIR

Moerwismadhi, POLMANBandung 56
FIRE TUBE STEAM BOILER

UAP BERTENAGA
CEROBONG ASAP PIPA NYALA

FIRE CHAMBER

GAS ASAP
PANAS

Moerwismadhi, POLMANBandung 57
WATER TUBE STEAM BOILER

WATER TUBE

Moerwismadhi, POLMANBandung 58
PISTON STEAM ENGINE

2
1
1

Moerwismadhi, POLMANBandung 59
STEAM TURBINE

 Engine penggerak dimana uap air, air, gas ataupun udara


yang memutarkan poros dengan cara mendorong sudu yang
menyudut seperti kipas. Ada dua pasang sudu, STATOR
(tidak bergerak) dan ROTOR (yang berputar). Poros turbin
yang berputar dapat dihubungkan pada generator
pembangkit tenaga listrik. Turbin termasuk mesin yang
menghasilkan tenaga besar.

 Turbin uap digunakan untuk menggerakan generator listrik


pada Stasion pembangkit dan baling-baling kapal. Turbin air
berfungsi mirip seperti turbin uap dan tubin gas digunakan
(kebanyakan) sebagai penggerak pesawat udara sebagai
mesin jet, dan juga kadang sebagai penggerak mesin-mesin
di industri.

Moerwismadhi, POLMANBandung 60
STEAM TURBINE

Moerwismadhi, POLMANBandung 61
STEAM POWER PLANT

Fossil fuel-fired central


station power plants
worldwide normally use
either steam or
combustion turbines to
provide the mechanical
power to electrical
generators. Pressurized
high temperature steam
or gas expands through
various stages of a
turbine, transferring
energy to the rotating
turbine blades. The
turbine is mechanically
coupled to a generator,
which produces
electricity.

Moerwismadhi, POLMANBandung 62
WATER TURBINE

Moerwismadhi, POLMANBandung 63
TURBIN REAKSI

Moerwismadhi, POLMANBandung 64
TURBINE FRANCIS

turbin yang mengkombinasikan


konsep aliran air radial dan aksial
Jenis ini umum digunakan saat ini .
Bekerja pada rentang Head antara
10 meter hingga beberapa ratus
meter dan pada umumnya
digunakan untuk pembangkit
tenaga listrik.

Moerwismadhi, POLMANBandung 65
TURBIN KAPLAN, PROPELLER, BULB, TUBE, STRAFLO

Moerwismadhi, POLMANBandung 66
TURBIN TYSON

Turbin Tyson merupakan sistem hydropower yang memanfaatkan


tenaga dari aliran air. Disain ini tidak membutuhkan “Casing/rumah”,
dipasang begitu saja langsung pada aliran air. Turbin ini terdiri dari
Baling-baling/ propeler yang dipasang di bawah rangka, menggerakkan
sistem tenaga, biasanya generator listrik melalui transmisi sabuk
ataupun roda gigi.

Moerwismadhi, POLMANBandung 67
IMPULSE TURBINES:

Pada tahun 1879, Lester Pelton, melakukan experimen pada


Turbin Pelton, roda Knight, Pelton mengembangan dengan “double bucket”
/ mangkuk ganda, yang dapat mengurangi kerugian daya.
Pada tahun 1895, pengembangan bentuk mangkuk dari
setengan silinder manjadi eliptik, bentuk inilah yang hingga
kini dapat mencapai efisiensi 92% dan hingga kini turbin ini
menyandang nama turbin Pelton.

Moerwismadhi, POLMANBandung 68
TURBIN TURGO ,

Turbin Turgo merupakan jenis turbin impul yang dirancang untuk


penggunaan dengan “head”air menengah.

Moerwismadhi, POLMANBandung 69
TURBIN MICHELL-BANKI / CROSSFLOW TURBINE

Turbin Banki (dikenal


juga sebagai Turbin
Crossflow atau Turbin
Ossberger merupakan
sistem Hydropower yang
mirip dengan Kincir air.
Yang membedakannya
adalah pada turbin ini
menggunakan nozel dan
bilah-bilah yang
menggantikan mangkuk.
Di tengah roda turbin
terdapat saluran terbuka
ke arah salah satu sisi.

Moerwismadhi, POLMANBandung 70
WIND TURBINE / Kincir Angin

Moerwismadhi, POLMANBandung 71
POMPA

Pompa adalah peralatan yang digunakan untuk


menggerakan fluida seperti gas, cairan dan lumpur. Pompa
memindahkan satu satuan volume secara fisik atau gerakan
mekanis.
Satu hal perbedaan konsepsi tentang pompa adalah
pemikiran bahwa pompa membangkitkan tekanan. Pompa
sendiri tidak membangkitkan tekanan, mereka hanya
memindahkan fluida menyebabkan aliran. Menambahkan
“tahanan / resistansi” aliran menyebabkan tekanan.

 Jenis Pompa
Dibagi menjadi dua kelompok utama :
 positive displacement pumps
 rotodynamic pumps .
Sebutan tersebut menggambarkan metoda bagaimana
mereka memindahkan / menggerakan fluida .

Moerwismadhi, POLMANBandung 72
POMPA Perpindahan Positif

Piston

Valve

Moerwismadhi, POLMANBandung 73
POMPA

Pompa piston menggunakan piston dan silinder pengaturan dengan suction


dan discharge katup terintegrasi ke dalam pompa. Pompa dalam kisaran
kategori dari memiliki "simplex" satu silinder, dalam beberapa kasus "quad"
empat silinder atau lebih. Kebanyakan jenis pompa piston yang "duplex"
(dua) atau "tripleks" (tiga) silinder. Selain itu, mereka baik "akting tunggal"
hisap dan debit stroke independen atau "double acting" hisap dan debit di
kedua arah. Meskipun masih digunakan sampai sekarang, pompa piston
biasanya digunakan untuk memompa cairan yang sangat kental termasuk
beton dan minyak berat.

Moerwismadhi, POLMANBandung 74
Rotary Piston Pump/Wooble Plat Piston Pump

 Pompa ini memiliki piston di blok stasioner, dan piring goyangan


berputar. Mungkin ada 4, 5, atau lebih piston (biasanya ganjil
digunakan) - hanya dua yang ditampilkan di sini.
 Setiap piston memiliki katup di dalamnya dan katup lain di balik
itu. Cairan masuk di sisi piring goyangan (di kiri bawah dalam
gambar ini) dan keluar di bawah tekanan di belakang (di sini).
 Piston didorong terhadap pelat goyangan dengan pegas besar.
Sepasang pegas kecil memaksa katup (bola logam kecil) ditutup.
Pegas di dalam piston cukup lemah, karena hanya daya isap
yang digunakan untuk memaksa terbuka.

Moerwismadhi, POLMANBandung 75
Radial Piston Pumps

Moerwismadhi, POLMANBandung 76
Three Lobe pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 77
Gear pump

External gear pump


design for hydraulic
power applications

Internal gear pump design for


automotive oil pumps

Moerwismadhi, POLMANBandung 78
Diaphragm pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 79
Peristaltic pump

Sebuah pompa peristaltik adalah jenis


pompa perpindahan positif digunakan untuk
memompa berbagai cairan . Cairan yang
terkandung dalam sebuah tabung fleksibel
yang dipasang di dalam casing pompa
melingkar (meskipun pompa peristaltik linier
telah dibuat ) . Sebuah rotor dengan
sejumlah " rol " , " sepatu " atau " wiper "
melekat pada lingkar luar kompres tabung
fleksibel . Sebagai rotor berubah , bagian
dari tabung bawah menutup kompresi ( atau
" menyumbat " ) sehingga memaksa cairan
yang akan dipompa untuk bergerak melalui
tabung . Selain itu , tabung terbuka untuk
keadaan aslinya setelah disahkannya cam ( "
restitusi " ) aliran fluida diinduksi ke pompa .
Proses ini disebut peristalsis dan digunakan
dalam banyak sistem biologis seperti saluran
pencernaan

Moerwismadhi, POLMANBandung 80
Vane Pump
Pompa baling-baling yang paling
sederhana adalah rotor melingkar
berputar dalam rongga melingkar besar.
Pusat-pusat dari dua lingkaran tersebut
offset, menyebabkan eksentrisitas.
Baling-baling yang diizinkan untuk
meluncur masuk dan keluar dari rotor
dan segel pada semua sisi, menciptakan
ruang baling-baling yang melakukan
pekerjaan pemompaan. Di sisi intake
pompa, bilik baling-baling meningkat
volume. Ini meningkatkan ruang
Volume baling-baling yang diisi dengan
cairan dipaksa oleh tekanan inlet.
Seringkali tekanan inlet ini tidak lebih
dari tekanan dari atmosfer. Di sisi debit
pompa, bilik baling-baling menurun
dalam volume, memaksa cairan keluar
dari pompa. Tindakan baling-baling
mengusir volume yang sama cairan
dengan masing-masing rotasi

Moerwismadhi, POLMANBandung 81
Rotodynamic Pump/Kinetic pumps

Pompa sentrifugal menggunakan perputaran "impeller" yang memiliki lengan


belakang yang menyapu
Jenis pompa memiliki sejumlah karakteristik:
 energi yang terus menerus Continuous energy
 Konversi menambahkan energi untuk meningkatkan energi kinetik
(peningkatan kecepatan) Conversion of added energy to increase
in kinetic energy (increase in velocity)
 Konversi meningkat kecepatan meningkat tekanan
Conversion of increased velocity to increase in pressure
 Konversi kepala kinetik ke kepala tekanan Conversion of
kinetic head to pressure head
 Memenuhi semua kepala seperti kinetik, potensial, dan
tekanan Meet all heads like kinetic, potential, and pressure

Moerwismadhi, POLMANBandung 82
Centrifugal Pump

Pompa sentrifugal adalah pompa


rotodynamic yang menggunakan
impeller yang berputar untuk
meningkatkan tekanan fluida.
Pompa sentrifugal yang umum
digunakan untuk memindahkan
cairan melalui sistem perpipaan.
Cairan memasuki pompa impeller
bersama atau dekat dengan
sumbu rotasi dan dipercepat oleh
impeller, mengalir ke luar secara
radial ke dalam diffuser atau
volute ruang, dari mana ia keluar
ke dalam sistem perpipaan.
Pompa sentrifugal yang
digunakan untuk debit besar
melalui kepala lebih kecil.

Moerwismadhi, POLMANBandung 83
Centrifugal Pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 84
Multistage Centrifugal Pumps

Moerwismadhi, POLMANBandung 85
Submersible Centrifugal Pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 86
Submersible Centrifugal Pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 87
Axial Flow Pump

Moerwismadhi, POLMANBandung 88
Jet Pump.

Untuk nozzle jet menjadi


efektif, maka harus
dikombinasikan dengan
venturi . Venturi perubahan
jet berkecepatan tinggi
streaming kembali ke
tekanan tinggi untuk
pengiriman ke pompa
sentrifugal . Jet dan venturi
sederhana dalam penampilan
tetapi mereka harus
direkayasa dengan baik dan
hati-hati cocok untuk
menjadi efisien untuk
berbagai kondisi pemompaan
. Jet nozzle dan venturi juga
dikenal sebagai ejector /
ejector kit . Pada jet dangkal
sumur pompa kit ejector (
jet nozzle dan venturi )
terletak di perumahan
pompa di depan impeller

Moerwismadhi, POLMANBandung 89
KOMPRESOR

The air compressors seen by the public are of 5


main types:
 To supply a high-pressure clean air to fill
breathing apparatus cylinders
 To supply a moderate-pressure clean air to
supply air to a submerged surface supplied
diver
 To supply a large amount of moderate-pressure
air to power pneumatic tools
 For filling pneumatic tyres
 To produce large volumes of moderate-pressure
air for macroscopic industrial processes (such as
oxidation for petroleum coking or cement plant
bag house purge systems).

Moerwismadhi, POLMANBandung 90
KOMPRESOR

 A gas compressor is a mechanical


device that increases the pressure of a
gas by reducing its volume.
 Compressors are similar to pumps: both
increase the pressure on a fluid and
both can transport the fluid through a
pipe. As gases are compressible, the
compressor also reduces the volume of
a gas. Liquids are relatively
incompressible, so the main action of a
pump is to pressurize and transport
liquids.

Moerwismadhi, POLMANBandung 91
KOMPRESOR

Moerwismadhi, POLMANBandung 92
Reciprocating compressor

A reciprocating compressor or piston


compressor is a positive-displacement
compressor that uses pistons driven by a
crankshaft to deliver gases at high pressure.

The intake gas enters the suction manifold, then


flows into the compression cylinder where it gets
compressed by a piston driven in a reciprocating
motion via a crankshaft, and is then discharged.
We can categorize reciprocating compressors into
many types and for many applications. Primarily,
it is used in a great many industries, including oil
refineries, gas pipelines, chemical plants, natural
gas processing plants and refrigeration plants.
One specialty application is the blowing of plastic
bottles made of Polyethylene Terephthalate (PET).

Moerwismadhi, POLMANBandung 93
Reciprocating compressor

Moerwismadhi, POLMANBandung 94
Reciprocating compressor

Moerwismadhi, POLMANBandung 95
Rotary screw compressors

A rotary screw compressor is a type of gas


compressor which uses a rotary type
positive displacement mechanism. The
mechanism for gas compression utilises
either a single screw element or two
counter rotating intermeshed helical screw
elements housed within a specially shaped
chamber. As the mechanism rotates, the
meshing and rotation of the two helical
rotors produces a series of volume-
reducing cavities. Gas is drawn in through
an inlet port in the casing, captured in a
cavity, compressed as the cavity reduces in
volume, and then discharged through
another port in the casing.
The effectiveness of this mechanism is
dependent on close fitting clearances
between the helical rotors and the chamber
for sealing of the compression cavities

Moerwismadhi, POLMANBandung 96
Rotary Compressors

Moerwismadhi, POLMANBandung 97
Rotary vane compressors

Diaphragm compressor

Moerwismadhi, POLMANBandung 98
Scroll Compressors

Moerwismadhi, POLMANBandung 99
Centrifugal compressor,

Moerwismadhi, POLMANBandung 100


Centrifugal compressor,

Axial flow compressor

Moerwismadhi, POLMANBandung 101


BLOWER

Roots type supercharger


The Roots type supercharger or
Roots blower is a positive
displacement pump which operates by
pulling air through a pair of meshing
lobes not unlike a set of stretched gears.
Air is trapped in pockets surrounding the
lobes and carried from the intake side to
the exhaust. The supercharger is driven
directly from the engine's crankshaft via
a belt or, in a two-stroke diesel engine,
by spur gears.
It is named for the brothers Philander
Higley and Francis Marion Roots of
Connersville, Indiana, who first patented
the basic design in 1860 as an air pump
for use in blast furnaces and other
industrial applications. In 1900, Gottlieb
Daimler included a Roots-style
supercharger in a patented engine
design, making the Roots-type
supercharger the oldest of the various
designs now available
Moerwismadhi, POLMANBandung 102
Axial fans

Moerwismadhi, POLMANBandung 103


Centrifugal Fans

Cross flow blower/fan

Moerwismadhi, POLMANBandung 104


Jib Crane

Moerwismadhi, POLMANBandung 105


Steel Rope / Sling Hoist

Moerwismadhi, POLMANBandung 106


Over Head Crane Bridge

 Single Girder  Double Girder

 Single Girder wall traveling crane

Moerwismadhi, POLMANBandung 107


Gantry Overhead Crane

Moerwismadhi, POLMANBandung 108


Tower Crane

Moerwismadhi, POLMANBandung 109


Cranes / Alat Angkat

Moerwismadhi, POLMANBandung 110


Chain Hoist

Moerwismadhi, POLMANBandung 111


Electric Hoist

(1) Gear Unit


(2) Body
(3) Rope Drum
(4) Flexible Coupling
(5) Rope Guide
(6) Hook Block
(7) Hoisting Motor
(8) Mechanical Brake

Moerwismadhi, POLMANBandung 112


Hooks

Clevis Slip Hook

Clevis Grab Hook


Moerwismadhi, POLMANBandung 113
Scissor Clamp

Moerwismadhi, POLMANBandung 114


Magnetic Clamp

Moerwismadhi, POLMANBandung 115


Grabing Bucket

Moerwismadhi, POLMANBandung 116


Hoisting Accessories

Moerwismadhi, POLMANBandung 117


Steel Chain Sling

Moerwismadhi, POLMANBandung 118


Steel Wire Rope / Sling

Moerwismadhi, POLMANBandung 119


www.girishwirerope.com/specification4.html

Moerwismadhi, POLMANBandung 120


Nylon Strap

Moerwismadhi, POLMANBandung 121


Recommendation

Moerwismadhi, POLMANBandung 122

Anda mungkin juga menyukai