ginjal yang terjadi secara mendadak (dlm beberapa jam sampai hari) menyebabkan : - retensi sisa metabolisme nitrogen (urea- kreatinin) dan non-nitrogen dengan atau tanpa oliguria -jangka lama dapat terjadi ggn metabolik lain; asidosis dan hiperkalemia imbalans cairan serta dampak thdp berbagai organ tubuh Angka kematian : 40-50% pada GgGA oliguri 15-20% pada GgGA non-oliguri . KLASIFIKASI
Untuk tujuan diagnosis dan penanganan,GgGA
dibagi dalam 3 katagori : Penyakit yang menyebabkan hipoperfusi renal tanpa melibatkan integritas parenkim ginjal (GgGA pre-renal,azotemia pre-renal) Penyakit yang secara langsung mempengaruhi parenkim ginjal (GgGA renal,azotemia renal) Penyakit yang berhubungan dengan obstruksi traktus urinarius (GgGA post-renal,azotemia . Klasifikasi GGA menurut The Acute Dialysis Quality Initiative Group ¹ Kriteria (LFG) Kriteria Jumlah urine
Risk, Peningkatan serum kreatinin 1,5 kali < 0,5
ml/kg/jam selama 6 jam Injury, Peningkatan serum kreatinin 2 kali < 0,5 ml/kg/jam selama 12 jam Failure, Peningkatan serum kreatinin 3 kali atau < 0,5 ml/kg/jam selama 24 jam Kreatinin 355 umol/ atau anuria selama 12 jam Loss, Gagal ginjal akut persisten ; kerusakan total fungsi ginjal selama lebih dari 4 minggu ESRD (End Stage Renal Disease, Gagal ginjal terminal lebih dari 3 bulan Berdasarkan derajat beratnya penyakit yang timbul, GgGA diklasifikasikan menjadi ³ : GgGA simple / tanpa komplikasi (uncomplicated AKI) Tidak dijumpai adanya penyakit penyerta dan juga tidak terdapat komplikasi GgGA berat (complicated AKI) Umumnya dirawat di unit perawatan intensif karena mengalami penyulit seperti sepsis ,pendarahan, penurunan kesadaran,dan gagal nafas. Angka kematian sangat tinggi,mencapai 50 – 80 %. Patofisiologi Banyak teori yang membahas mekanisme yang mendasari terjadinya GgGA prerenal, renal maupun postrenal. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dianggap paling penting dalam timbulnya GgGA adalah : 1.Penurunan permeabilitas kapiler glomerulus 2. Kelainan hemodinamik (vasokontriksi) 3. Back-leak dari filtrate glomerulus 4. Sumbatan tubulus Keempat faktor ini dapat dibagi menjadi faktor glomeruler (1,2) dan faktor tubuler (3,4).. Penurunan permeabilitas kapiler glomerulus Faktor glomeruler sangat berperan pada fase awal dari GgGA dimana fungsi ginjal masih reversible dan dipengaruhi oleh perubahan volume. Pada GgGA, terjadinya penurunan permeabilitas kapiler glomerulus diduga disebabkan oleh edema sel-sel endotel, terutama setelah kejadian iskemi. Kelainan hemodinamik Perubahan hemodinamik yang berpengaruh pada GgGA terutama terjadi didalam ginjal yaitu dibagian medulla. Medulla dari ginjal yang sudah hipoksia yang menetap akan mengalami kondisi hipoksia yang lebih berat akibat penurunan aliran darah ke medulla. Penurunan aliran darah ini diduga disebabkan oleh pembuntuan pembuluh darah maupun karena vasokonstriksi didalam ginjal. Back-leak dari filtrate glomerulus Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pada GgGA terjadi back-leak filtrat dimana bahan-bahan tertentu yang diberikan seperti inulin mengalami kebocoran keluar dari tubulus yang rusak. Mekanisme ini berhubungan erat dengan gangguan hemodinamik dalam ginjal. Sumbatan tubulus Jika terjadi kerusakan sel-sel epitel tubulus, maka sisa kerusakan sel akan dibuang kedalam lumen tubulus yang akan bercampur dengan protein-protein intra tubulus dengan akibat terbentuknya cast. Cast ini menyumbat tubulus, meningkatkan tekanan dalam tubulus serta mengakibatkan peningkatan tekanan balik yang melampaui tekanan hidrostatik transglomerulus. Bila hal ini terjadi, maka filtrasi glomerulus akan terhenti dan jika gangguan tubulus berlangsung terus, maka akan terjadi back-leak isi tubulus ke dalam interstisial. Menurut penyebabnya, GgGA dapat dibagi menjadi GgGA prerenal, GgGA karena penyakit ginjal intrinsik (parenkhimal), serta GgGA post renal yang disebabkan oleh sumbatan saluran kemih.
GgGA prerenal, disebut juga GgGA fungsional,
berasal dari penurunan LFG tanpa disertai kelainan struktural parenkhim ginjal. Dengan pengertian ini, penurunan LFG yang dihubungkan dengan GgGA prerenal akan cepat kembali ke normal jika faktor yang mendasari hipoperfusi tersebut diperbaiki. Tetapi jika tidak cepat ditangani, maka GgGA prerenal ini akan berlanjut hingga menimbulkan kerusakan sel-sel tubulus ginjal dan timbul NTA. GgGA pre renal :penurunan vol.Intra vascular penurunan permiabelitas vaskular penurunan cardiac output GgGA renal : iskhemik dan toksik GgGA postrenal timbul akibat obstruksi, kelainan ini bersifat reversible jika obstruksi segera dihilangkan. PATHOPHYSIOLOGY OF INTRINSIC AKI (ACUTE TUBULER NECROSIS)
1. ISCHEMIC-ATN (ISCHEMIC REPERFUSION)
2. AKI RELATED SEPSIS 3. NEPHROTOXIC-ATN Diagnosis Urin yang menunjukkan perbedaan antara pre-renal dan renal
Hal-hal yang sering ditemukan pada
Indeks Diagnosis GGA Prarenal Renal Fraksi ekskresi Natrium (%) <1 >1 UNa x PCr x 100 PNa x UCr Kadar Natrium Urin (mmol/L) < 10 >20 Kreatinin Urin : Kreatinin Plasma < 40 >20 Ureum Nitrogen Urin : Ureum Nitrogen Plasma <8 <3 Berat Jenis Urin >1,020 1,010 Osmolaritas Urin (mosmol/kg/H2O) < 500 300 Plasma BUN : Kreatinin < 20 >10-15 Indeks Gagal Ginjal <1 >1 UNa UCr/PCr Sedimen Urin Hyalin Muddy Gejala : anuria,oliguria mual, muntah, sesak nafas Perjalanan Penyakit Fase Oliguri Fase Diuresis Fase Recovery Pengobatan Konservatif Diet Balans cairan,elektrolit