Anda di halaman 1dari 13

Di Susun Oleh:

1) Ahmad Suryadi (1907036034)


2) Haeruddin (1907036020)
3) Hasriani (19070306031)
4) Isah Waliah Indriani (1907036014)
5) Octaviana Rachmawanti
(1907036043)
6) Yuni Marsella (1907036037)

Dosen Mata Kuliah:


Dr. Azainil, M.Si
• Periode Pengusulan Pancasila
Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi
bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke
pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu
teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian, disusul lahirnya
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri bagi
bangsa Indonesia.
Perumusan Pancasila pada awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama
yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945.
Sehari setelah dilantik, 29 Mei 1945, dimulailah sidang yang pertama dengan
materi pokok pembicaraan calon dasar negara.
Menurut catatan sejarah, diketahui bahwa sidang tersebut menampilkan
beberapa pembicara, yaitu Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr.
Soepomo.
Salah seorang pengusul calon dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah Ir.
Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan
lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi
nama Pancasila. Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah yang di
kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik Indonesia dalam
bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947).
• Periode Perumusan Pancasila
Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10-16 Juli
1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian
dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal
pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah
terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan
menurut skenario Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan peta politik dunia.
Peristiwa itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus
1945. Sehari setelah peristiwa itu, 7 Agustus 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang
di Jakarta mengeluarkan maklumat yang berisi:
(1) pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi
Indonesia (PPKI),
(2) panitia itu rencananya akan dilantik 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19
Agustus 1945, dan
(3) direncanakan 24 Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan.
• Pancasila sebagai Identitas Bangsa • Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa
Indonesia Indonesia
Pancasila sebagai identitas bangsa Pancasila dikatakan sebagai pandangan
Indonesia merupakan konsekuensi dari proses
hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,
inkulturasi dan akulturasi tersebut.
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
• Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya,
Indonesia dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang
Pancasila disebut juga sebagai dijadikan sebagai pedoman kehidupan
kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam
dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan kehidupan nyata.
tingkah laku serta amal perbuatan.
• Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
• Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai
Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia.
bangsa disepakati oleh para pendiri negara sebagai Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan
dasar negara Indonesia. dengan adanya bangsa Indonesia
• Sumber Historis Pancasila
Dilihat dari historisnya, pancasila tidak lahir secara mendadak pada tahun
1945, melainkan telah melalui proses panjang. Pada dasarnya nilai – nilai yang
terdapat dalam pancasila berasal dari kepribadian bangsa indonesia seperti adat
istiadat, kebudayan, dan agama sejak zaman kerajaan dahulu.
• Sumber Sosiologis Pancasila
Pancasila sebagai ideoloi negara berakar dalam kehidupan masyarakat.
Unsur – Unsur sosiologis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara
meliputi hal – hal sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat Indonesia dalam bebagai bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap
adanya kekuatan gaib.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat ditemukan dalam hal saling
menghargai dan menghormati hak – hak orang lain, tidak bersikap sewenang –
wenang.
c. Sila Persatuan Indonesia yang dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa
setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan dapat ditemukan dalam bentuk menghargai pendapat
orang lain, semangat musyawarah dalam mengambil keputusan.
e. Sila keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam sikap suka
menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.
• Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara Unsur-unsur politis yang
membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
c. Sila Persatuan Indonesia diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan
keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dalam bentuk tidak
menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power) untuk memperkaya diri atau
kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah yang menjadi faktor pemicu
terjadinya korupsi
• Dalam masa tersebut, walaupun ideologi • Pemikiran tentang lima dasar megara ada
kebangsaan merupakan faktor yang dominan di terdapat dalam mukaddimah Undang-Undang
dalam perkembangan pemikiran pada waktu itU. Dasar Sementara (UUDS) 1950, namun seperti
halnya dengan UUD 1945 maupun Konstitusi RIS,
• Dengan adanya proklamasi pada tanggal 17 nama Pancasila dalam UUDS 1950 juga tidak
Agustus 1945 maka pada saat itulah bangsa tercantum
Indonesia resmi merdeka. Lalu pada tanggal 18 • Dengan keluarnya dekrit Presiden Soekarno
Agustus 1945 BPUPKI mengesahkan pembukaan tersebut, maka berlakulah kembali UUD 1945, dan
dan batang tubuh UUD 1945. Dengan demikian, secara otomatis dinyatakan pula eksistensi
maka Pancasila yang dalam artian lima dasar Pancasila sebagai dasar negara.
negara resmi menjadi dasar Negara Republik • Pada masa ini,pandangan umum mengenai
Indonesia Pancasila kembali dikuatkan dengan
• Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS), penempatannya sebagai dasar negara dalam satu
kedudukan pancasila tidak dapat ditangguhkan rangkaian integratif dengan UUD 1945
sebagai dasar negara yang tunggal, meskipun • Pada tahun 2004 sampai sekarang, mulai
beberapa kali para nasionalis islam menggugat berkembang gerakan-gerakan yang bertujuan
untuk membangun kembali semangat
dasar negara Indonesia di beberapa sidang nasionalisme melalui seminar-seminar dan
konstituante. kongres. Hal itu bertujuan untuk menjaga
eksistensi pancasila sebagai pandangan hidup
dan dasar negara bangsa Indonesia
Di era globalisasi yang seperti ini, banyak hal yang akan berpotensi merusak
moral serta nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu waspada akan perubahan jaman yang
terjadi, agar nilai-nilai luhur yang terdapat dalam pancasila tidaklah mudah luntur.
Pancasila haruslah tetap menjadi sebuah pedoman dan pandangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada baik dalam hal politik, ekonomi,
agama maupun sosial budaya. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai-nilai Pancasila yang
telah tertanam dalam diri bangsa Indonesia tidaklah hilang karena adanya budaya-
budaya asing yang masuk.
• Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara karena mengandung unsur-
unsur sebagai berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara; setiap produk hukum
di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila.
• Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan hal-hal
berikut: pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain, penyalahgunaan Pancasila
sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu, melemahnya pemahaman dan
pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia
• Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat
istiadat.
• Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan.
• Betapapun lemahnya pemerintah suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi
terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia
• Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan
digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan
berkembang di bumi Indonesia
• Kemukakan argumen anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai