Djauhar Ismail
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UGM
Campak (measles, morbilli, rubeola)
Jumlah KLB 52 23 27 62 43 45
Jumlah Kasus 4458 2871 2031 1835 1413 2333
• Indonesia:
– terakhir ditemukan VPL (virus polio liar)
th 1995 di Jatim
– April 2005: di Sukabumi outbreak
Virus polio
• Virus RNA, termasuk dalam
kelompok enterovirus,
famili Picornaviridae.
Pembuluh darah
Poliomielitis
Gejala klinis
• Masa inkubasi: 6-20 hari
• Strain virus
• Usia
• Aktifitas fisik dan trauma
• Tonsilektomi
• Suseptibilitas genetik
• Kehamilan
Diagnosis
A. Perjalanan klinis:
– panas pada permulaan sakit, terjadi perubahan
paralisis yang cepat menjadi maksimal (dalam waktu
4 hari)
– kelumpuhan layu, proksimal, unilateral dan tidak
adanya gangguan sensori.
– Gejala residual (permanen) : 60 hari
B. Virologi:
– Feses: 2 minggu pertama kelumpuhan
– Faring: kurang sensitif
C. LCS:
– jumlah sel lekosit (10-200 sel/mm3), sebagian besar
limfosit)
– terjadi kenaikan kadar protein ringan (40-50
mg/100ml
Diagnosis banding
• Acute anterior poliomyelitis: strain lain virus Enterovirus,
enterovirus 70 dan 71; virus coxsackie A4,6,7,11,14,18,21;
virus coxsackie B1-6; virus Echo 1-4,6,7,9,11,14,16,19,30
• Acute myelopathy: proses desak ruang (abseb paraspinal,
tumor atau hematoma); mielopati transverses idiopati akut
• Peripheral neuropathy: Guillain Barre sindroma; neuropati
demielinating akut, neuropati aksonal akut; pasca
pemberian vaksin rabies; neuropati dalam perjalanan
penyakit seperti difteri, rabies, lyme, borrelios,
intoksikasi logam berat, toksin biologis
• Penyakit sistemik: porpiria intermiten akut; neuropati pada
penyakit kritis
• Kelainan transmisi neuron: miastenia gravis; gigitan ular;
botulisme; intoksikasi insektisida; tick paralisa
• Kelainan otot: miopati inflamasi idiopatis; trichinosis; hipokalemia dan
hiperkalemia paralisa, termasuk familial periodic paralysis
Tatalaksana
• Fase akut:
– di RS 1-2 minggu, di isolasi cegah penularan
– Suportif, analgetik, istirahat total
– foot board atau splint untuk mencegah
kontraktur ankle pada posisi fleksi dan
exorotasi hip.
• Dilanjutkan: 2, 3, 4 bulan
(interval 4-8 mg)
• ASI tidak mempengaruhi
respon imun
• Bila muntah < 10 menit, diulang
OPV:
• Hidup yang dilemahkan
• Murah, mudah
• Efektif: Pemberian 1 dosis memberikan kekebalan pada 50 %
resipien, 3 dosis akan meningkatkan kekebalan sampai 95 %.
• Virus polio vaksin akan menempel, kolonisasi dan replikasi di
usus selama sekitar 100 hari dikeluarkan melalui tinja dan
akan masuk ke orang lain disekitar resipien sehingga akan
juga memberikan manfaat pada komunitas (community
effect).
• IgA sekretorik penting untuk menghalangi penempelan,
invansi dan replikasi virus polio liar dikeluarkan feses
mati.