Pembimbing:
dr. M. Saifulhaq, M., Sp. A
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
• Berat badan lahir 3250 gram. • Dari anamnesis ibu dan ayah
Panjang badan 42 cm. pasien, Anak sudah bisa berbicara
• Berat badan sekarang 812 kg. Tinggi dan berjalan, menendang,
badan 94 cm. menggambar garis vertikal. Bicara
sudah bisa dimengerti
• Kesan:
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama seperti
anak seusianya
Riwayat Makan dan Minum Anak
• 0-6 bulan : ASI eksklusif
• 6-9 bulan : ASI + MP ASI (bubur nasi) + selingan buah
blender
• 9-12 bulan : ASI + MP ASI (bubur nasi/nasi tim + sayuran
rebus) + selingan snack dan buah
• 12-24 bulan : ASI + MP ASI (bubur nasi/nasi tim + sayuran
rebus + daging/ikan rebus) + selingan snack dan
buah
• >24 bulan : makanan seperti makanan keluarga 2-
3x/hari
• Kesan: kualitas & kuantitas makanan dan minuman baik, sudah ada
makanan selingan, buah dan sayuran sudah terpenuhi. Variasi lauk pauk
juga banyak
Riwayat Imunisasi
• BMI = BB/(TB)2 =
12/(0,94)2 = 13,6 kg/m2
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Tanggal:
10/07/19
Bangsal Anggrek, jam 10.20
ASSESMENT AWAL
• Observasi Dyspneu
• Diagnosis Banding
– Bronkopneumonia
– Bronkitis
– Asma Bronkial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 10/07/19 jam 09.50
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hasil:
- Corakan bronkovaskuler dalam batas normal
- Tampak bercak infiltrat di Pulmo dextra dan
sinistra
- Tak tampak massa pada pulmo dextra dan
sinistra
- Tak tampak pleural line di hemithorax dextra dan
sinistra
- Tak tampak gambaran coins lessions di pulmo
dextra dan sinistra
- Sinus costofrenicus dextra dan sinistra lancip,
sinus crdiofrenicus dextra dan sinistra tumpul
• Kesimpulan:
- Gambaran bronkopneumonia dd ispa
Bronkopneumonia
PENATALAKSANAAN
Anggrek
Jam 07.00
Anggrek
Jam 07.00
Anggrek
Jam 07.00
Anggrek
Jam 07.00
TINJAUAN PUSTAKA
BRONKOPNEUMONIA
Definisi
• Suatu peradangan pada
parenkim paru meliputi
alveolus dan jaringan
intersitial yang sebagian
besar diakibatkan oleh
mikroorganisme
(virus/bakteri) dan sebagian
kecil oleh hal lain (aspirasi,
radiasi dll)
EPIDEMIOLOGI
Mikroorganisme
Terhisap ke paru Peradangan Edema
penyebab
STADIUM
Jumlah makrofag di alveoli
STADIUM menigkat, sel mengalami HEPATISASI MERAH
RESOLUSI degenerasi, fibrin menipis,
kuman dan debris menghilang
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
• Batuk kering yang • KU anak • Pemeriksaan
menjadi produktif • Frekuensi nafas Radiologi
dengan dahak • Nadi • Pemeriksaan
purulen Laboratorium
• Gejala distress
• Sesak nafas pernapasan • Hitung leukosit
• Demam takipneu, retraksi • Kultur dan
• Kesulitan subkostal, batuk, pewarnaan gram
makan/minum krepitasi dan sputum
• Tampak lemah penurunan suara
• Serangan pertama paru
atau berulang • Demam dan sianosis
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis (WHO, 2014)
• Adanya retraksi subkostal
• Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan cuping hidung
• Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa
hari
• Demam, dispneu, kadang disertai muntah dan diare
• Batuk biasanya tidak pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk,
beberapa hari yang mula-mula kering kemudian menjadi produktif
• Pada auskultasi ditemukan ronkhi basah halus nyaring
• Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan adanya leukositosis dengan
predominan PMN
• Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan adanya infiltrat interstitial dan
infiltrat alveolar serta gambaran bronkopneumonia
KLASIFIKASI
• Klasifikasi Bronkopenumonia (WHO, 2014)
– Bronkopneumonia sangat berat
• Bila terjadi sianosis sentral dan anak tidak sanggup minum, maka anak harus dirawat
di rumah sakit dan diberi antibiotik.
– Bronkopneumonia berat
• Bila dijumpai retraksi tanpa sianosis dan masih sanggup minum, maka anak harus
dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotik.
– Bronkopneumonia
• Bila tidak ada retraksi tetapi dijumpai pernafasan yang cepat yakni
– >60 x/menit pada anak usia kurang dari dua bulan;
– >50 x/menit pada anak usia 2 bulan-1 tahun;
– >40 x/menit pada anak usia 1-5 tahun.
– Bukan bronkopneumonia
• Hanya batuk tanpa adanya gejala dan tanda seperti di atas, tidak perlu dirawat dan
tidak perlu diberi antibiotik
KLASIFIKASI
• Klasifikasi Penumonia (WHO, 2014)
– Bayi <2 bulan
• Pneumonia Berat
– Nafas cepat atau retraksi yang berat
• Pneumonia Sangat Berat
– Tidak mau menetek/minum, kejang, letargis, demam atau hipotermia, bradipneu
atau pernapasan ireguler
– Anak umur 2bulan-5tahun
• Pneumonia ringan
– Nafas cepat
• Pneumomia berat
– retraksi
• Pneumonia sangat berat
– Tidak dapat minum/makan, kejang, letargis, malnutrisi
KRITERIA RAWAT INAP
• Kriteria rawat inap pada bayi dan anak dengan bronkopneumonia
adalah
Bayi Anak
- Saturasi oksigen ≤ 92%, sianosis - Saturasi oksigen ≤ 92%, sianosis
- Frekuensi napas > 60x/menit - Frekuensi napas >50x/menit
- Distres pernapasan, apnea intermiten - Distres pernapasan
atau grunting - Grunting
- Tidak mau minum/menetek - Terdapat tanda dehidrasi
- Keluarga tidak bisa merawat dirumah - Keluarga tidak bisa merawat dirumah
PENATALAKSANAAN
Anamnesis
• Sesak nafas sejak 6 jam
sebelum masuk rumah sakit
• Sesak terlihat terus menerus,
tidak disertai suara mengi atau RPK Ibu pasien mengeluh batuk
ngorok berdahak kurang lebih satu minggu
• Batuk berdahak 5 hari, lebih dan belum diperiksakan.
sering malam hari. Keringat
malam hari (-), penurunan BB (-)
RPSos Tinggal serumah dengan
• Demam 5 hari, naik turun. kakek seorang perokok aktif
Mimisan (-), gusi berdarah (-),
nyeri sendi (-), nyeri belakang
mata (-)
• Mual (-), muntah (-), kejang (-),
alergi obat dan makanan (-)
• Riwayat BAB dan BAK baik.
Pemeriksaan Fisik
• Tampak sesak sedang
• Compos mentis
• Nafas cuping hidung (+)
• Retraksi subkostal (-) Takikardi
• Sianosis perioral (-)
• Wheezing (+/+) dan ronkhi basah halus
nyaring (+/+)
Takipneu
Demam
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin • Pemeriksaan Rontgen Thorax
– AL : 11,53 ribu/ul (N)
– AT : 308 ribu/ul (N)
– Hb :11,7 gr/dL (N)
– Neutrofil : 83,9% (↑)
• Widal
– Salmonella paratyphi B 1/80
– Salmonella paratyphi BH 1/80
• Kesan : Bronkopneumonia
Kriteria Diagnosis (WHO, 2014)
• Adanya retraksi subkostal
• Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan cuping hidung
• Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari
• Demam, dispneu, kadang disertai muntah dan diare
• Batuk biasanya tidak pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk, beberapa
hari yang mula-mula kering kemudian menjadi produktif
• Pada auskultasi ditemukan ronkhi basah halus nyaring
• Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan adanya leukositosis dengan predominan
PMN
• Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan adanya infiltrat interstitial dan infiltrat
alveolar serta gambaran bronkopneumonia
Diagnosis
Bronkopneumonia
TATALAKSANA
Infus KAEN 3B 10 tpm mikro
• cairan rumatan, menjaga keseimbangan elektolit dan menjaga nutrisi
anak.
O2 Nasal Kanul 1 lpm
• Mengatasi hipoksemia, menurunkan usaha untuk bernapas, dan
mengurangi kerja miokardium
Injeksi lapixime (Cefotaxime) 360 mg/12 jam
• Pasien tidak dapat menerima obat per oral