Anda di halaman 1dari 20

KOLITIS

Pembimbing : dr.Ifa Yuli Astuti, Sp.Rad


Yoanda Siregar
KOLITIS

Penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna, penyebab


pastinya sampai saat ini belum diketahui jelas.

Inflammatory Bowel Disease (IBD), selain Crohn disease.

• Crohn disease bagian paling sering terkena bagian ileum distal dan usus besar

• Kolitis  caecum dan ileum terminal.


ANATOMI FISIOLOGI

Usus besar memiliki diameter lebih besar dari usus


halus, dengan panjang 6,5 cm sedangkan usus halus
2,5 cm

berbentuk seperti huruf U terbalik.

Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon


asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden,
Usus Buntu (Sekum), Umbai Cacing (Appendix),
Rektum dan Anus.
FUNGSI KOLON
Menyerap air selama proses pencernaan.

Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin)


sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

Membentuk massa feses

Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari


tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.
ETIOLOGI

Diperkirakan faktor
Idiopatik
genetik

Faktor imunitas dan


Agen-agen infeksi
autoimun diperkiran
seperti bakteri,
juga memiliki
protozoa, dan virus
hubungan.
Adanya infeksi, toksin,
Terjadi kaskade proses
produk bakteri,
inflamasi usus
autoimun, genetik

Perubahan dinding Reaksi imun tersebut


(hilangnya haustra, mempengaruhi mukosa
kekakuan dinding, lumen (hilangnya struktur linea
menyempit, kolon innominata, granuler, dan
memendek) ulseratif)
Gambaran klinis
 Demam
 Nyeri abdomen
 Diare berdarah
 Anemia
 perdarahan rektal dan tenesmus dengan gejala
penyakit yang cukup ringan dan manifestasi
ektsra kolon yang lebih minimal.
 perforasi kolon.
 Obstruksi usus dan fistula
Kolon normal
• Pada radiografi akan terlihat bangunan
haustrae sepanjang kolon.
• Mulai dari distal kolon desenden sampai
sigmoid. Haustrae semakin tampak berkurang.
• Dalam keadaan normal garis haustrae
haruslah dapat diikuti dengan jelas
berkesinambungan.

•Caliber kolon berubah secara perlahan mulai dari sekum (8,5 cm) sampai
sigmoid2,5 cm. panjang kolon sangat bervariasi untuk tiap individu berkisar antara
91-25 cm bahkan lebih.
Perbedaan crohn disease & kolitis ulserative
Crohn disease Kolitis ulserative

Retkum terlibat di sebagian kasus Retkum terlibat di semua kasus

Kolon mungkin berpengaruh segmental Kolon selalu berpengaruh terus menerus

Ulkus dalam Ulkus dangkal

Beberapa kasus menunjukan hilangnya haustrae asimetris Hilangnya haustrae simetris

Tampak fistula Sangat jarang terjadi fistula

Lebih sering mengenai lesi anal,perianal Jarang mengenai lesi anal,perianal

Umumnya melibatkan usus halus khusnya ileum terminal Usus halus normal,dapat dilihat dari dilatasi ileum
dengan penyempita di region katup ileocaecal terminal
Kolon normal
• Pada radiografi akan terlihat bangunan
haustrae sepanjang kolon.
• Mulai dari distal kolon desenden sampai
sigmoid. Haustrae semakin tampak
berkurang.
• Dalam keadaan normal garis haustrae
haruslah dapat diikuti dengan jelas
berkesinambungan.
• Caliber kolon berubah secara perlahan
mulai dari sekum (8,5 cm) sampai
sigmoid2,5 cm. panjang kolon sangat
bervariasi untuk tiap individu berkisar
antara 91-25 cm bahkan lebih.
GAMBARAN RADIOLOGIS
 KOLITIS ULCERATIVE
 Gambaran haustra dan incisura menghilang
 Lumen kolon menyempit
 Kolon memendek
 Mukosa rektum & kolon desenden tampak granuler dengan
bintik halus merata tak simetris
 Loss of bowel wall architecture
and thumbprinting consistent
with colitic presentation.

 Thumbprinting adalah tanda


radiografi penebalan dinding
usus besar, biasanya disebabkan
oleh edema, terkait dengan
proses infeksi atau inflamasi
(kolitis). Haustra normal
menjadi menebal secara berkala
muncul seperti sidik jari yang
diproyeksikan ke lumen.
 Dilated transverse colon noted. The abdomen demonstrates markedly dilated
transverse colon (9 cm) with impression of slight dilatation of the descending
colon with some "thumbprinting" in the wall (consistent with mucosal
inflammation in the clinical circumstances). No free subphrenic gas is seen
 PA and AP
 BARIUM ENEMA : The
whole colon, without
skips is affected by an
irregular mucosa with
loss of normal haustral
markings.
 Lead pipe sign
 There is a complete loss of the
haustral markings in the diseased
segment of colon, appearing
smooth-walled and cylindrical.

 This appearance results from an


increased mucosal regeneration
which in turns lead to muscularis
mucosae hyper atrophy. When this
enlarged muscular layer contracts,
gives the appearance of lead pipe
colon ( short, ahaustral and
narrowed lumen)
 There is complete loss of haustral markings throughout the colon, and the organ
appears smooth-walled and cylindrical called lead pipe appearance. Severe long
segment stricture is also noted at ascending colon and hepatic flexure of the colon.
 Lead pipe sign
 Multiple
polypoid filling
defects are seen
throughout the
entire colon in
this patient with
long standing
ulcerative
colitis. The
findings are
compatible with
inflammatory
pseudopolyps.
Frontal Supine

Kolon sigmoid menunjukkan pola mural tanpa sifat dengan hilangnya


pola haustral normal, menunjukkan penebalan mukosa. Tidak ada
fitur obstruksi. Tidak ada pneumoperitoneum.
Kes: Kolitis distal.
CT-Scan
Dari pertengahan kolon melintang distal ada
difus kolon usus penebalan dinding konsisten
dengan edema mukosa. Tidak ada abses pericolic
atau perforasi. fasia lateroconal kiri menebal.
Kelainan ini meluas melalui kolon sigmoid ke
persimpangan rectosigmoid. Tidak ada udara
bebas di perut atau panggul.

Ada beberapa kontras jarang diisi sigmoid


diverticula. Ascending usus besar dan lentur hati
yang normal.

Ada beberapa perluasan tubuh kelenjar adrenal kiri menunjukkan massa berukuran
22 x 13 mm pada aksial scanning.

Cairan bebas ditampilkan di relung panggul.

Anda mungkin juga menyukai