Anda di halaman 1dari 19

Pembimbing : dr.Ifa Yuli Astuti, Sp.

Rad
Yoanda Siregar
 Jejunal atresia adalah cacat lahir pada bayi
baru lahir yang ditandai dengan tidak adanya
membran parsial atau lengkap yang
menghubungkan usus kecil ke dinding perut
(mesenterium). Hal ini menyebabkan
sebagian jejunum berputar di sekitar arteri
usus, menyebabkan penyumbatan,
penyempitan, atau atresia usus.
a) Atresia Jejunal memiliki insiden sekitar 1:
1.000 kelahiran hidup dan lebih umum
daripada atresia duodenum.
b) Etiologi diduga berasal dari kejadian iskemik
in-utero.
c) Hal ini diketahui mempengaruhi anak
perempuan dan laki-laki dalam proporsi
yang sama
d) Tidak ada kecenderungan rasial, etnis, atau
geografis
a) Jejunal Atresia disebabkan oleh tidak adanya membran (parsial
atau lengkap) yang dikenal sebagai mesenterium.
b) Membran mesenterium bertanggung jawab untuk menempelkan
sebagian usus kecil yang disebut jejunum, ke dinding perut.
c) Tidak adanya keterikatan ini menyebabkan bagian jejunum
melipat dan memutar arteri (marginal artery) yang memasok
darah ke usus besar. Hal ini menyebabkan underdevelopment
usus atau atresia
d) Kadang-kadang, selama perkembangan janin, peristiwa yang
menyebabkan penurunan aliran darah ke bagian-bagian janin
dapat terjadi. Area yang terkena ini dapat menjadi nekrotik
(kematian sel dan jaringan), yang menyebabkan kondisi seperti
membran mesenterium yang hilang atau sebagian.
e) Dalam sebagian besar kasus, Jejunal Atresia berkembang secara
sporadis. Dalam beberapa kasus, kecenderungan genetik dapat
menyebabkan gangguan.
f) Perubahan genetik ini diwariskan dan kelainan ini diturunkan
secara resesif autosom
Obstruksi  sekresi usus ↑ dan absorpsi ↓ 
akumulasi isi usus  dilatasi usus dan edema
dinding usus.

Udara ditelan meambah dilatasi  + distensi


masif  tekanan diafragma ↑  gagal napas.

Hiperperistaltik dan akumulasi cairan 


peristaltik balik dan muntah

Level obstruksi menentukan beratnya kelainan


fisiologi dan cepatnya gejala timbul.
 Tanda dan gejala atresia jejunal bervariasi
tetapi dapat meliputi:
1. Kesulitan makan
2. Gagal untuk berkembang
3. Muntah lemah cairan pahit, hijau kekuningan.
4. Pembengkakan perut, terutama bagian tengah
atas
5. Tidak adanya pergerakan usus setelah lahir
6. Failure to pass meconium (first stools) by the
child, in the first 24 hours after birth
7. Keadaan umum yang buruk; tangisan lemah
8. Aktivitas minimal saat lahir
 Triple bubble
 Contrast fills distended bowel with abrupt cut-off in the region of
the distal duodenum/proximal jejunum. There is beaking at the
point of abrupt cut-off. Features here are of small bowel atresia.
 gastric tube, tip in the stomach
 gaseous distension of bowel loops in the left upper quadrant, likely
within stomach, duodenum and proximal jejunum
 no visible gas in distal small bowel or projecting over the rectum
 no pneumoperitoneum
 lungs and pleural spaces are clear
 normal heart size
 Contrast enema typically shows micro colon (small
unused/disused colon)
 NG tube in situ. Marked gaseous distension of proximal small
bowel loops with an abrupt cut-off to the left of midline
Ditemukan atresia jejunum tipe III B
(“apple peel atresia” atau “christmas tree”)

16
Klasifikasi intestinal atresia (LOUW,
Martin-Zerella)

Type I
Type II

(Septal atresia, dengan (Kedua ujung usus yang atresia


dinding usus dihubungkan oleh Band jaringan
dan mesenterium masih fibrous
utuh) dan mesenterium utuh)
17
Type
IIIA

Type
IV

(Kedua ujung usus yg (Tampak multiple atresia


atresia dipisahkan oleh gap pada usus)
(defek berbentuk V) pada
mesenterium)

18
Atresia Jejunoileal tipe III B
/Apple peel atresia/christmas
tree atresia
(Atresia jejunum dengan usus
yang sangat pendek, gap
mesenterium yang
besar, dan usus bagian distal
mendapat aliran darah secara
retrograde dari
arcade anastomosis dari arteri
ileokolika, arteri kolika kanan,
atau arteri
mesenterika inferior)

19

Anda mungkin juga menyukai