Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSA BANDING NEC

Dewi Meliyani Suleman


70600117029

NECRITIZING INTUSUSEPSI/ MALROTASI MIDGUT HIRSCHPRUNG


ATRESIA DUODENUM
ENTEROCOLITIS INVAGINASI DAN VOLVULUS DISEASE

Etiologi Iskemia intestinal dan Masuknya bagian proksilaml Rotasi pada loop usus Masalah persarafan usus Duodenum tidak
kolonisasi bakteri usus ke bagian distal yang primitif rusak di sekitar besar. Syaraf yang berguna berkembang dengan baik,
95% penyebabnya masih sumbu selama untuk membuat usus diperkirakan karena
belum diketahui (Infatil embriogenesis bergerak melebar kegagalan vakuolisasi dan
idiophatic intususseption). menyempit biasanya tidak rekanalisasi pada proses
Diduga karena penebalan ada sama sekali atau embryogenesis. Anomaly
dinding usus. Beberapa kasus kalaupun ada sedikit sekali. ini diduga karena adanya
disebabkan o.k ada kelainan gangguan pada A.
lain yang mendasari seperti mesenterika, da nada
Inverted Meckel’s abnormalitas kromosom
Divertikulum. Dan beberapa (trisomy 21).
kasus lain karena tindakan
bedah yang dilakukan
sebelumnya.
Tanda & Disfungsi GI: TRIAS Gejala invaginasi : Malrotasi :  Muntah berisi empedu  Muntah berwarna
Gejala  Nyeri perut yang bersifat  Muntah berwarna (bullous vomiting) kehijauan apabila
 Distensi abdomen kolik hijau (muntah bilier)  Distensi abdomen atresia terjadi pada bag.
disertai nyeri tekan  Muntah  Dehidrasi  Tidak adanya evakuasi Distal ampulla (85%)
abdomen  Berak lendir darah (red  Gelisah mekonium 24 - 48 jam  Muntah non-billous
 Muntah sering billous currant jelly = selai kismis  BAK yang berkurang pertama apabila atresia terjadi
 intoleransi makan merah)  Letargi  Konstipasi pada bag. Proximal
 hematochezia  Demam ampulla (15%)
Adapula yang menyebutkan Volvulus :  Adanya feses yang  Mekonium yang
Sistemik: TRIAS gejala Invafinasi:  Jika sudah mengalami menyemprot pada saat jumlahnya lebih sedikit,
 Nyeri perut yang bersifat volvulus, makan akan colok dubur (khas) konsistensinya lebih
 ketidakstabilan suhu kolik terjadi nekrosis usus  Tinja seperti Pita, berbau kering, dan berwarna
 apnea dan / atau  Teraba massa tumor dan bayi dapat busuk lebih abu-abu
bradikardia diperut seperti sosis menunjukkan gejala dibandingkan
 kelesuan (sausage’s sign) peritonitis atau syok mekonium yang normal
 hipotensi  lendir darah. septik berupa
 asidosis Bayi tiba2 menjerit sambil hipotensi, gagal nafas,  Pengeluaran mekonium
angkat kedua kaki seakan hematemesis atau dalam 24 jam pertama
lindungi perut, pucat melena. biasanya tidak
 penurunan berat terganggu
badan  Dehidrasi, penurunan
 gagal tumbuh berat badan, gangguan
 diare dan malabsorbsi keseimbangan elektrolit
terjadi bila tidak cepat
ditangani
 Distensi abdomen
 Tidak terdapat gerakan
peristaltic usus
Pem. Fisik  Distensi abdomen  Teraba massa tumor  Distensi abdomen  Abdomen cembung  Perut berbentuk skafoid
disertai nyeri tekan diperut seperti sosis  Nyeri tekan abdomen terutama di sisi lateral  Distensi abdomen
abdomen (sausage’s sign)  Muscular guarding  Pergerakan usus yang tergantung dari lokasi
 hematochezia  dance’s sign  Sekum yang  Melena dan/atau tampak atresia. Jika obstruksi
 hipotensi teraba kosong hematemesis  BB tidak sesuai usia pada duodenum,
 colok dubur  Tonus  Peritonitis  syok  Gambaran kontur usus distensi terbatas pada
sfingter ani melemah, septik  Demam epigastrium. Distensi
Mungkin invaginat dapat  Khas  Adanya feses tidak selalu ada.
diraba berupa massa yang menyemprot pada  Saat auskultasi, terlihat
seperti portio/pseudo saat colok dubur. gelombang peristaltik
portio (portio like gastrik yang melewati
appearance), dan bila jari epigastrium dari kiri ke
di tarik, maka akan keluar kanan atau gelombang
darah bercampur lendir peristaltik duodenum
(Currant jelly stool’s). pada kuadran kanan
atas.
Pem. X-ray Abdomen :  Foto polos abdomen  Pem Lab :  Foto polos abdomen  Prenatal :
Penunjang  pola gas abnormal air-fluid levels dan Pada tahap awal, dilatasi usus halus atau  Diagnosis saat prenatal
dengan Loop usus distribusi udara dalam ditemukan hasil colon proximal dengan USG 
melebar usus tidak merata laboratorium yang  Contrast enema polihidramnion yaitu
 Pneumatosis  Barium enema  normal. Selanjutnya radiographs terdapat struktur yg
intestinalis “cupping” dan “coilspring” ditemukan adanya ↑  Monometri anus  terisi 2 cairan dgn
(patognomonik)  USG  gambaran seperti hematocrit ( karna mengukur tekanan gambaran double
 Sentinel/persistant ginjal (pseudo kidney dehidrasi), leukositosis sfingter anus dengan bubble sign
loop, yaitu loop usus appearance) atau seperti (karenas mengembangkan balon
yang dalam posisi kue donat (doughnut’s iskemik/strangulasi) dan dalam anus Postnatal :
tetap. sign) nilai elektrolit yang
 Penumoperitoneum : abnormal, dan ↑ serum  rectal suction biopsy   Lab  serum, darah
jika telah perforasi amilase sering didapatkan absence of ganglion cells lengkap, kadar
usus pada obstruksi saluran and the presence of elektrolit
 Gas portal cerna, serta AGD (asidosis hypertrophic nerve  Abdominal x-ray 
metabolic). trunks. double bubble sign
tanpa gas pada distal
Pem Radiologi : usus, dilatasi
 Foto polos abdomen duodenum proximal,
 pelebaran loop, distal bowel gas
dilatasi lambung dan
duodenum, air-fluid
level
 USG  perubahan
anatomi arteri dan
vena mesenterika
superior, whirpool
sign (pembuluh darah
mesenterika yang
mengalami lilitan)
 UGI  abnormalitas
posisi usus
 Barium sulfat 
double-contrast
 CT scan  pembuluh
darah mesenterika
dan usus yang melilit
(whirl pattern), edema
mesenterika akibat
obstruksi pembuluh
vena dan limfe serta
dilatasi lambung dan
duodenum.
Treatment  Stop intake oral Pasang sonde lambung (NGT)  Resusitasi yang cepat.  Rehidrasi cairan dan  Pasang pipa orogastrik
awal  NGT (un/ dekompresi) untuk tujuan dekompresi dan Prinsip resusitasi  pasang kateter uretra untuk dekompresi
 Pasang IV line mencegah aspirasi. Rehidrasi mengurangi kehilangan  Dekompresi usus  Penggantian cairan dan
 Antibiotik spectrum cairan elektrolit dan atasi cairan dan mencegah dengan memasang NGT elektrolit
luas selama7-14 hari asidosis bila ada. Berikan terjadinya inkarserasi  Cegah hipotermi  Menghindari
 Apneu  Nasal antibiotika profilaksis dan dan strangulasi.  Cegah infeksi hipoglikemia
kanulO2
 Anemia  Cek Hb, obat sedativa, muscle  NGT  untuk  Menghindari
Transfusi bila Hb relaxan, dan atau analgetik. mengurangi muntah hipotermia
<10gr/dl  pipa rectal  untuk  Sebaiknya pasien di
 Konsul bedah dekompresi serta rawat di inkubator
 Followup/hari mengurangi obstruksi
 Mulai lagi pemberian akibat feses dan gas.
ASI melalui pipa  Cepat lakukan
lambung jika abdomen persiapan pra bedah
lembut dan tidak
nyeri-tekan

REFERENSI :

1. Andi Irhamnia Sakinah. Bahan Ajar Necrotizing Enterocolitis. Blok Emergency dan Traumatology. 2020
2. Morcerf CCP, Cambraia BA , Abbud FC. Necrotizing enterocolitis : Case Report with Bibliographic Review. iMedPub Journals. 2018 : 3(2)
3. Abd Rahman. Bahan Ajar Invaginasi. Blok Gastrointestinal
4. Sander AM. Invaginasi Ileo-Kolo-Kolika Bagaimana Mengenali Gejala Klinis Sejak Awal Dan Penatalaksanaannya?. Jurnal keperawatan 2016 :5(1)
5. Hamidi, H. Obaidy, Y. Maroof, S. Case Report : Intestinal Malrotation and Midgut Volvulus. Journal Elsevier. 2016
6. Oktarina MD, Kadim M. Malrotasi usus dan volvulus midgut pada bayi. JGAI 2008;2: 139- 45 4. Tseng CM, Zanten GOV. Midgut volvulus with malrotation
in a 14-year-old child. JBR–BTR, 2004, 87: 156-157.
7. Kessmann J. Hirschsprung’s Disease: Diagnosis and Management. American Family Physician . 2006 : 74 (8).
8. Penyakit hirschprung dalam buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. http://www.ichrc.org/949-penyakit-hirschsprung
9. Hirschsprung's Disease. Children’s Hospital of Pittsburgh of UPMC. https://www.chp.edu/-/media/chp/departments-and-services/pediatric-
surgery/documents/hirschsprungs-disease.pdf
10. Abd Rahman. Bahan Ajar Hirschsprung Disease. Blok Gastrointestinal.
11. Widiastuti DA, Darmajaya IM. Diagnosis Dan Tata Laksana Atresia Duodenum. Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
12. Bickle I. Jones J. Duodenal Atresia. Radiopaedia. https://radiopaedia.org/articles/duodenal-atresia

Anda mungkin juga menyukai