Anda di halaman 1dari 14

Peer teaching

Blok 2.6 Gangguan Metabolik dan degeneratif


“Amoebic Liver Abcess”

Oleh
M. Zhafirrahman
14711052

Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
2016
A. Definisi

• Amoebic liver abcess adalah suatu lesi inflamasi yang menempati


suatu ruang di hati. Diagnosis ini merupakan salah satu komplikasi
amebiasis ekstra-intestinal yang paling sering ditemui.
• Disebabkan karena infeksi Entamoeba histolytica yang bersumber dari
intestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan
pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel
inflamasi atau sel-sel darah dalam parenkim hati.

• Kasus ini sering mengenai hepar lobus kanan


B. Patogenesis
C. Gejala klinis

Gejala :
1. Nyeri abdomen
Nyeri abdomen bagian kuadran kanan atas dengan intensitas sedang, dapat juga
menjalar ke bagian epigastrium, dada, dan bahu kanan. Dari nyeri epigastrium
sering ditemukan pada abses lobus kiri.
2. Demam
Pada umumnya bersifat remiten, kadang suhu tinggi disertai menggigil,
biasanya yang menggigil ini sudah menandakan adanya infeksi sekunder.
3. Anoreksia
Nafsu makan akan menurun karena terjadinya gangguan metabolisme nutrisi
dalam tubuh, sehingga terjadi juga penurunan berat badan.
C. Gejala klinis

Tanda :
• Ikterik
Ditemukan pada 1/3 kasus, akibat adanya peningkatan rongga abses pada duktus
hepatikus sehingga menyebabkan kolestasis atau karena adanya fistula biliovaskular.
Ikterik berat biasanya karena ukuran abses yang semakin membesar yaitu terletak
di porta hepatis.
• Hepatomegali
• Batuk
• Diare
• Malaise
• Berat badan menurun
D. Pemeriksaan penunjang diagnosis

1. Laboratorium

• Pada pemeriksaan darah, terjadi leukositosis berat,


neutrofilia, anemia normositik normokrom
• Penigkatan alkalin fosfatase, enzim transaminase dan serum
bilirubin, serta penurunan bilirubin serum dan pemanjangan
waktu prothrombin ( menunjukkan kegagalan fungsi hati)
• Peningkatan LED
D. Pemeriksaan penunjang diagnosis
2. Radiologis

• Ultrasonografi
• USG abdomen merupakan baku emas untuk mendiagnosis abses hepar. Dapat menjadi
pemeriksaan awal karena tingginya sensitivitas sekitar 80-90% . mengidentifikasi lesi dengan
diameter 2 cm.
• Abses memiliki gambaran massa hipo-ekoik dengan batas ireguler, septa interna atau kavitas
debris.
• CT-Scan
• Dapat mengidentifikasi kesi dengan ukuran lebih kecil (hingga 0,5 cm) dengan sensitifitas 95 %
• Foto dada
• Dapat ditemukan berupa diafragma kanan, berkurangnya pergerakkan diafragma, efusi pleura,
kolaps paru dan abses paru.
• Foto polos abdomen
• Kelainan dapat berupa hepatomegali, gambaran ileus, gambaran udara bebas diatas hati.
D. Pemeriksaan penunjang diagnosis

3. Mikrobiologi

• Kultur cairan hasil aspirasi, merupakan standar baku


menegakkan diagnosis abses hati. Terutama abses yang
disebabkan karena infeksi mikrobiologis. Kasus ini juga
bisa dilakukan menggunakan kultur darah, namun hanya
50% kasus yang menandakan positif abses hepar.
E. Penatalaksanaan

TERAPI UMUM

Istirahat Diet Medikamentosa Operatif


F. Visualisasi diagnosis
F. Visualisasi diagnosis
F. Visualisasi diagnosis
G. Referensi
• Petri WA, Haque R. Entamoeba spesies, termasuk amebic colitis dan hati abses.
Dalam: Bennett JE Dolin R Blaser MJ, eds. Mandell, Douglas, dan Bennett's
prinsip-prinsip dan praktek penyakit menular. 8 ed. Philadelphia, PA: Elsevier
Saunders; 2015:chap 275.
• Serigala PS, Park JO. Hati abses: abses hepatik cholangitis dan amebic. Dalam:
Jong EC, ed. Netter's penyakit menular. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders;
2012:chap 47.
• Klarisa, Cindya., dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat.
MediaAesculapius. Jakarta.
• Othman N, Mohamed Z, Yahya MM, Meng LV, Huat LB, Noordin R. Entamoeba
histolytica antigenic protein detected in pus aspirates from patients with amoebic
liver abscess. Exp Parasitol. 2013 May 13. [Medline].

Anda mungkin juga menyukai