Oleh
M. Zhafirrahman
14711052
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
2016
A. Definisi
Gejala :
1. Nyeri abdomen
Nyeri abdomen bagian kuadran kanan atas dengan intensitas sedang, dapat juga
menjalar ke bagian epigastrium, dada, dan bahu kanan. Dari nyeri epigastrium
sering ditemukan pada abses lobus kiri.
2. Demam
Pada umumnya bersifat remiten, kadang suhu tinggi disertai menggigil,
biasanya yang menggigil ini sudah menandakan adanya infeksi sekunder.
3. Anoreksia
Nafsu makan akan menurun karena terjadinya gangguan metabolisme nutrisi
dalam tubuh, sehingga terjadi juga penurunan berat badan.
C. Gejala klinis
Tanda :
• Ikterik
Ditemukan pada 1/3 kasus, akibat adanya peningkatan rongga abses pada duktus
hepatikus sehingga menyebabkan kolestasis atau karena adanya fistula biliovaskular.
Ikterik berat biasanya karena ukuran abses yang semakin membesar yaitu terletak
di porta hepatis.
• Hepatomegali
• Batuk
• Diare
• Malaise
• Berat badan menurun
D. Pemeriksaan penunjang diagnosis
1. Laboratorium
• Ultrasonografi
• USG abdomen merupakan baku emas untuk mendiagnosis abses hepar. Dapat menjadi
pemeriksaan awal karena tingginya sensitivitas sekitar 80-90% . mengidentifikasi lesi dengan
diameter 2 cm.
• Abses memiliki gambaran massa hipo-ekoik dengan batas ireguler, septa interna atau kavitas
debris.
• CT-Scan
• Dapat mengidentifikasi kesi dengan ukuran lebih kecil (hingga 0,5 cm) dengan sensitifitas 95 %
• Foto dada
• Dapat ditemukan berupa diafragma kanan, berkurangnya pergerakkan diafragma, efusi pleura,
kolaps paru dan abses paru.
• Foto polos abdomen
• Kelainan dapat berupa hepatomegali, gambaran ileus, gambaran udara bebas diatas hati.
D. Pemeriksaan penunjang diagnosis
3. Mikrobiologi
TERAPI UMUM