DM DM
Type 1 Type 2
Menurut who
Pheripheral
Pheripheral Artery
Neoropaty Diseases
Pencegahan Diabetic Foot Ulcer
(DFU)
• Pencegahan DFU bahkan lebih penting di negara-negara
berkembang di mana sumber daya layanan kesehatan,
diagnosa, perawatan dan inovasi terbatas (WDF, 2010).
• Pencegahan yang tepat untuk DFU adalah Foot Care
• Melakukan Foot Care setiap hari memungkinkan penderita
diabetes dapat mencegah DFU dan sekaligus mendeteksi
kelainan bentuk kaki yang beresiko terjadinya DFU.
• Manfaat Foot Care adalah untuk mengurangi atau bahkan
mencegah risiko ulserasi dengan hasil yang efektif.
• Namun, banyak pasien diabetes tidak mengetahui sehingga
tidak melakukan Foot Care setiap hari dengan tepat.
• Akibatnya tidak melakukan inspeksi kaki sehari-hari,
berjalan tanpa alas kaki atau mengenakan alas kaki yang
tidak tepat, memotong dengan tidak benar.
Hasil penelitian Beiranvand.S, 2015
menunjukkan bahwa Pendidikan
kesehatan, motivasi dan sikap
penderita DM tentang Foot Care
adalah strategi umum untuk
mencegah Diabetic foot ulcer dan
mengurangi 85% amputasi
ekstremitas bawah dan dapat
meningkatkan kualitas hidup.
• Kualitas hidup adalah kemampuan responden untuk
melakukan fungsi hidupnya secara normal di
masyarakat , menurut persepsi penderita DFU dengan
penilaian berdasarkan WHO tahun 2003, meliputi:
aspek fisik (nyeri dan kenyamanan, kekuatan dan
kelemahan, aktivitas seksual, istirahat dan tidur, fungsi
sensoris); aspek psikologis (pikiran positif, pikiran,
belajar, ingatan dan konsentrasi, harga diri,
penampilan, perasaan negatif); hubungan sosial
(hubungan sosial, dukungan sosial, aktivitas pemberi
pelayanan); lingkungan (kenyamanan fisik, lingkungan
rumah dan kondisi rumah, kepuasan kerja).
RUMUSAN MASALAH
• Di antara komplikasi diabtes mellitus, yang
memerlukan perhatian lebih adalah masalah kaki
seperti Diabetic foot Ulcer atau infeksi dan amputasi
ekstremitas yang diakibaatkan karena ketidakpatuhan
dalam pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus.
• Menurut penelitian yang dilakukan di Iran kejadian
amputasi adalah sekitar 10,9 ± 3,5% sampai
30,6%,penderita akibat diabetic foot Ulcer, dengan
rerata empat minggu di rawat di rumah sakit.
• Menerut penelitian yang dilakukan di indonesia tahun
2016, Selama ini, penderita diabetes melitus tidak
pernah mendapatkan informasi tentang perawatan
kaki walaupun telah lama menderita diabetes melitus.
Informasi yang paling sering didapatkan pasien
diabetes melitus hanya informasi berkaitan dengan
asupan gizi untuk penderita diabetes melitus serta
waktu pemeriksaan ulang/kontrol.
• Hasil penilaian QoL partisipan DFU dari kategori
dimensi fisik sebesar 50%, dimensi sosial sebesar
25%, dimensi lingkungan sebesar 24%, dan dimensi
psikologis sebesar 65% masing masing dalam kategori
rendah.
• McCook-Martinez et al. (1979) menemukan bahwa
ketika pasien diinformasikan dengan benar mengenai
perawatan kaki, morbiditas terkait penyakit, rawat
inap, dan tingkat amputasi lebih rendah daripada
mereka yang tidak memiliki informasi perawatan kaki.
• Lavery et al, mencatat pengurangan rawat inap dan
amputasi mengembangkan program manajemen
penanggulangan amputasi yang mencakup screening
kaki dan memberikan pendidikan tentang protokol
perawatan kaki di dalam fasilitas kesehatan.
• .
• Terlepas dari bukti keberhasilan pendekatan
multidisiplin untuk perawatan DM Type 2, pendekatan
perawatan ini belum sepenuhnya di implementasikan
sebagai bagian dari standar perawatan
• Saat ini solusi yang ditawarkan untuk mengendalikan
diabetes dari Kementerian Kesehatan sendiri hanya
sebatas pencegahan komplikasi DM secara umum
melalui program membentuk 13.500 Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) dan menghimbau masyarakat
untuk melakukan aksi CERDIK.
• Sedangkan pengendalian terhadap amputasi secara
sfesifik belum ada.
• Untuk itu peneliti ingin mengembangkan model
pengetahuan Self Management Foot Care untuk
mencegah terjadinya diabetic foot ulcer dan
meningkatkan kualitas hidup
• Hasil penelitian ini direncanakan sepenuhnya di
implementasikan sebagai bagian dari standart
perawatan khusus pada penderita DM type 2.
Metode penelitian
• Tujuan penelitian ini adalah pengembangan
model pengetahuan self management diabetic
foot care untuk
• Jenis penelitian ini di rencanakan adalah
penelitian kuantitatif dengan design quasi
eksperiment with pre & post test.