Anda di halaman 1dari 64

KESEHATAN SEKOLAH

1. Aggita Cahyani 1610711027


2. Nada Saskia 1610711028
3. Leily Muhafilah 1610711030 Kelompok 1 Tutor Keperawatan
4. Mei Diana A 1610711033 Komunitas II Kelas B
5. Yenti Herawati 1610711034
6. Sharah Nursa’iidah 1610711038
7. Erina Rusmiati 1610711040
8. Aulia Shobah 1610711044
9. Ester Ronauli S 1610711045
10. Miftahul Jannah 1610711048
11. Diana Febriyanti 1610711050
12. Sinta 1610711054
PENGERTIAN & TUJUAN
Ester Ronauli 1610711045
Pengertian
• Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai
SMA/SMK/MA.
• Jadi, UKS adalah usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak sekolah dengan
melibatkan masyarakat sekolah baik orangtua,
guru serta komite sekolah dalam berbagai
program kesehatan bagi anak sekolah.
Tujuan
• Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik
dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga’
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
• Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk
memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi
derajat kesehatan peserta didik.
Teori Model Keperawaatan
Kesehatan Sekolah
Aggita Cahyani 1610711027
Miftahul Jannah 1610711048
Comprehensive School Health Model
Comprehensive School Health Model adalah
kerangka kerja yang diakui secara internasional
dalam upaya kesehatan sekolah untuk mendukung
perbaikan hasil pendidikan siswa yang dilakukan
dengan cara yang tercana, terpadu dan holistik.
Pilar Comprehensive School Health
Model

1. Lingkungan social dan fisik


2. Proses mengajar dan belajar
3. Kebijakan sekolah yang sehat
4. Kemitraan pelayanan
1. Lingkungan sosial dan fisik
a. Lingkungan sosisalnya adalah:
1. Kualitas hubungan antara antar staf dan siswa
di sekolah
2. Kesejahteraan emosional siswa
3. Dipengaruhi oleh hubungan dengan keluarga
dan masyarakat luas
b. Lingkungan fisik meliputi:
1. Bangunan, lapangan, tempat bermain, dan
peralatan di dalam dan sekitar sekolah
2. Fasilitas dasar seperti sanitasi dan kebersihan
udara
2. Mengajar dan belajar

Sumber daya, kegiatan dan kurikulum


provinsi / wilayah di mana siswa mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman sesuai usia,
membantu membangun keterampilan untuk
memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan
mereka.
3. Kebijakan sekolah sehat

Praktik manajemen, proses pengambilan


keputusan, peraturan, prosedur dan kebijakan di
semua tingkat yang mempromosikan kesehatan
dan kesejahteraan, dan membentuk lingkungan
sekolah yang hormat, ramah dan peduli.
4. Kemitraan dan layanan
a. Kemitraan adalah:
1. Hubungan antara keluarga sekolah dan siswa
2. Hubungan kerja yang mendukung di sekolah (staf
dan siswa), antara sekolah, dan antara sekolah dan
organisasi masyarakat lainnya dan kelompok
perwakilan.
3. Kesehatan, pendidikan dan sektor lain yang bekerja
sama untuk memajukan kesehatan sekolah.
b. Layanan adalah:
Layanan berbasis masyarakat dan sekolah yang
mendukung dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
siswa dan staf.
Pelaksaan Trias Usaha Kesehatan
Sekolah

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan


derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya
menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin
melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS
UKS).
A. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang
diberikan berupa bimbingn dan atau tuntutan
kepada peserta didik tentang kesehatan yang
meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik,
mental dan social) agar kepribadiannya dapat
baik melalui kegiatan untrakurikuler dan
ekstrakurikuler.
Pelaksaan pendidikan kesehatan

Taman Kanak-kanak

Sekolah Menengah
Sekolah Dasar Pertama (SMP)

Sekolah Menengah Atas


Sekolah Luar Biasa
(SMA) / Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
(SLB)
Pendekatan dan metode
Pendekatan:
1. Pendekatan individual
2. Pendekatan kelompok:
a. kelompok kelas
b. kelompok bebas
c. lingkungan keluarga.
3. Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4. Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk
upaya alih teknologi
5. Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6. Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahaun dan
teknologi
Metode :
1. Belajar kelompok
2. Kerja kelompok / penugasan
3. Diskusi / ceramah
4. Belajar perorangan
5. Pemberian tugas
6. Karya wisata
7. Bermain peran
8. Tanya jawab
9. Simulasi
B. Pelayanan kesehatan
Pelaksaan pelayanan kesehatan di sekolah
dilaksanakan oleh tim kesehatan dari Puskesmas
bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah.
Pelayanan kesehatan sekolah dilaksankan secara
menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan
kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
• Kegiatan promotif dilaksanakan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan yang
dilaksanakan secara ekstrakurikuler, seperti:
 Dokter kecil
 Kader kesehatan remaja
 PMR
• Kegiatan preventif : Kegiatan pencegahan
dilaksanakan melalui keiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan
penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit,
seperti:
 Pemeliharaan kesehatan
 Screening kesehatan anak
 Imunisasi
• Kegiatan penyembuhan dan pemulihan
(kuratif dan rehabilitative) dilakukan melalui
kegiatan mencegah komplikasi dankecacatan
akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal
, yaitu :
– Diagnosa dini
– Pengobatan ringan
– Pertolongan pertama pada kecelakaan dan
pertolongan pertama pada penyakit
– Rujukan medic
Metode Pelayanan Peserta Didik
Sekolah
• penelegasikan kepadaguru , setelah guru dibimbing oleh petugas
Puskesmas.
• Kegiatan tersebut adalah kegiatan peningkatan (promotif) & pencegahan
(preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana pada waktu terjadnya
kecelakaan atau penyakit

Puskesmas
• peserta didik yang dirujuk dari sekolah (khuses untuk kasus yang tidak
dapat diatasi oleh sekolah)
• Untuk itu perludiadakan kesepakatan Sekolah sebaiknya mengupayakan
dana UKS untuk pembiayaan peserta didik yang dirujuk
• Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai
tingkat pelayanan kesehatan
Peserta didik yang perlu dirujuk
• peserta didikyang sakit sehingga tidakdapet mengikuti pelajaran, dan bila
masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat
pengantar dan bukti /kartu rujukan agar dibawa orang tuanya kesarana
pelayanan kesehatan yang terdekat.
• Bila peserta didik cidera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang
dan segeramembutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Pendekatan
• Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
perorangan , lingkungan sekolah khususnya masalah lingkungan yang tidak
mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal Dan yang
ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat sekolah
Metode lainnya
• Penataran dan pelatihan
• Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus(BK)
• Penyuluhan kesehatan
• Pemeriksaan langsung dan
Pengamatan (observasi)
C. Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat
• Pembinaan lingkungansekolah bertujuan untuk
mewujudkan lingkungan yang sehat yang
memungkinkan setiap warga sekolah mencapai
derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam
rangka mendukung tercapainya proses belajar
yang maksimal bagi setiap peserta didik.
• Lingkungan sekolah dibedakan menjadi dua
yaitu lingkuan fisik dan Non Fisik.
• dilakukan dengan cara pengamatan visual dengan
menggunakan instrument pengamatan dan bila perlu
dilakukan pengukuran lapangan dan laboratorium.
Identifikasi • Analisa faktor risiko dilakukan dengan cara
membandingkan hasil pengamatan dengan standar yang
faktor resiko telah ditentukan.

• disusun secara sistimatis dan terukur Dalam perencanaan


sudah dimassukkan rencana pemantauan dan evaluasi dan
indikator keberhasilan.
• rencana kegiatan atau upaya mengatasi atau menurunkan
Perencanaan risiko menjadi tangnggung jawab bersama maka dalam
menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat
sekolah

• prinsipnya meliputi tiga kegiatan yaitu


penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian
Intervensi
Pemeliharaan ruang Sarana pembuangan
dan bangunan air limbah

Pencahayaan dan
Vektor
kesilauan
Pengendalian Lingkungan

Pengendalian Lingkungan
Ventilasi Kantin

Kepadatan ruang
Halaman
Sekolah

Sekolah
kelas

Desain meja dan


Jarak papan tulis
kurs

Sarana cuci tangan Perilaku

Kebisingan Air Bersih

Sampah Toilet
PROGRAM USAHA
KESEHATAN SEKOLAH
Miftahul Jannah 1610711048
Aggita Cahyani 1610711027
Pengertian

UKS adalah usaha kesehatan yang ada didalam


lingkungan sekolah maupun yang ada di sekitar
lingkungan sekolah, yang sasaran utamanya
adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah
lainnya.
Tujuan

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi


belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat, derajat kesehatan peserta
didik maupun warga belajar serta menciptakan
lingkungan sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
PRORAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Lingkungan Sekolah
Pendidikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Sehat
• Pelaksanaan • Kegiatan penjaringan • Pengadaan ruang UKS
pemeriksaan berkala anak sekolah ( • Pembinaan kantin
• Pelaksanaan screening ) sekolah
pemeriksaan rutin • Pelaksanaan imunisasi • Pengadaan sarana air
• Pelaksanaan lomba • Pelaksanaan bersih yang
pengetahuan pemberantasan memenuhi syarat
kesehatan sekolah sarang penyakit • Pengadaan tempat
• Pelaksanaan • Pelaksanaan pembuangan air
pemeriksaan tinggi pemeriksaan limbah yang
badan kesehatan atau memenuhi syarat
• Pengadaan alat deteksi dini penyakit • Pengadaan kamar
peraga • Pengadaan upaya alih mandi/WC khusus
• Pelaksanaan dokter teknologi kesehatan siswa
kecil • Pengadaan rujukan
ke puskesmas
PELAKSANAAN TRIAS USAHA
KESEHATAN SEKOLAH
Untuk meningkatkan kemampuan hidup yang sehat
dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya
menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin
melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS
(TRIAS UKS).
Menurut Djoned Sutatmo dalam Andi Untara (2013: 22-24),
pengelolaan UKS merupakan salah satu program dalam Usaha
Kesehatan Sekolah
• Pembentukan Tim Pelaksana UKS
• Terlibatnya unsur guru dan petugas puskesmas,
• Penyusunan program kerja UKS
• Pengawasan pelaksanaan 7K
• Laporan pembinaan dari Puskesmas
• Penyuluhan tentang UKS
• Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana
Pengelolaan Program kerja
• Penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan
• Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina
UKS UKS
• Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
meliputi:
Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 18-
27), program UKS dapat dikelompokkan
menjadi 3 bidang yaitu lingkungan kehidupan
sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan di sekolah.
A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah upaya yang


diberikan berupa bimbingan dan tuntutan kepada
peserta didik tentang kesehatan yang meliputi
seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental,
dan sosial).
Tujuan
1. Memiliki pengetahun tentang kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur
2. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup
sehat
3. Memiliki keterampian dalam melaksanakan hal yang
berkaitan denga pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan
4. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
5. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit
6. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar
(narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat)
Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan
• Melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan pad ajam pelajaran. Pelaksanaan
pendidikan kesehatan sesuai dengan KTSP
khususnya pada standard isi yang telah diatur
dalam peraturan Mendiknas nomor 22 tahun
2006 pada mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
Materi pendidikan
Taman kanak-
Sekolah Dasar kesehatan
kanak
Materi pendidikan mencakup:
Materi pendidikan
kesehatan 1. Memahami
kesehatan
mencakup: pola makanan
mencakup:
1. Menjaga sehat
1. Kebersihan dan
kebersihan diri 2. Memahami
kesehatan
2. Mengenal perlunya
pribadi
penitngnya keseimbangan
2. Kebersihan
imunisai gizi
dan kerapihanSekolah Menegah
3. Mengenal 3. Memahami
lingkungan Atas/ Sekolah makanan sehat berbagai
3. Makanan dan Menengah
4. Dll menyakit
minuman sehat Kejuruan
Sekolah Luar Biasa menular
Materi pendidikan
(SDLB, SMPLB, seksual
kesehatan
SMALB) 4. Dll
mencakup:
Materi pendidikan
1. Menganalisis
kesehatan
bahaya
mencakup:
penggunaan
1. Wisata siswa
narkoba
2. Kemah
2. Memahami
(Persami)
berbagai
3. Ceramah,
peraturan
diskkusi
perundang-
4. Dll
ndangan
Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 23), kesempatan
kesempatan yang dapat dipakai untuk melakukan pendidikan
kesehatan:
1. Pada waktu pemeriksaan kesehataan perorangan setiap
pagi
2. Pada waktu pemeriksaan kesehatan
3. Pada waktu melakukan pengobatan dan immunisasi
4. Hari Kesehatan
5. Hari Krida (hasta karya, alat-alat peraga dan lain-lain)
6. Lomba sekolah sehat
7. Lomba PPPK dan pada waktu terjadi kecelakaan-
Kesempatan kecelakaan
Pelaksanaan 8. Lomba masak (nilai gizi, kebersihan dan lain-lain)
Pendidikan 9. Darmawisata
Kesehatan 10. Sandiwara (boneka ataupun dilakukan oleh anak-anak
sendiri)
11. Nyanyian
12. Makanan di sekolah (makanan tambahan, warung
sekolah),
13. Pemberian tugas dan tanggung jawab secara bergilir
kepada anak didik untuk kegiatan-kegiatan yang ada
hubungannya dengan kesehatan:
14. Pengawasan kebersihan sesama teman(badan/pakaian,
dan lain-lain)
15. Pengawasan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
a. Pendekatan
Beberapa pendekatan dalam melaksanakan pendidikan
kesehatan antara lain:
1. Pendekatan individual
2. Pendekatan kelompok
3. Sesuai situasi dan kondisi setempat
4. Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan
5. Memeperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi
Pendekatan
Dan
Metode
b. Metode
1. Belajar kelompok
2. Kerja kelompok/ penugasan
3. Diskusi
4. Belajar perorangan
5. Tanya jawab
6. Bermain peran, dll.
Masalah Kesehatan Anak Sekolah
Nada Saskia 1610711028
Masalah Kesehatan Anak Sekolah
1. Cedera
2. Perilaku Merokok
3. Penyalahgunaan Zat
4. Kerusakan Gigi
5. Obesitas
6. Gangguan Makan
7. Tato dan Tindik tubuh
8. Kesehatan Reproduksi Seksual
TIGA TINGKAT PENCEGAHAN DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM UKS
Auliya Shobah 1610711044
Yenti Herawati 1610711034
3 tingkat
pencegahan

Pencegahan
Pencegahan Primer Pencegahan Tersier
Sekunder

1.Perawatan
1. Pendidikan Seks Pemeriksaan Darurat
kesehatan
2. Pendidikan Jasmani 2.Pemberian Obat
3. Imunisasi
4. Pencegahan Kecelakaan
5. Pemenuhan Nutrisi
6. Program Pendidikan Gizi
Pencegahan Primer :
Pendidikan Seks
Ada tujuh topic yang dianggap penting
untuk kurikulum pendidikan seks yang
kemprehensif, anatomi dan fisiologi, pubertas
dan perkembangan remaja, identitas (orientasi
seksual), kehamilan dan reproduksi, penyakit
menular dan HIV, hubungan yang sehat, dan
kemampuan pribadi.
Pendidikan Jasmani
Kebiasaan kurang beraktivitas berhubungan
dengan obesitas, hipertensi, penyakit jantung, dan
diabetes. Studi menunjukan bahwa orang yang aktif
memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan hidup
lebih lama dibandingkan mereka yang tidak aktif.
Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak dan
remaja yang aktif secara fisik mengalami
peningkatan rasa percaya diri, harga diri, dan
penurunan kecemasan, stress dan depresi. Aktivitas
fisik secara teratur membantu membangun dan
mempertahankan tulang dan otot sehat.
Imunisasi
Imunisasi merupakan komponen vital dari
perawatan kesehatan rutin, memberikan
perlindungan jangka panjang terhadap banyak
penyakit. Kematian dapat dicegah dengan vaksin
berada pada tingkat rekor terendah. Banyak
penyakit menular telah berkurang lebih dari 99%
sebagai hasil dari imunisasi. Dibawah vaksinasi
anak-anak, terutama didaerah perkotaan besar
adalah kekhawatiran karena potensi wilayah
penyakit.
Pencegahan Kecelakaan
 Pencegahan cedera harus diajarkan sejak dini disekolah-
sekolah, dan informasi yang diberikan disesuaikan dengan
usia.
 Keselamatan saat berolahraga sangat penting bagi remaja,
terutama di kalangan anak perempuan
 Penggunaan peralatan yang tepat wajib bagi anak-anak dan
remaja
 Kegiatan olahraga merupakan waktu yang tepat bagi
perawat kesehatan sekolah untuk menyampaikan informasi
dan memberikan nasihat kepada siswa tentang masalah
kesehatan yang dapat terjadi akibat aktivitas fisik dan
mengajarkan pentingnya latihan peregangan serta
membantu mencegah cedera.
Pemenuhan Nutrisi
 Anak sekolah yang mengalami periode pertumbuhan
dan perkembangan yang cepat memiliki kebutuhan gizi
yang tinggi.
 Diet harus mencakup keseimbanagn yang tepat dari
karbohidrat, protein, dan lemak, dengan asupan cukup
vitamin dan mineral.
 Melewatkan makanan, terutama sarapan dan makan
makanan ringan yang tidak sehat menyebabkan nutrisi
anak menjadi buruk.
 Mengidentifikasi masalah gizi, konseling dan membuat
rujukan yang tepat penting dalam pengaturan sekolah.
 Perawat harus mempertimbangankan pengaruh budaya
diet ketika mengajar siswa dan menilai status gizi
mereka.
Program Pendidikan Gizi
 Pendidikan gizi penting harus menyertakan orang
tua, guru, anak dan pedagang/kantin sekolah.
 Anak-anak perlu mengetahui dan memahami
piramida makanan, bagaimana membuat pilihan
makanan ringan yang sehat dan pentingnya
menyeimbangkan aktivitas fisik dengan asupan
makanan.
 Obesitas, karies gigi, anemia, penyakit jantung
dapat dikurangi atau dicegah dengan perubahan
pendidikan dan gaya hidup yang tepat
Pencegahan Sekunder :
Pemeriksaan Kesehatan
 Gangguan penglihatan dan pendengaran dapat
mengakibatkan kinerja akademis yang buruk,
melambat perkembangan emosional, dan gangguan
yang behubungan dengan stress
 Anak-anak dan remaja dengan riwayat keluarga,
keterlambatan perkembangan, infeksi telinga
berulang atau paparan suara keras.
 Pemeriksaan tekanan darah tinggi selama masa
kanak-kanak penting untuk mengidentifikasi anak-
anak yang memiliki hipertensi agar dapat
menentukan penanganan awal dan tindak lanjut.
Pencegahan Tersier :
Perawatan Darurat
• Keadaan darurat meliputi kegiatan alam seperti
angin topan, tornado dan gempa bumi, atau bencana
buatan manusia, seperti tumpahan material
berbahaya, kebakaran dan penggusuran.
• Peralatan pertolongan pertama harus tersedia di
semua sekolah. Perawat sekolah harus memiliki
pengetahuan tentang standard pertolongan pertama
dan memiliki sertifikat kemampuan resusitasi
jantung.
• Perawat sekolah juga harus bertanggung jawab
untuk perkembangan Rencana Perawatan Darurat
yang menyediakan staf sekolah dengan panduan
untuk memfasilitasi respons yang cepat dalam kasus
darurat siswa.
Pemberian Obat
• Perawat kesehatan sekolah harus menyadari obat yang
sedang diberi sendiri di halaman sekolah dan harus
memberikan pendidilan yang diperlukan bagi anak-anak
dan orang tua.
• Mengenali tanda-tanda dan gejala hipoglikemia dan
hipeeglikemia untuk membantu anak-anak dalam
pemantauan kadar glukosa dan pemberian insulin atau
glukagon.
• Obat yang biasa diberikan di sekolah-sekolah termasuk
analgesik dan antipiretik
• Kebijakan pemberian obat harus ada yang mencerminkan
hukum lokal dan negara yang membahas produk ini.
Permintaan untuk pemberian obat ini memberikan
perawat kesempatan untuk mengajar kesehatan yang baik.
Pedoman berikut dari NASN (2013a) yang
harus dipatuhi oleh perawat sekolah :
• Benar diterima, disimpan dan diberi label
perhitungan lebih dan resep obat.
• Persetujuan orang tua untuk perawat untuk
berkomunikasi dengan penyedia perawatan primer.
• Pemberian obat tanpa melanggar ketetapan
perintah, kebijakan sekolah, standar praktik
keperawatan, atau tindakan praktek keperawatan
negara.
• Pemeliharaan kerahasiaan siswa
• Pengawasan personil tanpa izin.
PRAKTIK PERAWAT SEKOLAH
SINTA 1610711054
Definisi perawat sekolah
Perawat sekolah adalah praktik khusus keperawatan
professional yang memajukan kesejahteraan, keberhasilan
akademik, dan prestasi seumur hidup dan kesehatan siswa.
Untuk itu, perawat sekolah memfasilitasi tanggapan siswa
untuk perkembangan normal, meningkatkan kesehatan dan
keselamatan, termasuk lingkungan yang sehat ; campur tangan
dengan masalah kesehatan aktual dan potensial; menyediakan
layanan manajemen kasus; dan secara aktif berkolaborasi
dengan orang lain untuk membangun siswa dan kapasitas
keluarga untuk adaptasi, manajemen diri, advokasi diri, dan
belajar (NASN, 2011).
SEKOLAH BERBASIS PUSAT
KESEHATAN
Sekolah berbasis pusat kesehatan adalah salah satu
cara terbaik untuk menawarkan layanan kesehatan
yang komprehensif untuk anak-anak usia sekolah dan
remaja.
Sekolah berbasis pusat kesehatan memberikan
pendekatan tim interdisipliner dengan personil seperti
praktisi perawat, pekerja sosial, psikolog, dan dokter
yang memberikan layanan.
Prioritas Penelitian Perawat Sekolah

• Obesitas/gizi
• Peran perawat
• Hukum isu etik
• Kegawatdaruratan
• Pendidikan kesehatn
• Absensi/kehadiran
• Diabetes/insulin
• Cedera
• Pelayanan kesehatan
• Asma
PROGRAM PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN UKS
Leily Muhafilah
Sharah Nur Saiidah
Erina Rusmiati
PROGRAM PEMBINAAN PESERTA
DIDIK
1. Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Memiliki pengetahuan, nilai dan sikap, keterampilan, perilaku hidup
bersih dan sehat, dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit dan Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar
(narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).
b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
– Kegiatan Kurikuler
– Kegiatan Ekstrakurikuler
2. Pelayanan Kesehatan
a. Tujuan pelayanan kesehatan
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan, Meningkatkan daya
tahan tubuh, Menghentikan proses penyakit dan pencegahan
komplikasi.
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
– Kegiatan Peningkatan (Promotif)
– Kegiatan Pencegahan (Preventif)
– Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan
Rehabilitatif)
c. Tempat Pelayanan kesehatan
– Di sekolah
– Di Puskesmas
d. Metode pelayanan kesehatan
– Pentaran dan pelatihan;
– Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
– Penyuluhan kesehatan;
– Pemeriksaan langsung; dan
– Pengamatan (observasi)
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
a. lingkungan fisik meliputi:
– Konstruksi ruang dan bangunan
– Sarana air bersih dan sanitasi
– Halaman
– Pencahayaan, ventilasi, kebisingan
– Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi
– Vektor penyakit
– Kantin/Warung sekolah
b. lingkungan non fisik antara lain:
– Perilaku tidak merokok
– Perilaku membuang sampah pada tempatnya
– Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih
mengalir
– Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat
Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi
a. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah
b. Perencanaan
c. Intervensi
– Penyuluhan Kegiatan
– Perbaikan sarana
– Pengendalian: Pemeliharaan ruang dan bangunan
– Pencahayaan dan kesilauan
– Ventilasi
– Kepadatan ruang kelas Jarak papan tulis
– Sarana cuci tangan Kebisingan Air Bersih Toilet Sampah Sarana
pembuangan air limbah
– Vektor (pembawa penyakit) Kantin/Warung sekolah Halaman Meja dan
kursi peserta didik
– Perilaku
d. Pemantauan
e. Evaluasi serta pelaporan
PROGRAM PEMBINAAN UNSUR
PENUNJANG
1. Pembinaan Ketenagaan
Pengertian ketenagaan meliputi:
• pembinaan teknis (guru dan petugas kesehatan)
• pembinaan non teknis (pengelola pendidikan, pengawas
sekolah, anggota Tim Pembina UKS, karyawan sekolah
dan sebagainya).

Pembinaan ketenagaan untuk pembina teknis dan non


teknis meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Peningkatan jumlah (kuantitas)
• Peningkatan mutu (kualitas)
2. Pembinaan Sarana dan Prasarana
a. Pengadaan:
– pengadaan buku;
– pengadaan alat peraga;
– pengadaan ruang khusus untuk UKS, beserta
perabotnya, alat kesehatan, bahan dan obat; dan
– alat administrasi
b. Pemeliharaan, termasuk pengadaan dana untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan, baik melalui
APBD maupun bantuan lain yang tidak mengikat.
c. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelayanan kesehatan melalui teknologi tepat guna
PROGRAM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
• Lingkup penelitian dan pengembangan, antara lain sebagai berikut:
a. Penelitian dan pengembangan metodologi belajar mengajar mata pelajaran pendidikan
kesehatan
b. Penelitian dan pengembangan materi kurikulum mata pelajaran pendidikan kesehatan
dan materi yang relevan lainnya
c. Penelitian efektivitas pelaksanaan UKS yang mencakup ketenagaan dan sistim
pelaksanaannya
d. Penelitian dampak pelaksanaan UKS terhadap lingkungan
e. Penelitian dan pengembangan sistim informasi manajemen pembinaan UKS
f. Penelitian dampak pendidikan kesehatan terhadap perilaku masyarakat sekolah
g. Penelitian dampak penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah baik bagi peserta .didik,
guru maupun masyarakat sekitar sekolah
h. Penelitian dan pengembangan sarana dan prasarana sekolah ditinjau dari segi kesehatan
i. Penelitian mengenai pengaruh pendidikan dan latihan serta penataran terhadap peserta
didik, guru dan masyarakat sekolah
j. Penelitian pengaruh intervensi gizi terhadap absensi, daya kognitif dan prestasi belajar
k. Penelitian lainnya yang relevan bagi pelaksanaan UKS di sekolah dan madrasah
l. Pemetaan pelaksanaan UKS baik secara Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai